Bab 7 - TGSP

"Ju-an hmpphh.." Syera meronta, dia menepuk-nepuk dada Juan. Tapi bukan nya melepaskan ciuman nya, Juan semakin mengikis jarak, bahkan sebelah tangan nya menyusup di balik tengkuk belakang Syera, untuk memperdalam ciuman nya.

Tangan pemuda itu membingkai wajah cantik Syera, hingga beberapa detik kemudian Juan pun melepaskan ciuman nya. Juan mengusap bibir Syera yang terlihat mengkilat karena saliva, bibir gadis itu juga terlihat sedikit bertambah volume nya karena perbuatan Juan.

"Juan.."

"Iya, Nona." Jawab Juan, dia kembali ke posisi nya. Mata nya menatap intens pada gadis di depan nya yang nampak berantakan, mungkin karena ciuman mereka tadi.

"Itu ciuman apa?"

"Maksud nya?" Balik tanya Juan datar. 

"Itu ciuman untuk merayakan apa?"

"Apa ciuman hanya untuk merayakan sesuatu, Nona? Saya rasa tidak." Jawab Juan, dia kembali bersiap mengemudikan kembali kendaraan nya, tapi tangan Syera menepis tangan Juan dari setir, dia bahkan mencabut kunci mobil nya.

"Nona.."

"Katakan, kenapa kamu mencium ku tadi?" Tanya Syera lagi, dia menuntut sebuah jawaban, namun entahlah apa jawaban Juan akan mengecewakan nya atau tidak.

"Haha, Nona. Aku hanya gemas saat melihat anda mengoceh, bahkan seolah lupa bernafas saat mengoceh seperti itu."

"Hanya karena itu, Ju?" Tanya Syera, rasanya dia belum puas dengan jawaban Juan.

"Iya, memang nya Nona ingin jawaban seperti apa hmm?"

"Aku kira, kamu bernafssu padaku." Lirih Syera sambil mengetuk-ngetuk tangan nya. 

"Kalau saya memang begitu, menurut nona bagaimana?" Mendengar pertanyaan Juan, Syera mendadak gelagapan sendiri. Dia bingung harus menjawab apa, harusnya dia tak mengatakan hal itu tadi. Memang nya kebanggaan apa yang akan dia dapat jika memang Juan bernafssu padanya? 

"Ini, ayo pergi." Syera memberikan kunci mobil nya pada Juan, pemuda itu pun mengambil nya dengan wajah datar nya lalu kembali melajukan mobilnya ke mall. 

Tadi, katanya Syera ingin pergi ke rumah teman nya kan? Tapi nyatanya malah ke mall, entahlah. 

"Ju.."

"Iya, Nona." Jawab Juan tanpa menoleh sedikit pun ke arah Syera, membuat gadis itu berdecak kesal. Dia paling tidak suka saat dia mengajak bicara, tapi lawan bicara nya tak menatap dirinya.

"Tatap aku dong, Ju!"

"Saya kan lagi nyetir, Nona." 

"Hmmm.." 

"Kenapa Nona, ada hal penting?" Tanya Juan pelan, dia melirik sekilas ke arah Syera yang terlihat sedang bad mood.

"Kalau misalkan pacar kamu selingkuh, reaksi kamu gimana?"

"Putusin aja sih, simple." Jawab Juan, Syera menatap wajah pemuda itu dengan tatapan yang entah apa artinya, hanya Syera yang tahu.

"Kenapa, Nona? Kok diam?" 

"Kalau seandainya kamu masih sayang banget sama dia, gimana?"

"Jangan mengorbankan diri untuk orang tidak penting, Nona. Jangan bertindak bodooh hanya karena cinta, simple saja jika dia melakukan hal semenjijikan itu, jawaban nya adalah karena kebahagiaan nya tidak bersama kita. Menurut saya begitu." Jelas Juan panjang lebar, ini pertama kali nya pemuda itu bicara seperti ini.

"Hmmm, tapi cukup sulit melupakan nya."

"Nona putus dengan pria itu, atau dia selingkuh di belakang Nona?" Tanya Juan serius.

"Ya, aku mencurigai nya seperti itu, Ju." Jawab Syera ragu. 

"Selidiki dulu, Nona. Jangan asal menyimpulkan." 

"Bantu aku menyelidiki nya, Ju." 

"Membantu seperti apa, Nona?" Tanya Juan lagi.

"Berpura-pura pacaran."

"Maksud Nona? Jangan konyol, apa yang akan kita dapatkan dari pura-pura seperti itu. Aku lebih suka kalau kita pacaran beneran, tanpa harus berpura-pura." Jawab Juan, membuat Syera terhenyak. 

"Juan.."

"Iya iya, Maaf nona." 

"Jadi, kamu mau kan?" Tanya Syera.

"Saya tidak tertarik, Nona." 

"Ayolah, Ju." Bujuk Syera, tapi sepertinya Juan memang benar-benar tidak tertarik dengan topik pembicaraan ini. 

"Ju.." 

"Isshhh nyebelin." Kesal Syera sambil menyedekapkan tangan nya di dada, lengkap dengan ekspresi cemberut nya membuat Juan sangat gemas. Ingin sekali dia kembali mencaplok bibir mungil kemerahan yang cerewet nya bukan main itu, tapi tadi kan sudah? Gimana kalau bibit nya makin bengkak ya, belum lagi nanti kena amuk, bisa berabe kan urusan nya.

Hingga beberapa saat kemudian, mobil yang di kendarai oleh Juan pun sampai di depan mall. Setelah memarkir nya di parkiran, Juan di tarik oleh Syera untuk mengikuti nya masuk ke dalam mall.

Akhirnya, mau tak mau pun Juan harus mengikuti kemana pun Syera pergi. Hingga akhirnya langkah perempuan itu terhenti di sebuah toko pakaian khusus untuk laki-laki. 

Juan tak heran, kan memang Syera punya pacar. Mungkin saja dia ingin membelikan sesuatu untuk kekasihnya. 

Syera memilih beberapa pakaian, celana juga sepatu yang sekiranya cocok untuk pria yang akan dia belikan pakaian. 

"Nih, cobain." Ucap Syera, membuat Juan terhenyak. 

"S-aya?" Tanya Juan, sambil menunjuk dirinya sendiri. Apa dia tidak salah mendengar?

"Iya kamu, ayo buruan cobain gih." Syera pun mendorong tubuh besar pemuda itu ke changing room. Mau tak mau, akhirnya Juan pun masuk ke dalam sana. Sambil menunggu Juan berganti pakaian, iseng dia juga memilih beberapa pakaian lagi. 

Hanya beberapa menit kemudian, Juan keluar dengan kaos yang di balut kemeja kotak-kotak berwarna biru, celana chinos berwarna abu, juga sepatu berwarna putih. Syera menatap pemuda itu nyaris tanpa berkedip. 

'Gilee, keren banget si Juan kalo gini penampilan nya. Kalo kek gini mah, dia udah gak cocok jadi pengawal atau supir, cocok nya jadi laki gue.'

"Nona?"

"H-ah, apa?" Tanya Syera.

"Apa penampilan saya terlihat aneh, sampai Nona melongo kek gitu?" 

"Apaan melongo, kagak. Geer lu." Ketus Syera, dia pun mengambil beberapa kaos berlengan pendek dan membawa nya ke kasir.

Juan tak menyangka dia di belikan pakaian oleh Syera, jujur saja dia merasa tak enak. Meskipun dia tak meminta, tapi tetap saja. 

"Nona, untuk apa Nona membelikan saya pakaian sebanyak ini?" Tanya Juan setelah keduanya keluar dari toko itu dan Syera sedang berburu mencari barang lain.

"Udah, gak usah bawel. Hari ini aku lagi mau belanja, itu aja." Jawab Syera ketus. Dia kembali masuk ke sebuah toko pakaian anak. 

"Punya adik kan?"

"P-unya, Nona."

"Kelas berapa?" Tanya Syera tanpa menatap Juan.

"Empat SD, Nona." 

"Perempuan?"

"I-iya." Jawab Juan terbata, jangan sampai Syera membelikan pakaian untuk adik nya juga. Namun, seperti nya Syera bisa membaca isi hati Juan. Dia mengambil beberapa setel pakaian bermerk.

"Yang ini cukup buat adikmu, Ju?"

"Nona, jangan.."

"Aku tanya, ini cukup buat adik kamu enggak?" Tanya Syera lagi, membuat Juan akhirnya menjawab dengan anggukan. Syera pun mengambil nya dan segera membayar nya ke kasir. 

Setelah puas belanja, Syera pun mengajak Juan untuk makan siang bersama di salah foodcourt. Pilihan Syera jatuh pada spaghetti bolognese dengan ikan salmon, sedangkan Juan hanya memilih burger. 

"Kenapa cuma burger, Ju?"

"Gapapa, Nona. Saya hanya penasaran dengan rasa nya."

"Kamu belum pernah makan burger?" Tanya Syera. Juan menggeleng sambil cengengesan.

"Belum Nona, mahal soalnya. Jadi cuma bisa lihat di iklan televisi aja." 

"Hmmm, yaudah makan yang banyak." Ucap Syera, dia tersenyum menatap Juan. Dari awal, Juan memang terlihat sebagai pemuda yang sederhana juga dewasa dan satu lagi, dia punya pesona yang membuat nya bisa nyaman saat berdekatan dengan Juan. Berbeda saat dia sedang bersama Martin, padahal mereka berpacaran tapi rasa nya benar-benar berbeda. 

"Terimakasih, Nona." 

"Nanti bungkus juga buat adik kamu, dia juga belum pernah makan burger kan?" 

"Gak usah, Nona."

"Gak usah sok-sokan nolak, aku cuma mau ngasih adik kamu, bukan kamu kali." Sinis Syera membuat Juan terkekeh pelan, yang mana membuat Syera terpana. Bahkan suara kekehan pemuda itu terdengar sangat seksii, dia menyukai nya sungguh. 

Lamunan Syera buyar saat pelayan datang membawakan makan mereka, kedua nya pun memulai acara makan siang mereka.

"Gimana rasa nya, Ju?"

"Enak sih, tapi kayaknya bukan selera saya, Nona." Jawab Juan, mungkin lidah nya belum terbiasa dengan makanan orang kaya, makanya dia merasa aneh saat pertama kali memakan makanan bernama burger ini.

"Kenapa?"

"Gak tau, kurang cocok aja. Saya lebih suka mie instan dari pada ini." Jawab Juan, membuat Syera tertawa. Juan sangat lucu, apalagi ekspresi nya. 

"Jadi, kuat gak makan itu sampai habis atau mau pesen yang lain?"

"Kuat kok, sayang kalo gak di habisin. Kalau kata Mama tuh pamali buang-buang makanan." Mendengar ucapan Juan, Syera sedikit tersentil, karena dia sering makan tak habis dan masih tersisa di piring nya.

"Yaudah, setelah ini kita pulang." 

"Baik, Nona." Jawab Juan, meskipun dia tak menyukai makanan ini, tapi dia harus menghabiskan nya. Dia selalu ingat perkataan ibu nya untuk makan secukupnya, jangan sampai tersisa. Itulah alasan nya, kenapa Juan selalu menghabiskan makanan nya, apapun itu.

.....,

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Makan yg banyak juan burgernya biar kenyang.....

2023-10-28

4

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

lanjut thor...

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!