"Ya ampun otot lengannya!"
"Ya ampun, dadanya!"
"Ya ampun Tattonya!
"Ya ampun, ketiaknya!
"Ya ampun, tonjolannya!"
Berbagai ungkapan kekaguman ramai dilontarkan dari mulut para wanita, begitu melihat dua bule yang baru keluar dari rumah Pak Kades, memakai pakaian milik anaknya Pak Kades. Celana pendek dan kaos yang mereka kenakan, seakan menegaskan betapa gagah dan garangnya dua bule itu di mata para wanita lokal. Dua bule yang saat ini menjadi pusat perhatian, hanya bisa menunjukkan senyum manisnya karena mereka memang tidak mengerti bahasa daeraj itu.
"Pak, mereka siapa?" tanya Bu kades dengan hebohnya begitu melihat bula berada di rumahnya.
"Mereka wisatawan, Bu. Tersesat. Kapalnya meledak semalam," jawab Pak kades.
"Astaga! Kasian sekali mereka, Pak. Apa mereka akan nginep disini?" tanya Bu kades lagi.
"Paling begitu untuk sementara waktu, mereka akan nginap di rumah sebelah."
"Wahh! Ya bagus lah, kalau begitu, biar Ibu yang bersihin rumah sebelah," Bu kades langsung saja bergegas masuk ke dalam rumah.
Josh dan Mike malah semakin terlihat bingung ketika melihat warga yang berkumpul di depan rumah Pak kades semakin bertambah banyak.
"Tuan, mereka pada ngapain kumpul disini?" tanya Josh kepada pria yang duduk di sebelahnya.
"Mereka tentu saja pada kagum dengan kedatangan kalian disini," jawab Pak Kades sembari tersenyum lebar. "Mereka itu tidak pernah melihat orang Amerika datang ke tempat terpencil seperti ini."
"Oh begitu," sahut Josh dan Mike hampir bersamaan. Mereka merasa aneh saja karena baru kali ini ada orang yang memandangi mereka, seperti melihat seorang artis besar. Padahal kalau penduduk tahu pekerjaan sebenarnya dari dua bule itu, bisa diperkirakan penduduk bakalan waspada dengan harta benda mereka. Atau mungkin saja Josh dan Mike bakalan diusir kalau penduduk tahu dua bule itu adalah seorang pencuri.
Bagi penduduk kampung, yang namanya pencuri ya tetap pencuri. Tidak ada pencuri profesional maupun amatiran. Dimata para penduduk, semua pencuri sama saja.
"Apa kalian tidak bisa berbicara bahasa negara ini?" tanya Pak Kades. "Biar kalian bisa berkomunikasi dengan penduduk kampung ini?"
"Kalau bahasa negara ini, saya bisa sedikit sedikit, Pak," Josh langsung menjawab dengan bahasa negara ini walau dengan kata terbata bata.
"Wah! anda hebat sekali!" seru Pak Kades. "Sejak kapan kalian bisa belajar bahasa negara ini."
"Kita pernah berwisata ke tiga pulau paling terkenal di negeri ini selama enam bulan. Sejak saat itu kita belajar bahasa negara ini," jawab Mike jujur dengan logat khas bulenya, dimana huruf R terdengar samar dan bicaranya sambil berpikir.
"Tapi itu sudah termasuk hebat, tingkatkan lagi. Kalian bisa belajar disini."
Disaat Pak kades dan dua bule sedang bercengkrama, ada beberapa wanita yang nekat menghampiri mereka.
"Kalian pada ngapain datang kesini? Tidak sopan," semprot Pak Kades dengan suara sedikit kesal.
"Maaf Pak Kades, kita itu penasaran, dua bule ganteng ini siapa dan darimana? Nggak salah datang ke desa kita?" tanya salah satu dari beberapa wanita yang menghampiri mereka.
"Mereka wisatawan dari amerika, mereka lagi kena musibah. Jadi aku bawa mereka ke sini," terang Pak kades ketus.
"Wah! Kasian sekali, kalau begitu biar mereka nginep di rumahku saja, Pak kades. nanti aku rawat mereka dengan baik."
"Jangan Pak Kades, mereka suruh nginep di rumahku saja."
"Tidak bisa! Mereka harus nginep di rumahku."
Para penduduk wanita malah Jadi berebut menjadi dewi penolong bagi dua bule itu. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka terjadilah keributan di tempat tersebut. Josh dan Mike bahkan sampai melongo tak percaya dengan keributan yang terjadi di depan mata mereka. Keduanya tidak tahu kalau merekalah sumber keributan yang terjadi saat ini.
"Diam semua, diam!" teriak Bu Kades dengan suara yang sangat kencang. Dia yang sedang beres beres di rumah sebelah, sangat terkejut melihat keributan yang terjadi di depan rumahnya. Padahal Pak Kades sudah berusaha melerai, tapi suara pria tua itu kalah jauh dengan suara cempreng para wanita jika sedang ribut. Seketika para wanita itu langsung diam hanya dengan sekali teriakan dari Bu kades.
"Ada apa kalian ribut ribut di rumahku? Hah! Nggak tahu malu!" hardik Bu Kades terlihat garang dan menakutkan. "Bule ini akan menginap di rumah saya yang itu, paham!"
"Dua duanya, Bu kades? Ya jangan dong, salah satu saja," suara protes para wanita dengan berbagai versi kembali riuh dan sangat berpontensi menimbulkan keributan kembali.
"Diam semuanya!" Bu kades berteriak lagi dengan keras sampai semua mulut kembali terbungkam. "Keputusan saya mutlak dan tidak dapat diganggu gugat! Jika kalian ingin membantu, siapkan makanan dan baju ganti buat mereka, mengerti!"
Dengan berat hati mereka serentak menjawab, "Mengerti, Bu kades!"
"Sekarang bubar!"
Dengan berat hati, mereka langsung membubarkan diri.
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
dementor
ayo siapa yang mau dua orang bule.. silahkan daftar ke author?? siapa cepat dia dapat.. 😘😘😘😘😘
2023-03-09
1
@🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅳🅴🆃🅸E𝆯⃟🚀oғғ
jadi pengen ikutan rebutan 2bule .....😂😂
2023-02-05
2
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Wleekk wleeekk wleeekk..pemenangnya tetap bu kades 😂😂 astagaaaa...bener2 deh ya gara2 lihat bule kalian para wanita jadi pengen digaruk 🤣
2023-02-04
2