"Kampung janda?" tanya dua bule itu dengan raut muka yang nampak sangat terkejut. "Apa alasan tempat ini dinamakan kampung janda , Tuan?" tanya Josh.
"Karena di sini banyak wanita yang tidak bersuami, ada yang suaminya meninggal, adq yang cerai, ada juga yang punya suami tapi seperti tidak bersuami," ucap salah seorang bapak. Lalu dua bule itu mereka ajak masuk ke kampung tiga orang itu menggunakan motor mereka yang memang sengaja di tinggal tak jauh dari dermaga.
Sejak dua bule itu menginjakan kakinya di tepi pantai, kedatangan mereka menjadi pusat perhatian orang orang yang yang beraaktifitas di dermaga sederhana pulau itu. Kedatangan Josh dan Mike tentu saja menarik perhatian para penduduk terutama para wanita yang sudah tertarik kepada lawan jenis.
Bahkan saat mereka sampai di kampung tujuan, banyak mata yang menatap ke arah Josh dan Mike dengan tatapan kagum dan juga heran. Paras yang tampan dan badan yang tinggi tegap, tentu saja menjadi pemandangan yang hampir tak pernah ada di kampung mereka.
"Mereka siapa Pak Kades?" tanya seorang penduduk dengan bahasa daerah setempat.
"Mereka orang Amerika," jawab salah satu pria yang ternyata adalah kepala desa di daerah tersebut.
Josh dan Mike hanya bisa saling pandang karena mereka memang tidak mengerti bahasa yang digunakan penduduk. Dua bule itu nampak menikmati suasana yang tidak pernah mereka dapatkan selama berada di kota yang penuh kemewahan. Saat ini keduanya hanya melihat banyak bangunan sederhana yang nampak sejuk dengan banyak pepohonan di halaman tiap rumahnya.
Kepala desa tersebut mengajak Josh dan Mike singgah di rumahnya. Mereka masih menjadi pusat perhatian para warga hingga mereka sedikit merasa risih karena sedari tadi tatapan para warga terus tertuju pada dua bule itu.
"Apa mereka tidak pernah melihat orang asing datang kesini? Sampai segitunya mereka merhatiin kita dari tadi?" ucap Mike setelah kepala desa masuk untuk ganti pakaian.
"Kayaknya sih begitu. Terutama lihat tuh yang cewek. Natapnya genit banget," balas Josh sembari menunjuk ke kerumunan para wanita yang sedang menatap lapar pada bule itu.
"Hahaha ... tapi mereka cantik cantik juga. Cantik alami tanpa ada polesan," puji Mike.
"Benar, aku baru lihat. Ternyata tanpa make up wanita lebih cantik ya."
Di saat bersamaan, Pak kades datang kembali ke tempat Josh dan Mike berada. "Gunakanlah pakaian ini. Sepertinya pakaian kalian kotor dan basah dari semalam."
"Ah iya, Tuan terima kasih," jawab Josh sembari menerima pakaian yang entah pas atau tidak di tubuh mereka. "Oh iya Tuan, apa di sini ada tempat mengambil uang?"
"Ada, tapi letaknya sangat jauh. Ada dikota. Sekitar empat jam dari desa ini. Besok kalau ada warga yang ke kota, kalian bisa ikut," balas Pak Kades.
"Oh gitu, baik, Tuan. Terima kasih. Kalau begitu kita ganti baju dimana ya, Tuan?"
"Oh mari ikut saya," ajak Pak kades. Dua bule itupun mengikuti mereka masuk ke dalam rumah.
Sementara warga yang sedari tadi bergerombol di balik pagar bambu rumah Pak kades, ada yang memilih pergi dan menyebarkan berita tentang datangnya dua bule di kampungnya.
"Gila! Bulenya ganteng ganteng banget, euggh gemes!" seru seorang wanita saat memberi kabar pada sekumpulan wanita disebuah bangunan.
"Yang benar? Kok kamu baru bilang?" protes salah satu wanita yang ada disana.
"Itu saja tadi aku nggak sengaja lihat. Sumpah, mantep pokoknya. Aku yakin mereka ganas banget," heboh wanita itu.
"Duh jadi penasaran. Bulenya masih ada nggak di rumah Pak kades?"
"Masih lah. Ni juga aku mau kesana lagi, pengin kenalan."
Sontak saja, para wanita yang masih terlihat muda itu langsung berhamburan mengikuti si wanita menuju rumah Pak Kades. Sedangkan tak jauh dari rumah Pak Kades, Bu Kades yang melihat rumahnya nampak sangat ramai, merasa heran karena dia baru saja pulang bersama teman temannya dari Rw tetangga.
"Ya ampun! Ada apa ini? Kok rumah saya rame banget!" seru Bu kades dengan tatapan herannya.
"Iya, Bu. Apa terjadi sesuatu pada Pak Kades? Bukankah Pak Kades dari kemarin pergi melaut?" jawab salah satu teman Bu Kades.
"Astaga! Nggak mungkin!" Bu kades langsung berjalan cepat menuju rumahnya. "Ini ada apa Apa? Kenapa kalian pada kumpul di rumah saya?"
"Wah! Bu kades darimana aja?" bukannya menjawab, salah satu dari mereka malah melempar pertanyaan. "Di rumah Bu kades ada pemandangan bagus loh."
"Pemandangan bagus? Pemandangan apa?"
Tepat saat Bu kades mengakhiri pertanyaaannya, mata para wanita langsung membulat dengan mulut ternganga begitu melihat due bule keluar memamerkan otot otot mereka."
"Ataga! kekarnya!"
"Aduh, ada yang berdenyut!"
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
dementor
anda jendes ya?? sama donk? 😭😭😭😭
2023-03-09
1
netizen maha benar
dasar jendes 😀😀😀kyk gue
2023-03-02
0
Zika Bintang
mungkin hal yg sama jika para bule pergi ke kampung halamanku pada heboh
2023-02-04
1