Cinta om om

Terik nya matahari membuat kulit ketiga gadis ini terasa panas terbakar, Mereka mendapat hukuman karena sudah membuat keributan tadi.

"Kamu enggak panas nye?" Tanya angela nyengir kepanasan.

"Ya panas lah ngel! Gara gara anak dajjal itu aku jadi di hukum." Ketus anyelir.

"Siapa yang kau maksud sialan?!" Sengit dinda.

"Siapa lagi jika bukan kau." Jawab anyelir dongkol setengah mampus.

Angel menarik anye agar tidak terlalu dekat dengan musuh nya, Bisa tambah di hukum jika mereka kembali gulat di lapangan.

"Setelah pulang aku akan langsung minum es satu gentong." Ujar angel yang kehausan.

"Aku mampir ketempat mu ya." Tawar anyelir.

"Boleh lah." Angguk angel.

"Nebeng aja bisa nya hidup lo." Ejek dinda.

Anye ingin menyahut ejekan dinda, Namun angel cepat mencegah nya karena takut anye kelepasan menghina pekerjaan ayah dinda yang hanya anak petani biasa.

Pulang sekolah.

Angel yang di asing kan sekarang tidak pernah lagi di jemput oleh big, Ia hanya di beri motor oleh ayah nya itu.

"Seriusan mau naik motor ini ngel?!" Kaget anyelir.

"Iya dong, Mahal ini nye." Ujar angela menepuk tangki motor nya.

Sebuah motor mv agusta rush 1000 kini di naiki oleh angela, Sebelum pulang ia sempat berganti celana lebih dulu.

"Keren banget lo ngel." Puji anyelir kagum dengan sahabat nya.

"Gue emang keren dari dulu, Baru nyadar lo beban?" Ejek angel.

"Dasar tomboy sialan." Umpat anyelir.

"Buruan naik."

Susah payah anye naik karena ia masih memakai rok sekolah, Akhir nya ia berhasil naik dan duduk tenang.

"Pelan angela! Gue takut." Teriak anyelir memeluk erat pinggang sahabat nya.

"Udah diem bae."

Jantung anye berasa mau loncat sangking ngebut nya angela, Tidak sampai setengah jam akhir nya mereka sampai di rumah.

"Aduh kaki gue lemes." Anyelir langsung berpegangan pada tiang rumah.

"Gitu doang nyali lo?!" Ejek angela.

"Lo naik motor serasa ngejar kematian begok, Gue masih belum mau mati." Kesal anye.

"Bacot lo nye! Ayo masuk." Angel masuk duluan.

Namun tiba tiba datang mobil yang tidak asing di mata anyelir, Tidak lain dan tidak bukan. Big datang mengunjungi anak angkat nya.

"Aku harus bagai mana?" Batin anyelir yang tidak ingin bertemu big.

Ucapan big yang muak melihat nya kembali terngiang ngiang di telinga anyelir, Apa lagi big yang semakin dekat berjalan masuk rumah.

"Ngel gue pulang dulu! Ada urusan." Anye kembali mencangklong tas nya.

"Kemana nye?! Masuk dulu lah." Teriak angela yang akan membuka pintu.

Saat menoleh ia langsung paham jika sahabat nya menghindar dari big, Mungkin saja ia tidak berani untuk bersitatap.

"Anyelir!"

Langkah anye langsung terhenti karena suara big, Keringat semakin deras mengalir di kening nya.

"Jika tidak terlalu penting jangan menemui angela! Aku tidak mau jika dia sampai terkena pengaruh buruk mu." Ucap big.

Hati anyelir sangat sakit mendengar ucapan big yang menurut nya sangat keterlaluan, Air mata nya jatuh begitu saja.

"Maaf uncle, Aku tidak akan datang lagi kesini." Jawab anyelir tidak berani menatap big.

"Kenapa kau menunduk begitu?! Apa sekarang kau punya rasa malu?" Big semakin mencela anye.

"Maaf kan aku uncle." Anye membungkuk kan badan dan langsung berlari pergi.

Big hanya menatap sinis kearah anye yang semakin jauh meninggal kan, Angela juga ikut mendekat.

"Bukan kah ayah sudah keterlaluan padanya?!" Teriak angela.

"Tidak usah ikut campur!" Ujar big.

"Lalu kenapa ayah juga ikut campur dalam pertemanan ku?" Isak angela.

"Karena aku yang membesar kan mu! Aku yang mengasuh mu angela!" Sentak big.

"Bukan hanya ayah yang membesar kan ku! Dad jasson juga ikut membesar kan anak yatim piatu ini." Teriak angela.

"Angela dengar kan ayah, Anye bukan teman yang baik untuk mu." Bujuk big menurun kan suara nya.

"Sesuatu yang buruk di mata ayah bukan berarti buruk di mata ku! Apa ayah yakin jika zizi juga sudah baik?" Balas angela.

"Lihat lah, Bahkan kau sudah terkena pengaruh anye yang membenci zizi tanpa alasan." Big mengusap wajah nya kasar.

"Dia begitu karena cinta yah! Anye mencintai mu." Ucap angel.

"Kalian tidak paham apa arti cinta, Itu hanya kelakuan buruk saja."

Big menaruh berbagai macam belanjaan untuk anak nya, Usai itu ia langsung pergi tanpa berpamitan.

...****************...

Anye duduk di tepi sungai di rumah nya, Ucapan big terasa sangat sakit di hati nya. Namun untuk membenci pria itu pun dia tidak bisa.

"Anyelir!"

"Kenapa dia bisa kesini?" Heran anye melihat kedatangan marco.

"Maaf ya aku datang kesini dan mengganggu mu." Ujar marco tidak enak.

"Tidak masalah, Ada apa kau kesini?" Tanya anye.

Marco ikut duduk di sebelah anyelir, Sambil tersenyum ia menatap wajah cantik anye yang terlihat sedikit pucat.

"Ponsel mu ketinggalan tadi." Marco memberikan ponsel anye.

"Eeh kok bisa?" Kaget anyelir.

"Tadi waktu kamu ribut sama dinda terjatuh." Jawab marco.

Mendengar nama dinda anye pun langsung ingat perkara yang mereka ribut kan, Tentu saja karena pria di samping nya ini.

"Lo tau dari mana gue di sini?!" Kaget anyelir baru sadar.

"Tadi aku nanya sama angel." Jawab marco tersenyum.

"Ooh kirain tau dari mana." Lirih anye.

"Kamu lagi pengen sendirian ya di sini? Tapi tempat nya memang nyaman ya nye." Marco menatap sekeliling.

"Iya." Angguk anyelir.

Anyelir melirik wajah tampan marco dia baru sadar jika pria di sebelah nya ini cukup tampan, Namun hati nya sama sekali tidak tertarik sedikit pun.

"Lo jangan deketin gue lagi lah mar." Larang anye.

"Kenapa? Kamu tidak nyaman ya." Marco bertanya kecewa.

"Bukan gitu! Aku cuman males lah ribut mulu sama dinda gara gara lo." Jawab anyelir.

Marco langsung tersenyum lega karena anyelir tidak mau di dekati bukan karena membenci nya, Melain kan karena malas ribut dengan dinda.

"Dinda cantik juga loh, Mending kamu pacaran sama dia." Usul anyelir.

"Tidak mau aku." Tolak marco cepat sambil menggeleng.

"Kenapa? Dia cantik dan juga pintar kok." Ucap anyelir.

"Karena aku tidak cinta sama dia!" Jawab marco.

"Emang lo udah punya cewek incaran?" Tanya anyelir.

Marco mengangguk malu ia belum berani untuk berterus terang pada anyelir, Selain karena anye cukup judes. Marco pun takut karena anye anak orang yang sangat kaya.

"Kamu kalau di taksir cowok tidak sekaya daddy mu gimana nye?" Tanya marco pelan.

"Aku tidak pernah mempermasalah kan status! Bahkan aku jatuh cinta sama om om." Jawab anye tersenyum geli.

Marco terdiam karena anye bilang jatuh cinta pada om om, Berarti gadis ini tidak akan mudah untuk mencintai nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!