"Kenapa harus seperti itu Ozan. Sekalian saja kita dengarkan apa penjelasan Frans. Aku juga penasaran dengan apa yang terjadi dengan diriku. Sudahlah kita dengarkan sama-sama. Bagaimana hasil pemeriksaan aku tadi."
Karena Ozan juga kawatir dengan kondisi sang istri yang saat ini sedikit lemah. Ozan tidak ingin membuat sang istri bersedih.
Akhirnya setelah dibujuk Ozan. Paulina mau untuk meninggalkan ruangan dan menunggunya di luar.
Setelah Paulina keluar dari ruangan. Ozan kemudian menghubungi Frans.
"Paulina sudah pergi. Hanya ada kita berdua sekarang. Katakan pada ku Frans. Sebenarnya ada apa, apa yang terjadi dengan Paulina? Jangan membuat aku takut." Ozan terlihat sangat begitu kawatir.
Setelah Frans memberi tau jika ada satu penyakit yang cukup serius yang di alami oleh Paulina.
"Aku akan menjelaskan semua terhadap dirimu Ozan. Jika aku bicara dengan mu. Aku bisa mengatakannya dengan gamblang. Aku tidak tega untuk menyampaikan ini pada Paulina. Aku perhatikan, saat ini kondisinya terlihat sedikit drop."
"Ia, dia belakang ini banyak kasus yang harus ia tangani. Aku rasa ia kecapean. Tapi tiap kali aku memperingatkannya. Ia selalu bilang, dia tidak capek karena pekerjaannya."
"Apa dia masih bekerja saat ini?"
"Aku sudah melarangnya selama ia selalu mengeluh sakit."
"Baiklah. Mari aku jelas tentang kondisi kesehatan Paulina."
Frans kemudian kembali duduk di kursi dan ia pun kemudian menunjukkan berkas berkas hasil laporan dari laboratorium. Yang sudah keluar hasilnya tentang diagnosa sakit yang Paulina keluhkan.
Ozan pun memeriksa lembaran kertas hasil pemeriksaan yang sudah Frans lakukan terhadap sang istri.
"Ini apa? Aku tidak paham. Ini semua berisi tentang istilah-istilah kedokteran. Aku tidak paham."
"Aku tidak tahu harus memulai dari mana untuk memberitahukan ini kepadamu. Aku sangat tidak tega melihat Paulina. Aku tahu bagaimana Paulina itu. Dia adalah seorang wanita yang berhati lembut dan punya perasaan yang sangat lembut. Ia sangat sensitif dan mudah sekali untuk terbawa emosinya. Dan oleh sebab itu. Aku tidak tega jika dia harus mengetahui ini. Tetapi ini belum valid, ini hanya prediksi dan aku harus melakukan pemeriksaan lagi. Aku tidak mau terlalu gegabah. Untuk benar benar bisa memastikan hasil pemeriksaan yang aku lakukan barusan. Ada sebuah gumpalan darah yang ada di otak istrimu Ozan." Begitu mendengar ucapan Frans, Ozan seketika terkesiap.
"Gumpalan darah apa?" ucap Ozan bertanya-tanya penasaran.
"Aku mencurigai terjadi sesuatu di otak istrimu. Lihatlah ini." Frans kemudian memberi tau Ozan titik gumpalan darah yang ada di otak Paulina dari hasil scanning yang kini sedang di tunjukan oleh Frans pada Ozan.
"Ini adalah penyebab, kenapa Paulina merasa pusing. Dari scanning yang sudah aku lakukan pada istri mu. Aku mencurigai jika Paulina mengidap penyakit kanker otak." jelas Frans pada Ozan.
Bagaikan mendengar petir di siang hari. Frans yang mendengar jika sang istri diprediksi memiliki penyakit kanker otak. Langsung membuat Ozan membeku. Ia tidak percaya jika sang istri mengidap penyakit mematikan itu.
"Apa kau tidak salah periksa?"
"Aku sudah sangat teliti memeriksanya. Dan hasil pemeriksaan scanning dan lap. Semua mengarah pada tanda tanda Paulina terkena kanker otak."
"Tapi semua tidak serius kan.? Maksud aku, semua bisa di tangani dengan baik." Ozan yang begitu mengkhawatirkan keadaan sang istri. Sangat di buat takut dengan kenyataan itu.
"Aku akan berkonsultasi dengan beberapa dokter yang lain untuk membicarakan masalah kasus istrimu. Aku tidak ingin membuat statemen yang salah maka untuk itu untuk saat ini hasil pemeriksaannya cukup. Aku akan jadwalkan pemeriksaan ulang. Aku harap kalian datang. Aku ingin liat bagaimana perkembangan selanjutnya keadaan Paulina."
"Baiklah, terima kasih, aku akan temani Paulina di pemeriksaan berikutnya." Ucap Ozan, kemudian ia pamitan pada Frans.
Setelah pergi dari ruangan Frans. Perasaan Ozan nampak sedikit bingung. Ada sedikit kekhawatiran dan juga kecemasan yang ia rasakan kepada sang istri.
Ditambah lagi, ia harus menjaga rahasia tentang penyakit sang istri. Yang Ozan tidak ingin tahu jika ia menderita penyakit itu.
Berjalan menuju tempat di mana saat ini Paulina sedang menunggu dirinya. Ozan mencoba untuk bersikap tenang dan berekspresi seperti biasa. Padahal saat ini hatinya sangat dibuat cemas dengan berbagai macam ketakutan yang mendera dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Shanum❤️
Ya Alloh ,smoga bisa sembuh Paulina
2023-02-14
1