Bab 2 - TGSP

Juan kembali masuk ke dalam mobil, dia membulatkan kedua mata nya saat melihat ponsel canggih dan mahal milik Nona Lurious tertinggal di mobil.

Pria tampan itu mengambil ponsel dan bergegas pergi ke dalam kampus untuk memberikan ponsel mahal keluaran terbaru itu. 

"Permisi, apa Nona tau kelas Nona Syera?" Tanya Juan.

"Syera Alana Lurious, atau yang mana? Di kampus ini ada beberapa orang bernama Syera." Jawab nya.

"Iyaps, itu orang nya Nona." 

"Di kelas desain, belok kanan di paling pojok." Jawab nya, Juan pun mengangguk lalu berterimakasih pada sosok gadis cantik itu. 

"Kau siapa nya Syera?"

"Saya supirnya, Nona." Jawab Juan sambil tersenyum ramah.

"Ohh, bisa minta nomor ponsel?"

"Eemm, maaf Nona. Saya tak punya ponsel, hehe." Jawab Juan sambil cengengesan.

"Hmm, ya sudah kalau begitu." 

"Saya duluan, Nona." Juan pun pergi menuju kelas yang sudah di tunjukkan oleh gadis tadi.

"Supir nya Syera boleh juga, ganteng banget, badan nya juga bagus. Pasti menyenangkan saat melihat nya berkeringat di atas ku." Gumam gadis itu sambil tersenyum mesuum.

Juan berjalan dengan langkah tegap nya, membuat nya menjadi pusat perhatian karena wajah tampan dan penampilan nya yang nampak sangat rapi.

'Gilee, pantesan aja Nona Syera berpakaian seperti itu, disini baju nya pada kurang bahan semua. Katanya orang kaya, masa gak punya duit buat beli baju yang bener sih?' Batin Juan, dia cukup risih saat melewati mahasiswi yang berpakaian sangat minim. Hampir sama lah seperti cara berpakaian Nona nya.

"Eehh, lu sape?"

"S-aya?"

"Iya, ngapain disini? Mahasiswa baru?" Tanya nya.

"Bukan, saya kesini cari Nona Syera."

"Laki nya Syera?"

"B-bukan, saya supir nya." Jawab Juan sambil tersenyum, membuat gadis yang bertanya itu terpesona, apalagi saat melihat lesung pipit di pipi kanan nya, membuat pria itu sangat manis.

"Supir ya? Boleh juga." Gumam nya sambil menatap penuh minat ke arah Juan, membuat bulu kuduk pria muda itu merinding seketika.

"Juan.." panggil seseorang, membuat pria tampan itu berbalik. Dia tersenyum kecil, lalu segera berjalan mendekat.

"Nona.." 

"Ngapain masuk kesini? Mau tebar pesona?" Tanya Syera ketus.

"Eehh nggak kok, Non. Ini ponsel Nona Syera ketinggalan di mobil." Jawab Juan.

"Ohh, thanks."

"Sama-sama, Non. Kalau begitu saya tunggu di mobil." Jawab Juan, Syera hanya mengendikan bahu nya acuh. Dia masih merasa kesal dengan pria di depan nya, ya meskipun ini bukanlah seratus persen kesalahan Juan, tapi tetap saja dia kesal saat melihat wajah pria itu.

"Heh, Syer."

"Apa?" Ketus Syera.

"Supir Lo buat gua ya?"

"Kalo dia doyan cewek modelan kayak Lo, ambil aja." Jawab Syera, lalu pergi entah kemana dengan menenteng tas nya.

Sedangkan di mobil, Juan merasa bosan sendiri. Hingga tatapan mata nya berbinar saat melihat ada tukang jualan yang lewat di dekat mobilnya.

"Bang, beli." Ucap Juan, dia pun keluar dari mobil dan membeli jajan untuk sekedar mengusir rasa bosan karena menunggu nona nya kuliah. 

"Panas banget nih." Gumam pria itu, dia duduk sambil memakan jajanan nya di bawah pohon. 

Tak lama kemudian, dia melihat Syera keluar bersama pria yang tadi berciuman dengan gadis itu. Keduanya berjalan dengan langkah pelan, sambil bercanda ria, mereka juga terlibat sentuhan fisik. Pria itu bahkan tidak canggung untuk menggoda Syera.

Juan berjalan mendekat, lalu melepas genggaman tangan kedua nya dan menarik Syera ke belakang tubuhnya.

"Juan.." Pekik Syera. 

"Apa-apaan Lo hah?" Sewot pria itu, membuat Juan tersenyum smirk. 

"Tugas saya adalah menjaga Nona Syera dari pria seperti anda." Ucap Juan berbicara formal, bahkan Syera saja terkejut. Kenapa Juan terlihat seperti berbeda orang saat ini? Padahal tadi, pria itu nampak sedikit lebih ramah.

"Heh, memang nya gue lakuin apa sama dia?"

"Anda menyentuh nya, apa perlu saya patahkan tangan anda karena sudah menyentuh Nona Syera?" Balik tanya Juan, rahang nya mengeras menandakan dia tengah menahan emosi nya.

"Juan, sudahlah. Lagipula, dia hanya menyentuh dagu ku."

"Diamlah, masuk ke dalam mobil." 

"T-api Ju.."

"Masuklah, saya hitung sampai tiga kalau Nona tidak segera masuk ke dalam mobil, saya akan mengadukan Nona pada tuan besar." Syera bergeming, dia tak menuruti perkataan Juan.

"Satu…" pria itu mulai menghitung, membuat Syera bingung. Haruskah dia tetap disini, ataukah masuk ke dalam mobil sesuai perintah pengawal nya?

"Tiga…" 

Tanpa ba bi bu lagi, Juan langsung mengangkat Syera di pundaknya, seperti karung beras dan memasukan nya ke dalam mobil.

"Ju.. Juan!" 

Juan tak mendengarkan teriakan Syera, dia memutari mobil dan melajukan mobil itu menjauhi kampus.

"Lo tuh apa-apaan sih, Ju?"

"Saya hanya melakukan tugas saya sebagai pengawal." Jawab Juan datar, tanpa menoleh sedikit pun ke arah Syera.

"Lagian nih sentuhan kayak gitu tuh wajar kali, kayak gak pernah aja!"

"Harusnya, Nona membatasi sentuhan dengan pria." Ucap Juan.

"Memang nya kenapa? Dia kekasihku."

"Baru sebatas kekasih, bukan suami." Celetuk Juan, membuat Syera mendengus.

"Nyebelin." Syera memalingkan wajahnya, dia memilih menatap ke arah jendela. Sedangkan Juan fokus mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang.

'Nona Syera kalau lagi ngambek gemesin juga, cuma ketus doang.' Juan membatin. 

Beberapa saat kemudian, kendaraan yang Juan lakukan sudah sampai di rumah besar milik Robert.

Syera langsung keluar begitu saja dari mobil, tanpa sepatah kata pun.

"Kenapa dia, Ju?" Tanya Robert pada Juan yang baru saja keluar dari mobil. 

Juan pun menjelaskan semua nya dari awal, membuat Robert tersenyum. Sepertinya dia tak salah memilih Juan sebagai pengawal anaknya.

"Kenapa, Tuan?"

"Tidak. Kau pulang?"

"Iya tuan, kasihan ibu saya sendirian di rumah." Jawab Juan.

"Ya, baiklah. Hati-hati di jalan, Juan."

"Baik tuan, besok saya akan kesini pagi-pagi."

"Ya." Juan pun membungkukan punggung nya hormat, lalu pergi dengan menggunakan motor matic miliknya yang sudah kucel dan ketinggalan jaman. 

Juan pun pulang dengan mood yang cukup bagus di hari pertama nya bekerja, sejauh ini pekerjaan nya cukup menyenangkan. Selain mengantar Nona nya ke kampus, ada keuntungan lain yang dia dapatkan.

Yakni melihat pemandangan di sana, kumpulan gadis-gadis cantik dengan pakaian serba kekurangan, menampilkan berbagai bagian tubuh yang cukup menggiurkan. Ya meski cukup risih saat melihat tatapan mereka padanya, tapi rasanya terlalu munafik kalau Juan mengatakan dia tak suka.

"Sudah pulang, Nak?" Sapa Romlah, ibu nya Juan yang hanya bisa duduk di kursi roda. Setahun lalu, ibu Romlah tertabrak mobil hingga membuat kaki nya lumpuh permanen. Sayang sekali, orang yang menabrak wanita paruh baya itu tak bertanggung jawab dan entah dimana keberadaan nya saat ini. 

Sejak itulah, Juan yang menjadi tulang punggung keluarga nya, bekerja banting tulang untuk biaya sekolah adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar juga untuk biaya berobat ibu nya, belum lagi untuk kebutuhan sehari-hari nya.

"Sudah, Ma."

"Bagaimana pekerjaan mu?"

"Lancar kok, Ma." Jawab Juan sambil duduk menyejajarkan posisi nya dengan sang ibu yang duduk di kursi roda.

"Syukurlah, Nak." Ibu Romlah mengusap kepala putra nya dengan lembut. 

"Juan masuk dulu ya? Mau mandi."

"Iya Nak, kalau mau makan lauknya di lemari paling bawah." 

"Iya Ma, mama udah makan? Rinda kemana?" Rinda adalah nama adik perempuan Juan. Adik satu-satunya yang Juan punya.

"Main sama temen nya, tadi pamitan mau main di sawah."

"Pasti kotor-kotoran lagi dah itu bocah." Gerutu Juan, karena tugas mencuci pakaian adalah tugas nya. Sedangkan cuci piring biasanya di lakukan oleh Rinda, kedua kakak beradik itu saling membagi tugas untuk meringankan pekerjaan rumah. 

Sedangkan untuk memasak, itu masih tugas sang ibu. Meskipun kadang kesulitan untuk memasak sendiri dengan keadaan nya saat ini, tapi dia tak bisa menyerahkan semua pekerjaan pada kedua buah hati nya. 

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

juan tulang keluarga kasian ibunya kakinya diaputasi tdk leluasa bergerak berada dikursi roda,,,sabar ya juan hrs ikhlas bekerja demi keluarga....

2023-10-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - TGSP
2 Bab 2 - TGSP
3 Bab 3 - TGSP
4 Bab 4 - TGSP
5 Bab 5 - TGSP
6 Bab 6 - TGSP
7 Bab 7 - TGSP
8 Bab 8 - TGSP
9 Bab 9 - TGSP
10 Bab 10 - TGSP
11 Bab 11 - TGSP
12 Bab 12 - TGSP
13 Bab 13 - TGSP
14 Bab 14 - TGSP
15 Bab 15 - TGSP
16 Bab 16 - TGSP
17 Bab 17 - TGSP
18 Bab 18 - TGSP
19 Bab 19 - TGSP
20 Bab 20 - TGSP
21 Bab 21 - TGSP
22 Bab 22 - TGSP
23 Bab 23 - TGSP
24 Bab 24 - TGSP
25 Bab 25 - TGSP
26 Bab 26 - TGSP
27 Bab 27 - TGSP
28 Bab 28 - TGSP
29 Bab 29 - TGSP
30 Bab 30 - TGSP
31 Bab 31 - TGSP
32 Bab 32 - TGSP
33 Bab 33 - TGSP
34 Bab 34 - TGSP
35 Bab 35 - TGSP
36 Bab 36 - TGSP
37 Bab 37 - TGSP
38 Bab 38 - TGSP
39 Bab 39 - TGSP
40 Bab 40 - TGSP + Visual
41 Bab 41 - TGSP
42 Bab 42 - TGSP
43 Bab 43 - TGSP
44 Bab 44 - TGSP
45 Bab 45 - TGSP
46 Bab 46 - TGSP
47 Bab 47 - TGSP
48 Bab 48 - TGSP
49 Bab 49 - TGSP
50 Bab 50 - TGSP
51 Bab 51 - TGSP
52 Bab 52 - TGSP
53 Bab 53 - TGSP
54 Bab 54 - TGSP
55 Bab 55 - TGSP
56 Bab 56 - TGSP
57 Bab 57 - TGSP
58 Bab 58 - TGSP
59 Bab 59 - TGSP
60 Bab 60 - TGSP
61 Bab 61 - TGSP
62 Bab 62 - TGSP
63 Bab 63 - TGSP
64 Bab 64 - TGSP
65 Bab 65 - TGSP
66 Bab 66 - TGSP
67 Bab 67 - TGSP
68 Bab 68 - TGSP
69 Bab 69 - TGSP
70 Bab 70 - TGSP
71 Bab 71 - TGSP
72 Bab 72 - TGSP
73 Bab 73 - TGSP
74 Bab 74 - TGSP
75 Bab 75 - TGSP
76 Bab 76 - TGSP
77 Bab 77 - TGSP
78 Bab 78 - TGSP
79 Bab 79 - TGSP
80 Bab 80 - TGSP
81 Bab 81 - TGSP
82 Bab 82 - TGSP
83 Bab 83 - TGSP
84 Bab 84 - TGSP
85 Bab 85 - TGSP
86 Bab 86 - TGSP
87 Bab 87 - TGSP
88 Bab 88 - TGSP
89 Bab 89 - TGSP
90 Bab 90 - TGSP
91 Bab 91 - TGSP
92 Bab 92 - TGSP ENDING
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 - TGSP
2
Bab 2 - TGSP
3
Bab 3 - TGSP
4
Bab 4 - TGSP
5
Bab 5 - TGSP
6
Bab 6 - TGSP
7
Bab 7 - TGSP
8
Bab 8 - TGSP
9
Bab 9 - TGSP
10
Bab 10 - TGSP
11
Bab 11 - TGSP
12
Bab 12 - TGSP
13
Bab 13 - TGSP
14
Bab 14 - TGSP
15
Bab 15 - TGSP
16
Bab 16 - TGSP
17
Bab 17 - TGSP
18
Bab 18 - TGSP
19
Bab 19 - TGSP
20
Bab 20 - TGSP
21
Bab 21 - TGSP
22
Bab 22 - TGSP
23
Bab 23 - TGSP
24
Bab 24 - TGSP
25
Bab 25 - TGSP
26
Bab 26 - TGSP
27
Bab 27 - TGSP
28
Bab 28 - TGSP
29
Bab 29 - TGSP
30
Bab 30 - TGSP
31
Bab 31 - TGSP
32
Bab 32 - TGSP
33
Bab 33 - TGSP
34
Bab 34 - TGSP
35
Bab 35 - TGSP
36
Bab 36 - TGSP
37
Bab 37 - TGSP
38
Bab 38 - TGSP
39
Bab 39 - TGSP
40
Bab 40 - TGSP + Visual
41
Bab 41 - TGSP
42
Bab 42 - TGSP
43
Bab 43 - TGSP
44
Bab 44 - TGSP
45
Bab 45 - TGSP
46
Bab 46 - TGSP
47
Bab 47 - TGSP
48
Bab 48 - TGSP
49
Bab 49 - TGSP
50
Bab 50 - TGSP
51
Bab 51 - TGSP
52
Bab 52 - TGSP
53
Bab 53 - TGSP
54
Bab 54 - TGSP
55
Bab 55 - TGSP
56
Bab 56 - TGSP
57
Bab 57 - TGSP
58
Bab 58 - TGSP
59
Bab 59 - TGSP
60
Bab 60 - TGSP
61
Bab 61 - TGSP
62
Bab 62 - TGSP
63
Bab 63 - TGSP
64
Bab 64 - TGSP
65
Bab 65 - TGSP
66
Bab 66 - TGSP
67
Bab 67 - TGSP
68
Bab 68 - TGSP
69
Bab 69 - TGSP
70
Bab 70 - TGSP
71
Bab 71 - TGSP
72
Bab 72 - TGSP
73
Bab 73 - TGSP
74
Bab 74 - TGSP
75
Bab 75 - TGSP
76
Bab 76 - TGSP
77
Bab 77 - TGSP
78
Bab 78 - TGSP
79
Bab 79 - TGSP
80
Bab 80 - TGSP
81
Bab 81 - TGSP
82
Bab 82 - TGSP
83
Bab 83 - TGSP
84
Bab 84 - TGSP
85
Bab 85 - TGSP
86
Bab 86 - TGSP
87
Bab 87 - TGSP
88
Bab 88 - TGSP
89
Bab 89 - TGSP
90
Bab 90 - TGSP
91
Bab 91 - TGSP
92
Bab 92 - TGSP ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!