Di Tolak

Big pulang kemansion dengan tubuh lelah, Seharian ia bertarung dengan pekerjaan kantor yang sangat menyiksa otak. Kini big di percaya oleh papa nya untuk mengelola perusahaan di bidang properti.

"Uncle sudah pulang?" Anyelir menyambut big dengan sumringah.

"Iya, Kemana angel?" Tanya big membanting tubuh nya kesofa.

"Angel ingin menemui anzel sejak tadi sore, Mungkin dia menginap di sana." Ucap anye duduk di sebelah big.

Meski bekerja seharian, Aroma big masih memabuk kan untuk anyelir. Gadis remaja ini sangat mengagumi uncel angkat nya ini.

"Kenapa kamu tidak ikut?" Big menatap anyelir.

Anyelir yang di tatap mata tajam big jadi berdebar debar, Kuncup cinta di hati gadis ini semakin bermekaran.

"Lagi malas." Jawab anye singkat.

"Bukan nya uncle mengusir mu untuk pulang, Sesekali kamu juga harus mengunjungi anzel dan juga orang tua kamu nye." Nasihat big lembut.

Sikap seperti ini lah yang membuat anyelir mabuk kepayang, Semula anye mengira bahwa cinta nya pada big hanya sebatas cinta monyet saja! Namun ternyata, Cinta itu tidak pernah hilang sejak ia sekolah kelas tiga SMP.

"Menurut uncle banyak tidak cowok yang mau sama aku?" Tanya anyelir membuat big menoleh heran.

"Emang nya kenapa?" Big balik bertanya.

"Aku cuma pengen tahu aja sih." Jawab anyelir tersipu malu.

"Tidak usah mikir pacaran dulu, Sekolah yang bener." Saran big.

"Aku naksir nya sama cowok dewasa kok." Ujar anyelir.

"Cowok dewasa? Di mana kamu ketemu dia nye?!" Kaget big langsung duduk tegak.

Anyelir mengumpul kan keberanian nya dalam satu tarikan nafas, Ia bertekad harus mengungkap kan perasaan nya pada big malam ini juga.

"Pria itu uncle big! Anye sudah lama jatuh cinta sama uncle." Ucap anyelir.

Big melirik anyelir yang sama sekali tidak ada raut bercanda, Mimpi apa ia semalam tiba tiba saja ada gadis remaja yang mengungkap kan cinta.

"Uncle? Usia uncle ini sudah tiga puluh lebih anyelir." Ujar big.

"Siapa yang peduli pada usia! Pokok nya anye cinta sama uncle." Kekeh anyelir.

"No! Kamu tidak boleh terlibat dengan urusan cinta, Apa lagi itu hanya cinta monyet semata. Kamu harus fokus belajar." Tolak big membuat anyelir patah hati.

"Ini bukan cinta monyet uncle! Cinta anyelir tulus." Paksa anye.

"Dengar kan uncle anye, Uncle sudah cukup tua untuk urusan pacaran. Dalam waktu dekat ini uncle akan segera menikah." Bujuk big.

"Tidak! Uncle harus putus dengan perempuan itu, Hanya anye yang boleh jadi istri uncle!" Teriak anyelir.

Big memijat kepala nya yang sangat pusing, Bisa bisa nya ia di tembak oleh gadis cantik namun masih bocah. Dan itu memaksa pula.

"Anye cinta sama uncle! Kita harus menikah dan anye akan mengatakan pada daddy." Anyelir menubruk big.

"Jangan begini anyelir, Ayo kita bicara baik baik." Ajak big.

"Tidak mau, Pokok nya kita harus menikah." Kekeh anyelir.

"Memang nya kamu siap jadi seorang istri? Kalau jadi istri itu harus bisa masak, Bisa melayani suami dengan baik." Big mencoba memberi alasan sembari mengusap rambut anyelir.

"Anye akan belajar masak dan juga melayani suami di ranjang." Ceplos anyelir.

Ctaak.

"Aduuh!"

Anyelir memegangi jidat nya yang mendapat sentilan dari big, Sedang kan big di buat syok dengan ucapan sang gadis kecil ini.

"Sekolah yang benar! Jangan memikir kan cinta saja." Peringat big.

"Uncle! Bagai mana cinta anyelir ini?!" Teriak anye ketika big menaiki tangga.

"Tidak ada rasa cinta, Uncle sudah punya pacar!" Tolak big mentah mentah.

Anyelir terdiam di sofa, Hati nya sakit karena di tolak oleh big. Sakit hati dan juga rasa malu bersemayam di hati gadis ini.

"Biadap kau zizi!" Umpat anyelir.

...****************...

Anyelir menatap mansion yang sudah tiga tahun ini ia tinggal kan, Semejak lulus SMP ia tinggal bersama angela di mansion milik big dawson.

Kini ia pulang karena malu jika terus bertemu big setelah penolakan cinta nya, Ia tidak mau terluka jika suatu hari nanti big membawa pulang calon istri nya.

"Waah anak nya siapa ini?" Gurau mommy bianca ketika melihat kedatangan putri nya.

"Anak nya daddy dong." Jawab anyelir.

Jasson merangkul putri nya yang jarang pulang ini, Ia merasa sangat rindu dengan ai biang rusuh.

"Kenapa kau pulang nye?" Tanya anzel melirik adik kembar nya.

"Kenapa memang nya? Tidak boleh aku pulang." Sengit anyelir.

"Biasa nya kau najis kalau pulang kerumah sendiri." Sindir anzel.

Anzel yang berpenampilan nyentrik ini kadang membuat anyelir kesal, Karena tragedi penculikan lah yang membuat anzel bisa di bilang sedikit stres. Namun ia sangat baik hati.

"Dad lihat lah anzel." Lapot anyelir.

"Anzel benar kok! Ngapain kamu pulang?" Angel yang menginap di mansion ini pun ikut menyahut.

"Bela aja terus pacar mu itu." Sengit anyelir dongkol.

"Sudah! Kenapa malah berantem." Lerai mommy bianca.

Anyelir masuk kekamar nya yang memang selalu bersih meski tidak pernah di huni, Di buka nya aplikasi hijau di ponsel nya. Semakin sakit hati anyelir karena big memasang status bersama zizi.

"Arkkhhh! Kenapa dia?!" Teriak anyelir sakit hati.

Tiba tiba saja air mata nya menetes karena tidak tahan melihat ini semua, Apa lagi foto profil big sekarang bersama zizi juga.

"Aku mencintai mu big! Kenapa kau tidak menyadari nya." Keluh anyelir merasa sesak di hati.

Tangan anyelir menelusuri akun media sosial milik big, Tak lama ia juga menemukan akun milik zizi. Berteret foto foto mereka berdua, Jika di lihat dari tanggal nya. Sudah hampir satu tahun mereka menjalin hubungan.

"Eeh bukan nya ini marco?!" Kaget anyelir mengenal teman sekelas nya.

Jiwa kepo anyelir meronta ronta ingin tahu lebih jauh tentang zizi, Ia ingin tahu sampai akar tentang wanita yang di cintai oleh big.

"Masih cantik juga aku!" Rutuk anyelir mengetuk layar ponsel nya yang bergambar zizi.

Dari sekian banyak foto, Ada satu foto yang sangat membuat anye sakit hati. Foto yang hanya memakai bikini di pantai bali, Pikiran kotor mulai berkeliaran di otak anyelir.

"Apa mereka sudah buat dedek? Maka nya cepat ingin menikah." Tebak anyelir.

"Kau tega big! Kenapa kau menyia nyia kan cintaku!!" Teriak anyelir dalam kamar.

Untung saja kamar nya kedap suara, Sehingga tidak ada yang mendengar semua teriakan dan juga umpatan dari anyelir.

"Apa kalau aku hamil anak nya big maka kami akan menikah?" Anyelir bertanya pada diri nya sendiri.

"Pasti, Big pasti akan menikahi aku." Ujar anyelir yakin.

Kini ia sibuk memikir kan bagai mana cara nya ia bisa hamil anak big, Meski any bingung apa kah ia sudah bisa mengandung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!