Bab 11 - TGSP

"Ju-an aahhh.." Syera mendesaah tertahan saat Juan tengah menyusu di dada nya, akhirnya Juan melakukan hal yang paling ingin dia lakukan sejak lama. Selain menyentuh nya, dia juga menikmati nya. 

Gundukan yang terasa sangat kenyal dengan puncak berwarna coklat kemerahan nampak sangat menggoda, membuat Juan tak tahan ingin memakan puncak buah ranum itu.

"Pelan-pelan, jangan di gigit dong.." Nafas Syera tersengal, sensasi yang di berikan Juan sungguh di luar dugaan nya. 

Juan mendongakan wajah nya, tapi mulut nya masih betah berada di buah kenyal sang Nona. Sebelah tangan nya juga aktif meremaas buah yang sebelah lagi. 

"Kenyal, Nona. Enak, gurih." Ucap Juan sambil tersenyum, mulut nya penuh dengan gumpalan lemak itu.

"Geli, Ju."

"Tapi enak kan?" Tanya Juan sambil tersenyum. 

"Ya, iya sih enak. Sensasi nya bikin aku panas dingin, tapi kok kelamaan jadi ngilu ya? Kamu nya sih gigit-gigit putting nya." Ucap Syera sambil menepuk pelan pundak Juan.

"Habisnya gemesin."

"Ini merah-merah juga karena ulah mulut kamu nih, jadi nya aku bakal bisa pake baju seksi besok." Ucap Syera sambil melihat buah kenyal miliknya yang terdapat beberapa tanda kemerahan ulah mulut nakal Juan.

"Baguslah, biar kamu gak umbar tubuh kamu. Ini kan punya aku." 

"Punya kamu?" Tanya Syera sambil terkekeh.

"Iya, kamu memberikan nya padaku untuk pertama kali nya. Itu artinya, ini milik ku." Jawab Juan sambil memainkan puncak kecoklatan itu dengan gemas, sesekali menarik nya membuat Syera meringis karena ngilu.

"Ju, ngilu ihh jangan di tarik gitu." 

"Ternyata mainin ini lebih candu dari pada main lato-lato." 

"Hmmm, kamu nya aja yang mesuum."

"Dihh, kamu juga mesuum, sayang. Kamu yang ngajakin ciuman duluan tadi, aku cuma nurutin permintaan kamu aja." Jawab Juan sambil tersenyum, tangan nya tetap memilin ujung buah gadis itu. 

"Apaan sih sayang-sayang, di ajakin pacaran boongan aja gak mau." Ketus Syera.

"Aku gak mau kalau boongan, kalau beneran ya ayo." Jawab Juan sambil menjawil manja dagu Syera. Gadis itu masih betah berada di pangkuan Juan, tangan nya tetap melingkar di leher kokoh pemuda itu. Sedangkan Juan, dia sibuk dengan kegiatan nya sendiri, meski sambil mengobrol tapi tetap saja tangan nya tak bisa di kondisikan.

"Tapi aku nya punya pacar, aku udah mutusin dia kan. Tapi kamu denger sendiri, dia nya gak mau putus." 

"Yah, jadi selingkuhan deh gapapa. Tanggung kan, kamu nya udah di tuduh selingkuh sama pacar kamu sendiri." Jawab Juan santai tanpa beban.

"Hmmm, boleh juga sih. Nice try." 

"Jadi?" Tanya Juan.

"Kita pacaran apa gimana?" Balik tanya Syera membuat Juan tertawa.

"Aku sih terserah kamu aja." 

"Yaudah deh, kita pacaran ya?" Tanya Syera.

"Oke, tapi kamu jangan ngasih punya aku sama pacar kamu itu, gak rela pokoknya."

"Dih, posesif banget kamu." Ucap Syera.

"Ya aku posesif karena ini punya aku." Jawab pemuda itu membuat Syera terkekeh. 

Juan tersenyum, lalu kembali mencium bibir sang gadis yang kini status nya menjadi kekasih nya, ya meski kekasih gelap, tapi tak masalah.

Pacaran dengan pengawal sendiri? Aahh cukup masuk akal juga. 

"Sayang.."

"Hmm, iya sayang.." jawab Syera, kedua nya pun sepakat memanggil dengan panggilan sayang.

"Agak geseran dikit dong, ini aku kejepit." Ucap Juan dengan suara berat nya, karena junior nya terbangun dari tidurnya.

"Kenapa, apa dia bangun?" Tanya Syera sambil mengusap celana Juan yang menggembung, usapan lembut itu membuat Juan memejamkan mata nya. 

"Sa-yang.." panggil Juan serak, bisa di pastikan dia tengah bernafssu saat ini karena ulah tangan nakal Syera.

"Iya, kenapa? Enak kan, aku usap-usap ya."

"Di hisap, yang?" Tanya Juan, dia sudah berada di bawah kendali nafssu hingga telinga nya tak berfungsi dengan baik.

"Hah, aku gak bilang mau hisap. Aku bilang, aku mau usap-usap, biar lebih enakan." 

"Ohh usap-usap ya? Telinga ku mendadak tuli." Jawab Juan, membuat Syera tertawa. 

"Kamu ini, kenapa? Kamu sangee ya?" Goda Syera sambil tersenyum kecil. 

"Hmmm, iya kali. Makanya dia bangun." Jawab Juan. 

"Ya sudah, kamu mau apa sekarang?"

"Kamu tanya aku mau apa? Hmmm, apa ya? Makan mungkin, aku lapar." Jawab Juan.

"Yaudah, ayo makan."

"Enggak, aku malu kalo harus numpang makan. Aku pulang saja ya?" 

"Kenapa harus malu sih? Jangan begitu dong." Ucap Syera sambil menggelayut manja di leher kokoh pemuda itu. 

"Enggak deh, yang." Tolak Juan lagi.

"Hmm, yaudah deh." Pasrah Syera, tadinya dia ingin makan bersama Juan. Tapi kalau Juan nya gak mau, apa dia harus memaksa?

Syera turun dari pangkuan Juan, gadis itu mengambil kaos oversize dan memakai nya untuk menutupi bercak-bercak kemerahan hasil karya Juan barusan.

"Nah, kamu keliatan lucu kalau pakai baju kayak gini, sayang."

"Lucu ya? Kamu suka?"

"Suka, aku lebih suka kamu yang begini dari pada pake baju seksii." Jawab Juanx diaebuh menyukai Syera yang bergaya sedikit tomboi.

"Hmmm, baiklah. Aku akan melakukan nya untuk mu, besok aku akan memakai pakaian seperti ini."

"Benarkah?" Tanya Juan, mata nya berbinar cerah.

"Lihat saja besok, kamu akan menyukai nya." 

"Baiklah, aku tak sabar menunggu hari esok." Ucap Juan sambil tersenyum.

"Yaudah, ayo keluar. Sudah cukup ciuman nya untuk hari ini."

"Iya sayang." Jawab Juan sambil tersenyum. Dia pun mengikuti langkah Syera keluar dari kamar. 

"Sudah ngobatin Juan nya, sayang?" Tanya Roberts yang masih santai dengan koran di tangan nya, posisi nya bahkan tidak berubah sama sekali. Masih di kursi yang sama, namun kopi di cangkir nya sudah habis.

"Sudah, pah." Jawab Syera, tanpa menunjukan ekspresi apapun. Berbeda dengan Juan yang nampak tegang, namun saat melihat ekspresi Syera yang datar, Juan pun melakukan hal yang sama.

"Ajak makan dulu Juan nya."

"Tidak usah, Tuan. Saya akan pulang saja, mama dan Rinda pasti sudah menunggu kepulangan saya, Tuan." 

"Hmmm, baiklah kalau begitu." Jawab Roberts sambil tersenyum. Juan pun membungkukan setengah badan nya dengan hormat, lalu berpamitan untuk segera pulang karena hari sudah cukup petang, sebentar lagi malam.

Syera mengikuti langkah Juan hingga ke teras, pemuda itu mencubit manja hidung mancung Syera sebelum pergi dengan motor matic jadul nya.

"Hati-hati di jalan nya, Juan."

"Baik, Nona. Terimakasih sudah mengobati luka saya juga bonus susu nya." Ucap Juan sambil mengedipkan sebelah mata nya dengan genit, membuat wajah Syera memerah. 

"Sudahlah, cepat pulang sana. Jangan lupa baju yang tadi di bawa."

"Ini sudah, Nona. Terimakasih ya."

"Sama-sama, salamin sama Rinda juga sama Mama kamu ya." Ucap Syera, Juan pun menganggukan kepala nya mengiyakan. Pemuda itu pun pergi dengan melajukan sepeda motor nya dengan kecepatan sedang. Masalah mencuci mobil, dia akan melakukan nya esok hari sebelum berangkat mengantar Syera ke kampus. Jadi, besok pagi dia harus datang lebih pagi kesini.

Juan pun melajukan kendaraan nya menjauhi rumah besar milik Roberts. Senyum nya terkembang cerah, dia punya pacar? Ya, walaupun cuma jadi selingkuhan tapi tak masalah karena dia cukup senang dengan status nya saat ini.

"Kakak.." Sambut Rinda di depan rumah, gadis kecil periang itu tersenyum lebar menyambut kepulangan sang kakak. 

"Iya Rinda, mana Mama?"

"Di rumah, barusan habis makan sama opor ayam dari tetangga." Jawab Rinda, memang di lingkungan tempat dirinya tinggal ada beberapa tangga yang berbaik hati padanya dan sang mama, tapi kebanyakan sih yang julid menyebalkan.

"Ohh, ini baju buat kamu sama Mama dari majikan kakak." Juan memberikan paperbag pada adiknya, membuat Rinda bersorak kegirangan. Jarang-jarang Rinda membeli baju, untuk kebutuhan sehari-hari saja susah, jangankan untuk membeli baju baru.

"Yeee, baju baru. Makasih kakak." Rinda pun berlari ke rumah dan menunjukan pakaian yang di belikan oleh majikan kakak nya. Dengan riang, dia membuka satu-satu persatu barang yang ada di dalam paperbag itu. 

"Baju baru dari siapa, Nak?" 

"Dari Non Syera, Ma. Tadi dia ke mall belanja, sekalian beliin buat mama sama Rinda juga. Juan juga di beliin beberapa." Jawab Juan.

"Wahh, majikan mu sangat baik, Nak. Kamu harus bekerja dengan giat, malu sama majikan kamu yang baik kalau kamu kerja nya gak bener." 

"Iya Ma." Jawab Juan sambil tersenyum manis. Meskipun dalam hati, dia cukup ketar ketir. Dia sudah berada di tahap membahayakan saat ini, yakni memacari putri majikan nya sendiri.

........

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

s

s

batal

2024-11-10

1

Maya 😇

Maya 😇

crazy up nya thor 💪🥳

2023-02-06

1

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

enk ya jdi juan dh digaji trus pacaran lgi sm anak bosnya lanjut thor....

2023-02-06

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!