Disebuah restoran yang cukup terkenal di ibu kota. Pasangan Ozan Omar dan Paulina tengah bersantap siang dengan penuh keriangan siang hari itu.
Hari hari mereka selalu hangat dan sepertinya tidak pernah ada kata bosan satu sama lain.
"Sayang boleh coba daging steak mu. Sepertinya punya mu lebih enak." Paulina nampak menahan liurnya. Ketika ia melihat Ozan begitu menikmati setiap potong demi potong daging steak yang Ozan suapkan ke mulutnya.
"Sama saja sayang, kita kan pesan makanan yang sama." timpal Ozan.
"Iya, tapi sepertinya punya mu lebih enak." sahut Paulina sambil menelan salivanya karena ia begitu tergiur dengan steak milik Ozan.
"Kamu mau tukar punya ku?"
"Jika boleh."
"Why not." Ozan kemudian meraih piring steak Paulina dan kemudian ia menukar dengan piring steak miliknya.
"Terimakasih Ozan."
"Sama sama."
Mereka kemudian melanjutkan kembali makan siangnya.
"Punya mu memang terasa lebih enak. Dagingnya lebih lembut dan empuk."
"Ini juga sama rasanya seperti steak yang tadi. Jika kamu mau aku bisa pesankan lagi. Tapi jangan lupa dimakan juga brokoli nya. Sayuran sehat untuk mu."
"Aku selalu makan sayuran setiap hari. Agar kandungan ku subur dan kita bisa cepat pulang anak."
"Kandungan mu subur sayang. Tidak ada masalah dengan kandungan mu." sahut Ozan.
"Yeah, aku tau. Kenapa kau selalu membela ku sayang. Padahal aku banyak kekurangan."
"Kita ke sini untuk makan siang. Bukan untuk bersedih sedih. Nikmati makanan mu. Aku tidak mau dengar tentang pembahasan soal baby." Dan ucapan Ozan yang tidak bisa lagi di bantah langsung membuat Paulina tersenyum tipis.
"I Love You Ozan."
"I always love you Paulina" balas Ozan sambil tersenyum manis.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Ozan memutuskan untuk tidak kembali ke kantor siang itu.
Melainkan ia ikut pulang bersama sang istri Paulina untuk kembali ke mansion mereka.
Di tengah-tengah perjalanan menuju mansion. Kebetulan saat itu cuaca begitu mendung dan sepertinya akan segera turun hujan. Ozan pun memfokuskan dirinya untuk menyetir lebih hati-hati. Karena banyak pengedaran lain terlihat ingin salip menyalip.
Hujan kini turun rintik-rintik. Tetesan air hujan yang jatuh dari langit satu persatu nampak menetes di kaca mobil Ozan. Sehingga membuat Ozan mengaktifkan wiper mobilnya untuk membuat kaca mobilnya tidak buram karena tetesan air hujan yang turun makin deras.
"Hati hati sayang menyetirnya. Hujannya deras sekali." Paulina yang duduk di sebelah Ozan terlihat kawatir. Karena melihat saking derasnya hujan turun kala itu. Sehingga membuat jarak pandang sedikit terganggu.
"Iya sayang, aku akan hati hati."
Makin lama hujan makin deras, dan kondisi jalan makin terlihat macet.
Ditengah tengah kemacetan yang sedang berlangsung. Ozan dan Paulina masih terjebak dalam kemacetan yang semakin parah. Mobil pun nyaris tak bergerak.
Beberapa menit berlalu. Ozan sejenak menoleh ke samping. Kearah sang istri.
Dan ia mendapati Paulina nampak tertidur pulas di kursi penumpang di sebelahnya. Senyum Ozan merekah ketika melihat sang istri tertidur.
Karena tidak tau kapan kemacetan akan segera terurai. Ozan kemudian membelokkan mobilnya di sebuah belokan yang ada di sisi jalan.
Dan akhirnya, di sebuah hotel berbintang. Ozan membelokkan mobilnya ke hotel tersebut. Sambil menunggu jalanan tak lagi macet, Ozan berniat singgah di hotel dulu.
"Paulina. Bagun." pangil Ozan pada sang istri. Ketika ia telah sampai di parkiran gedung hotel.
"Apa kita sudah sampai di rumah?" sergah Paulina sambil mengerjabkan kedua matanya.
"Ozan, di mana kita?" Mata Paulina langsung terbuka lebar kala ia menyadari jika dirinya belum sampai di rumah. Ia justru heran, karena saat ini dirinya berada di gedung parkir.
"Sudah turun saja. Dari pada macet-macetan, lebih baik kita tunggu jalanan lancar sambil tiduran di hotel." jawab Ozan enteng.
"Ha, kau ini ada ada saja. Kurasa kau bukannya ingin menghindari macet. Tapi pasti kau punya niat terselubung." tuduh Paulina.
Ozan hanya tersenyum tipis menanggapi tuduhan sang istri.
"Sudah ayo kita turun. Kita bisa pesan sesuatu di kamar hotel nanti" ujar Ozan, yang kini sudah turun dari mobil dan ia sedang membukakan seat belt yang terpasang di tubuh Paulina.
Tanpa ingin membatah, Paulina hanya bisa menurut ajakan Ozan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Shanum❤️
seumur2 aku belum.pernah nginep di hotel 🤣🤣🤣🤣
2023-02-14
1