Gulat

Zizi mendengar cerita big usai suami nya mengantar anyelir tadi, Meski ada kaget nya. Namun sekarang zizi merasa senang bukan main karena sudah tidak punya saingan lagi.

"Astaga! Padahal dia masih remaja." Sesal zizi.

"Itulah yang aku sesali, Padahal aku juga ikut mengasuh dia sejak kecil." Sahut big.

"Entah besok apa yang akan dia lakukan lagi sayang, Aku takut jika anyelir semakin nekat." Zizi berkata dengan nada takut.

"Jangan cemas ya, Ada aku di sini." Big memeluk zizi.

Senyum licik terpancar di wajah cantik zizi, Apa lagi sekarang leon berhasil masuk kemansion ini. Tentu saja itu akan mempermudah rencana mereka.

"Sayang tadi aku lihat temen posting kalung di beli kan suami nya." Lapor zizi menelusuri dada big.

"Lalu?"

"Aku kok pengen gitu lihat bentuk nya, Tapi tidak usah lah beli. Paling juga cuman si baby yang pengen." Ucap zizi.

"Ayo kita cari."

Big langsung bangun dari ranjang mendengar ucapan zizi, Ia tidak mau jika istri nya menahan rasa kepengen melihat benda milik orang lain.

"Tidak usah lah sayang." Tolak zizi berpura pura.

"Enggak! Kita harus cari." Kekeh big.

"Tapi aku malu jika terus minta barang sama kamu." Zizi menunduk.

"Kenapa malu sayang? Aku ini suami mu! Sudah wajar jika aku menuruti kemauan anak dan juga dirimu." Ujar big mengelus kepala istri nya.

"Nanti ayah marah tidak?" Tanya zizi mengingat mark.

"Tidak lah! Kan aku pakai uang sendiri." Jawab big.

"Ya sudah jika kamu memaksa."

Akhir nya zizi dan big pergi ketoko perhiasan langganan mereka, Berbagai macam bentuk dan juga ragam berderet di sana.

*****

Angela duduk di teras rumah tempat anyelir di asing kan, Tidak mungkin jika ia kuat berpisah lama dengan sahabat karib nya.

"Apa yang akan kau lakukan kedepan nya nye?" Tanya angel.

"Tidak tahu ngel! Untuk sekarang mungkin lebih baik jika aku melupa kan dia." Jawab anye.

"Bukan hanya untuk sekarang! Lebih bagus jika kau melupa kan dia seterus nya." Ucap angel.

"Hmmm."

"Ck! Bahkan dunia percintaan anak remaja pun sesulit ini." Keluh angel.

"Tidak akan lagi aku mengejar cinta! Cinta pertama ku saja sudah setragis ini, Apa lagi cinta yang akan datang selanjut nya." Anye cukup takut untuk jatuh cinta lagi.

Angel tidak menjawab ucapan anyelir lagi, Ia teringat nasib nya yang setelah lulus akan di kirim kelondon oleh big.

"Padahal aku ingin kuliah di sini saja." Ujar angel.

"Siapa tahu nanti dia berubah pikiran." Anye menghibur angela.

"Ehh waktu itu kau ada bilang kan kalau uncle leon itu selungkuhan zizi, Memang nya benar nye?!" Tanya angel penasaran.

Sebenar nya anye ingin menunjuka video yang tersimpan di ponsel nya, Namun tiba tiba ia teringat dengan ucapan big yang mengatakan kalau ia muak pada anyelir.

"Aahh itu cuma tuduhan saja, Karena aku tidak tahu siapa pria itu." Ujar anye menyembunyikan kebenaran.

"Ooh aku kira kau punya bukti." Ucap angel manggut manggut.

Dalam hati anye ia sudah memutus kan untuk tidak ikut campur lagi dalam masalah apa pun yang berkaitan dengan big, Ia bersungguh sungguh ingin lupa pada sosok pria itu.

"Apa kau tidak lagi mencintai anzel?" Tanya. anyelir.

"Cinta lah! Aku tidak akan menikah dengan siapa pun kecuali dia." Yakin angela.

"Tapi bagai mana jika kau nanti sudah kuliah keluar negeri." Anye sudah memikir kan kedepan nya.

"Aku harus menikah dengan anzel sebelum pergi." Tekad angela.

"Jangan terlalu memaksa ngel! Contoh lah aku ini." Nasihat anye.

"Tidak! Aku tidak akan memaksa anzel lah, Paling juga dia nanti langsung mau." Angel sangat percaya diri.

"Jangan gr kau ngel! Biar begitu anzel selera nya tinggi." Ucap anyelir.

"Memang bukan main si anzel itu! Kadang aku juga emosi dengan tingkah nya yang manja itu." Ujar angel.

Mereka tertawa cekikikan karena mengingat anzel yang memang agak lain, Namun cinta angela tidak mempermasalah kan itu.

...****************...

Marco menatap anye yang berkeringat karena habis olah raga, Semakin sexy di mata marco gadis cantik itu.

"Kekantin yuk nye." Ajak marco.

"Enggak lah." Tolak anyelir.

"Kamu kenapa selalu menolak sih nye kalau ku ajak kekantin?" Marco menghadang langkah anyelir.

Anyelir mengelai nafas panjang, Sudut mata nya melirik dinda yang memperhatikan mereka. Dinda memang naksir pada marco.

"Karena aku malas cari masalah sama penggemar kamu." Jawab anye menabrak bahu marco.

Marco hanya menatap langkah anyelir yang semakin jauh, Gadis ini memang sangat sulit di dekati.

"Lo kenapa sih nye masih aja dekat dekat dengan coco?!" Dinda menghadang langkah anyelir.

"Coco siapa?!" Heran anye.

"Iikkh ayang marco!" Kesal dinda melipat tangan nya.

"Busyet coco." Anyelir tertawa ngakak dengan panggilan dinda kepada marco.

"Enggak usah ketawa lo nye! Lo sengaja banget kan mancing ayang marco aku?!" Tuduh dinda.

"Bacot lo din." Anye pergi karena malas adu mulut.

Namun tampak nya dinda ingin mencari masalah dengan anyelir, Gadis ini mengejar anyelir.

"Jangan pergi lo anj!ng, Gue tau kalau lo itu naksir sama marco." Umpat dinda.

"Lo ngapain sih njing masih saja ngejar gue?!" Kesal anyelir.

"Karena lo udah gatel sama ayang aku." Ucap dinda mendorong bahu anye.

"Aku gatel sama dia? Sorry ya gue enggak level." Anyelir mengibas kan rambut nya.

"****** lo nye, Jangan sok canti lah." Dinda semakin panas.

"Terserah gue lah! Emang gue cantik kok." Anyelir menjawab santai.

Dinda tidak kuat lagi menahan emosi di hati nya, Langsung saja dia menarik rambut panjang anye langsung saja di tarik nya.

"Mampus lo gatel!"

"Aduuh sakit bangs*t" Teriak anyelir balas menjambak.

"Lepasin rambut gue anyelir!" Teriak dinda mengaduh.

"Tidak akan ku lepas kan rambut ijuk mu." Hina anyelir.

"Jangan belagu lo, Rambut lo aja bau tempe bacem." Balas dinda.

Akhir nya mereka saling jambak satu sama lain, Angel yang baru pulang dari kantin pun mendekati mereka yang sedang di kerumi siswa siswi.

"Lepasin teman gue anj!ng."

Buaak.

Dinda terhempas kedinding karena di tendang oleh angela, Karena gadis ini ahli bela diri dan juga sudah dapat sabuk hitam tekwondo.

"Apa apaan ini?!" Bentak pak agus guru olah raga.

"Mereka ribut pak." Teriak siswa dan siswi yang lain.

"Kalian ikut bapak keruangan kepala sekolah." Tegas pak agus.

"Tapi saya tidak ikut gulat pak." Angel tidak ingin kena hukum.

"Barusan ini apa?! Kamu pikir bapak tidak lihat hah?" Sentak pak agus.

Mereka bertiga pun akhir nya ikut keruangan kepala sekolah untuk mendapat hukuman, Marco yang tidak sengaja melihat pun membuntuti karena melihat anyelir sang pujaan hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!