Harapan Ozan

Setelah selesai dengan aktivitas makan malam dan juga sudah memastikan bahwa Paulina telah meminum obatnya. Ozan dan Paulina kemudian naik ke lantai dua menuju kamar mereka untuk beristirahat.

Hari itu adalah hari yang pajang buat Ozan dan Paulina.

Setelah meminum obat itu. Paulina yang terbawa efek samping obat itu kemudian langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah ia selesai dengan ritual bersih-bersihnya malam itu. Saat mereka sudah berada di kamar mereka.

"Aku merasa sangat mengantuk. Ini mungkin reaksi dari obat yang aku minum tadi. Aku tidur dulu ya Sayang. Selamat malam." ucap Paulina yang kemudian ia sudah merebahkan badannya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Selamat malam sayang, istirahatlah." jawab Ozan. Yang saat itu masih disibukkan dengan beberapa kegiatannya di kamar.

Ozan sejenak perhatikan sang istri yang sudah tiduran miring di atas tempat tidur itu.

Wanita yang sudah menikah 12 tahun dengannya itu tidaklah banyak berubah.

Dia tetaplah seorang Paulina. Yang rendah hati, yang selalu jujur dengan perasaannya, yang selalu merasa bersalah karena tidak bisa memberikan Ozan keturunan.

Dan selalu dirundung rasa kecemasan serta kekhawatiran jika sang suami tidak bahagia. Padahal semua itu hanya ketakutan Paulina sendiri.

Karena bagi Ozan. Ia sudah cukup bahagia hidup bersama wanita yang kini sudah terlelap tidur itu.

Kadang Ozan sampai bosan karena harus sering menjelaskan bahwa dirinya bahagia hidup bersama Paulina. Tapi Paulina sendiri seringkali tidak mempercayai itu.

Sebab ia merasa dirinya tidaklah seperti wanita-wanita yang lain yang sempurna. Yang bisa memberikan keturunan.

Padahal Ozan sering sekali membantah pernyataan Paulina soal definisi pernikahan bahagia terletak pada punya atau tidaknya seorang anak.

Hal itu membuat mereka terkadang sering berselisih.

Dan Ozan seringkali mengalah dengan perdebatan tersebut.

Padahal Ozan sendiri sangat tidak suka jika Paulina selalu merasa dirinya tidak sempurna. Justru hal itu membuat Ozan muak.

Karena sang istri selalu dihantui dengan pikirannya sendiri.

Ozon adalah tipe orang yang sangat netral dan bebas.

Harus dengan cara apa aku bisa menjelaskan terhadap dirimu Paulina. Jika kamu tidak perlulah merasa selalu khawatir akan kebahagiaan aku. Tapi jujur, saat ini akulah yang sangat khawatir terhadap kesehatanmu.

Mungkin berbagai pikiran-pikiran yang kau hadapi dan banyaknya masalah yang kau tangani di kantor hukum mu. Hal itu yang membuat mu banyak pikiran.

Kamu lelah dan akhirnya kamu menderita penyakit itu.

Dan itu aku sangat tidak menyukainya. Sepertinya aku perlu membuat rencana berlibur lagi denganmu. Agar supaya pikiranmu lebih tenang dan kamu lebih mensyukuri apa yang saat ini sudah ada di tengah-tengah kita.

Dan agar kamu bisa percaya jika aku bahagia hidup bersamamu tanpa ada alasan apapun lagi.

Ozan kemudian melangkah mendekati Paulina yang sudah tertidur itu. Ia kemudian merapikan selimut yang menutupi tubuh Paulina.

"Tidak akan terjadi apa-apa denganmu sayang. Aku akan selalu ada di sampingmu baik senang maupun sedih. Baik dalam keadaan apapun. Aku sangat mencintai mu dan aku tidak akan pernah berubah. Dari dulu sampai sekarang cinta ku tidak berubah terhadap mu. Tetaplah bersama ku sayang. Aku sangat sayang dengan mu." Bisik Ozan yang saat itu sudah duduk di sisi Paulina. Yang sudah tidur dengan sangat lelapnya.

Tetaplah sehat yang sayang. Dan semoga sakit mu bisa segera sembuh.

Terpopuler

Comments

Shanum❤️

Shanum❤️

Tak aamiinkah perkataan mu Ozan

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!