Ronald Mengejar Chelsea

Ronald merasa pening karena sikap Nora yang begitu emosional terhadap calon partner bisnis. Kemarahan Nora bisa saja menimbulkan kecurigaan, apalagi yang Nora hadapi adalah seorang gadis cerdas. Bahkan gadis cantik bernama Chelsea Indriyana itu menyadari bahwa Emily memiliki gaya hidup yang sehat, sampai alkohol pun tak pernah Emily santap. Ronald menebak jika Chelsea adalah salah satu penggemar berat Emily yang memang tersohor, selain latar belakang, tetapi juga kecantikan.

"Makanya tahan dulu kemarahanmu, kalau begini caranya kita bisa ketahuan dengan cepat!" ucap Ronald pada Nora. Dan ia kesal ketika jabatan sepenting itu justru jatuh ke tangan Nora, padahal ia tahu betul bahwa Nora bukan orang yang kompeten. Sama seperti mendiang sang ayah, Nora kurang bisa dipercaya untuk urusan pekerjaan.

Nora menggertakkan gigi, kemudian berkata, "Dia yang memulainya, kenapa kau justru menyalahkan aku?!"

"Aku hanya berpikir pakai akal bukan emosi!"

Umpatan pelan terdengar dari bibir Ronald, ketika ia memutuskan untuk pergi. Dalam keadaan marah, ia bisa membuat Nora paling bersalah. Ia masih ingat bahwa posisinya di rumah serta perusahaan Emily sudah tidak berharga. Ronald bisa disingkirkan kapan saja, oleh sebab itu, ia lebih baik menghindar daripada membuat Nora semakin kesal.

Namun kepergian Ronald dari ruangan kekasihnya itu tak semata-mata hanya untuk kabur, ia memiliki rencana lain. Dan saat ini ia sudah memasuki sebuah elevator. Dengan harapan semoga Chelsea belum berlalu, Ronald berencana menuju basemen untuk menemui gadis itu. Ya, semoga saja ia masih memiliki kesempatan untuk bisa mengurangi kejengkelan sekaligus kecurigaan Chelsea.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Ronald untuk sampai di tempat tujuan. Dan sesaat setelah keluar dari basemen, Ronald menemukan sosok Chelsea yang masih berjalan dengan tenang. Detik itu juga, Ronald menghentikan langkah Chelsea dengan menyerukan nama Chelsea, ketika gadis itu nyaris memasuki sebuah mobil berwarna putih.

Dengan tergopoh-gopoh, Ronald berjalan menghampiri Chelsea. "Nona, tunggu dulu!" ucap Ronald lagi meskipun Chelsea sudah tampak menunggu kedatangannya.

"Nona Chelsea, saya mohon, maafkanlah adik ipar saya. Dan tolong jangan dimasukkan ke hati semua perkataannya. Sungguh, dia hanya masih terguncang karena kematian Emily. Tolong jangan laporkan ucapan buruknya pada Tuan Reynof. Dia baru saja menduduki kursi pimpinan dan mendapatkan banyak tekanan. Dan dia belum sepenuhnya mengikhlaskan kepergian kakaknya," ucap Ronald sesaat setelah sampai di hadapan Chelsea.

Gemelutuk gigi lantas terdengar dari dalam rahang Chelsea. Kedua telapak tangannya lagi-lagi terkepal begitu erat. Ingin sekali ia berteriak pada Ronald, bahwa dirinya masih hidup! Emily masih hidup dengan rupa orang lain! Agar setidaknya wajah Ronald menjadi kebas, dan supaya Ronald merasa bersalah serta lantas meminta maaf. Namun akan sia-sia jadinya, jika Ronald tidak percaya dan menganggapnya gila.

Dengan penuh keterpaksaan, Chelsea lantas mengulas senyuman. "Tidak apa-apa, Tuan Ronald. Saya mengerti kok, meskipun yah, agak kecewa. Namanya seorang pengusaha, seharusnya Nona Nora tetap bertahan dan menjaga manner walaupun sedang diintimidasi. Ah, tapi saya juga sadar bahwa mungkin saja ucapan saya sudah sangat keterlaluan. Mau bagaimana lagi, saya kan bekerja dengan seorang Reynof Keihl Wangsa. Jika Anda tahu image beliau di kalangan para pengusaha, pastinya Anda paham seberapa berbahaya beliau, termasuk juga para anak buah beliau," ucapnya.

"Tapi, menurut saya. Anda jauh lebih pantas untuk menduduki kursi itu, Tuan Ronald. Anda cukup tenang dan bahkan berkenan untuk menjadi pihak yang disalahkan," lanjut Chelsea. Bermaksud memprovokasi untuk menumbuhkan rasa benci di hati Ronald pada Nora. "Tampaknya Nona Nora masih begitu labil. Dan ... saya juga tahu latar belakang beliau karena pihak kami memang selalu memastikan latar belakang semua calon partner bisnis. Beliau adalah putri dari mendiang Tuan Rusmana, bukan? Menurut kabar yang kami dapatkan, Tuan Rusmana dulunya kerap melakukan penggelapan dana bahkan sampai diusir oleh sang kakak serta para petinggi Pano Diamond. Tuan Rusmana pun meninggal karena kecanduan minuman keras. Jika kabar ini benar, maka seharusnya Anda dan para petinggi perusahaan mempertimbangkan kembali kedudukan Nona Nora."

Ronald menelan saliva. Hatinya yang sudah goyah sejak tak mendapatkan bagian sepeser pun dari harta Emily, kini semakin digoyahkan oleh penuturan Chelsea. Ia juga tidak curiga mengapa Chelsea mengetahui latar belakang Nora, karena posisi Chelsea sebagai sekretaris orang ternama pastinya memudahkan Chelsea untuk mengetahui hal itu.

Ronald menghela napas. "Mau bagaimanapun surat wasiat telah mengatakan bahwa Nora harus meneruskan kedudukan Emily, Nona. Dan saya hanya mencoba percaya padanya," jawabnya yang memilih untuk tetap berada di pihak Nora.

Rupanya, kau masih ingin membela kekasihmu ya? Apakah kau memang begitu mencintai Nora, Ronald? Apakah Emily sama sekali tidak pernah kau cintai? Lalu bagaimana dengan semua sikap manismu padaku saat itu? Kau bahkan terlihat begitu tulus dan selalu sigap dalam menemaniku. Meski pada akhirnya kau membunuhku, tapi apakah benar, kau tak pernah mencintaiku? Batin Chelsea memosisikan dirinya sebagai istri Ronald.

"Baiklah, Tuan Ronald. Tak masalah jika Anda ingin memercayai Nona Nora. Toh, hal itu bukan urusan saya." Chelsea tersenyum sangat manis, sampai kecantikannya begitu terpancar. Detik berikutnya, ia mengambil selembar kartu nama. "Silakan hubungi saya secara pribadi jika Anda ingin mendiskusikan sesuatu."

Ronald ternganga. Sejak awal ia memang sudah begitu takjub pada kecantikan murni gadis itu. Sama seperti Emily yang begitu menawan, Chelsea pun sama. Bahkan di beberapa momen, keduanya memiliki gestur tubuh yang sama.

Ronald menerima kartu nama Chelsea lalu tersenyum. "Apakah Anda merupakan penggemar mendiang istri saya, Nona Chelsea? Kalau dipikir-pikir, Anda memiliki beberapa kemiripan dengan sosok istri saya," ucapnya.

"Oh benarkah?!" Chelsea berlagak girang. "Suatu kehormatan karena dianggap memiliki kemiripan dengan Nyonya Emily. Dan benar, saya memang penggemar berat beliau! Tapi, tentu saja beliau jauh lebih cantik daripada saya! Sayang sekali karena saya tidak pernah bisa bertemu dengan beliau sampai beliau menutup mata. Akan lebih bagus jika saya memiliki kenang-kenangan dari beliau. Pasti saya akan menjaganya dengan sangat hati-hati!"

"Kenang-kenangan? Apa maksud Anda semacam barang?" Ronald menyahut. "Jika soal barang, mungkin saya bisa memberikan barang peninggalan mendiang istri saya untuk Anda, Nona."

"Waaah! Benarkah, Tuan?!" Chelsea sampai menggenggam kedua telapak tangan Ronald, demi memperlancar sandiwaranya. "Saya akan sangat berterima kasih jika Tuan Ronald berkenan untuk memberikannya, meskipun hati saya tetap sakit karena Nyonya Emily sudah tiada."

Jantung Ronald berdebar-debar. Sentuhan tangan Chelsea seperti sengatan yang justru menghangatkan hatinya. Kehampaan yang ia rasakan belakangan ini setelah merasa kecewa pada Nora pun berangsur menepi.

"Tentu saja, jika Nona Chelsea berkenan, kita bisa bertemu tanpa sepengetahuan Nora," ucap Ronald.

Chelsea mengangguk. "Baik! Saya berkenan. Kalaupun ketahuan ya tidak masalah, toh, kita tidak sedang merencanakan hal buruk. Anda bisa menggunakan alasan pekerjaan. Dan tampaknya ... Anda memang harus berhati-hati dengan Nona Nora yang tampaknya cukup tempramental, Tuan." Detik berikutnya, ia menghela napas, kemudian kembali berkata, "Kalau begitu saya pamit dulu, Tuan, nanti mohon hubungi saya lagi."

"Dengan senang hati, Nona Chelsea."

Ekspresi di wajah Chelsea berubah drastis, dari yang sebelumnya tampak girang kini begitu muram penuh kebencian setelah dirinya berbalik badan. Ia pun segera masuk ke dalam mobilnya meski harus kembali tersenyum ketika menatap Ronald. Tanpa menunggu lama, ia segera melajukan mobilnya, meninggalkan suami yang telah membunuhnya.

***

Episodes
1 Aku Dibunuh Oleh Suamiku
2 Sang Pemilik yang Dijual Oleh Sang Ayah
3 Penawaran Gadis yang Reynof Pikir Sangat Lemah
4 Reynof yang Semakin Penasaran
5 Acara Pemakaman
6 Kebahagiaan Ronald dan Nora
7 Chelsea Meminta Langkah Pertama
8 Reynof Datang Ke Pano Diamond Group
9 Bukan Pelayan Melainkan Seorang Budak!
10 Sebuah Wasiat?
11 Penolakan Reynof
12 Reynof Ingin Tahu Banyak Hal
13 Pembacaan Wasiat Palsu
14 Chelsea Pulang Ke Rumah
15 Keadaan Dahlia
16 Penghukuman yang Chelsea Berikan Pada Hery
17 Reynof Menagih Janji
18 Chelsea Bertemu Nora dan Ronald
19 Ronald Mengejar Chelsea
20 Gertakan Untuk Kayla Hannes
21 Aku Sendiri yang Akan Menemanimu
22 Kehidupan Reynof yang Kejam dan Menyakitkan
23 Penjelasan Ronald Atas Sikapnya
24 Kau Seperti Bukan Putri Ibu
25 Reynof yang Kesal Karena Chelsea Dihubungi Pria Lain
26 Aku Hendak Menjemput Emily
27 Tolong Gali Kembali Kuburan Emily!
28 Daffa Gajendra, Sang Penyidik-Pertengkaran Hebat Antara Reynof & Chelsea(Emily)
29 Reynof Yang Ingin Tetap Memegang Jalan Logikanya
30 Kepercayaan Ronald Terhadap Nora yang Kian Menipis
31 Kemungkinan yang Fabian Dengar Dari Daffa
32 Pujian Untuk Reynof Dari Chelsea
33 Aku Tidak Bisa Memenjarakan Ayahmu!
34 Bujuk Rayu Nora
35 Chelsea Mengomel Karena Reynof dan Kayla
36 Kecemburuan yang Mengerikan
37 Nora Masih Belum Menyerah
38 Bujuk Rayu Chelsea
39 Sebuah Strategi
40 Wajah Manusiawi Reynof
41 Semua yang Ruben Ketahui Dari Diri Reynof
42 Di Restoran yang Sama
43 Sebuah Pertemuan
44 Ide Gila Reynof yang Membuat Chelsea Kesal
45 Perdebatan Chelsea dan Nora
46 Reynof Yakin Untuk Percaya Bahwa Dia Adalah Emily
47 Hal yang Baru Ronald Sadari
48 Pasangan Iblis yang Sama-sama Histeris
49 Pelukan Reynof
50 Mulai Sekarang Manfaatkanlah Aku Sesuka Hatimu
51 Saya Akan Berperan Sebagai Nyonya Emily
52 Chelsea yang Dikata Genit
53 Kepercayaan Chelsea yang Sudah Reynof Dapatkan
54 Reynof Kicep Ketika Pertama Kali Berhadapan Dengan ...?
55 Reynof Harus Bagaimana Jika Jiwa Emily Lenyap?
56 Momen Manis Reynof dan Chelsea Bagian 1
57 Momen Manis Reynof dan Chelsea Bagian 2
58 Kecupan Manis Dari Chelsea
59 Peresmian Kerja Sama Akan Segera Terlaksana
60 Hasil Pengendalian Pikiran yang Chelsea Lakukan
61 Ingin Melabrak Malah Digertak!
62 Sulitnya Membujuk Reynof
63 Pengakuan Chelsea Pada Fabian
64 Posisi Nora yang Berada di Zona Tidak Aman
65 Pancingan Selanjutnya
66 Keputusan Fabian-Vitamin Manis Sebelum Beraksi
67 Teror Mistis
68 Akhirnya Daffa Muncul
69 Tangis Fabian
70 Anda Mencintai Reynof?
71 Lamaran Dari Reynof
72 Berbalik Arah
73 Pria Tua
74 Sikap Manis Fabian
75 Sosok Pengacara Lama Keluarga Rukmana
76 Pembicaraan Dengan Nurhan Bagian 1
77 Pembicaraan Dengan Nurhan Bagian 2
78 Akhirnya Ronald Sadar Jika Telah Ditipu Oleh Chelsea
79 Permainan Rollercoaster-Pertekaran Menggemaskan
80 Undangan Temu Dari Ronald
81 Berada Dalam Bahaya Besar!
82 Kemurkaan
83 Penyesalan Terbesar Chelsea
84 Kenekatan Fabian Mendatangi Rumah Reynof
85 Akibat Obsesi Chelsea
86 Penangkapan Nora
87 Kedua Orang Tuamu Pun Dibunuh!
88 Surat Perceraian
89 Untuk Ronald
90 Pesan Terakhir
91 Kondisi Reynof yang Membaik Sekaligus Memburuk
92 Anda Siapa?
93 Sebuah Ending
94 Buku Baru-Menikahi Wanita Mantan Napi
95 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
96 Curcol Suami Kang Jud1
97 Yang redflag redflag nih!
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Aku Dibunuh Oleh Suamiku
2
Sang Pemilik yang Dijual Oleh Sang Ayah
3
Penawaran Gadis yang Reynof Pikir Sangat Lemah
4
Reynof yang Semakin Penasaran
5
Acara Pemakaman
6
Kebahagiaan Ronald dan Nora
7
Chelsea Meminta Langkah Pertama
8
Reynof Datang Ke Pano Diamond Group
9
Bukan Pelayan Melainkan Seorang Budak!
10
Sebuah Wasiat?
11
Penolakan Reynof
12
Reynof Ingin Tahu Banyak Hal
13
Pembacaan Wasiat Palsu
14
Chelsea Pulang Ke Rumah
15
Keadaan Dahlia
16
Penghukuman yang Chelsea Berikan Pada Hery
17
Reynof Menagih Janji
18
Chelsea Bertemu Nora dan Ronald
19
Ronald Mengejar Chelsea
20
Gertakan Untuk Kayla Hannes
21
Aku Sendiri yang Akan Menemanimu
22
Kehidupan Reynof yang Kejam dan Menyakitkan
23
Penjelasan Ronald Atas Sikapnya
24
Kau Seperti Bukan Putri Ibu
25
Reynof yang Kesal Karena Chelsea Dihubungi Pria Lain
26
Aku Hendak Menjemput Emily
27
Tolong Gali Kembali Kuburan Emily!
28
Daffa Gajendra, Sang Penyidik-Pertengkaran Hebat Antara Reynof & Chelsea(Emily)
29
Reynof Yang Ingin Tetap Memegang Jalan Logikanya
30
Kepercayaan Ronald Terhadap Nora yang Kian Menipis
31
Kemungkinan yang Fabian Dengar Dari Daffa
32
Pujian Untuk Reynof Dari Chelsea
33
Aku Tidak Bisa Memenjarakan Ayahmu!
34
Bujuk Rayu Nora
35
Chelsea Mengomel Karena Reynof dan Kayla
36
Kecemburuan yang Mengerikan
37
Nora Masih Belum Menyerah
38
Bujuk Rayu Chelsea
39
Sebuah Strategi
40
Wajah Manusiawi Reynof
41
Semua yang Ruben Ketahui Dari Diri Reynof
42
Di Restoran yang Sama
43
Sebuah Pertemuan
44
Ide Gila Reynof yang Membuat Chelsea Kesal
45
Perdebatan Chelsea dan Nora
46
Reynof Yakin Untuk Percaya Bahwa Dia Adalah Emily
47
Hal yang Baru Ronald Sadari
48
Pasangan Iblis yang Sama-sama Histeris
49
Pelukan Reynof
50
Mulai Sekarang Manfaatkanlah Aku Sesuka Hatimu
51
Saya Akan Berperan Sebagai Nyonya Emily
52
Chelsea yang Dikata Genit
53
Kepercayaan Chelsea yang Sudah Reynof Dapatkan
54
Reynof Kicep Ketika Pertama Kali Berhadapan Dengan ...?
55
Reynof Harus Bagaimana Jika Jiwa Emily Lenyap?
56
Momen Manis Reynof dan Chelsea Bagian 1
57
Momen Manis Reynof dan Chelsea Bagian 2
58
Kecupan Manis Dari Chelsea
59
Peresmian Kerja Sama Akan Segera Terlaksana
60
Hasil Pengendalian Pikiran yang Chelsea Lakukan
61
Ingin Melabrak Malah Digertak!
62
Sulitnya Membujuk Reynof
63
Pengakuan Chelsea Pada Fabian
64
Posisi Nora yang Berada di Zona Tidak Aman
65
Pancingan Selanjutnya
66
Keputusan Fabian-Vitamin Manis Sebelum Beraksi
67
Teror Mistis
68
Akhirnya Daffa Muncul
69
Tangis Fabian
70
Anda Mencintai Reynof?
71
Lamaran Dari Reynof
72
Berbalik Arah
73
Pria Tua
74
Sikap Manis Fabian
75
Sosok Pengacara Lama Keluarga Rukmana
76
Pembicaraan Dengan Nurhan Bagian 1
77
Pembicaraan Dengan Nurhan Bagian 2
78
Akhirnya Ronald Sadar Jika Telah Ditipu Oleh Chelsea
79
Permainan Rollercoaster-Pertekaran Menggemaskan
80
Undangan Temu Dari Ronald
81
Berada Dalam Bahaya Besar!
82
Kemurkaan
83
Penyesalan Terbesar Chelsea
84
Kenekatan Fabian Mendatangi Rumah Reynof
85
Akibat Obsesi Chelsea
86
Penangkapan Nora
87
Kedua Orang Tuamu Pun Dibunuh!
88
Surat Perceraian
89
Untuk Ronald
90
Pesan Terakhir
91
Kondisi Reynof yang Membaik Sekaligus Memburuk
92
Anda Siapa?
93
Sebuah Ending
94
Buku Baru-Menikahi Wanita Mantan Napi
95
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
96
Curcol Suami Kang Jud1
97
Yang redflag redflag nih!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!