Part 04

Hari ini adalah tanggal 3 Desember, dan cuaca pagi ini sangat dingin hingga membuat Xixi sangat malas untuk keluar dari dalam selimutnya.

Suhu yang tertera pada ponsel Xixi adalah -9° dan di luar sana salju sudah berlomba meloncat dari langit untuk memutihkan tanah di negara Y itu.

"Shhh, kenapa hari ini begitu dingin?" Ucap Xixi pada dirinya sendiri.

Beruntung hari ini dia tidak ada kelas dan juga kafe tempat dia bekerja tutup untuk beberapa hari, jadi Xixi bisa bermalas-malasan didalam kamarnya yang tidak begitu besar itu.

Ini adalah tahun ke empat Xixi tinggal di apartemen kecil itu. Di dalam apartemen hanya ada satu kamar tidur, satu kamar mandi dan ruang makan yang menyatu dengan dapur.

Xixi sengaja mengambil apartemen yang kecil, agar jika ada orang lain yang datang tidak merasa curiga. Karena saat ini identitas yang dia pakai adalah, seorang mahasistwa dari luar kota yang kuliah sambil bekerja paruh waktu di sebuah kafe.

Walaupun di tentang oleh keluarganya, Xixi tetap melakukan apa yang dia inginkan.

Terlepas dari nama besar keluarganya yang sangat di hormati banyak orang, Xixi ingin melihat bagaimana orang-orang diluar sana bersikap kepada orang yang tidak memiliki status apapun di dunia sosial.

Ting tong

Ting tong

Xixi mendengar bell pintunya berbunyi, matanya mencoba untuk terbuka walaupun sangat malas.

"Siapa pagi-pagi sudah datang?" Gerutu Xixi.

Xixi bangun dan duduk di tepi ranjangnya, menatap lurus ke arah pintu kamar yang masih tertutup rapat.

...(Wajah Xixi yang tidurnya terusik 😁)...

Dengan malas Xixi mengambil jaket dan memakainya, kemudian Xixi keluar dari kamar untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya pagi-pagi.

Dari pintu, Xixi mengintip orang yang ada di depan pintu rumahnya.

"Lulu?" Gumam Xixi.

Xixi lalu mengambil kaca matanya yang tergeletak diatas meja, dan memakainya.

Ceklek

Xixi membuka pintu rumahnya dan melihat Lulu yang ternyata bersama kakaknya berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi Xixi!" Seru Lulu dengan ceria.

"Ah, iya selamat pagi. Ayo masuk." Ucap Xixi.

Lulu dan Joseph masuk kedalam apartemen Xixi.

Joseph yang baru pertama kali datang ke apartemen Xixi melihat sekeliling.

"Rumahnya ternyata cukup bersih walaupun kecil."

Lulu dan Joseph duduk di kursi yang ada didalam apartemen Xixi yang kecil itu.

"Tumben sekali kau datang pagi-pagi seperti ini?" Tanya Xixi yang sedang membuatkan teh untuk Lulu dan kakaknya.

"Em.. Aku hanya bosan di rumah. Aku kesini juga ingin mengajakmu."

Xixi membawakan dua cangkir berisi teh hangat dan meletakkan diatas meja.

"Mengajak ku, kemana?"

Lulu melihat Joseph yang duduk di sampingnya.

"Kau akan tahu nanti."

"Tapi, tugasku yang kemarin belum aku selesaikan."

"Oh ayolah, hanya sebentar."

Xixi membetulkan kaca matanya, dia melirik sekilas ke arah Joseph yang sejak tadi sedang menatapnya.

"Ka... Kalau begitu, aku akan bersiap-siap dulu." Ucap Xixi.

Lulu mengangguk "Iya."

Xixi berdiri dan langsung pergi ke kamar mandi, meninggalkan dua saudara itu.

Lulu menatap kakaknya yang tampak begitu serius melihat Xixi, lalu menepuk kakinya.

"Jangan membuat temanku ketakutan karena tatapan kakak yang menyeramkan itu." Ucap Lulu setengah berbisik pada Joseph.

Joseph menoleh dan menatap adiknya.

"Kakak tahu, kakak tidak akan membuat temanmu takut selama dia.."

Sebelum Joseph selesai bicara, dia mendapat tatapan tajam dari adiknya. Sehingga dia tidak jadi menyelesaikan ucapannya.

"Apa kakak masih berteman dengan Leon itu?" Tanya Lulu mengalihkan topik pembicaraan.

"Kami sudah berteman lama."

"Tapi aku tidak menyukainya. Karena perbuatan dia, Xixi menjadi bahan bullyan para wanita yang menyukai Leon di kampus."

Joseph menyenderkan badannya "Leon sudah menceritakan semuanya, dia bilang dia sangat menyesal dan akan melakukan sesuatu agar teman mu tidak di bully lagi."

"Aku tidak percaya dengan ucapannya. Aku sangat tidak menyukainya."

"Tuan putri tersayang, bersikaplah sedikit dewasa. Dia..."

"Dia yang seperti anak kecil, menjadikan temanku sebagai bahan taruhan. Benar-benar tidak punya perasaan!"

Joseph diam, jika adiknya sudah seperti ini dia tidak berani untuk mengusiknya.

Semua memang salah Leon yang melakukan hal apapun yang dia inginkan, tanpa berfikir akibatnya.

"Baiklah, aku akan membuat Leon melindungi Xixi di kampus."

"Tidak perlu." Ucap Xixi yang baru keluar dari kamar mandi.

Joseph dan Lulu menatap Xixi yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut tergerai.

Melihat dua bersaudara itu melihat dirinya secara bersamaan, membuat Xixi merasa canggung.

"Ehm, maksud ku. Kak Jo... Joseph tidak perlu mengatakan itu pada Leon. Aku tidak apa-apa, aku juga... tidak mau berurusan dengan dia lagi." Ucap Xixi sambil menunduk tidak berani menatap Joseph.

Lulu berdiri dan berjalan mendekati Xixi "Jangan khawatir, aku akan melindungimu."

"Tidak, aku tidak mau kau ikut di musuhi oleh mereka juga."

"Xixi."

Xixi memegang tangan Lulu untuk meyakinkan dirinya.

"Hmm baiklah, tapi aku akan tetap menjadi teman mu."

"Iya, terima kasih."

Joseph masih memperhatikan Xixi. Tadi malam orang yang meminta untuk menyelidiki Xixi memberikan informasi pada Joseph. Dan setelah Joseph lihat, tidak ada yang aneh pada informasi Xixi.

Dia hanya mendapatkan informasi jika Xixi adalah mahasiswa dari luar kota. Dan karena dia hidup sendirian disini, dia bekerja di sebuah kafe dan hidup di apartemen kecil yang dia dan Lulu datangi saat ini.

Xixi melirik ke arah Joseph yang terlihat menatapnya penuh curiga itu.

"Tadi malam paman Ren berkata, jika ada seseorang yang mencoba mencari tahu identitasku. Aku yakin pasti Joseph yang melakukannya. Orang ini sangat sensitif, aku harus berhati-hati."

"Ehem, baiklah putri. Biarkan temanmu mengganti pakaiannya dulu." Ucap Joseph.

"Ah iya, aku lupa. Ayo cepat ganti pakaianmu Xixi."

"I... iya."

Xixi lalu masuk kedalam kamarnya.

Joseph melihat sekeliling rumah Xixi "Dia benar-benar bisa tinggal di rumah sekecil ini?"

"Aku pernah meminta dia tinggal denganku sebelum kakak pindah kesini, tapi dia menolaknya. Dia berkata disini lebih nyaman dan juga lebih dekat dengan tempat kerjanya." Ucap Lulu.

Joseph mengangguk.

"Dia memang wanita pekerja keras." Lanjut Lulu.

"Kau cukup mengenalnya."

Lulu mengangguk "Dia adalah orang pertama yang mau berteman denganku tanpa melihat apakah aku anak orang kaya atau tidak. Karena itu aku sangat menyukainya."

Joseph melihat adiknya sangat bersemangat saat membicarakan tentang Xixi.

Ya bagaimana pun, apa yang Lulu katakan benar. Semua teman-temannya yang dulu mau berteman dengan dia hanya untuk memanfaatkannya saja, karena mereka tahu Lulu adalah anak orang kaya.

ceklek

Pintu kamar terbuka, Lulu dan Joseph melihat Xixi keluar dari dalam kamarnya.

"Kau sudah siap?" Tanya Lulu pada Xixi.

Xixi mengangguk "Iya, aku... sudah siap."

Melihat Xixi begitu takut, Lulu menoleh dan melihat ke arah kakaknya yang sedang menatap Xixi.

"Kak, kau benar-benar membuat Xixi takut. Lebih baik kau tidak perlu ikut dengan kami." Ucap Lulu sedikit kesal.

"Kakak tidak melakukan apapun." Joseph membela diri.

"Tapi kau terus melihat Xixi, itu membuatnya takut."

"Kau takut padaku?" Tanya Joseph pada Xixi.

Xixi menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan cepat "Tidak, tidak. Aku tidak apa-apa, Lulu aku tidak apa-apa."

"Tapi..."

Xixi menganggukan kepala beberapa kali untuk meyakinkan Lulu.

Lulu yang melihat itu menghela nafas dan mengangguk pada Xixi.

"Baiklah kalau begitu."

Joseph berdiri dan membuka pintu "Ayo, akan penuh jika kita terlambat."

"Kau tidak memesan tempat lebih dulu?" Tanya Lulu pada kakaknya.

"Aku lupa, makanya ayo cepat."

"Kakak."

Mereka bertiga pun keluar dari apartemen Xixi menuju tempat yang Lulu inginkan.

Joseph Smith (Joseph, 25th)

Kakak Lucia Smith (Lulu)

Teman baik Leon.

Mahasiswa universitas terbaik di kota Y, dan calon CEO di perusahaan S Group, menggantikan tuan Smith.

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

nah..cocok sm xixi

2024-03-28

0

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

Joseph aku suka 😍😍🥰🥰

2024-02-24

0

Ney maniez

Ney maniez

kaka jgn suka ma xixi y🤭🤭

2023-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!