Sesampainya Josh dan Mike di pondok janda, keduanya benar benar disambut meriah oleh para janda yang ada di sana. Meski bukan penyambutan yang terlihat mewah, tapi keantusiasan para janda yang membuat keadaan menjadi lebih meriah.
Sebelum mulai mengajar, Josh dan Mike terlebih dahulu diajak berkeliling ke segala penjuru pondok. Meski bangunan itu nampak sederhana, tapi dari keadaannya, bangunan itu terlihat lebih nyaman. Dua bule itu merasa senang mendapat penyambutan seperti itu.
Setelah puas berkeliling, Josh dan Mike dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang telah dipersiapkan. Para janda memang mempersiapkan segalanya dengan baik agar dua bule itu terkesan dengan perlakuan mereka.
"Masakannya enak sekali," puji Josh.
"Hahaha ... Tuan bule bisa saja."
Puas menikmati hidangan yang disajikan, mereka pun memulai kelas mereka. Kumpulann janda itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dibimbing oleh Josh dan kelompok kedua dibimbing oleh Mike.
Mereka juga menggunakan dua ruang yang bersebalahan. Satu ruang yang biasa digunakan untuk menerima tamu, satu ruang lagi yang biasa mereka gunakan untuk tempat berkumpul atau musyawarah.
Dibalik niat mereka yang ingin mendekati para bule, nyatanya mereka serius mengikuti setiap kata yang terlontar dari guru bule mereka. Bahkan saat masuk bagian tanya jawab mengulang apa yang baru saja diajarkan, banyak yang lancar memberi jawaban dengan benar. Hingga tanpa terasa, dua jam sudah mereka lewati untuk belajar, dan kini saatnya pelajaran itu selesai.
"Panjangin lagi dong waktu mengajarnya, Tuan bule? Masa hanya sebentar?" rengek salah satu janda mewakili janda yang lainnya. Bahkan mereka saling bersahutan untuk menahan agar bule itu menambah jam mengajarnya.
Josh yang menghadapi situasi seperti itu lantas tersenyum. "Kan kita bisa bertemu dua hari lagi."
"Kelamaan, Tuan bule. Kalau perlu tuan bule tidur di sini saja sama aku."
"Eh tidak bisa! Tuan bule harus tidur sama aku!"
"Paling cocok ya sama aku lah!"
"Tentu saja hanya aku yang pantas."
Gara gara ada yang membahas masalah tidur, di ruang tempat Josh mengajar malah terjadi keributan sesama janda. Tempat sebelah yang dijadikan tempat mengajar Mike pun sampai kaget dengan keributan yang terjadi. Mereka langsung saja berhamburan menuju ruang sebelah.
"Ada apa ini? Kok malah jadi pada ribut?"
"Ini si Rafika, tiba tiba ngajakin Tuan bule tidur."
"Loh kok aku?" janda bernama Rafika nampak tidak terima. "Kalian aja yang baper, orang aku lagi becanda, eh kalian malah saling ngotot."
"Sudah sudah, bikin malu aja! Kalian itu harusnya jaga wibawa dong pada guru kita. Kalau mereka mau, tanpa dipaksa juga mereka bakalan minta nginep disini, iya kan Tuan bule?"
Josh dan Mike hanya bisa tersenyum bingung. Tentu saja mereka sangat mau menginap disini. Tapi sebagai pria yang diperebutkan, mereka harus bisa jual mahal didepan para janda itu.
"Kalau kami menginap disini, nanti Pak Kades nyariin. Jadi maaf, kami tidak bisa mengabulkan permintaan kalian," ucap Mike dengan memasang wajah tak enak hati.
"Nanti kami coba kalau ada waktu santai, kita coba main kesini, bagaimana?" tentu saja ucapan Josh bagai angin segar bagi para janda itu. Mereka tentu saja sangat menantikan saat itu tiba.
Setelah terjadi perdebatan yang cukup alot, akhirnya kumpulan janda itu mengijinkan Josh dan Mike kembali ke tempat mereka. Sepanjang perjalanan dua bule itu terbahak karena kejadian yang baru saja mereka alami.
"Apa yang aku katakan benar kan, Mike? Mereka itu tergila gila sama kita," ucap Josh disela sela langkah kakinya.
"Hahaha ... bakalan makan besar nih kita. nggak sabar aku mencicipi wanita kampung," ucap Mike antusias.
"Sabar, Mike. Biarkan mereka tergila gila dulu sama kita, baru kita dekati mereka sambil mencari info berlian bulan biru."
"Okeh hahaha ..."
Sementara itu, di pondok para janda.
"Pokoknya jika saatnya tiba, Tuan Josh atau tuan Mike harus tidur bareng aku!" ucap salah satu janda dengan lantang begitu Josh dan Mike menjauh dari pondok mereka.
"Loh! Ya nggak bisa gitu dong. Bukan kamu saja yang pengin bareng bule itu! Kita semua juga pengin," Janda yang lain menepis ucapan itu.
"Nah iya, aturan darimana itu, mereka harus sama kamu. Belum tentu juga kan mereka mau sama kamu," sahut janda yang lainnya lagi.
"Gini aja deh, daripada berebut, harusnya kita tuh bersaing secara sehat. Ingat, yang suka sama bule bukan kita saja, tapi wanita lain diluaran sana juga menginginkanya.
"Ah iya, benar juga. Mereka juga ngotot kan ingin belajar sama Tuan bule?"
"Iyalah, mereka juga nggak mau kalah sama kita. Makanya kita nggak boleh terpecah belah. Kita harus bersatu melawan wanita lainnya, gimana? Setuju?"
"Setuju!"
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Ernadina 86
astagah...😂😂😂
2023-03-05
0
Bunda windi❤ 💚
Hilih yang jadi rebutan sok jual mahal padahal juga pengen 🤧
2023-02-20
1
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Idiih... senengnya Babang Josh dan Babang Mike diperebutin para janda, sok sok jual mahal lagi padahal juga udah pengen kan???
Aku salfok sma janda yg bernama Rafika,jangan-jangan ada juga yg bernama Kispray ,Rinso,Shinzhui,Rejoice,Sunsilk🤣🤣😂😂✌✌✌
Setujuuu....... kubu para janda harus selalu terdepan🤭🤭
2023-02-06
3