Bab 3 - TGSP

Pagi harinya, Juan bersiap-siap untuk pergi bekerja kembali. Seperti biasa, dia berpamitan pada sang ibu. Sebelum pergi ke tempat kerja, Juan terlebih dulu mengantarkan Rinda ke sekolah.

"Sekolah yang bener ya, Da." Ucap Juan sambil mencubit pipi cabi adik perempuan nya.

"Iya bang, abang hati-hati kerja nya."

"Yaudah, Abang pergi dulu ya." Juan mengacak rambut adiknya dengan gemas, lalu kembali melajukan motor matic nya menjauh dari sekolahan tempat adiknya menimba ilmu.

Juan mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, dia bersenandung ria menikmati semilir angin sejuk pedesaan yang belum terjamah polusi. Tapi begitu melewati perempatan jalan, suasana berubah seketika. Juan menutup helm nya, karena di daerah ini sudah banyak polusi karena ada nya pabrik. 

Beberapa menit kemudian, Juan sampai di rumah Roberts. Pemuda itu langsung masuk dan mencuci mobil yang akan di gunakan nya mengantarkan Syera nanti. 

"Pagi, Ju."

"Eehh, selamat pagi Tuan." Jawab Juan ramah.

"Kau datang lebih awal hari ini, Ju."

"Seperti janji saya, Tuan. Saya mencuci mobil terlebih dulu." Jawab Juan dengan senyum kecilnya.

"Baiklah, lanjutkan." 

"Baik tuan." Jawab Juan, Roberts pun pergi dari hadapan pemuda itu. 

Juan membuka seragam nya, menyisakan kaos polos berwarna putih dan celana pendek selutut berwarna hitam. Dia memegang selang dan menyemprotkan airnya untuk membilas busa di atas mobil.

Namun, air nya malah memercik mengenai kaos yang di pakai oleh Juan hingga membuatnya basah dan sesuatu di balik kaos itu tercetak jelas.

Syera menatap hampir tanpa berkedip ke arah Juan, sungguh dia tak menyangka kalau pengawal yang juga supir nya itu punya perut kotak-kotak atau sixpack yang menggoda. 

Berkali-kali, Syera menelan ludahnya dengan kasar melihat pemandangan di depan nya. Selain wajah nya yang tampan, rupanya tubuh Juan juga sangat menggoda. Apalagi otot-otot bisep nya yang selalu menonjol di lengan nya, lalu sekarang di sajikan dengan perut dengan roti sobek.

"Aisshh basah.." Gumam Juan, dia pun tanpa ragu langsung membuka kaos nya. Dia tak tau kalau sedari tadi ada yang memperhatikan nya dengan kedua mata yang membulat sempurna, apalagi sekarang perut dengan roti sobek itu terpampang nyata tanpa penghalang apapun lagi. 

Juan mengibas-ngibaskan kaos nya, lalu menggantung nya di tempat yang cukup terkena angin dan panas, karena jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. 

Hampir saja Syera ngeces melihat betapa gagah nya Juan saat ini, rambut basah dengan punggung yang kokoh, dada bidang dan perut roti sobek. Sempurna, bahkan pesona Martin kekasihnya bisa di bilang kalah jauh oleh Juan.

"Nona, sejak kapan Nona disini?" Tanya Juan. Awalnya, dia cukup terkejut saat melihat Syera di teras tengah menatap ke arah nya. Tapi, begitu melihat tatapan gadis itu yang terlihat memuja tubuhnya, Juan tersenyum kecil.

"H-ah.." Syera terlihat salah tingkah saat ketahuan Juan tengah menatap kagum tubuh nya.

"Sejak kapan Nona disitu?"

"A-apa maksudmu?"

"Apa Nona memperhatikan saya sedari tadi?" Tanya Juan dengan senyum menggoda.

"Dih, gak usah kepedean!" Ketus Syera.

"Hmm, cieee salting ya Non?" Goda Juan lagi, membuat Syera mendengus. Lalu masuk ke dalam rumah dengan kaki yang di hentak-hentakkan. 

Juan tertawa melihat tingkah Syera, gadis itu terlihat sangat menggemaskan saat sedang kesal. Apalagi melihat wajah nya memerah saat dia menegur nya tadi.

Setelah selesai mencuci mobil dan mengeringkan nya, Juan pun kembali memakai kaos dan seragam nya. Tak lupa menyisir rambut nya ke belakang dengan jari nya. 

"Selamat pagi, Nona." Ucap Juan saat melihat Syera keluar dengan mini dress yang mencetak jelas lekuk tubuh nya yang berisi. 

Syera tersenyum mengejek tanpa menjawab sapaan Juan sama sekali, pemuda itu membukakan pintu mobil dan membiarkan Nona nya masuk lebih dulu.

Setelah memastikan Syera duduk dengan nyaman, barulah Juan memutari mobil dan duduk di balik kemudi.

"Kita kemana hari ini, Nona?" Tanya Juan.

"Kampus." Jawab Syera singkat, mata nya terlihat fokus menatap layar ponsel. Jari tangan nya bergerak lincah mengetikan sesuatu, sepertinya Syera sedang bertukar pesan.

"Nona.."

"Hmm.." Syera hanya menjawab dengan deheman.

"Maaf, bukan nya saya lancang. Tapi, siapa pria yang kemarin bersama Nona?" Tanya Juan, memang itu bukanlah urusan nya. Tugasnya disini, hanya mengawal Syera agar tak salah pergaulan seperti yang di inginkan ayahnya.

Tapi, Juan merasa pergaulan bebas yang Syera lakukan bersumber dari pria yang kemarin bersama Syera. Terlihat dari cara menatap, bahkan saat kedatangan pertama gadis itu, tanpa ragu pria itu langsung mencium Syera di depan umum.

"Apa urusan mu?"

"Hanya bertanya saja." Jawab Juan acuh. Keduanya sama-sama bersikap acuh.

"Dia Martin, kekasihku." Jawab Syera akhirnya.

Juan hanya membulatkan bibir nya membentuk huruf O. 

"Kau bisa menunggu, aku hanya ada satu kelas saja hari ini." 

"Baik, Nona." Jawab Juan, dia pun membiarkan Syera turun setelah mobil berhenti di parkiran. Juan turun dan memperhatikan sekitar, hingga kedua mata nya memicing saat melihat pria yang kemarin kembali mendekati Syera dan merangkul nya dengan mesra.

Juan mendengus, entah kenapa dia tak menyukai pria itu. Dari gerak gerik nya saja dia tau, kalau pria itu bukanlah pria yang baik. 

"Sedikit menjauhlah, kau membuatku risih." Ucap Syera, entah kenapa juga dia merasa tak nyaman dengan sentuhan Martin sekarang. 

"Kamu kenapa honey? Tak biasa nya kamu bersikap seperti ini, apa karena pengawal mu itu?"

"Jangan menyalahkan orang lain, Martin." Ucap Syera sedikit ketus, membuat Martin menggeretakan gigi nya karena kesal. 

"Syera.."

"Aawwwhhhsss.." Syera memekik saat tangan nya di cekal dengan kuat oleh Martin.

"Sakit, Martin!" 

"Ikut aku!" Dengan kasar, Martin menyeret Syera ke sebuah ruangan. 

"Lepaskan aku, Martin!" 

"Tidak akan pernah, kau menolak ku kan?" Bentak Martin. Suasana di ruangan itu sangat hening, Syera ketakutan hingga tubuhnya bergetar.

"Martin.."

Pria itu tersenyum smirk, lalu mencekal kedua tangan Syera dan mengunci nya di atas kepala gadis itu. 

Satu tangan nya lagi mencengkeram dagu gadis itu, lalu mencium nya dengan kasar dan brutal, membuat Syera meronta mencoba melepaskan diri, tapi tenaga yang di miliki Martin sangat besar hingga Syera tak bisa menandingi nya.

"Eempphhhh.."

Buakk..

Ciuman itu terlepas, lalu tubuh Martin yang terjerembab ke lantai. Siapa pelaku nya? Juan.

Tadi dia merasa curiga pada tingkah Martin dan Syera, akhirnya dia mengikuti nya secara diam-diam. Tapi saat belok di lorong, Juan kehilangan jejak hingga dia mencari dengan kebingungan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. 

"Nona baik-baik saja?" Tanya Juan, dia menarik Syera ke dalam pelukan nya. Syera nampak shock hanya terdiam, tak berontak apapun saat Juan memeluknya.

"Ju.." Lirih Syera.

"Iya, Nona. Ada yang sakit?" Tanya Juan. Gadis itu mendongakan kepala nya, pemuda itu membulatkan kedua mata nya saat melihat bibir Syera berdarah.

"Astaga, Nona.." Juan menggunakan kaos nya untuk mengelap darah di bibir gadis itu.

"Sial, kenapa kau selalu saja mengganggu ku hah?" Bentak Martin, dia mengusap ujung bibir nya yang berdarah karena pukulan Juan tadi.

"Kau yang sialan!" Juan meradang, dia melayangkan pukulan membabi buta pada Martin. 

"Sudah Ju, aku ingin pulang." Ucap Syera, dia menarik pakaian Juan agar pria itu menghentikan serangan nya.

Juan merapikan pakaian nya, lalu pergi dari ruangan itu, meninggalkan Martin yang terkapar tak berdaya setelah di pukuli oleh Juan. 

'Sialan, awas saja. Aku pastikan Syera akan tetap menjadi milik ku!' Batin Martin, menatap penuh kemarahan kepergian Juan dan Syera.

......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Bapak Adi

Bapak Adi

juaaannnn

2024-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!