Kilas Balik (4)

" Tuan, bagaimana kalau tidur dikamar saya hari ini? "

Hanya ini hal terbaik yang bisa dilakukan Reneva. Dia bahkan sangat ingin berlutut didepan Heinrych, tapi jika Hans mengetahuinya dia tidak akan melepaskan Reneva begitu saja.

" Kenapa? Apa ayahmu menyuruhmu melakukannya? "

Ayah mengancamku, jadi ku mohon lakukanlah. Datang ke kamar ku dan tidur ditempat tidur ku sekali ini saja. Aku tidak tahu apa yang akan ayah lakukan padaku nanti.

Reneva sangat ingin mengatakan hal itu pada Heinrych.

Kata-kata itu terasa berada diujung lidahnya, namun mata-mata ayahnya pasti tersebar didalam rumah besar ini.

Reneva hanya bisa melakukan semua hal yang dia bisa. Mengatakan akan lebih baik datang ke tempat tidurnya setidaknya sekali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Heinrych tidak pernah membiarkan Reneva berada disisinya. Alih-alih Reneva yang merupakan istrinya, wanita yang pergi ke kamar Heinrych biasanya adalah pelayan wanita yang bekerja dirumah itu. Kadang pelayan, kadang wanita yang dia bawa dari luar.

Gosip pun terdengar tidak masuk akal, seorang pria yang tidak pernah melirik wanita lain sebelum menikah dengan Reneva, tiba-tiba menjadi seperti ini.

Kadang-kadang ada beberapa wanita yang lebih takut pada Hans daripada Heinrych. Mereka akan mengungkapkan fakta bahwa mereka hanya diminta untuk datang, saat mereka bertemu dengan Reneva tanpa sengaja.

" Benar-benar tidak terjadi apapun. Tuan Heinrych tidak menyentuh saya seujung jari pun. Saya bersumpah. "

Bagi mereka, Reneva memiliki Hans dibelakangnya. Mereka bisa saja terbunuh kapan saja.

Tidak heran jika mereka berpikir seperti itu. Bagaimana pun, tidak ada gosip Heinrych membunuh seseorang tanpa alasan. Berbeda dengan Hans yang bisa melakukan apapun tanpa ragu.

Reneva tidak tahu. Apakah mereka bicara seperti itu karena bena-benar tidak ada yang terjadi antara Heinrych dan mereka? Atau apakah mereka takut dan berbohong?

Sudah jelas, apa pun yang terjadi di kamar tidur mereka sudah diperintahkan untuk tidak membicarakannya di luar. Tapi tetap saja percuma. Bahkan dirumahnya sendiri, tidak sepenuhnya bisa menjadi tempat yang aman bagi Heinrych.

Heinrych mulai berhenti memanggil wanita ke kamarnya, ia merasa hal canggung ini tidak berpengaruh.

Jadi, ketika Heinrych tiba-tiba mengatakan bahwa Isabella akan menjadi istri keduanya, Reneva berpikir itu hanyalah trik bodohnya yang lain.

Reneva berubah pikiran saat Heinrych mengajak Isabella makan siang.

" Maafkan aku istriku, aku baru saja jatuh cinta untuk pertama kalinya jadi aku tidak bisa mengontrol ekspresi ku. "

Heinrych terlihat bahagia, jika Isabella... Reneva tidak tahu.

Bahkan Reneva sempat berpikir betapa senangnya jika menjadi Isabella.

Reneva bertanya-tanya seberapa besar keinginan dia menjadikan Isabella istrinya. Karena Hans, dia tidak bisa membunuh Reneva begitu saja. Jadi dia melanggar tradisi keluarganya sendiri untuk menikahi Isabella.

Tiba-tiba Reneva mengingat apa yang dikatakan Rick waktu itu.

Rick bicara tentang mimpinya, ia ingin hidup sederhana bersama orang yang dicintainya. Reneva saat itu berpikir, bahwa itu adalah mimpi yang tidak seharusnya diinginkan anak kecil.

Suara lama yang tidak ingin dia ingat menyatu dengan ekspresi Heinrych saat ini. Ekspresi Heinrych pada Isabella adalah ekspresi yang tidak pernah ditunjukkan padanya.

Aneh, tangannya terus merasa gemetar. Semua hal yang dia kubur terasa hidup kembali dalam dirinya.

Reneva berusaha bertahan disituasi itu dan memberikan kekuatan pada tangannya.

Dia berjuang untuk pura-pura tidak melihat senyum Heinrych pada Isabella. Senyum yang pernah dia lihat sekali saat mereka masih kecil.

Reneva berpikir, mau bagaimana lagi jika memang Isabella adalah hal yang membuat Heinrych bahagia. Heinrych membutuhkan sebuah tempat untuk bergantung didalam rumahnya sendiri. Dan itu adalah hal yang tidak bisa Reneva lakukan.

Tapi sayang, ada batasan untuk membodohi dirinya sendiri. Bahkan pengalaman empat belas tahunnya tidak membantu sama sekali. Dia merasakan emosi yang sudah dia kubur dalam-dalam selama bertahun-tahun muncul kembali.

Reneva sudah hampir gila.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Anne.. Anne.. "

Seorang pelayan berlari mencari Anne.

Banyak orang yang membicarakan Anne, karena dia adalah asisten pribadi yang dibawa langsung oleh Reneva dari rumahnya.

" Ada apa? "

" Nyonya terlihat aneh. "

Hanya Anne yang bisa memahami Reneva dengan baik dan para pelayan sudah mengetahui hal itu. Itulah mengapa mereka segera mencari Anne saat ini.

Anne segera bangkit dan berlari ke dalam kamar Reneva. Ruangan itu sangat gelap, ia tidak bisa melihat apa-apa.

Saat Anne mencoba menyalakan lampu, suara teriakan terdengar dari dalam. Pelayan disamping Anne gemetar karena takut.

" Jangan menyalakan lampu, nyonya akan segera melepar mu dengan sesuatu. "

" Apa nyonya minum wine? "

Ketika Anne bertanya dengan tajam, pelayan itu mengangguk dengan hati-hati. Pelayan itu bertanya-tanya mengapa Anne bisa tahu, apa mungkin karena kamar tidurnya berbau wine.

Anne menghela napas, dengan hati-hati dia mendekati Reneva. Reneva benci kegelapan, sangat jelas bahwa dia sedang mabuk saat ini.

" Nyonya, apa yang anda lakukan? "

Beberapa botol wine berguling ditempat tidurnya menyisakan noda merah pada seprei berwarna putih itu. Ada pecahan cermin yang berserakan di lantai. Reneva terduduk ditempat tidurnya dengan tatapan kosong. Anne bisa melihat betapa hancurnya Reneva sekarang.

" Lepaskan semua cermin di kamar ini, aku tidak ingin melihatnya. "

" Semuanya sudah rusak, tidak ada yang tersisa. "

" Singkirkan semua benda yang bisa memantulkan wajah ku. Aku sudah mengatakannya berulang kali. "

Dia berbicara dengan Anne, tapi sepertinya ia lebih banyak berbicara pada dirinya sendiri. Reneva selalu merasa tidak senang saat bercermin.

Hal seperti ini sering kali terjadi. Setiap kali dia melihat betapa miripnya dia dengan ayahnya Hans, Reneva merasa sangat jijik.

Sungguh ironis bagi Anne yang mengetahui wajah Reneva asli.

" Aku merasa gila, aku ingin mati setiap kali aku melihatnya, aku ingin merusak wajahku. "

Reneva asli sama sekali tidak mirip dengan Hans, berbeda dengan Irenia. Dia mewarisi semua karakteristik fisik Hans.

Hans tidak menyukai dua hal sehingga dia tidak bisa mendekatinya. Dua hal itu adalah mawar putih dan juga buah apel.

Reneva tidak mengetahui jika mereka benar-benar mirip. Dikeluarga Evacska dia tidak pernah melihat buah apel dalam hidangan, dia juga tidak pernah melihat ada mawar putih di taman .

Reneva mengetahuinya saat ia menikah dengan Heinrych. Pada hari itu, Reneva minum seperti ini dan tertidur setelah puas menangis. Itu sudah sangat lama sekali. Selama beberapa waktu, Reneva tidak melakukan hal ini seolah dia sudah terbiasa dengan kehidupan dirumah ini.

" Ada apa nyonya? Apakah ada masalah? "

" Apa kamu bertanya karena benar-benar tidak tahu alasannya Anne? "

Reneva mengangkat wajahnya, matanya dipenuhi amarah dan suaranya sangat tajam membuat Anne memalingkan wajahnya. Rasa bersalah perlahan menusuk dadanya.

Hanya Anne yang dekat dengan Reneva, Hans mengetahui hal itu dengan baik.

" Jika aku mengikatnya terlalu keras, dia akan menjadi gila. Anne ingatlah, kau yang bisa melonggarkan ikatan itu tapi jangan pernah melepaskannya. Apapun yang dia lakukan. "

Apa itu pantas? Reneva masih seorang manusia.

Reneva menutupi wajahnya.

" Anne maafkan aku. Pergilah agar aku tidak melihat mu. Semua ini bukan salahmu, aku tidak ingin terus memaki mu. "

Anne mengangguk dan sedikit menjauh hingga Reneva tidak bisa melihatnya. Tapi Anne masih bisa melihat Reneva dari tempatnya berdiri.

Heinrych dan Hans berseteru karena masalah upacara pernikahan.

Heinrych meminta Reneva untuk mempersiapkan upacara pernikahan. Dan itu sudah tertunda cukup lama. Heinrych pun memarahi Reneva.

" Apa kau melakukan ini dengan sengaja? Apapun yang kau lakukan, Isabella akan tetap menjadi istriku. "

Kata-kata Heinrych sangat dingin.

Dan disatu sisi, Hans berteriak pada Reneva. Bahwa dia tidak boleh menerima Isabella sebagai istri kedua Heinrych. Dia mengatakan bahwa pernikahan itu tidak boleh terjadi.

Setelah Heinrych mengatakan kritik atas apa yang Reneva lakukan. Hans datang setiap hari mengatakan kata-kata kasar pada Reneva. Sementara Reneva tidak tahu harus berbuat apa. Sangat masuk akal jika dia menjadi gila seperti sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!