Cukup lama Hanum pingsan. Mama Bram dengan setia menunggu gadis dihadapannya. Sembari menatap wajah Hanum yang tak sadarkan diri. Terbesit dalam benaknya apa yang telah putranya lakukan terhadap gadis ini.
Dilihat dari wajah gadis ini adalah anak baik-baik dan memiliki paras yang bisa dikatakan cantik. Berkulit putih dan memiliki tubuh yang ideal serta rambut hitam yang panjang.
Sangat sulit sekali melihat gadis zaman sekarang yang memiliki rambut hitam dan lurus yang alami dan terawat dengan baik.
Bram memasuki kamar dimana Hanum berada. Melihat mamanya sedang memperhatikan gadis yang ada dihadapanya.
"Ma istirahat lah biar Bram yang gantian menunggunya," ungkap Bram dengan lembut.
Mama menoleh setelah mendengar perkataan Bram. Segera ia bangkit dari tempat duduk nya.
Ditatapnya wajah Bram terlintas dipikirannya,
"Apa penyebabnya yang membuat anak kesayangan nya sampai tega berbuat diluar kendali."
Dengan perasaan sedih mama berlalu dari hadapan Bram.
Bram adalah pria dewasa yang mapan secara finansial sebagai presiden direktur dari beberapa perusahan besar.
Tidak hanya perusahaan didalam negeri tetapi juga perusahaan diluar negeri dibawah kepemimpinan nya.
Secara fisik ia termasuk pria yang memiliki paras yang menawan bisa dikatakan sempurna. Terlahir dari keluarga pembisnis dan kaya raya.
Tidak ada wanita yang akan menolak untuk diajak kencan dengannya. Tapi jangan harap itu semua, karena ia lebih tertarik dengan pekerjaan dari pada urusan wanita.
Dia menghabiskan waktu dengan sibuk bekerja, jika pun liburan paling bersama keluarga besar.
Sifatnya yang gila kerja dan dingin terhadap urusan wanita, mendapat gelar dari sahabatnya yaitu pria berhati dingin.
Tetapi dibalik sifatnya yang dingin. Ada sifat yang sangat berbanding terbalik. Ia sangat suka anak-anak bahkan rela mengeluarkan hartanya dalam jumlah besar untuk panti panti asuhan untuk anak yng terlantar dan panti jompo.
Bram memandang wajah gadis yang terbaring. Dipandangi dengan dalam tak sedikit pun mirip Clara.
"Kenapa bisa malam itu aku melihatnya sebagai Clara. Apa itu semua akibat minuman keras yang ku minum." Ucap Bram dalam hati.
"Entah mengapa malam itu ku lampiaskan rasa sesal dan amarah ku lewat minuman. Sedangkan aku tidak terbiasa melakukan itu." Rasa sesal yang melanda hatinya.
Akhirnya Bram terjebak akibat perbuatannya sendiri dan menghancurkan masa depan gadis ini dan dengan kejinya merenggut kehormatannya sebagai seorang wanita.
"Malam itu pikiran ku kacau dan tak terkendali akibat minuman sialan itu," besitnya dalam hati.
Bram terkejut melihat jari gadis didepan ku bergerak tetapi matanya masih tertutup. Perlahan matanya terbuka sedikit demi sedikit.
Ketika matanya terbuka lebar dan menatap wajah ku seketika ia menjerit dengan kerasnya.
"Pergi tolong.... Pergi !!!," Teriak Hanum.
"Ku mohon lepaskan aku.....Dengan suara memelas keluar dari mulutnya."
Bergegas Bram meninggalkan Hanum dengan perasan yang amat teriris melihat gadis didepannya ketakutan dengan wajah yang memelas.
Trauma akibat perbuatanya Bram masih ada. Segera dokter Rini menyuntikkan obat penenang agar Hanum dpat mengendalikan emosinya.
Mendengar jeritan Hanum, mama Bram segera datang. Dilihatnya Hanum sudah mulai tenang akibat obat yang diberikan kepadanya.
Hanum berbicara dengan suara pelan dan lirih lalu berkata: "Ibu tolong saya... Antarkan saya kembali pulang ?, Orang tua saya pasti khawatir kumohon bu."
Dengan tangis dan wajah mengiba serta kedua tangan menyembah Hanum berbicara pada orangtua Bram.
Mama Bram langsung memeluk Hanum dan hanyut dalam kesedihan. Bulir bening diujung mata wanita paruh baya itu tumpah tak tertahankan.
Hanya kata maaf terucap dibibir mama Bram sebagai ungkapan rasa ikut bersalah atas perbuatan anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02
Jempol untukmu👍🏻
2020-09-08
1
Priska Anita
Lanjut thor 💜
2020-08-23
1
SR_Muin
jejak
2020-08-23
1