Keesokan harinya, kegemparan terjadi di ruang serbaguna yang ada di desa itu. Sebab, acara yang seharusnya dihadiri oleh orang orang penting terkait dengan masalah pendidikan, justru ada beberapa kalangan yang tidak terkait, malah turut andil menghadiri acara musyawarah itu. Mereka terdiri dari kelompok gadis, para janda dan juga ibu rumah tangga.
Pak Kades sebagai pemimpin tertinggi di desa itu, sangat takjub dengan keantusiaan para warga yang ingin turut merasakan pendidikan yang lebih baik. Dari kejadian itu, Pak Kades menyimpulkan kalau kedatangan dua bule itu berpengaruh baik untuk penduduk desanya.
Tanpa Pak Kades sadari, sebenarnya ada maksud tersembunyi dari keantusiasan para warga itu, terutama para gadis dan juga janda. Bukan hanya ingin mengenyam pendidikan, tapi wanita itu kebanyakan ingin bisa lebih dekat dengan due bule yang menurut mereka sangat tampan.
Sejak acara musyawarah terjadi, perdebatan pendapat kerap sekali terjadi. Para wanita sungguh tidak ada yang mau mengalah. Pak kades bahkan sampai kewalahan menenangkan jalannya acara. "kalau mau ribut terus, mending saya ngomong sama bule itu agar membatalkan niat mereka untuk mengajar, gimana? Bisa diam tidak?"
Mendegar ancaman dari Pak Kades, warga yang sedari tadi protes langsung pada diam. Mereka bukannya takut akan kemarahan Pak Kades, tapi para wanita itu takut para bule membatalkan niatnya gara gara mereka. Semua yang sedari tadi lebih banyak protes langsung diam berkutik.
Setelah semuanya tenang, acara musyawah di lanjut kembali dengan tertib. Semua boleh mengeluarkan pendapatnya tanpa ada halangan. Hingga akhirnya keputusan disepakati bersama. Pagi, dua beli mengajar anak anak, siangnya dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok dijatah belajar seminggu dua kali.
"Bagaimana, Tuan? Apa semuanya berjalan lancar?" tanya Josh saat Pak Kades sudah kembali dari acara musyawarah dan menemui dua bule itu.
"Ya lancar, cuma tadi ada yang bertanya, nama kalian siapa. Aku sendiri juga malah nggak keinget tanya nama kalian."
"Hahaha ..." Josh dan Mike serentak terbahak bersama. Mereka juga baru sadar kalau mereka belum saling mengenalkan diri. keduanya pun langsung saling mengenalkan diri. Tapi pak Kades berpesan pada dua bule itu agar mereka memanggil dirinya Pak kades saja sama seperti para warga.
"Oh iya kalian juga sebaiknya sering menggunakan bahasa negara ini agar komuninakasi kalian lancar. Daripada nanti kalian malah bingung menyampaikan apa yang kalian katakan," pesan Pak Kades.
"Begitu? Baiklah Pak Kades, walaupun bahasa kami masih kurang lancar, setidaknya mereka mengerti apa yang kami sampaikan," balas Josh.
Setelah menjelaskan apa saja yang harus dilakukan bule itu pada saat mengajar nanti, Pak kades pamit undur diri guna beristirahat. Namun, tak lama setelah Pak kades pulang, dua bule itu kedatangan tamu. Siapa lagi kalau bukan wanita yang kegenitan pada Bule itu. Mereka adalah dua wanita dari pondok janda yang akrab dipanggil Mina dan Sansan
"Permisi, apa kami mengganggu?" tanya Mina begitu pintu rumah bule itu dibuka dan kedatangan mereka di sambut senyum manis Mike yang memakai kolor agak ketat dan kaos tanpa lengan, membuat janda itu ingin menjerit histeris melihat keadaan bule itu.
"Oh tidak, silakan masuk," jawab Mike dengan menggunakan bahasa negara ini walau terbata. Dengan wajah yang sangat riang, dua janda genit itu masuk ke dalam dan duduk di kursi yang ada.
Di saat bersamaan, mata mereka membulat saat melihat Josh keluar kamar sembari bertelanjang dada memamerkan dada kekarnya yang ditumbuhi bulu dada. "Ada apa, Nona nona?" tanya Josh sambil memakai kaos yang dia tenteng.
Pertanyaan Josh langsung saja membuyarkan pikiran nakal dua janda itu. Dengan gelapagapan, salah satu dari mereka menjawab pertanyaan yang Josh lontarkan. "Ternyata benar kalian bisa menggunakan bahasa negara ini?"
"Sedikit, harus banyak belajar," jawab Josh di sambung dengan memamerkan senyum manisnya. Makin salah tingkahlah dua janda itu.
"Baguslah, jadi kita mudah untuk berbicara," balas Mina. "Oh iya, nama saya Mina, dan ini Sansan, saya mau menyerahkan ini untuk kalian," Mina menyerahkan sesuatu yang dibungkus koran bekas.
"Apa ini?" tanya Mike yang duduk lebih dekat dari dua wanita itu.
"Ini pakaian buat kalian pakai saat mengajar nanti. Semoga cukuo di tubuh kalian yang sangat kekar," balas Mina.
"Kekar? Apa itu kekar?" tanya Mike terlihat bingung.
"Kekar itu, gagah, tegap, sehat," Sansan menjawab asal sembari menegapan tubuhnya sendiri sebagai contoh.
Mike dan Josh mengerti dengan apa yang di maksud wanita itu. "Oh itu, ya, aku tahu, terima kasih," jawab Mike kembali memamerkan senyum manisnya.
"Ya sudah, kalau gitu kami permisi."
"Oh, Oke terima kasih."
Sansan Dan Mina keluar dari rumah bule itu dengan hatu berbunga dan pikiran yang berkelana. Tanpa mereka sadari ada pasang mata yang menatap penuh benci ke arah mereka.
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
dementor
ayo mata siapa yang bersembunyi itu?? author,mata siapa itu.. tolong anda jelaskan??
2023-03-09
1
Bunda windi❤ 💚
yang menatap penuh kebencian pasti iri dia 😁
2023-02-20
0
~Si imut~🌹🌼🌷🌻🌺
ya ampun istrinya bang Raja jadi genit sekarang 🤭
2023-02-08
4