Kilas Balik (2)

Irenia Evacska adalah putri bungsu dari Hans Evacska. Sebelumnya dia hidup dengan sangat baik bersama ibunya. Meski dia dan ibunya ditempatkan dirumah belakang, kehidupan mereka cukup baik. Hans memenuhi semua kebutuhan mereka dan masih bersikap baik pada ibunya.

" Ren sayangku.. "

Suara lembut yang penuh kasih, selalu ia dengar dari ibunya setiap malam. Dia masih menjalani kehidupan yang layak.

Namun beberapa orang tidak menyadari bahwa hidup itu mengerikan.

Reneva selalu percaya tidak ada penderitaan yang lebih mengerikan selain ayahnya Hans, sampai dia menikahi Heinrych.

Hidupnya mulai berubah saat kakak perempuannya meninggal. Diusianya yang ke sebelas tahun, dia dipaksa mempelajari semua pengetahuan umum, ekonomi, politik, sejarah, keuangan bahkan bisnis. Dia yang sejak kecil terkurung bersama ibunya dipaksa menghafal semuanya dari hal dasar.

Dia bahkan masih terlalu muda untuk menguasai semua hal itu. Seringkali dia dikurung diruang bawah tanah tanpa diberi makan dan minum. Hans juga sering kali memukulnya ketika dia lamban memahami pelajaran.

Suatu hari, ketika hujan turun ia menyelinap keluar dari rumah belakang. Dia berjalan cukup jauh, sampai tiba di sebuah pemakaman. Dari kejauhan, ia melihat seorang anak yang duduk menangis sendirian didepan sebuah batu nisan. Pakaian formalnya terlihat kotor karena lumpur.

Dia mendekati anak itu perlahan, namun tiba-tiba anak itu menoleh ke arahnya. Dia menatapnya dengan air mata berlinang, tanpa sadar Irenia mengusap air mata itu dengan gaun yang dikenakannya.

" Apa yang kau lakukan dengan gaun kotormu itu? "

" Mengusap air matamu. "

Irenia masih mengusap wajah anak itu dengan gaunnya.

" Hey anak kecil, cepat singkirkan gaun mu itu dari wajahku? "

Irenia menatapnya dengan ekspresi tidak peduli.

Gaun ku kotor karena tanah disini basah, bukankah kepribadiannya jauh lebih kotor..

" Dasar bodoh. "

"A..apa? Berapa umurmu? Kau kurang ajar. "

Irenia tidak menjawabnya. Dia duduk disamping anak itu sambil melipatkan tangan dikakinya.

" Apa dia keluarga mu? "

Irenia menunjuk batu nisan dihadapannya.

" Dia ayah ku. "

Air matanya kembali menetes.

" Siapa yang membuat ayahmu mati? "

" Ada seorang iblis disini. Dia pasti yang sudah membunuh ayah ku dan sekarang dia juga ingin membunuh ku. "

" Apa? Kenapa orang itu begitu jahat padamu? "

Irenia terlihat kesal.

"Orang tua ku sangat kaya, kami punya banyak uang jadi dia menginginkannya. Tapi dia juga sepertinya orang kaya. "

Anak itu meracau kesal.

"Tapi kamu bilang dia kaya, kenapa ingin uang milikmu? "

" Aku tidak tahu, mungkin karena ingin. "

Irenia menatapnya lama, ada kebencian yang besar dari dalam diri anak laki laki itu.

" Siapa namamu? "

" Buat apa memberitahumu. "

" Aku juga akan memberitahu mu siapa nama ku."

" Rick.. Heinrych Fermont. "

Dia bicara dengan pelan.

" Namaku Irenia, kau boleh memanggilku Ren. "

" Apa kau terluka? "

Rick bertanya saat dia melihat darah dari gaun tidur berwarna putih itu.

" Iya, ayah ku yang memukul ku. "

Ren menyentuh lengannya yang terluka dan mulai meneteskan air mata.

" Kenapa dia memukul mu? "

" Karena aku bodoh. "

Ren menjawab pertanyaan itu disela isak tangisnya.

" Memangnya boleh memukul hanya karena kau bodoh? "

" Aku tidak tahu. "

Keheningan pun menyelimuti suasana pemakaman itu, hanya suara hujan yang deras diantara mereka. Beberapa saat kemudian, Rick membuka suaranya.

" Aku harus bertahan hidup untuk bisa membunuh orang itu. "

" Kau juga harus bertahan Ren. "

" Aku janji, tidak akan ada yang bisa membuat mu terluka lagi. Aku akan melindungi mu. Aku akan datang untuk menyelamatkan mu, jadi tunggulah sebentar lagi. "

Rick terlihat mengusap rambut Ren dengan lembut.

" Iya. "

Reneva menyesali hari itu. Dihari hujan, disaat dia tidak bisa meninggalkan Rick yang menangis sendirian.

" Rick.. "

Reneva yang meminum racun, melihat Rick dengan ekspresi aneh. Dia terlihat seperti anak dari masa lalunya.

Tapi itu buka Rick, itu adalah Heinrych yang kini sudah dewasa. Ini hanya mimpi, tidak mungkin Heinrych membuat ekspresi itu.

Reneva menutup matanya lagi. Dia berada dalam mimpi, tempat dimana tidak akan ada yang mengganggunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!