Richard

Dada Daniah berdesir hebat dibuatnya, saat wajah Alberto semakin mendekat kepadanya. Namun tiba-tiba tangannya terangkat dan mendorong dada bidang itu hingga terpental jauh dan membentur dinding.

Brak!

Dinding di ruang makan itu terlihat hancur. Alberto terkekeh pelan seraya menatap Daniah yang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"S-sorry." Daniah turun dari meja makan lalu menghampiri Alberto. "Are you oke?" Daniah menelisik tubuh Alberto yang tampak baik-baik saja, tidak ada cidera sama sekali.

Lalu tatapan Daniah beralih pada serpihan dinding yang hancur itu.

"Bagaimana bisa?" Daniah menatap Alberto dengan tatapan tidak percaya.

"Aku tidak menyangka jika kau mempunyai kekuatan yang sangat kuat!" Alberto berbicara dengan suara beratnya, menatap Daniah lalu segera beranjak dari sana.

"Hei! Aku tidak sengaja melakukannya!" Daniah berseru seraya menatap kedua tangannya. Bingung kenapa dirinya tiba-tiba mempunyai kekuatan yang sangat kuat?

"Aneh." Daniah bergumam seraya memandang dinding yang hancur. Ia segera membersihkannya.

***

Rich menatap kastil dari luar. Kedua matanya memancarkan cahaya biru. Ia berhasil melindungi Daniah dari kejauhan.

Dia tidak akan membiarkan Daniah terluka atau di mangsa oleh Vampir penghisap darah kotor itu.

Salah satu telinganya bergerak menandakan jika dia mendengarkan sesuatu. Dia mengusap lengan kirinya dengan cepat, dan keluarlah sebilah pedang pusaka berwarna biru terang.

Ternyata kehadiran Daniah di kastil tersebut telah memancing kehadiran Vampir lainnya.

Manik mata berwarna biru itu menelisik di sekitarnya. Indra penciumanya mengendus, tercium aroma Vampir pemburu di sekitar sana.

Rich berlari dengan cepat mengejar sekelebat bayangan menuju hutan. Dia mengibaskan pedangnya. Seketika itu angin berhembus dengan sangat dahsyat serta pohon-pohon di hutan tersebut terangkat dari akarnya.

"Aku menemukan kalian!" Rich menyeringai saat menemukan dua Vampir berdiri tidak jauh dari sana. Kemudian ia menyentakkan pedangnya hingga membuat pohon-pohon yang tadinya terangkat kini tertanam kembali.

Dua Vampir segera melarikan diri saat melihat Rich.

"Lari sejauh mungkin karena aku akan tetap mengejar dan melenyapkan kalian dari muka bumi ini!" Rich berseru kemudian ia menyentakkan salah satu kakinya, seketika itu dia langsung menghilang di tengah kegelapan hutan.

Richard adalah seorang hunter atau pemburu vampir yang mempunyai kekuatan superanatural.

***

Daniah menuju kamarnya, tapi sebelum itu dia ingin memastikan Alberto baik-baik saja.

"Mungkin dia baik-baik saja. Aku akan menanyakannya besok pagi saja!" Daniah segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengistirahatkan diri.

Gadis berparas cantik itu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur. Dia menghela nafas kasar, tidak ada pesan atau panggilan dari Rich.

"Aku akan memberikannya pelajaran!" Daniah geram di buatnya, karena Rich tidak menghubunginya sama sekali.

Daniah mulai merebahkan diri di atas tempat tidur. Dan tidak berselang lama dirinya mulai terlelap.

Pagi harinya Daniah mengerjakan perkerjaanya seperti biasa.

Alberto menuruni tangga dengan pakaian formalnya. Pria tampan itu terlihat sangat mempesona.

"Kau akan berangkat bekerja?" Daniah melepaskan sarung tangan yang sedang dipakainya.

"Ya!" jawab Alberto.

"Sepertinya kau baik-baik saja. Masalah tadi malam aku minta maaf."

"Itu adalah hal yang paling berkesan dalam hidupku." Alberto menatap Daniah dengan datar.

"Yeah, tentu saja karena baru kali ini ada seorang gadis yang membantingmu!" Daniah berkata sembari terkekeh pelan.

"Aku hari ini akan datang ke kampus. And, aku tidak peduli kau melarangku atau tidak!" tegas Daniah.

"Daniah!!!" Alberto menggeram.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***