Mark jatuh

Bianca menatap anak gadis nya yang sedang bersantai sore ini, Semarah apa pun ia pada anyelir. Tapi kasih sayang ibu tidak akan pernah luntur.

"Apa mommy boleh duduk?" Tanya bianca di hadapan anye.

Anyelir tidak kaget dengan kedatangan mommy nya, Karena sudah pasti bianca tahu jika ia sedang mengandung. Mata mata sudah pasti ada di sekeliling anyelir.

Karena baik jasson atau pun bianca, Tidak akan mungkin melepas anye tanpa pengawasan.

"Kenapa mommy datang sendirian? Mana bodyguard mommy?!" Tanya anye menyalimi bianca.

"Ada di mobil." Jawab bianca pelan.

Tampak jika raut wajah bianca terlihat sedih, Tentu saja bianca sedih melihat putri nya kini hamil tanpa suami.

Suasana canggung mengelilingi mereka, Karema bianca bingung mau bertanya tentang kehamilan anyelir.

"Usia nya sudah menginjak minggu kesembilan mom." Beritahu anyelir langsung tanpa di tanya.

"Sudah cek kedokter ya?" Tanya bianca menatap perut putri nya.

"Sudah, Tapi janin nya belum terlihat." Jawab anyelir.

"Maaf jika kamu tersinggung dengan pertanyaan mom nak, Tapi mom hanya ingin tahu! Apa yang akan kamu lakukan pada kandungan mu ini?" Tanya bianca hati hati.

Anyelir menoleh kearah mommy nya, Mata gadis ini mulai mengambang di penuhi air. Jujur saja sesungguh nya anye takut menghadapi kehamilan ini, Namun ia tetap ingin melahir kan.

"Jangan takut! Mommy mendukung keputusan mu." Bianca memeluk anak nya dengan erat.

"Dia ingin aku menggugur kan anak ini mom." Ujar anye dalam pelukan mommy nya.

"Turuti apa kata hati mu saja, Sebagai ibu yang baik! Kamu pasti memilih untuk melahir kan nya." Nasihat bianca.

"Sebenar nya anye takut mom." Jujur anyelir sesunggukan.

"Jangan takut! Anak mu sekarang butuh perlindungan mu sayang." Ujar bianca.

Ibu dan anak saling berpelukan sambil menangis, Bianca ikut menangis karena kasihan dengan nasib putri nya.

"Apa daddy tahu hal ini?" Tanya anye memastikan.

"Tentu! Daddy bilang meski kamu hamil tapi tetap harus sekolah. Hanya tinggal beberapa bulan saja kan sayang." Ucap bianca.

"Iya mom! Aku juga bertekad untuk lulus sekolah, Agar nanti bisa masuk universitas." Tekad anye.

"Bagus lah, Mom akan sering datang mengunjungi mu." Ujar bianca.

"Baik mom." Angguk anyelir.

"Atau lebih baik kita pulang saja nye, Daddy pun tidak akan keberatan." Ajak bianca.

"Untuk sekarang anye lebih betah tinggal di sini saja mom." Tolak anyelir.

Bianca hanya bisa mengangguk karena tidak bisa memaksa anye untuk pulang, Apa pun yang penting putri nya merasa nyaman.

Mereka pun masuk kedalam rumah untuk berbincang, Tak lama terdengar suara motor meraung raung.

"Motor siapa sih nye?!" Heran bianca kebisingan.

"Siapa lagi kalau bukan kutu kupret." Jawab anyelir.

Memang benar ucapan anyelir, Angel datang dengan tangan penuh belanjaan barang dan juga camilan.

"Bawa apa banyak banget ngel?!" Heran bianca.

"Ehh ada mom bianca." Angel nyengir dan meletak kan bawaan nya.

"Salim dulu sama orang tua." Bianca mengangsur kan tangan.

Angel menyalimi tangan bianca, Ia sedikit heran karena tiba tiba saja bianca datang kerumah pengasingan anyelir.

"Ayo makan dulu yok, Aku bawa makanan loh." Angel membuka bungkusan.

"Apaan tuh ngel?" Anye mendekat karena hidung mya mencium aroma wangi.

"Ini ada bakso sama mie ayam." Angel menaruh di meja.

"Ayo kita makan." Ajak anye.

Angel sigap mengambil mangkok untuk mereka bertiga, Hanya bianca tidak kebagian bakso nya. Angel sengaja beli lebih karena biasa nya ia nambah satu porsi.

"Kamu jadi enggak kenyang ngel karena mom makan." Ujar bianca.

"Enggak masalah mom, Itung itung diet." Jawab angel.

"Ada es nya enggak ngel?!" Anye menggeledah kantong satu nya.

"Ada, Yang es jeruk punya aku!" Peringat angel.

Karena anye kebiasan mencicip milik nya lebih dahulu, Angel tidak mau bekas mulut anyelir.

"Gimana besok mau ciuman sama anzel, Bekas mulut saja kau jijik." Cetus anye.

"Ya beda lah kalau anzel." Jawab angel cepat.

Lirikan mata bianca membuat mereka berdua terdiam, Berpura pura sibuk makan adalah jalan ninja kedua nya.

...****************...

Mark yang sedang ingin keluar dari mansion tak sengaja menginjak lantai yang licin, Karena keseimbangan nya tidak stabil. Mark terjatuh dan kepala nya membentur lantai.

"Aakhh."

Hanya terdengar teriakan pelan dan mark pun jatuh pingsan, Zizi melihat tragedi itu. Namun ia hanya berjalan santai menghampiri nya.

"Eehh pak tua kenapa kau berbaring di sana?" Ejek zizi menendang kaki mark.

"Astagaa tuan!!"

Maid yang melihat mark pingsan langsung berlari menghampiri tuan nya, Bukan main panik nya maid ini karena ada darah di kepala mark.

"Hallo tuan big, Tuan besar jatuh dan sekarang pingsan." Maid menelefon big dengan gemetaran.

"Aku segera datang."

Tak sampai setengah jam big sudah datang, Meski mark sudah mendapat perawatan dari dokter pribadi. Namun ia belum juga sadar.

"Apa perlu kita bawa kerumah sakit sayang?" Zizi berpura pura menangis khawatir.

"Tidak perlu sayang, Alat di sini sama dengan yang ada di rumah sakit." Jawab big.

Zizi terpana melihat ruang perawatan yang sama luas dan lengkap nya dengan rumah sakit, Semakin meronta ronta jiwa kikir zizi untuk menguasai mansion ini.

"Bagai mana tadi ayah bisa jatuh?!" Tanya big pada maid.

"Saya tidak tahu tuan, Saat saya datang tuan besar sudah terjatuh! Tuan besar bersama nona zizi." Jawab maid membuat zizi mendelik karena nama nya di sebut.

"Benar kamu sama ayah sayang?" Tanya big.

"Aku juga tahu nya ayah sudah jatuh sayang." Jawab zizi pelan.

"Menurut saya tuan besar jatuh karena terpeleset susu nona zizi yang tumpah." Ucap maid lagi.

"Hei apa maksud mu itu?!" Sentak zizi kalap.

"Maaf nona, Tapi saya tadi melihat susu nona yang tumpah dan saya mengambil kain pel. Tapi tuan besar keburu lewat." Jelas maid.

"Tapi itu bukan salah ku meski itu susu yang ku minum." Zizi menangis memasang wajah bersalah.

"Iya sayang ini bukan salah kamu kok, Ini hanya kecelakaan saja." Big menenang kan istri nya.

"Tapi dia berkata seolah ingin menyalah kan aku." Tunjuk zizi pada maid.

Maid ingin membuka suara lagi, Namun big melambai kan tangan memberi kode agar dia diam saja.

"Tidak sayang! Maid hanya menjelas kan." Big mengusap kepala zizi.

"Baik lah kalau begitu, Tapi aku jadi badmood sekarang." Rajuk zizi.

"Loh kok gitu?"

"Iya nih, Aku butuh jalan jalan biar bayi nya tidak stres." Jawab zizi.

"Tapi aku masih harus menunggu ayah sadar dulu sayang." Big menunjuk mark yang terbaring.

"Enggak pa pa walau pun tidak sama kamu! Aku bisa pergi sama leon saja." Ujar zizi bangkit.

"Ya sudah kamu pergi sama leon saja ya." Big menepuk pundak istri nya.

Senyum bahagia terpancar di wajah zizi karena bisa jalan jalan bersama selingkuhan nya, Bodoh nya big yang tidak merasakan firasat apa pun.

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Yang menyebalkan ntar klo kebongkar kelakuan zizi si anye itu pasti mau balikan sama om tua dg bawa segala penyesalan..
Enak ya om di buang satu datang satunya.😅

2024-11-18

0

Nurjanah Abdullah

Nurjanah Abdullah

benar-benar bodoh...

2024-10-17

0

Vna Patria

Vna Patria

Wanita setan di pelihara ,berlian di sia''kn blm tentu anak yg di kandung anak Big buktinya punya selingkuhan itu..dasar bikin sebel

2023-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!