Bab 13 - TGSP

Pagi harinya di kediaman mewah milik Syera, pagi-pagi sekali dia sudah terbangun dengan semangat baru. Dia tak sabar ingin bertemu pemuda yang menjadi semangat nya saat ini, siapa lagi kalau bukan Juan, pacar gelap nya.

Syera meraih bathrobe dan segera memakai nya, lalu membuka jendela yang menghubungkan kamar dengan balkon. Gadis itu menikmati angin sejuk sambil merentangkan otot nya yang terasa pegal setelah tidur. Tadi malam, dia baru bisa tidur pukul dua pagi karena harus mengerjakan tugas yang harus di kumpulkan hari ini.

Sudah kebiasaan Syera, jika ada tugas dia akan lalai dan akan mengerjakan nya jika waktu nya sudah mepet. 

Tak lama kemudian, seseorang masuk ke area rumah nya dengan ciri khas, yakni sepeda motor jadul miliknya. Syera mengembangkan senyuman nya, sekarang melihat Juan saja dia sudah bahagia. 

Juan pun terlihat mengobrol dengan tukang kebun yang sedang menyiram tanaman, lalu seperti biasa membuka seragam miliknya juga kaos nya, karena dia akan mencuci mobil. 

Syera menjadi bad mood, karena disana bukan hanya ada tukang kebun, tapi ada beberapa maid yang berlalu lalang sibuk dengan tugas nya.

"Isshhh, bikin badmood aja. Kayak sengaja banget bikin cemburu!" Gumam Syera dengan ketus. Dia tak suka melihat Juan bertelanjaang dada seperti itu, apalagi di tempat seperti ini ya karena otomatis orang lain bisa melihat perut kotak-kotak milik Juan dan dia sangat tak suka itu. 

Juan tak sengaja mendongak, dia tersenyum saat melihat Syera ada di balkon dan tengah menatap nya, tapi sedetik kemudian senyuman itu pudar saat melihat Syera memalingkan wajah nya lalu masuk ke kamar.

"Lho, Non Syera kenapa ya? Semalem aja dia manja, kok sekarang kayak marah gitu ya?" Gumam Juan. Tak mau banyak berfikir yang bukan-bukan, Juan pun kembali fokus dengan kegiatan nya, biarlah urusan Syera bisa dia tanyakan nanti.

Tak berselang lama, Syera keluar dengan gaya sedikit tomboi seperti permintaan Juan kemarin. Kulot jeans berwarna abu, kaos oversize dengan rambut yang di biarkan tergerai begitu saja, namun tak sedikitpun mengurangi kadar kecantikan seorang Syera Alana Lurious. 

Juan nyaris tak berkedip melihat penampilan Syera hari ini, dia lebih menyukai gadis yang berpenampilan seperti ini, dari pada berpakaian terlalu seksii yang mengundang gairaah.

"Selamat pagi, Nona." Sapa Juan ramah, seperti biasanya. Roberts juga ada di teras, menyaksikan kepergian putri nya dengan supir yang sekaligus pengawal nya.

"Pagi." Jawab Syera jutek, lalu masuk ke dalam mobil setelah Juan membukakan pintu nya.

"Hati-hati Ju, Nona lagi badmood."

"Baik, pak." Jawab Juan, dia pun segera mengambil posisi untuk duduk di belakang kemudi, tepatnya di samping Syera yang terlihat fokus dengan ponsel nya. 

Juan pun mengemudikan mobil sedan mewah itu menjauhi rumah besar milik keluarga Robertson. 

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Juan, tapi Syera hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Juan.

"Yang, kamu badmood kenapa? Lagi pms ya?" 

"Sayang.."

"Apa sih? Berisik banget." Ketus Syera membuat Juan terkekeh.

"Ya habis nya kamu di panggil gak nyaut." 

"Hmmm.."

"Ihh, sayang. Kamu kenapa sih? Aku ada bikin salah?" Tanya Juan membuat Syera mendelik.

"Pikir aja sendiri."

"Nah itu masalah nya, yang. Aku gak kepikiran salah aku dimana, dari pada kamu nyuruh aku mikir, mending kamu kasih tahu deh kesalahan aku apa." 

"Cowok gak peka!" Ketus Syera sambil memalingkan wajah nya ke arah jendela. 

Cittt .. 

Juan menginjak rem nya secara mendadak, membuat tubuh Syera terdorong ke depan, untung saja dia mengenakan seat belt. Kalau tidak, sudah bisa di pastikan dia akan kejedot dashboard.

"Juan, isshh kamu kenapa sih ngerem mendadak?" Omel Syera sambil merapikan rambut nya.

"Aku tanya sekali lagi, kamu kenapa hmm?" Tanya Juan, dengan suara berat nya. Membuat Syera menatap pemuda itu dengan rasa takut, bagaimana tidak saat ini tatapan Juan begitu menakutkan.

"Jangan menatap aku seperti itu, Juan."

"Jadi, katakan apa salahku, sayang." Jawab Juan, masih dengan suara berat nya yang membuat Syera merinding.

"Aku kesel sama kamu."

"Alasan nya, sayang?" 

"Karena kamu buka baju pas nyuci mobil tadi." Cicit Syera sambil memilin ujung kaos yang dia kenakan.

"Hah, hanya karena itu?"

"Aku gak suka kamu kek gitu, aku aja belum di kasih secara khusus itu roti, malah di pamerin ke orang-orang." Jawab Syera yang membuat tawa Juan pecah seketika.

"Gak ada yang lucu isshhh.."

"Jadi, cerita nya kamu cemburu gitu?" Tanya Juan setelah tawa nya mereda.

"Enggak, siapa juga yang cemburu. Aku cuma gak suka aja." Jawab Syera jual mahal, padahal dia memang cemburu.

"Apa beda nya?"

"Gak tau." Ketus nya sambil memalingkan wajah nya. Juan membuka seatbelt nya dan mendekat ke arah Syera, membuat jok mobil nya lebih rendah agar dia bisa leluasa melakukan sesuatu.

"Juan, mau ngapain?" Tanya Syera gelagapan.

"Tadi malem, katanya mau ciuman sampai bibirnya bengkak." 

"Gak sekarang dong, aku ada kelas hari ini." 

"Lalu? Aku harus menahan keinginan untuk minum susu murni pagi ini, sayang? Tidak!" Jawab Juan, dengan cepat dia menaikan kaos yang di pakai Syera dan mengeluarkan buah kenyal milik gadis itu. 

Kedua mata Juan berbinar menatap ladang susu murni di depan nya, tanpa ragu dia pun langsung melahap puncak nya dengan lahap. Bahkan saking lahap nya hingga membuat Syera kelojotaan sendiri karena perbuatan Juan di dada nya.

"Ju-an, cukup sayang. Aku akan terlambat masuk kelas."

"Masih pengen, belum kenyang." Jawab Juan, tanpa menghentikan kegiatan nikmat nya.

"Nanti di lanjut ya? Aku berantakan nanti."

"Bibir nya mana?"

"Yaudah, sebentar aja ya?" Bujuk Syera, pasalnya dosen yang akan masuk pagi ini di kenal sebagai dosen killer, dia tak mau kena hukuman. Tapi, Juan malah sibuk meminta jatah nya.

"Hmmm, yaudah tapi nanti lagi ya?"

"Iya sayang, udah cepetan aku gak mau kena hukum dosen killer." 

Juan pun langsung menyosor bibir Syera, gadis itu pun menyambut bibir sang kekasih dengan senang hati. Kedua nya berciyman mesra, sesekali tangan Juan yang jahil akan meremaas manja buah kenyal Syera dengan gemas. 

Setelah beberapa menit, sesi ciuman mereka pun selesai, Juan tersenyum lalu kembali mengecup singkat bibir Syera. Pemuda itu pun kembali melajukan kendaraan roda empat nya dengan kecepatan yang cukup tinggi, karena waktu nya tinggal sebentar lagi. 

Sedangkan Syera, dia sedang memperbaiki lipstick nya yang berantakan karena ulah Juan barusan. Setelah selesai, mobil nya pun sudah berhenti di parkiran kampus.

"Aku ke kelas dulu ya, kamu tungguin disini jangan genit sama cewek lain."

"Iya sayang ku." Jawab Juan. 

"Yaudah, aku keluar dulu ya." 

"Oke, jangan nakal ya."

"Enggak kok, aku mau turun kamu gak sun dulu gitu?" Tanya Syera, Juan pun tersenyum lalu menarik kepala Syera dan mengecup mesra kening nya. 

"Makasih ayang." 

Syera pun keluar dari mobil, dengan langkah cepat nya dia langsung pergi ke kelas. Biasa nya dia akan mengobrol dulu bersama teman-teman nya, tapi sekarang dia memilih langsung ke kelas saja.

"Syer.." panggil Anita, dia salah satu teman Syera.

"Oyy, napa Nit?" Tanya Syera.

"Gue denger, lu putus ya sama Martin?"

"Kata siapa?"

"Kabar nya udah jadi konsumsi publik, tapi belum ada klarifikasi dari Lo atau pihak Martin nya."

"Kalau emang iya, kenapa sih?" Tanya Syera merasa jengah. 

"Sangat di sayangkan aja sih, kalian kan couple goals banget gitu."

"Kalo udah gak cocok, mendingan udahan aja dari pada bikin hati sakit." Jawab Syera datar, lalu kembali berjalan ke kelas. Ternyata di kelas sudah ada Martin yang menunggu kedatangan Syera.

Gadis itu mendengus saat melihat pria itu, daya tarik Martin kalah dengan Juan di mata Syera sekarang. Pesona seorang Juan tiada dua nya sekarang. 

"Hai, babe."

"Ngapain lagi sih?"

"Lho, kan biasa nya aku nyambut kamu sayang. Gimana sih?" 

"Kamu lupa, kita udah putus." Jawab Syera ketus.

"Putus itu kalau dua pihak nya setuju, aku gak setuju kita putus, Syer." Ucap Martin.

"Aku udah capek ya dengan semua sikap posesif kamu, aku muak tau gak!"

"Syera.."

"Dahlah, bikin badmood aja." Ucap Syera, dia melepaskan genggaman tangan Martin dari tangan nya, lalu pergi duduk di samping Anita. 

"Jadi, beneran Syer?"

"Hmm, gue capek sama dia, Nit." 

"Yaudah, jangan di paksain kalo emang udah gak cinta."

"Hmmm." Syera hanya berdehem sebagai jawaban. Tak lama kemudian, dosen masuk dengan menenteng tas di tangan nya. Membuat semua orang langsung terdiam, suasana kelas sepi senyap karena kedatangan dosen killer itu. 

"Selamat pagi, kumpulkan tugas Minggu kemarin." Semua nya langsung mengumpulkan tugas mereka masing-masing, tapi tidak dengan Martin. Dia adalah mahasiswa berandalan di kampus yang tak pernah mengerjakan tugas, sekalipun dari dosen killer.

"Martin tidak mengerjakan lagi?"

"Tidak." Jawab pria itu santai.

"Keluar dari kelas saya!"

"Dengan senang hati." Jawab nya lalu keluar melenggang dari kelas dengan membawa tas nya.

Syera menatap punggung Martin dengan tatapan sinis, entahlah dia muak melihat pria itu sekarang. Berbeda dengan cara nya menatap Juan, ya mungkin karena posisi Martin saat ini telah di gantikan oleh Juan.

......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

lanjit thor, smngt

2023-02-07

1

IDA ROSIDAH

IDA ROSIDAH

gaya pacaran ya....itu nafsu BKN cinta

2023-02-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!