Ketukan pintu yang keras mengagetkan ku, ternyata pagi sekali Dina sudah ada didepan pintu dengan wajah berseri.
"Assalamualaikum Hanum," sapa Dina dengan senyuman yang tak luntur dibibirnya.
"Wa'alaikum salam," jawabku seraya melemparkan senyum manis menatap sahabat ku.
Bruuk, seketika Dina memeluk ku dengan eratnya.
"Hanum aku akan merasa kehilangan mu, Bagimana kalau kamu mencari pekerjaan disini saja sehingga kita masih tetap bersama." Rengek Dian.
"Hehehe.... Waduh non," ledek ku sambil melepaskan perlahan pelukan sahabat ku.
"Sebelum nya sudah ku katakan pada mu. Ibu meminta ku untuk pulang setelah menyelesaikan perkuliahan dan mencari pekerjaan dikampung." Ungkap Hanum.
"Disana akan lebih mudah mengajar disekolah yang diinginkan. Walaupun sangat jauh berbeda baik secara sarana dan prasarana dengan dikota .
Lagian juga aku ingin mengabdikan diri dikampung kelahiran ku dan memberikan ilmu yang terbaik yang aku punya buat kemajuan pendidikan anak-anak disana.
Kamu tahu, kalau dikampung ku masih sedikit sekali yang bisa melanjutkan kuliah. walaupun kuliah diawal tetapi harus berhenti ditengah jalan dengan alasan yang beragam. aku ingin memberikan contoh dan motivasi buat anak-anak disekitar lingkungan tempat tinggal ku." Penjelasan lebih lanjut Hanum pada sahabatnya itu.
Mata sahabatnya berkaca-kaca setelah mendengar penjelasan Hanum.
"Baiklah sahabatku tapi janji kita akan saling memberikan kabar walaupun berjauhan," ucap ku dan pelukan Dina kembali menempel ditubuhku.
Sedari tadi tanpa disadari Galang mendengar pembicaran kami.
"Hanum." Sapa lembut Galang
Serentak kami berdua menoleh kesumber suara.
"Ya." Jawab ku refleks seketika melihat wajah Galang berdiri dihadapan dan Dina menatap tanpa berkedip sekalipun.
Sepertinya sahabatku terpesona melihat parasnya Galang.
"Hy." Sapa Dina sambil melemparkan senyum dan melambaikan tangan kearah Galang.
"Masya Allah cakep bener ini cowok," besit Dina dalam hati.
Galang membalas sapa seraya mendekati Dina serta mengulurkan tangan, seketika menerima jabat tangan Galang dengan menyebutkan nama.
"Apakah sudah siap Hanum?, tanya Galang ".
"Sudah kak." Jawab ku singkat
"Baiklah, mana barang yang akan dibawa biar dimasukan kedalam bagasi." Dengan mata seakan mencari sesuatu.
"Itu sudah saya letakan di pojokan biar mudah mengangkatnya," ujarku seraya menunjuk tas yang ada dipojok kamar.
Sembari Galang mengangkat barang kedalam mobil, Dina tak hentinya memperhatikannya.
"Hanum, Galang ganteng benar," bisik Dina ditelinga ku.
Sontak wajahku memerah mendengar perkataan Dina.
"Kenapa kamu jatuh hati kah ? ledek ku dengan menatap wajah Dina".
"Iiih..... Hanum!!, sambil mencubit lengan ku".
"Mana mungkin aku merebut kekasih sahabat ku sendiri.", Ucap Dian ketus.
Galang laki-laki yang sempurna secara fisik. Siapa saja yang melihat pastinya hanyut dalam pesonanya. Betapa tidak dengan tinggi 182 cm, berkulit putih dan memiliki tubuh yang terawat serta paras yang menawan.
***
Dina serasa tak mau melepas pelukannya ditubuh ku atas kepergian ku. Seketika tangis kami berdua pun pecah dan hanyut dalam perasaan masing-masing.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, dengan fokus Galang menyetir.
"Hanum," sapa lembut di dipundak membangunkan tidurku.
Rasa kantuk yang mendera membuat selama perjalanan aku tertidur pulas, karena makan malam yang romantis membuat semalaman pikiran ku menari-nari bahagia.
Ternyata aku sudah sampai di halaman depan rumah.Terlihat telah disambut dengan senyum yang mengembang dari ayah, ibu dan kedua adik ku.
Nina dan Hani langsung memeluk ketika turun dari mobil.
"Kak Hanuuum kangen," serentak mereka berdua berteriak.
"Kangen juga", ku peluk erat mereka berdua.
"Sudah biar kan kakak mu masuk dulu kerumah," ujar ayah menghentikan drama kami bertiga.
"Masuk nak Galang," sapa ibu melihat Galang tersenyum melihat ketiga putrinya yang saling melepaskan rindu.
###
Bagaimana Reader, kita lanjut episode berikutnya.. Jangan lupa like and komen 😊😊
vote sebanyak -banyaknya.😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Ghazy Al Ghifari
aku pada mu thor
2021-03-22
1
Mia Poei
Lanjut kak
2020-09-15
1
Erlina Khopiani
cemungut
2020-09-14
1