Isabella memperhatikan Heinrych yang masih menatap ke arah perginya Reneva.
" Heinry, ada apa? "
Isabella bertanya dengan wajah polos.
" Tidak. Apa yang ingin kau bicarakan? "
Isabella dan Heinrych masuk ke dalam rumah kaca meninggalkan Max dan beberapa pelayan diluar.
Begitu memasuki rumah kaca, aroma bunga yang kuat menyeruak menyambut mereka.
" Ayah ku mengatakan ada sesuatu yang aneh saat penyelidikan. "
" Apa ini tentang kasus itu?
" Entahlah, tapi sepertinya begitu. empat belas tahun yang lalu saat penyerangan pada ayah mu itu terjadi. Tidak lama kemudian, Tuan Hans memecat semua pegawai lamanya dan menggantinya dengan pegawai baru. "
" Kenapa? "
" Aku tidak tahu, tapi semua pegawai itu dikabarkan hilang tanpa jejak. Entah mereka dibunuh atau dikirim ke luar negeri. Aku masih belum mengetahuinya. "
" Mungkin orang tua sialan itu membunuh mereka semua. "
Isabella mengangguk tanda setuju.
" Bagaimana menurut mu? "
" Apa ada hubungannya semua pegawai yang hilang dengan insiden itu? "
" Entahlah tapi sepertinya memang ada hubungannya. "
Isabella terlihat sedikit ragu dengan jawabannya.
Bunga yang mekar dirumah kaca itu terlihat tidak cocok dengan percakapan berdarah mereka.
" Jika tuan Hans mengganti semua pegawainya, pegawai saat ini mungkin tidak akan tahu dengan kejadian saat itu. "
" Sekarang fokus saja mencari jejak mantan pegawai itu. Mungkin saja masih ada yang tersisa. "
" Mungkin butuh waktu yang cukup lama, jika mereka semua dibunuh maka kita tidak akan menemukan apapun. Ini hanya akan menjadi pencarian yg sia-sia. "
" Lalu apa yang harus kita lakukan? "
Heinrych sepertinya tidak memikirkan kemungkinan lain.
" Bukankah itu pertanyaan yang sangat mudah dijawab. Seseorang yang tidak mungkin diwaspadai tuan Hans, berada tepat didekat mu saat ini. "
Wajah Heinrych mengeras, namun Isabella tetap melanjutkan kalimatnya.
" Meskipun dia tidak tahu tentang insiden itu. Dia adalah orang yang bisa dengan bebas keluar masuk ke dalam rumah itu. "
" Isabell, apa maksud mu aku harus mendekati Reneva dan memanfaatkannya? Apa kau tahu fakta bahwa dia juga sangat membenciku? "
" Itu karena perlakuanmu sendiri. Bagaimana bisa dia menyukai mu jika perlakuan mu seperti seorang bajingan begitu? Tapi aku rasa dia tidak membencimu sedalam itu, saat makan siang hari itu aku bisa mengetahuinya. "
" Terima kasih untuk omong kosong yang baru saja kau katakan. Aku-lah orang yang akan membunuh ayahnya, apa mungkin dia akan mencintaiku dan mengikuti keinginan ku? Orang gila macam apa yang akan melakukan itu. "
" Ayah ku adalah pria yang baik, dia mengizinkan ku melakukan apapun yang ku mau. Tapi dia akhirnya ingin menikahkan ku dengan seseorang yang bahkan tidak ku tahu. "
Wajah Isabella terlihat tidak senang.
" Semua orang waras pasti tahu, bahwa tuan Hans adalah orang tua yang benar-benar gila. Ada kemungkinan hal itu juga terpikirkan oleh Reneva istrimu. "
" Baiklah, aku akan memikirkannya. "
Mungkin itu hanya semacam basa basi, bahkan memikirkan untuk menyentuh tangan Reneva saja sudah terasa menjengkelkan baginya. Bagaimana mungkin dia harus menggoda atau membisikan kata cinta pada wanita itu.
" Baiklah aku akan pergi sekarang. "
Isabella berjalan ke arah pintu sebelum akhirnya Heinrych memanggilnya lagi.
" Isabell.. "
" Rupanya kau jauh lebih kejam dariku dalam hal memperlakukannya. "
" Jika aku melakukan semua yang kau katakan dan dia dengan suka rela menjual nyawa ayahnya padaku. Aku tetap tidak akan pernah bisa mencintainya. "
" Tidak akan ada yang tersisa untuknya, keluarga atau bahkan cinta. Dia hanya akan hancur. "
Heinrych mengatakannya dengan suara dingin. Isabella segera menanggapinya dengan pelan.
" Seperti itulah cinta. Kamu tidak akan bisa melihat apapun, bahkan meski itu adalah sebuah kepalsuan. Bukankah itu akan sangat menguntungkan mu? "
Heinrych menatap bunga berwarna putih, ia berpikir sejenak tentang percakapannya dengan Isabella.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari upacara pernikahan pun tiba.
Heinrych sudah mengantisipasi adanya racun dimakanan yang akan dihidangkan hari ini. Dia sudah menyiapkan penawar racun beberapa hari sebelumnya.
Selama beberapa hari ini Hans terlihat begitu tenang, mungkin saja hari ini dia sudah menyiapkan kejutan yang luar biasa jahatnya.
Semenjak Heinrych menikah dengan putrinya, Hans tidak pernah menganggap Heinrych sebagai menantunya. Bahkan setelah dua tahun pernikahan mereka, Hans semakin merasa tidak aman dengan kekuasaan Heinrych yang mulai bangkit lagi dengan cepat.
Kecurigaan Heinrych tampaknya meleset. Tidak ada racun apapun dalam makanan yang sudah disiapkan hari ini, namun ia masih merasa curiga.
" Tuan, tuan Hans tidak mungkin bertindak gegabah di acara seperti ini. "
Max berkata dengan tenang meyakinkan kekhawatiran Heinrych.
" Mungkin kau benar. "
Heinrych menganggukkan kepalanya tanpa sadar.
" Apa yang dilakukan istriku? "
" Nyonya tidak melakukan hal mencurigakan, dia hanya sibuk mempersiapkan acara ini. "
" Aku tidak tau siasat apa yg akan dilakukannya hari ini. Mengingat dia masih memiliki darah yg sama dengan orang gila itu. "
" Apa yang bisa nyonya lakukan, bukankah anda berdua tidak lagi saling menyapa setelah apa yang terjadi dirumah kaca tempo hari. "
Itu memang masuk akal bagi Heinrych.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Upacara pernikahan itu pun dimulai.
Beberapa tamu penting ikut andil dalam hal ini. Mereka berusaha mencari-cari kesalahan Reneva dalam persiapan acara itu, untuk mengambil hati Heinrych dan menghancurkan saingan mereka keluarga Evacska.
Namun tampaknya semua persiapan berjalan dengan sangat baik, tidak ada cacat satu pun sampai prosedur pernikahan selesai. Ciuman sumpah pun berhasil dilakukan dihadapan banyak orang tidak seperti saat pernikahan Heinrych dengan Reneva.
Selama prosedur berlangsung tidak sedikit pun Heinrych bertukar pandang dengan Reneva, ia sibuk dengan mempelai wanitanya.
" Kamu terlihat lebih cantik hari ini. "
" Sayang, hari ini pun kamu terlihat sangat tampan. "
Kemesraan mereka berlanjut dengan tatapan tanpa ekspresi yang ditunjukkan Reneva dari kejauhan.
Isabella terlihat begitu menawan dengan gaun mewah berwarna putih serta mahkota kecil yang terlihat sangat mahal. Hal itu menunjukan seberapa besar kasih sayang yang Heinrych berikan.
Reneva terlihat tidak begitu peduli, dia hanya duduk diam dikursinya seperti yang selalu dia lakukan saat menemani Heinrych di acara-acara penting.
Mungkin akan lebih baik jika dia mencoba memperbaiki hubungan itu sedikit demi sedikit. Namun dia seperti tidak pernah memikirkannya walaupun dalam mimpinya.
" Bukankah nyonya Fermont terlalu blak-blakan dengan ekspresinya itu. Apa yang dia pikirkan ketika menikah dengan tuan Heinrych? "
Hans yang berada didekat tamu itu menatap dengan tajam, membuat mereka segera melarikan diri. Hans terlihat tidak senang melihat Heinrych dan Isabella yang sedang berdansa, bahkan tatapannya untuk Reneva pun tidak begitu baik.
Heinrych sangat merasa jijik pada Reneva yang hanya duduk diam disana. Apa dia tahu rencana ayahnya atau tidak Heinrych benar-benar tidak tahu. Bahkan mungkin Reneva juga bisa saja berencana melakukan hal itu sendiri tanpa campur tangan Hans.
" Upacara pernikahan ini sangat menakjubkan, bukankah ini pasti sulit untuk mu? "
Reneva menatap aneh pada Heinrych yang kini duduk disebelahnya. Untuk pertama kalinya dia merasa tidak ada kritik atau komentar sarkastik dalam ucapan itu.
" Ini adalah pertama kalinya kau melakukan hal ini, pasti ada banyak hal yang tidak kau ketahui. Apa kau melakukannya sendiri? "
Pertanyaan itu menyiratkan bahwa Reneva sudah dibantu ayahnya Hans untuk mempersiapkan acara ini.
Reneva akhirnya mengerti, makna pujian dari Heinrych
" Ya.. "
Jawaban singkatnya seolah meminta Heinrych untuk segera meninggalkannya sendiri. Heinrych terlihat kesal, ia memalingkan wajahnya ke depan. Tapi ia segera membuka kembali suaranya dengan sedikit amarah.
" Sebaiknya kau ingat hal ini. "
Reneva melirik Heinrych dengan ekspresi bertanya-tanya.
" Jika kau melakukan sesuatu disini, aku akan membuatmu tidak menjadi nyonya Fermont lagi. "
Ekspresi Heinrych terlihat begitu dingin, jelas sangat berbeda dengan apa yang ia tunjukan pada Isabella beberapa saat yang lalu.
" Apa maksud anda? "
Memangnya sekarang aku nyonya keluarga Fermont?
Reneva masih tidak mengerti sementara Heinrych mengerutkan keningnya.
" Jika kau berencana melakukan sesuatu pada Isabella, aku peringatkan untuk berhenti sekarang. Ini adalah acara yang kau buat, maka kau yang akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi diacara ini. "
Reneva hanya menatap Heinrych tanpa menjawab, kini ada keheningan diantara mereka berdua.
" Tolong jangan ganggu Isabella. "
Heinrych mengatakannya dengan sangat tegas. Beberapa kali Reneva mencoba membuka mulutnya untuk bicara.
" Apa menurut anda, saya akan melakukan hal seperti itu? "
" Apa itu sebuah penyangkalan? Kau mungkin bisa saja melakukan hal yang lebih menyeramkan dari itu. Jadi jangan coba-coba untuk melakukannya. "
" Kenapa? Bukankah itu bisa menjadi alasan untuk menghancurkan keluarga saya dengan mudah? "
Mendengar hal itu membuat Heinrych marah dan menggertakkan giginya.
" Aku tidak ingin membunuhmu dengan cara yang mudah."
Melihat raut wajah Reneva yang terlihat kesal Heinrych segera meninggalkannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments