bu bos ngapain makan di sini ? " tanya alfaris heran ".
marsha menoleh pada sopir nya dengan tatapan kesal nya, terserah saya mau makan dimana juga, " ketus marsha kesal pada sopir nya itu ".
saya kan cuma tanya, " jawab alfaris dan tak mendapat sahutan dari bos nya itu ".
mereka menikmati makan siang sederhana tanpa ada percakapan apapun.
kini mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit, namun tiba tiba marsha meminta sopir nya untuk menghentikan mobil nya karena marsha ingin ke toilet.
mobil pun berhenti di salah satu pom, lalu marsha turun dengan terburu buru membuat alfaris sedikit khawatir.
kini marsha kembali ke dalam mobil, lalu mobil melaju kembali.
makanya bu bos kalau ga biasa makan di pinggir jalan jangan coba coba jadi kan sakit perut, " ucap alfaris sedikit mengejek bos nya itu ".
kamu ini benar benar so tau, " ketus marsha kembali kesal pada sopir nya ".
saya tau bos, kan. saya sudah lama kenal bu bos, " jawab alfaris santai ".
memang kita kenal sebelum nya ? " tanya marsha heran ".
ya bu bos ga kenal, tapi saya kenal bu bos, memang bu bos ga liat cv saya ? " alfaris balik bertanya ".
marsha diam sesaat dia ingat cv yang di berikan bara waktu itu, namun marsha belum membaca nya dan hanya langsung menyetujui sopir nya itu untuk bekerja.
alfaris yang melihat bos nya itu diam, dia yakin bos nya belum melihat cv milik nya.
saya satu kampus dan saya satu tingkat dengan kaka anda bu bos, jadi saya mengenal anda dan kaka anda, " ucap alfaris memberitahukan ".
marsha sedikit kaget, kampus dia adalah kampus favorit kenapa bisa orang di depan nya itu hanya bekerja menjadi sopir.
memang nama kamu siapa ? " tanya marsha mulai penasaran ".
alfaris, " jawab nya singkat dan membuat marsha kembali kaget dia langsung teringat dengan masa lalu ".
alfaris, aku kenal laki laki itu kamu jangan mengaku ngaku, " balas marsha karena setau dia alfaris orang yang begitu tampan dan juga sopan sedangkan laki laki di hadapan nya begitu urakan di tambah penampilan rambut dan jambang nya membuat marsha tak percaya begitu sajan".
bu bos kenal nama saya saja pas bu bos menolak cinta saya, bagaimana bu bos mengenal saya, " jawab alfaris santai ".
marsha membulatkan mata nya dan menutup mulut nya dengan tangan sendiri, marsha ingin kembali berbicara namun mobil sudah berhenti di loby gedung rumah sakit dan alfaris turun untuk membukakan pintu untuk marsha.
marsha pun terpaksa turun dan masuk ke dalam gedung.
kini marsha berdiam diri di ruangan nya, beruntung hari ini sedikit sepi pasien, marsha masih tak percaya kalau sopir nya adalah orang yang pernah menyatakan perasaan nya.
entah kenapa marsha kembali teringat masa lalu nya.
sewaktu marsha menolak alfaris laki laki itu hilang bak di telan bumi, bahkan marsha pernah mencari tahu keberadaan alfaris namun hasil nya nihil.
marsha kembali ingat ciri khas sorot mata alfaris waktu menyatakan perasaan nya, dan itu sama dengan sopir nya saat pertama kali menjemput diri nya.
ya meskipun penampilan alfaris berubah, marsha ingat sorot mata itu benar benar sama.
dulu marsha mencari keberadaan nya, sekarang orang itu ada di dekat nya namun marsha bingung ingin berbuat apa pada laki laki itu.
sore hari nya marsha dalam perjalanan pulang, namun marsha meminta alfaris untuk pergi ke suatu tempat sebelum pulang ke rumah, alfaris hanya menuruti saja dan mobil menuju salah satu danau yang di pinta marsha.
marsha turun dan berjalan ke arah pingging danau, awal nya alfaris berdiam diri di dalam mobil, namun karena melihat marsha hanya terbengong di pinggir danau tanpa melakukan apapun akhir nya alfaris turun dan mendekat ke arah marsha dan duduk di samping marsha.
bu bos kenapa hanya diam ? " tanya alfaris memecah keheningan ".
beberapa saat marsha diam sampai akhir nya menjawab, ka kamu panggil aku nama saja ga usah embel embel.
alfaris tak menyangka gadis di samping nya masih mengingat nya, alfaris tau gadis di samping nya sosok yang baik namun karena tuntutan dia menjadi gadis kuat dan arogan.
baik lah, selama bukan jam kerja, " jawab alfaris akhir nya ".
kaka bagaimana kabar nya ? " tanya marsha berbasa basi ".
baik seperti yang kamu lihat, " jawab alfaris tenang ".
kaka kenapa mau jadi sopir, bukanya merendahkan kaka kan lulusan terbaik, lalu kenapa kaka, " ucapan marsha terpotong oleh alfaris ".
karena cari pekerjaan susah, bagi sebagian orang mudah seperti kaka kamu yang melanjutkan usaha keluarga, namun aku yang dari keluarga sederhana sulit mencari pekerjaan.
marsha diam sesaat, ada kekecewaan di diri marsha, dia pernah berharap akan bertemu kembali dengan alfaris yang sudah sukses hingga dia bisa menerima alfaris dan keluarga nya pun akan menerima nya.
namun kenyataan kini laki laki di samping nya hanya seorang sopir dan tentu itu akan membuat keluarga nya menolak, entah marsha yang terlalu berharap hingga dia sendiri yang kecewa.
apa kaka sudah berkeluarga ? " tanya marsha karena masih ingin tau banyak tentang perkembangan lelaki di samping nya ".
belum, lagian mana ada wanita yang mau menjadikan aku sebagai suami dengan pekerjaan aku seperti ini, " jawab alfaris santai lalu mengeluarkan rokok dan mulai membakar nya ".
sejak kapan kaka merokok ? " tanya marsha heran karena setau marsha alfaris bukan laki laki perokok ".
sejak lama menganggur, " jawab nya sadikit tersenyum yang tak bisa di artikan oleh marsha ".
kamu sendiri apa sudah punya kekasih, atau sudah menikah ?
belum ka, kaka tau sendiri sejak dulu aku selalu di awasi keluarga dan mereka tidak mudah menerima orang baru terlebih mama aku, " jawab marsha sedikit mengeluh nasib cinta nya ".
alfaris hanya mengangguk anggukan kepala nya tanpa dia mengerti.
kaka aku juga sama hal nya dia belum menikah karena mama selalu menolak wanita yang di bawa kaka, " jelas marsha seperti mengadu pada alfaris ".
kamu cantik, pasti banyak laki laki mapan yang mengincarmu, dan pasti keluarga akan menerima, " ucap alfaris yang memang benar ada nya banyak pengusaha muda yang melamar marsha namun bukan keluarga yang menolak tapi marsha sendiri yang selalu menolak ".
tapi tak ada satu pun yang aku suka ka.
lalu siapa yang kamu suka ? " tanya alfaris penasaran ".
entah lah, " jawab marsha yang entah kenapa menjadi gugup ".
jangan bilang kamu suka aku, " canda alfaris menggoda marsha ".
ga lah, " balas marsha sambil menyembunyikan wajah nya yang memerah dari tatapan alfaris ".
waktu berlalu hampir satu bulan alfaris bekerja dengan marsha, hubungan mereka layaknya bos dan atasan lain nya, namun terkadang kedua nya akan berbicara santai di saat saat berdua saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments