sikap aneh dirga

bunda dan alfaris tak keberatan asal mereka menjalin hubungan dengan normal tak lewat batas, itu sebab kalau rendra berbuat salah pada lisa maka alfaris dan bunda akan paling depan membela lisa.

waktu berlalu beberapa hari kini lisa sudah kembali ke luar negeri untuk menyelesaikan pendidikan nya, begitupun dengan rendra kini kembali di sebukan dengan pekerjaan.

sore hari di rumah sakit marsha seperti biasa hendak pulang ke rumah, namun tiba tiba ada seseorang yang memanggil nya.

marsha, " panggil orang tersebut aga kencang karena marsha sudah aga jauh dari pandangan nya ".

marsha pun menoleh dan tersenyum.

dokter reyhan, " balas marsha dengan tersenyum ramah ".

baik, bagaimana kabarmu sha ?

baik juga, " balas marsha lagi dengan senyum ramah nya ".

dokter reyhan adalah kaka tingkat marsha, dulu mereka satu kampus, namun karena dokter reyhan satu tingkat dengan dirga, dia lulus terlebih dahulu lalu melanjutkan pendidikan nya di luar negeri.

ngomong ngomong apa kamu lagi buru buru ? " tanya dokter reyhan karena tadi marsha terlihat seperti sedang buru buru ".

tidak ko, tadi aku cuma mau pulang karena tugas jaga aku dah selesai, " balas marsha karena memang dia hendak pulang ke rumah tak ada kegiatan lain ".

apa boleh kita berbicang dahulu sha, kita nongkrong dulu ? " tawar dokter reyhan dengan senyum manis nya ".

marsha tampak berfikir sebentar, baik lah, " akhir nya marsha menyetujui ajakan ".

kini marsha dan reyhan berjalan menuju loby, alfaris langsung membukakan pintu belakang mobil, namun marsha menolak masuk dan meminta alfaris mengikuti mobil reyhan, karena dia akan bersama dengan reyhan.

alfaris hanya menganggukan kepala dan menutup kembali pintu mobil.

sementara reyhan nampak sedikit curiga pada alfaris, karena alfaris tidak terlihat seperti seorang sopir.

kini reyhan dan marsha menuju salah satu cafe, di ikuti alfaris dari belakang.

marsha masuk ke dalam cafe bersama dengan reyhan, sementara alfaris hanya menunggu di parkiran.

marsha dan reyhan pun memesan makanan dan minuman di cafe tersebut, bertahun tahun reyhan tak bertemu dengan marsha membuat laki laki itu tambah kagum dengan sosok marsha.

wanita yang sedari dulu dia incar, namun dengan tegas marsha selalu menolak nya karena alasan masih ingin fokus kuliah.

apa kamu sudah punya pasangan sha ? " tanya reyhan akhir nya ".

belum ka, " jawab marsha santai sambil menikmati minuman yang sedang dia minum ".

reyhan merasa lega, wanita yang dia idam idamkan ternyata belum mempunyai kekasih.

kalau kaka apa sudah punya kekasih ? " tanya balik marsha berbasa basi ".

namun laki laki itu malah mensalah artikan dan menganggap marsha membuka hati untuk nya.

belum sha, " jawab reyhan dengan tersenyum sambil tangan nya hendak menggenggam tangan marsha ".

marsha pun menarik tangan nya menolak genggaman tangan reyhan.

marsha memang tak menyimpan perasaan apapun pada reyhan, dia hanya kagum pada reyhan sebagai senior di kampus nya.

meskipun kecewa namun reyhan tetap berusaha tersenyum.

mereka pun makan tanpa terlalu banyak obrolan karena kecanggungan di antara kedua nya.

kini marsha sudah dalam mobil untuk pulang ke rumah bersama dengan alfaris.

marsha melihat ada yang berbeda dari sopir sekaligus mantan senior di kampus nya itu.

ka ko kamu diam terus ? " tanya marsha pada alfaris yang sedang fokus melajukan kendaraan nya ".

tidak apa apa nona, " balas alfaris formal dan tentu membuat marsha makin heran ".

apa dia marah aku ketemu sama laki laki lain, tapi kan dia cuma sopir aku, " batin marsha heran ".

di kantor xmas dirga sedang di buat pusing, banyak kekalahan tender perusahaan hingga perusahaan dalam ke adaan krisis, kini dirga mengumpulkan semua orang orang penting di perusahaan tersebut.

namun sampai malam hari tidak ada langkah kongkret untuk kembali membuat perusahaan stabil, dirga sempat berfikir akan meminta bantuan pada keluarga mahesa yaitu cio rendra, namun dia malu karena sudah terlalu sering perusahaan itu membantu nya.

kini dirga bersama sang asisten hasan menuju rumah utama arman, dia cukup lelah untuk malam ini.

mobil melaju dengan kecepatan sedang tanpa ada percakapan apapun antara hasan dan dirga.

mobil masuk ke halaman rumah, teryata di sana juga masih ada alfaris yang sedang mencuci mobil.

dirga turun dari mobil dan menatap alfaris dengan tatapan tak bisa di artikan.

alfaris nampak santai karena dia merasa tak berbuat kesalahan apapun dan melanjutkan mencuci mobil.

hasan heran dengan atasan sekaligus teman kuliah nya itu yang menatap sopir pribadi marsha dengan tatapan tak biasa.

dir gua pamit balik ya, " ucap hasan ingin kembali masuk ke dalam mobil ".

namun langkah nya terhenti karena dirga meminta hasan ikut masuk ke dalam rumah utama nya itu.

hasan pun akhir nya masuk mengikuti dirga karena dia tak bisa menolak permintaan dirga.

hasan melihat marsha sedang asik menonton di ruang keluarga, hasan ikut duduk di samping adik dari sahabat nya itu, sementara dirga masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.

tumben mau mampir, biasa juga kamu langsung pulang ka, " sindir marsha pada hasan ".

kaka kamu yang maksa entah ada apa, " jawab hasan karena dia belum tau kenapa atasan nya itu meminta nya tidak langsung pulang ".

sha apa alya menghubungimu ? " balik tanya hasan ".

ya alya dan hasan memang sudah menjadi sepasang suami istri selama setahun ini, namun karena alya harus bekerja di luar kota membuat kedua nya berjauhan dan akan bertemu setiap hari libur, namun kini hubungan nya sedang tidak baik baik saja karena kesibukan hasan membuat alya merajuk.

marsha memicingkan mata nya curiga pada hasan, kaka sedang bertengkar sama dia ? " ucap marsha balik bertanya ".

ini semua karena kaka kamu yang memberi banyak tugas hingga alya marah padaku, " balas hasan tak ingin di salahkan sahabat istri nya itu ".

tadi sore dia menghubungiku dia baik baik saja.

mama lita dan papa arman sudah berada di ruang makan, marsha dan hasan pun ikut bergabung, namun semua nya belum memulai makan malam karena dirga belum bergabung.

dirga keluar dari kamar nya dan menuruni tangga menuju ruang makan, namun dirga meminta salah satu pelayan untuk memanggil alfaris membuat semua orang di ruang makan itu heran.

dirga nampak acuh dan duduk di samping hasan.

alfaris pun masuk ke dalam rumah karena di panggil oleh pelayan, meskipun dia sendiri tidak tau kenapa diri nya di panggil ke ruang makan.

duduk lah, " ucap dirga pada alfaris sambil menunjuk kursi samping marsha ".

alfaris yang hendak berbicara pun hanya diam, dia tak berani untuk duduk bersama dengan para tuan dan nyonya nya.

ayo duduk lah, " perintah dirga tak ingin di bantah ".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!