Mata Paulina langsung terbuka lebar kala ia menyadari jika dirinya belum sampai di rumah. Ia justru heran, karena saat ini dirinya berada di gedung parkir.
"Sudah turun saja. Dari pada macet-macetan, lebih baik kita tunggu jalanan lancar sambil tiduran di hotel." jawab Ozan enteng.
"Ha, kau ini ada ada saja. Kurasa kau bukannya ingin menghindari macet. Tapi pasti kau punya niat terselubung." tuduh Paulina.
Ozan hanya tersenyum tipis menanggapi tuduhan sang istri.
"Sudah ayo kita turun. Kita bisa pesan sesuatu di kamar hotel nanti" ujar Ozan, yang kini sudah turun dari mobil dan ia sedang membukakan seat belt yang terpasang di tubuh Paulina.
Tanpa ingin membatah, Paulina hanya bisa menurut ajakan Ozan.
Di sebuah lounge hotel, Ozan akhirnya bisa bersantai. Setelah berjam-jam lamanya mereka terjebak macet di jalan beberapa saat lalu.
Memesan minuman hangat dan kue sebagai pelengkap. Ozan dan Paulina tampak menikmati waktu bersantai mereka di lounge hotel.
"Makan dan makan lagi." keluh Paulina.
"Memangnya kenapa sayang."
"Padahal aku sudah sangat ingin merebahkan tubuh ku di tempat tidur kita yang hangat di rumah Ozan." tukas Paulina mengeluh.
"Tapi aku tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan. Kita terjebak macet sayang. Jika kau mau merebahkan tubuh mu karena kamu sudah lelah. Kamu bisa langsung masuk ke kamar hotel yang sudah aku pesan." timpal Ozan.
"So, benarkan. Dugaan ku, kau pasti juga memesan kamar hotel."
"Memangnya apa lagi. Kita ini masih seperti orang pacaran sayang. Hidup kita bebas. Kita harus mensyukuri ini. Banyak dari mereka yang sudah menikah. Mereka tidak punya quality time untuk berduaan. Mereka sudah sibuk dengan anak anak mereka. Sedangkan kita, kita masih bisa seperti orang yang sedang bulan madu setiap saat. Hal yang menyenangkan bukan."
"Tapi aku memimpikan. Diri ku selalu diganggu dengan tangisan suara bayi. Aku memimpikan hari-hariku selalu disibukan untuk mengurus seorang anak. Aku sangat iri dengan orang-orang yang sudah memiliki anak."
"Jangan mulai lagi sayang. Jangan terus membahas sesuatu yang selalu kamu bahas berulang-ulang. Aku yakin, kita akan memiliki anak. Ada saatnya, entah kapan kita tidak tahu. Tapi aku yakin, suatu saat kau pasti hamil anak." ucap Ozan yakin, kemudian ia menyeruput kopinya.
"Entahlah, aku hanya bisa pasrah. Sekarang aku sedang mengurusi kasus perceraian klienku yang bernama Laura. Aku kagum dengan wanita itu. Dia terlihat sangat berkarisma sebagai seorang wanita. Dia itu ibu dari tiga anak. Hanya saja suaminya selingkuh. Makanya dia ingin bercerai dari suaminya itu. Terkadang aku bigung. Kenapa para Pria suka sekali berselingkuh."
"Tidak semua Pria sayang." tingal Ozan.
"Ya, tentu saja. Kau tentu saja tidak termasuk."
"Kau banggakan memiliki diri ku."
"Yap, harus aku akui. Aku bangga memiliki pasangan yang seromantis dan setia seperti dirimu." puji Paulina pada Ozan.
"Ayo kita kamar. Kopi ku sudah habis." ujar Ozan, seraya ia bangkit dari duduknya dan meraih tangan Paulina.
"Ehhh, kamu asal tarik saja sayang." seru Paulina kala itu. Yang sudah di tarik oleh Ozan.
"Mari kita bersenang-senang." bisik Ozan di telinga sang istri.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Sesampainya mereka di dalam kamar hotel yang sudah di pesan oleh Ozan sebelumnya.
Ozan langsung mendorong tubuh Paulina di balik pintu kamar hotel.
"Jangan terburu-buru sayang. Kita sudah bercinta dua hari lalu."
"Itu sudah dua hari lalu Paulina. Aku menginginkannya lagi." sahut Ozan, yang sudah menyerang bibir ranum Paulina dengan ciuman lembut.
"Apa kau tak bosan dengan ku?" ucap Paulina, di sela sela ia di cium oleh Ozan.
"Pertanyaan bodoh. Mana ada aku bosan dengan mu sayang. Kamu ada istri ku, teman ku, sahabat ku, jiwa ku. Tidak ada rasa bosan dan tak akan pernah aku bosan dengan diri mu Paulina Martinez. I love you always."
Mendengar kata kata manis yang selalu meluncur dari mulut sang suami. Selalu membuat hati Paulina hangat.
Sebagai seorang wanita yang merasa dirinya tak sempurna. Paulina merasa sangat beruntung telah di peristri Ozan.
Dari balik pintu. Ozan kemudian mengangkat tubuh Paulina dan meletakan wanita yang sangat ia cintai itu di atas tempat tidur kamar hotel.
Kemudian mereka melanjutkan melakukan aktivitas hubungan suami-istri dengan lembut dan saling membahagiakan satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Shanum❤️
bener kata Ozan ,nikmati aja masa2 berdua ,smoga besok bisa hamil Paulina
2023-02-14
1