WHEN DARKNESS COMES

WHEN DARKNESS COMES

Mencari Perkerjaan

"Ok, tunggakan untuk dua bulan? Sebentar lagi mereka pasti akan memutus aliran listrik di rumahku. Oh ... bagaimana aku bisa mencari uang dalam waktu cepat untuk melunasi semua utang-utangku?" Daniah menggerutu. Wajah cantiknya terlihat kebingungan, sementara makanan yang terhidang di meja makan, sejak tadi sama sekali belum disentuhnya sedikit pun.

Tagihan listrik, air, dan beberapa kebutuhan lainnya, mengalahkan rasa lapar yang dimiliki Daniah. Yang paling menyakitkan, beberapa hari lalu Bibinya pun meninggalkan dirinya untuk selamanya, semakin lengkap penderitaan gadis cantik, bernama Daniah.

Sejak kecil dirinya bergantung hidup pada wanita tua yang tidak memiliki banyak uang, justru kematiannya yang tiba-tiba membuka semua rahasia yang disembunyikan bibinya dari Daniah. Bon-bon hutang yang jumlahnya cukup membuat sakit kepala, belum lagi dia harus membayar kuliah, tentunya membuat Daniah berpikir keras, apa yang bisa diperbuat dalam waktu singkat.

Rumah yang ditempati adalah rumah warisan bibinya, hanya saja sertifikat sudah digadai ke bank, sekarang tugasnya bagaimana caranya agar rumah itu tidak sampai disita oleh bank!

Daniah, gadis berusia 18 tahun itu segera beranjak dari duduknya, ia harus segera mencari pekerjaan paruh waktu untuk menutupi semua kebutuhannya. Gadis itu harus mencari jalan keluar sebelum apa yang ditakutkannya terjadi. Baru saja dia membuka pintu rumah, dirinya sudah dikejutkan dengan kehadiran seorang pria berwajah tampan dengan tingkah tengilnya, berkacak pinggang seraya menatap Daniah.

"Kau mengejutkanku! Minggir," seru Daniah.

"Hei, kenapa dengan wajahmu? Apa kau tidak sadar, dalam keadaan biasa wajahmu terlihat buruk, sekarang kau semakin jelek saat terlihat kesal seperti ini," ucap Rich, satu-satunya teman yang dimiliki Daniah. Pria berusia 20 tahun itu selalu ada untuknya, suka maupun duka.

"Kau berharap aku tersenyum? Kalau begitu bantu aku membayar utang-utang bibiku," celetuk Daniah tanpa menyaring kalimatnya. Rich tertawa lepas, mulutnya masih mengunyah permen karet, sesekali dia membuat balon, lalu dirinya mengekor di samping gadis itu.

"Berapa banyak?" tanya Rich.

"Sudahlah, bukan masalah besar," jawab Daniah. Bukan masalah besar ... tetapi sudah membuatnya sakit kepala dan juga paranoid.

"Kau tidak mau mempersilahkan aku masuk, Dan?"

"Tidak, temani aku. Bantu aku mencari pekerjaan paruh waktu. Wanita tua itu pandai menyembunyikan seluruh utang-utangnya, dan sekarang kau tahu ... warisan yang ditinggalkannya sangat banyak, tapi semua berupa tagihan!" seru Daniah pada Rich.

Daniah menggosok-gosok kedua tangannya, udara musim gugur membuat kedua tangannya terasa dingin, sesekali dia mengembuskan napas ke arah telapak tangan, berharap bisa sedikit hangat.

Pakaian lengan panjang tapi berbahan tipis itu tidak mampu menghalau udara dingin yang terus menusuk-nusuk permukaan kulit Daniah yang halus dan lembut. Menyadari sahabatnya mulai kedinginan, pria itu melepaskan mantel tebal miliknya, dan disampirkan ke tubuh Daniah.

"Thanks."

"Kau ingin aku membantumu? Mencari pekerjaan paruh mungkin bisa membantu, Dan." Saran yang cukup baik dari Rich, gadis itu memutar bola matanya ke atas dengan malas. Ok, bebannya benar-benar berat saat ini.

"Kau tidak ingin rumah itu disita bank kan?"

Pertanyaan Rich barusan membuat Daniah tertegun, dia memicingkan kedua matanya, menatap lekat-lekat pria itu ke arah kedua matanya.

Bagaimana dia bisa tahu bagian itu?

"Kau tahu?" Dia belum menceritakannya, sumpah, baru saja dia berpikir akan mengatakan perihal rasa takutnya jika rumah warisan itu disita oleh bank, Rich sudah menebak apa yang sedang dipikirkan olehnya?

Wow!

"Aku hanya menebak, ada yang aneh?" tanya Rich menatap Daniah dengan lekat.

“Iya, sedikit aneh.” Dania menjawab seraya memutar kedua bola matanya dengan malas. Berjalan mendahului Rich. Ia harus segera mendapatkan pekerjaan secepatnya.

“Dan! Tunggu!” Rich berjalan dengan sangat cepat, menjajarkan langkah kakinya dengan Daniah.

“Jangan mengikutiku jika kau tidak bisa membantuku!” seru Daniah seraya menghentikan langkahnya lalu meninju pelan dada bidang Rich.

“Hei! Kau!” Rich pura-pura kesal lalu menarik Daniah dan mengapit kepala gadis itu di sela ketiaknya. Rich tertawa terbahak ketika melihat sahabatnya itu terus mengumpatinya.

“Rich, lepaskan aku!” seru Daniah lalu ia mengeluarkan bela dirinya, dan dengan cekatan ia membanting tubuh Rich ke depan.

BRUGH

“Awwhh!!” Rich kesakitan ketika punggungnya membentur aspal. Rich memejamkan kedua matanya seolah sedang pingsan, padahal dirinya sedang mengerjai Daniah.

“Rich, are you oke?” Daniah berjongkok seraya menggoyangkan lengan Rich, kemudian menempelkan jari telunjuknya di depan hidung pria itu.

Masih bernafas.

Rich menarik jari tangan Daniah, kemudian menggigitnya.

“Oh Shiit!” umpat Daniah kesal. Dia terkejut hingga terjengkang ke belakang.

Rich tertawa puas mengerjai Daniah, kemudian ia mendudukkan diri seraya menatap wajah Daniah yang terlihat kesal kepadanya.

“Come on.” Rich mengulurkan tangannya pada Daniah, namun gadis itu menepisnya dengan kasar.

“Tidak ada waktu untuk bermain-main, Rich. Aku harus segera mendapatkan pekerjaan hari ini juga!”

“Ikut aku,” ucap Rich pada Daniah.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mampir kak thor ✌️

2024-10-20

0

Alissa Ahmad

Alissa Ahmad

thorr ini cerita alur baru ya Thor

2024-02-07

0

Umi Tum

Umi Tum

hadir kak .....🤗

2023-02-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!