"Sudah bisa pulang, tapi harus dijaga makanannya. Usahakan makan nasi yang lembut dan jangan makanan yang pedas, penjelasan dokter yang mengecek perkembangan Galang hari ini."
"Baik dok." Jawab Galang.
"Ntar bakal cepat sembuh karena ada suster pribadi yang akan merawat, ledek Dokter sambil menatap wajah ku dengan tersenyum."
Mendengar perkataan dokter membuat ku tersipu malu. Galang dan ibu menatap ku bersamaan, terlihat diraut wajah mereka menyetujui apa yang dikatakan dokter tersebut.
Mang Dadang sudah menunggu di loby rumah sakit, dia adalah sopir keluarga Galang.Dengan sigap mang dadang membuka kan pintu mobil.
"Hanum duduk dibelakang bersama Galang biar ibu yng didepan," ucap ibu.
Mobil pun bergerak meninggalkan rumah sakit.
***
Malam ini seperti yang direncanakan, akan ada pertemuan dua keluarga. Galang akan mengajak keluarganya untuk membicarakan keseriusan hubungan kami.
Galang terlahir didalam keluarga yang berada bisa dikatakan memiliki strata yang tinggi.
Ayahnya sebagai perwira angkatan udara, akibat kecelakan 5 tahun yang lalu menyebabkan Galang kehilangan ayahnya.
Sedangkan ibu sebagai developer ternama dikota, wanita mandiri yang mampu mengelola bisnis peninggalan orang tua ibu.
Galang merupakan anak semata wayang dari keluarganya. Sangat besar kasih sayang ia curahkan kepada ibunya, karena hanya tinggal ibu lah satu-satu nya keluarga yang dimiliki Galang.
Ayah dan ibu Galang juga merupakan anak satu-satunya didalam keluarga, sehingga mereka juga tidak memiliki saudara dari keluarga lain.
"Mbak terima kasih telah menyempatkan waktu datang kerumah, dan kami sangat senang sekali bisa berkenalan dengan mbak dan Galang, sapa ayah membuka pembicaraan."
"Saya pribadi juga sangat senang bisa berkenalan dengan keluarga ini. Saya berharap kita bisa menjadi satu keluarga. Saya sangat menyukai Hanum dan segera ingin menjadikannya menantu," dengan tersenyum ibu Galang menjelaskan maksud dari kedatangan ini.
Perkataan ibu Galang terdengar jelas sekali ditelingaku. Padahal aku baru saja memasuki ruang tamu sembari membawa minuman yang akan ku suguhkan.
Mendengar perkataan itu degub jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya. Ku coba menahan getar tanganku yang sedang memegang baki berisi air minum agar tidak tumpah kelantai.
"Saya kembalikan kepada mereka berdua, jika mereka sudah cocok saya tidak akan melarang niat baik mbak terhadap putri saya, jawab ayah sembari menatap wajah ku dan meminta ku untuk duduk di sampingnya."
"Gimana Galang apakah benar menginginkan Hanum sebagai istri mu?, tanya ayah."
"Ya yah, saya sungguh ingin mempersunting Hanum sebagai teman seumur hidup saya, jawab Galang dengan tegas."
"Bagaimana dengan mu Hanum?, tanya ayah kepada ku."
Tak bisa kutahan rona merah di pipi ku, seketika ku tundukkan wajahku sambil berkata: "Ya ayah saya bersedia."
Ku lirik wajah semua orang yang ada diruang itu dan mereka tersenyum mendengar perkataan ku.
Terdengar suara gembira Nina dan Hani diruang belakang, ternyata mereka ikut mendengar pembicaran diruang tamu.
"Ayah saya minta waktu untuk segera melaksanakan niat baik saya. Setelah tiga bulan dari pendidikan dinas, saya akan langsung melamar Hanum secara formal, ujar Galang kepada ayah."
"Tiga bulan tidak lah waktu lama kami akan sabar menunggu saat itu, jawab ayah."
Malam ini merupakan waktu yang tak akan ku lupakan, seperti diujung mata aku akan menjadi seorang istri dan tentunya dengan laki-laki yang sangat ku cintai.
Rona gembira terpancar disetiap mata tidak hanya ibu Galang tetapi seluruh keluarga besar ku.
Terutama adik ku Nina yang tak hentinya mengusili ku sebagai luapan kegembiraan nya terhadap rencana pernikahan ku.
###
Like 👍👍
Komen 📩
Rate bintang 5🌟🌟🌟🌟🌟
Tanda hati sebagai tulisan favorite ❤❤❤
Votenya sebanyak banyaknya 📢📢📢
Terima Kasih...🙏🙏
Salam Hangat Lemb@gung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Yoo_Rachel
5 boom like...
2021-04-24
2
Ghazy Al Ghifari
kereen
2021-03-22
1
Erlina Khopiani
semangat thor
2020-09-24
0