Bab 20 - TGSP

Juan kembali mencengkeram kerah kemeja yang di pakai oleh Martin hingga membuat pria itu terdongak, tanpa basa basi lagi Juan memukul wajah pria itu secara membabi buta, tak peduli meskipun dia mati sekalipun. 

"Berani sekali kau melakukan hal ini pada Syera ku!" Teriak Juan, pria itu seperti kesetanan. Dia terus memukuli Martin yang sudah terlihat tak berdaya, mendengar kegaduhan dari arah kamar mandi, petugas keamanan pun datang dan langsung menghentikan Juan. Kalau tidak, mereka khawatir kalau pria yang sudah berlumuran darah itu akan mati.

"Ada apa ini?"

"Pria ini hendak melecehkan kekasih saya!" Jawab Juan dengan urat-urat leher yang menegang, karena api kemarahan yang tengah membakar dirinya.

"Apa ada bukti?"

"Lihat kekasihku!" Tegas Juan, petugas itu pun melongokan kepala nya ke dalam bilik kamar mandi, dan benar saja mereka melihat seorang gadis tergeletak tak berdaya di dalam nya, dengan mulut yang masih di sumpal sapu tangan, juga pipi yang lebam-lebam dan kedua tangan nya di ikat menggunakan dasi.

"Baiklah, serahkan pria ini pada kamu. Bawalah kekasih mu ke rumah sakit." 

"Baik, terimakasih." Jawab Juan, pemuda itu pun langsung menggendong Syera ala bridal style keluar dari area kamar mandi dengan setengah berlari. 

Anita dan juga teman Syera yang lain langsung berteriak saat melihat teman mereka tak sadarkan diri dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Bahkan beberapa bagian pakaian nya ada yang robek karena ulah Martin.

"Syera, apa yang terjadi sama kamu, Syer?" Tanya Anita.

"Dia hampir di perkosaa sama Martin, untung saja saya keburu datang." Jelas Juan, dia tentu nya mengerti benar akan ke khawatiran teman Syera. Apalagi saat melihat keadaan nya.

"Hah, astaga pria itu. Dimana dia sekarang?"

"Di bawa petugas keamanan, saya harus membawa Nona Syera ke rumah sakit."

"Hmm, apa sebaiknya kamu bawa saja Syera ke kamar untuk beristirahat, jangan ke rumah sakit." Ujar salah satu teman Syera.

"Kenapa?"

"Syera phobia jarum suntik, aku khawatir kalau sampai dia di infus, nanti Syera akan ketakutan." Jawab Anita. Juan pun mengangguk, lalu memutuskan untuk membawa Syera ke kamar saja. Kalau sampai beberapa jam kemudian, dia tak kunjung bangun juga, barulah Juan akan membawa nya ke rumah sakit.

Juan pun membaringkan Syera di ranjang dengan perlahan, dia mengusap lembut wajah cantik gadis itu, tepat nya di bagian wajah yang memerah karena tamparan Martin. Cap lima jari tercetak jelas disana, membuat hati Juan berdenyut nyeri melihat kekasih nya di perlakukan seperti ini.

"Bangunlah, sayang. Jangan buat aku khawatir." Ucap Juan sambil mengecupi punggung tangan Syera, dengan penuh kehangatan.

Tak lama kemudian, Syera pun terbangun. Dia membuka kedua mata nya yang terasa sangat berat dengan perlahan.

"Ju-an.."

"Sayang, akhirnya kamu sadar juga." Juan langsung mengecupi wajah Syera. 

"Aku dimana?"

"Di kamar, sayang. Tadi, kamu pingsan di kamar mandi."

"A-aku takut, sayang. Pria itu ingin melecehkan aku." Lirih Syera, kedua mata nya berkaca-kaca. Dia merasa ketakutan, apalagi jika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Jangan takut, sayang. Aku disini, aku sudah menghajar pria itu." Juan segera memeluk Syera dengan erat, dia melayangkan kecupan-kecupan hangat di puncak kepala gadis cantik itu.

"Syukurlah, kamu datang tepat waktu. Pria itu belum menjamah ku kan? Aku belum kotor kan?" Tanya Syera sambil meraba-rabaa tubuh nya.

"Sayang, tenanglah. Dia belum sempat melakukan apa-apa padamu, aku langsung menghajar nya hingga babak belur, sayang." 

"Benarkah? Kamu serius kan, sayang?" Tanya Syera, dia merasa belum percaya dengan apa yang di katakan oleh Juan. 

"Iya, sayang." Jawab Juan, Syera pun kembali memeluk tubuh besar Juan dengan erat, menyandarkan kepala nya di dada bidang pemuda tampan itu. 

"Sa-yang.." Lirih Syera terbata, entah kenapa dia merasa sekujur tubuh nya panas. 

"Iya, sayang. Ada apa?" Tanya Juan, dia melerai pelukan nya. Namun, dia membulatkan mata nya saat melihat wajah Syera yang memerah. 

"Sayang, kamu kenapa? Wajah mu memerah." Juan membingkai wajah Syera, juga meletakan punggung tangan nya di dahi gadis itu.

"Ssshhhh panas, yang.." 

"Panas kenapa? AC nya menyala kok." 

"Panas Ju, tolong aku.." Syera menggeliat, tubuh nya terasa panas. Gadis itu merasa tak tahan, lalu menarik pakaian nya sendiri hingga terbuka. Namun, saat akan membuka dalamaan nya, Juan mencegah nya dengan mencekal lengan Syera.

"Sayang, jangan. Kamu apa-apaan sih?" Tanya pria itu heran melihat tingkah Syera.

"Aaahhh panas Juan!" Syera mengerang tertahan, dia mengipasi tubuh nya sendiri dengan menggunakan pakaian yang tadi dia pakai. Merasa tak ada guna nya, Syera melemparkan nya ke sembarang arah.

"Ju, naikan suhu AC nya. Panas sekali.." Juan menurut, meskipun dia cukup kesulitan untuk mengatur suhu pendingin udara itu karena dia belum pernah memegang benda semacam itu, memang bentuk nya seperti remote, fungsi nya juga hampir sama.

"Sa-yang.. Tolong aku, aku mohon.." Lirih Syera, gadis itu menatap sayu pada Juan yang cengo di tempat, dia tak tahu harus berbuat apa. Menolong seperti apa yang di maksud Syera?

"Menolong seperti apa, sayang?" Tanya Juan.

"Dinginkan tubuh ku, panas sekali." 

Gadis itu tetap saja mengeluh kepanasan, padahal pendingin udara nya sudah berada di tingkat yang paling dingin. Juan berpikir, tak mungkin jika memasukan Syera ke dalam freezer kan? Aahh mungkin saja dengan mandi dia bisa membantu Syera mendinginkan suhu tubuh nya.

Juan langsung menggendong Syera ala bridal style ke kamar mandi, namun gadis itu begitu agresif, dia berusaha mengecup bibir Juan. Namun, Juan memilih menghindar terlebih dulu. Dia tak tau apa yang terjadi pada Syera. 

Sesampai nya di dalam kamar mandi, Juan langsung mengguyur Syera dengan air shower, membuat sekujur tubuh Syera memerah karena terkena air. Juan iba melihat kondisi gadis itu, tapi mungkin dengan ini dia bisa membuat Syera berhenti kepanasan.

Namun dugaan nya salah, tubuh nya malah menggigil hebat, Juan pun khawatir kalau Syera akan sakit, jadi dia menyudahi nya dan membalut tubuh Syera dengan bathrobe yang sudah tersedia di balik pintu. 

Juan kembali menggendong Syera keluar dari kamar mandi dan membaringkan nya. Gadis itu terlihat sangat lemas, tubuh nya memerah apalagi wajah nya.

"Sa-yang, panas.."

"Hah, masih panas juga? Astaga, sayang. Dengan cara apa aku harus mendinginkan tubuh mu?" Tanya Juan, dia merogoh ponsel karena kehabisan ide untuk membantu Syera mendinginkan tubuh nya. 

Akhirnya, Juan mendapatkan jawaban kenapa Syera selalu mengeluh kepanasan, obat perangsang lah jawaban nya dan cara mengobati nya hanya dengan menggagahi nya. 

"Hah, tak berguna! Masa aku harus melakukan nya." Gumam Juan, dia tidak mau melakukan hal itu pada Syera, meskipun kedua nya sepakat untuk pacaran, tetap saja dia tak mau melakukan hal itu. 

"Sayang, aaahhh.. Cepatlah, aku udah gak tahan.." Lirih Syera lagi. 

Dengan nekat, Syera langsung menghambur memeluk tubuh Juan, tangan nya dengan nakal meraba-raba tubuh atletis nya, bahkan dengan berani meremaas junior milik nya sudah lama tertidur.

Meskipun sekuat tenaga berusaha menolak, tapi Juan juga manusia biasa yang punya nafssu. Pemuda itu memejamkan mata nya, mulut nya beberapa kali melenguuh tertahan karena ulah tangan nakal Syera yang memainkan junior milik nya dengan tangan nya yang lembut.

Akhirnya pertahanan Juan pun runtuh, dia mulai merespon setiap perlakuan Syera pada tubuh nya. 

"Aaahh.." Lenguuh Syera saat mulut Juan menguluum putting miliknya dengan rakus. Dia menggendong Syera seperti bayi koala lalu membaringkan nya di atas ranjang empuk, lalu menindih tubuh mungil Syera di bawah tubuh besar nya.

"Ssshhh, sayang.." 

Juan terus bermain-main dengan tubuh indah Syera, membuat bibir Syera terus melenguuh karena perbuatan pemuda itu di tubuh nya. 

Hingga akhirnya, Juan membuka seluruh tubuh nya, dan terpampang lah senjata nya yang perkasa, junior yang sudah cukup lama hibernasi itu kini terbangun, mengacung dengan gagah nya.

"Kamu yakin akan melakukan nya, sayang? Masih ada waktu untuk berhenti." Tanya Juan, dia menanyakan hal itu sekali lagi pada Syera.

"Iya, aku yakin sayang. Lakukanlah, tolong aku."

"Baiklah, jangan menangis. Ini mungkin akan sedikit sakit, tapi satu hal yang kamu harus tahu, aku takkan bisa berhenti setelah ini meskipun kamu memohon." Tegas Juan, Syera mengangguk tanpa keraguan. 

Juan pun mulai melakukan nya, dia menekan senjata miliknya dengan perlahan hingga berhasil masuk kepala nya, namun ekspresi Syera sudah terlihat sangat kesakitan.

Juan kembali menekan senjata nya, kali ini sedikit lebih kuat hingga senjata milik nya berhasil masuk sepenuh nya.

"Aaaahhh, Juuaannn.."

.......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

kok juan ggak ada ketegasan,, lapor polisi kek atau setidaknya melaporlah sama tuannya,, percuma dong byar pengawal jika anaknya tetap dlm bahaya,, jika hanya untuk begitu doang orang lain mah bisa nolongin,

2024-09-07

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Harusnya juan panggil tuan Robert liat kondisi anaknya,dan ceritakan semua kejadiannya,biar Martin berurusan dgn tuan Tobert,jd tuan Robert gak salah paham sama kamu Juan..

2023-02-28

4

IDA ROSIDAH

IDA ROSIDAH

wah Juan menang banyak nih...

2023-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!