Cinta tidak memandang kesempurnaan

Paulina POV

Siang itu, klien ku bernama Laura menemui ku.

Seperti yang sudah kami sepakati bersama. Aku akan membantunya dalam menangani kasus perceraian dengan sang suami.

Aku pikir, Laura adalah seorang wanita yang sempurna.

Selain cantik dia juga seorang pebisnis hebat. Dia adalah ibu dari ketiga anaknya. Sungguh aku iri dengannya yang telah menjadi seorang ibu dari tiga buah hatinya.

Yang membuat ku ingin membantu menyelesaikan masalahnya adalah. Menurut Laura, suaminya sudah tidak ada gunanya lagi berada di sisinya.

Selain sudah menelantarkan keluarga, sang suami juga telah berselingkuh.

Hal itu lah yang membuat Laura mantap ingin bercerai dengan sang suami.

"Hai apa kabar Nyonya Laura." Sapa ku padanya. Saat ia telah datang dan menemui ku di ruangan ku.

"Baik Bu Paulina. Sebelumnya saya sudah datang kemari beberapa hari yang lalu untuk membicarakan niatan saya. Dan kedatangan saya kemari untuk membicarakan lebih lanjut mengenai kasus perceraian yang akan saya gugatkan pada suami saya. Dan, saya kemari untuk mengkonfirmasi semuanya." jelas Laura pada ku.

"Oke, baik Nyonya Laura. Saya akan siapkan semua dokumen dokumen penting untuk menunjang pembuatan berkas nya. Apa anda sudah membawa semua kelengkapan dokumen yang sudah saya sampaikan sebelumnya."

"Tentu, semua dokumen penting yang anda butuhkan semua sudah ada di dalam map ini." Tutur Laura. kemudian ia memberikan sebuah map pada ku.

"Silahkan di cek. Panggil saya Laura saja. Kita sepertinya seumuran." Aku pun tersenyum padanya. Dua orang yang humble

"Oke, Laura." Kemudian, aku mengecek map yang telah ia serahkan pada ku.

"Semua dokumennya sudah lengkap. Saya akan segera memprosesnya."

"Selama prosesnya berjalan. Mohon tunggu aba aba dari saya untuk menambah bukti konkrit sebagai penunjang kuat agar saya bisa lepas dari suami saya tanpa dia bisa sangkal. Saya pokoknya ingin mendapat hak asuh penuh ketiga anak saya." Jelasnya.

"Baik, saya akan membantu anda untuk memenangkan hak asuh dan juga untuk memuluskan proses cerai anda."

"Anda pengacara yang hebat. Saya yakin anda bisa memenangkan saya, Bu Paulina."

"Paulina, pangil aku Paulina saja. Sejujurnya kasus mu ini sangat menarik untuk ku. Kau hebat, wanita dengan tiga anak yang cukup sabar."

"Tapi kini aku sudah tidak sabar lagi dengan suami ku yang tidak bertanggung jawab itu." ujarnya.

"Kita pasti akan menang." Kataku, karena aku yakin. Laura bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

"Sayang. Tumben kamu datang ke kantor." Ozan langsung berdiri dari singgasana kebesarannya ketika aku masuk ke ruangannya di kantor.

Dengan wajah yang tersenyum manis seperti biasanya, ia berjalan ke arah ku.

Siang itu, aku sengaja memberi kejutan untuk Ozan dengan mendatangi kantornya.

"Aku ingin makan siang bersama suami tercinta ku." ujar ku, sambil bergelayut manja pada lehernya.

"Hemmmmm, sudah ku duga pasti kamu ada maunya. Oke, ayo kita makan siang." jawaban, sambil memberikan ciuman singkat ke bibir ku.

"Kau tidak sibuk kan?"

"Sesibuk apapun aku, aku akan selalu ada untuk mu. Lagipula kamu sudah disini. Mana mungkin aku bilang aku sibuk. Tenang saja sayang. Menyempatkan waktu untuk makan siang bersama mu tak akan membuat saham ku turun." kelakarnya, sambil tersenyum tipis.

Entahlah, aku tidak dapat membayangkan bagaimana dunia ku tanpa Ozan.

Pria yang telah bersama ku 12 tahun ini adalah Pria yang berhati mulia,manis perlakuannya dan setia.

Meskipun hingga kini aku belum bisa memberikan dia seorang anak.

Ketika aku bersedih, jika telah membicarakan soal keturunan. Dia justru menghibur ku dengan berbagai cara agar aku tidak sedih dan tertekan.

Sedangkan dalam dunia pekerjaan ku sebagai seorang pengacara. Aku banyak menangani kasus perceraian antara suami dan istri. Salah satu kasus yang pernah aku tanganin adalah. Seorang istri yang bernasib sama dengan ku. Dia tidak kunjung memberikan sang suami anak sehingga dia harus mau di madu. Karena tidak mau di madu, akhirnya dia mengugat cerai suaminya.

Dan di kasus lain. Laura, klien baru ku berbeda kasus.

Dia telah memberikan suaminya tiga anak tapi suaminya masih selingkuh dan mengabaikannya dan anak anaknya.

Sungguh, di antara banyak Pria yang tidak bersyukur dengan Istri istri mereka. Aku mungkin yang beruntung.

Suami ku, Ozan selalu meratukan diri ku dalam ketidak sempurnaan ku sebagai seorang istri yang belum bisa memberikan dia keturunan.

Terpopuler

Comments

Shanum❤️

Shanum❤️

beruntung sekali kamu Paulina punya suami seperti itu

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!