Program kehamilan

Satu bulan kemudian

Satu bulan setelah Paulina divonis penyakit kanker otak. Dan sampai sekarang ini dia tidak tahu bahwa dia mengidap penyakit itu.

Karena Ozan merahasiakannya dari Paulina.

Dan bahkan Ozan mengancam dokter pribadi yang menangani sang istri untuk yidak boleh memberitahukan penyakit apa yang sedang di indapnya.

Pada saat sang istri setiap hari dihantui rasa sakit. Ozan sang begitu kawatir dan juga kasihan terhadap Paulina.

Rasa cemas dan khawatir selalu melanda diri Ozan ketika melihat sang istri merasa kesakitan dengan kepalanya.

Sebagai seorang suami, ia sangat tidak tega melihat sang istri menderita dengan penyakit yang ia rasakan.

Ozan berusaha mencari dokter terbaik agar bisa menangani sang istri. Jika dia harus mempertaruhkan semua hartanya untuk bisa menyembuhkan sang istri. Maka Ozan akan melakukan itu. Dan ia rela berkorban memberikan hartanya asal Paulina bisa disembuhkan.

Ozan mengusahakan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk sang istri.

Di saat istrinya merasakan kesakitan. dirinya pun juga seolah merasakan sakit itu.

Duduk melamun di kursi kebesarannya di kantor. Belakangan ini Ozan sering tidak konsentrasi dalam mengurus perusahaan.

Terkadang ia menyerahkan semua pekerjaan kepada orang kepercayaannya. Karena dia ingin selalu mendampingi sang istri.

Seperti contohnya pada siang itu. Ozan pulang dari kantor pada siang hari itu.

Ia kembali ke Mansion hanya untuk menemani Paulina makan siang. Dan juga untuk memastikan bahwa Paulina telah meminum obat yang harus dia minum.

"Apakah kau tidak capek, setiap hari kamu pulang pergi. Dari kantor ke rumah hanya untuk menemaniku makan dan memastikan aku minum obat." ucap Paulina ketika mereka masih berada di meja makan siang itu.

"Tidak usah dipikirkan hal itu sayang. Aku sangat senang menjalaninya. Dan aku tidak keberatan harus pulang pergi, jangan khawatir."

"Tidak ada kata-kata yang bisa aku ungkapkan selain Aku mengucapkan terima kasih kepadamu Ozan. Kamu tidak hanya sebagai suami, tapi aku adalah teman dan juga sudah seperti dokter pribadiku. Kamu selalu menyiapkan obat-obatan ini untukku. Dan memastikan agar aku minum obat. Pasti kamu sangat terganggu melihat tubuhku sekarang yang sedikit menggendut. Karena seringnya aku minum obat."

"Jangan pernah berkata dirimu jelek Paulina. Aku tidak pernah berkata seperti itu. Cintaku sangat tulus terhadap dirimu. Aku tidak melihat fisikmu, aku melihat jiwamu. Sudah ya sayang, aku ingin kau selalu sehat. Jangan berpikir macam-macam. Lepaskan pikiranmu jangan pernah berpikir yang berat-berat. Apapun yang kamu inginkan, katakan padaku. Aku akan selalu membantumu dan akan memberikan apapun yang kau mau."

"Sebagai seorang suami, kamu sudah sempurna. Aku saja sebagai seorang istri aku tidak sempurna dirimu." ucap Paulina merendah.

"Stop jangan bahas lagi masalah sempurna dan tidak sempurna. Aku tidak ingin mendengarnya. Oya, aku ingin merencanakan liburan. Jika kau mau, kita bisa berlibur. Tentukan saja di mana kamu ingin berlibur. Aku akan merencanakan schedule nya. Kita bisa menyewa sebuah jet pribadi untuk ke sana."

"Aku tidak ingin ke mana-mana. Aku hanya ingin tetap di mansion. Asalkan itu sama kamu. Kamu tau sendiri kan kesehatanku akhir-akhir tidak baik."

"Oleh sebab itu sayang, mungkin kamu mau pergi ke mana. Agar bisa membuat dirimu bisa jauh lebih cepat sembuh. Aku akan mewujudkannya."

"Tidak ada tempat terbaik bagiku selain di sisimu Ozan." ucap Paulina kemudian ia meletakan satu tangannya ke pipi sang suami.

"Oya, kemarin aku mengobrol dengan Anna. Dia adalah seorang dokter spesialis kandungan. Kebetulan dia sedang berkunjung ke Indonesia untuk liburan. Dia adalah seorang dokter spesialis kandungan dan berkerja di rumah sakit di Swiss. Aku akan menjalani program kehamilan dengan bimbingannya."

"Kamu sudah melakukan program kehamilan berkali-kali sayang. Aku ingin kamu fokus saja untuk kesehatan kamu. Aku tidak ingin kamu menjalankan program itu."

"Tapi saat ini aku mempunyai keyakinan jika aku bisa hamil sayang."

"Paulina, sudah berapa kali aku katakan aku tetap bahagia walau tanpa memiliki anak darimu."

"Aku membicarakan diriku. Aku tidak membicarakan dirimu. Memiliki anak adalah kebahagiaan ku Ozan. Jika aku punya anak, aku akan bahagia. Terlepas dari kau adalah pasanganku. Tapi ini soal hidupku."

Jika Paulina sudah bicara seperti itu. Ozan sudah tidak bisa mendepat lagi.

Terpopuler

Comments

Shanum❤️

Shanum❤️

semoga berhasil progam hamilnya ya Paulina

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!