Simpanan Dosen...

“Lihat kan seperti yang Ukhti duga, dia pasti akan memancing Akhi untuk mencurigai Ukhti.” Dewi sedang bertelepon ria dengan Fiqi setelah foto berisi pesan yang Eva kirimkan untuk Fiqi tadi sore.

Di dalam pesan tersebut, Eva menanyakan hubungan Fiqi dengan Dewi saat ini karena Eva melihat Dewi sering menghilang saat mereka berkumpul. “Hanya komunikasi yang membuat hubungan jarak jauh Abang sama Dewi berjalan lancar sampai pernikahan. Sering-seringlah menghubungi dia, Bang. Maaf sudah menggangu waktu Abang.” Lanjut Eva dalam pesannya.

Fiqi tersenyum membaca pesan yang Eva kirimkan, “Tapi bagaimana Ukhti bisa tahu soal pengkhiatan Eva?” pertanyaan Fiqi membuat Dewi terdiam. Dewi belum masih menyembunyikan perihal reinkarnasinya pada Fiqi.

“Akhi, saat ini Ukhti hanya ingin kepercayaan Akhi bukan yang lain. Kalau Akhi meragukan Ukhti maka semua usaha Ukhti di sini akan sia-sia belaka. Ukhti mohon Akhi percaya sama Ukhti ya! Ukhti akan membuat mata orang tua Ukhti terbuka lebar untuk melihat Akhi lah yang terbaik untuk Ukhti. Mungkin saat ini mereka tidak tahu tentang Akhi tapi tidak lama lagi mereka akan tahu dan melarang hubungan kita. Mereka akan menjodohkan Ukhti dengan pria itu, pria yang menurut mereka terbaik tapi nyatanya tidak lebih dari sampah. Akhi, percaya sama Ukhti, ya! Berikan Ukhti kesempatan untuk membuktikan semua ini pada keluarga Ukhti.”

“Ukhti, yang Akhi     punya hanya rasa percaya sama Ukhti. Kita terpisah benua dan satu-satunya kunci supaya hubungan kita langgeng adalah rasa percaya. Akhi akan berusaha sekuat tenaga untuk percaya sama Ukhti. Jadi

Hari-hari berlalu dan Dewi semakin sering menghilang saat mereka berkumpul. Hal itu semakin menjadi buah bibir di kalangan teman-temannya. Dewi bukannya tidak tahu perihal gosip yang sudah menyebar luas apalagi saat semua hasil kuis dari seluruh mata pelajaran membuat nama Dewi semakin melambung di kalangan dosen bersamaan dengan gosip panas yang beredar.

“Wi, kita butuh jawabanmu. Sampai kapan kamu absen saat kita berkumpul?” tanya Ayi melalui pesan singkat.

Dewi sedang merencanakan sesuatu tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun pada para sahabatnya. Apalagi saat Ayi dan Rani diam-diam mengirim pesan berisi gosip yang sedang panas di kampus tentang dirinya yang menjadi simpanan dosen. Dewi tetap memilih abai karena waktunya semakin dekat dengan perjodohan sementara usahanya untuk membuka keburukan Fadil belum berhasil sepenuhnya.

Ide menjadi pacar Fadil nyatanya terlalu melelahkan untuk Dewi karena Fadil sering sekali mengajaknya bertemu dan sesekali ia juga diminta untuk menemani Fadil mengisi seminar. Itulah kenapa Dewi sering menghilang. Sampai sebuah pesan berisi foto Dewi dan Fadil terkirim ke ponsel Eva yang saat itu sedang bertemu dengan Bang Reja.

Eva tersenyum sinis membuat Reja penasaran lalu terkejut saat melihat foto Dewi sedang bersama Fadil di sebuah acara, mereka terlihat mesra dan dekat karena posisi duduk Fadil membelakangi kamera si pemotret.

“Sekarang Abang percaya kan?” tanya Eva tersenyum menatap Bang Reja tapi hatinya tetap saja emosi saat tahu Fadil dekat dengan Dewi.

“Aku harus ketemu Bang Fadil!” batin Eva. Satu hal yang tidak Eva sukai adalah ketika miliknya jatuh ke tangan orang lain sekalipun itu sahabatnya. Seperti saat ini, Eva tengah memendam emosi saat tahu Fadil dekat dengan Dewi bahkan dari keterangan si pengirim yang merupakan temannya, Dewi dan Fadil sedang menjalin hubungan serius.

Hari berlalu hingga tidak terasa sudah memasuki masa ujian akhir semester. Dewi mengabaikan tatapan setiap mahasiswa yang menatapnya dengan sinis. Hanya Rani, Ayi dan Eva yang masih berteman dengannya.

Saat pembagian kartu hasil studi, nilai Dewi kembali menjadi perbincangan dikalangan mahasiswa maupun dosen yang mengajar mata kuliah masing-masing. Berita Dewi menjadi simpanan dosen juga sampai ke telinga mereka namun nilai Dewi dari mata pelajaran yang dipegang oleh dosen perempuan yang terkenal killer juga tinggi membuat para dosen saling beradu argumen di dalam ruangan.

“Kalau gosip yang beredar mengatakan jika dia menjadi simpanan dosen terus bagaimana dengan pelajaran saya? Buat apa saya menyimpannya?” gelak tawa menghiasi ruangan saat Buk Silvy bersuara.

“Benar, Buk. Saya juga tidak mungkin menyimpan mahasiswa karena satu istri saja sudah cukup.” Sahut Pak Ifwadi.

“Tapi memang dia bisa. Saya merasa dia seakan tahu apa yang diberikan sehingga dia sudah berada satu langkah di depan. Bagaimana dia tahu itu yang menjadi pertanyaan sedangkan kalau masalah simpanan, saya rasa itu tidak benar. Kita para dosen tidak pernah memberikan daftar soal ke sesama dosen lain jadi tidak mungkin dia bisa mendapat soal tersebut.” Ucap Buk Misna, dosen terjudes di kampus.

Sementara di bawah pohon cinta yang terletak di halaman kampus, Dewi berkumpul dengan teman-temannya. Lebih tepatnya, dia dipaksa oleh Ricki sang komisaris unit untuk mengklarifikasi gosip yang beredar.

“Jadi foto itu benar kamu, Wi?”

“Iya! Kenapa? Boleh kan aku pacaran dan yang terpenting dia bukan dosen. Jadi berhentilah berpikir kalau aku simpanan dosen.” Ujar Dewi santai.

“Terus masalah nilaimu, kenapa bisa semua pelajaran dapat kamu jawab dengan benar? Mungkin ini terdengar iri tapi tidak masuk akal buat kami, Wi. Aku harap kamu ngerti. Kita sudah temanan dan aku tahu sekali kalau kamu tidak pintar-pintar banget selama ini. Tapi-“

Dewi tertawa sumbang, “Aku bodoh salah, pintar juga salah, maunya kalian apa?”

“Bukan begitu, Wi. Kami-“ sahut Eva kali ini. Jelas dia sangat penasaran karena selama ini dia selalu menjadi juara tapi kali ini Dewi lah yang jadi pemenangnya.

“Kalian iri? Aku belajar habis-habisan dan tentu saja didampingi oleh mentorku. Judulnya, mentorku sekaligus pacarku!” ucap Dewi penuh kemenangan. Ia sempat melirik ke arah Eva, sahabat palsunya itu terlihat menahan marah. Dewi menikmati pemandangan indah itu, sudah lama dia ingin melihat bagaimana reaksi Eva saat tahu kalau Fadil telah menjadi kekasihnya.

“Kamu gak mau kenalin kita sama Abang itu?” tanya Rani.

Dewi kembali tersenyum, “Tidak! Aku takut kalian naksir terus menikungku dari belakang. Biarlah dia menjadi rahasiaku.”

“Terus Fiqi apa kabar?”

“Kami sedang break untuk waktu yang tidak ditentukan. Akhi lagi sibuk mengurus ujian akhir dan aku juga sibuk belajar. Kami sepakat untuk istirahat sejenak. Kalau jodoh pasti bersatu.” Ucap Dewi mantap.

“Kamu menjadikan Fadil sebagai pelarian?”

“Fadil? Fadil siapa, Va?”

Gleg…

Eva kelepasan menyebut nama Fadil sementara selama ini Dewi belum pernah menyebut nama itu sekalipun. Dewi menatap tajam ke arah Eva, “Jawab aku, Va! Siapa Fadil?”

Eva gelagapan, “Kan kamu yang bilang sendi-“

“Aku tidak pernah menyebut nama itu. Katakan siapa Fadil?”

 

 

***

Terpopuler

Comments

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

nah lho....

2023-08-01

0

istrinya Taehyung 💜

istrinya Taehyung 💜

dan Ular masuk jaring.....
jederrrr....semoga semuanya berjalan dengan apa. yg diinginkan dewi

2023-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!