Pagi-pagi sekali ku sibukan diri untuk berangkat kerumah sakit. Dengan dress berwarna merah muda dan rambut ku ikat ekor kuda seperti biasanya, ku kenakan sepatu flats dengan warna senada.
Akhir-akhir ini ku biasakan menggunakan dress dan pakaian feminim lainnya karena tuntutan pekerjaan ku.
Ku ketuk pintu ruang anggrek no 3, terdengar jawaban dari dalam ruangan. Tak lama pintu pun terbuka dan kulihat seorang ibu paruh baya yang masih terpancar kecantikan diwajah nya.
"Silahkan masuk Hanum, sapa wanita dihadapan ku."
Aku kaget ternyata wanita dihadapan ku telah mengenal ku.Ku langkah kan kaki memasuki ruangan tersebut dengan perasaan bercampur baur.
Aku berjalan dibelakang mengikuti wanita itu, ku lihat tubuh yang ku kenal dan paras wajah yang selalu membuat ku terpesona dan jatuh hati sedang terbaring diatas kasur.
Senyum manis tak terlepas dari bibirnya menatap ku memasuki ruangan dan mendekatinya.
"Hy", sapa Galang setelah benar-benar posisi ku berada tepat disamping nya.
Mata ku berkaca, ku tahan bulir bening diujung mata untuk tidak keluar. Galang meraih tangan ku dan mengisyaratkan melalui matanya untuk jangan menangis.
"Aku sudah lebih baik, jadi jangan khawatir ya, ucap Galang sembari tersenyum menatap ku."
"Bu kenalkan....Hanum, sambil menatap wajah ibunya."
Wanita yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik kami berdua.
Berarti benar feeling ku, wanita yang menjawab telpon semalam adalah ibu nya kak Galang. Walaupun belum pernah bertemu dan berkenalan secara langsung ibu nya terlihat ramah dan baik.
"Jadi perempuan ini yang selalu kamu ceritakan dan membuat mu tidak berpaling kelain hati, ledek ibu sambil menatap wajah ku dengan dalam."
"Ya dan yang membuat hari-hari ku selalu merindukan nya, balas Galang."
Mendengar perkataan ibu dan Galang membuat ku tersipu malu ada rona merah muncul di pipi seketika ku tundukkan wajahku.
Galang dan ibu melihat sikap ku, seketika genggaman tangan dieratkanya meyakini ini memang benar adanya. Ku angkat kembali wajah ku sambil menatap wajah Galang.
Ibu beralih kesamping ku yang semula posisi ibu berada tepat dihadapan ku. Belaian lembut tangan ibu mendarat di wajah ku, seraya berkata:
"Galang telah cerita banyak tentang dirimu. Wajah ini sudah sering ibu lihat, akhirnya kita bisa bertemu Hanum".
Wajar saja wanita ini mengenalku diawal dia membukakan pintu. Terjawab sudah pertanyaan diawal aku memasuki ruangan ini.
Tenyata Galang sudah memperkenalkan ku melalui photo dan menceritakan tentang hubungan kita berdua.
"Hanum kapan ibu diperkenalkan dengan keluarga mu ? sontak perkataan ibu mengagetkan ku."
Aku terdiam sejenak ku tatap wajah Galang meminta bantuan untuk menjelaskan kepada ibunya.
"Ibu menginginkan Hanum segera menjadi menantu," ungkap ibu selanjutnya.
"Baiklah ibu, keinginan ibu akan segera terpenuhi, jawab Galang sambil menatap dengan wajah genit."
Panjang lebar ibu bertanya soal keluarga ku agar mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang diriku dan keluarga ku.
Galang hanya tersenyum melihat kedekatan kami berdua dan ketertarikan ibu terhadap keluarga ku.
Suara ketukan di pintu menghentikan obrolan kami. Refleks langsung berdiri untuk membuka kan pintu.
"Permisi mbak, mau mengantarkan makanan untuk pasien," ucap petugas gizi rumah sakit.
"Mari silahkan masuk bu." Jawab ku.
Ternyata obrolan kami sudah menghabiskan waktu cukup lama, padahal ini perkenalan pertama dengan ibu.
Terasa kedekatan yang mendalam diantara kami berdua seperti sudah lama kenal.
###
Like 👍👍
Komen 📩
Rate bintang 5🌟🌟🌟🌟🌟
Tanda hati sebagai tulisan favorite ❤❤❤
Votenya sebanyak banyaknya 📢📢📢
Terima Kasih...🙏🙏
Salam Hangat Lemb@gung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Ghazy Al Ghifari
wow
2021-03-22
1
YENK
lanjut thor
2021-03-14
1
Erlina Khopiani
like lagi
2020-09-24
0