Foto Danti

"Ada apa dengan Rein?", tanya Bu Tati yang bangun di tengah malam ketika mendengar kamar Rein dan Mita yang ribut.

Selama ini rumah tangga Rein dan Mira selalu kelihatan tenang dan damai selalu. Bu Tati tidak pernah tahu hubungan yang sebenarnya antara Rein dan Mira, yang hanya Bu Tati tahu, Rein selalu sibuk bekerja dan jarang punya waktu dengan Mira dan Della. Berbeda sekali saat Rein masih dengan Danti, sepertinya semua waktu Rein hanya untuk Danti, hal yang membuat Bu Tati merasa terabaikan, dan merasa Rein tidak memperdulikannya lagi kala itu.

Mira keluar dari kamar, ketika Bu Tari mengetuk pintu kamar nya.

"Rein sepertinya mabuk Bu, mungkin habis minum dengan kolega bisnis, dan kebanyakan", ujar Mira.

"Oo, ya sudah! Ibu pikir kalian ribut! Kalau ada apapun beri tahu ibu, biar ibu bisa menasehati Rein!", ujar Bu Tati lagi.

"Baik Bu!", sahut Mira berusaha tersenyum memenangkan hati sang mertua

Setelah Bu Tati kembali ke kamarnya, Mira pun segera kembali ke kamarnya dan dengan cepat dan menutup pintu. Mira tak ingin Bu Tati mengetahui apa yang menyebabkan Rein mabuk.

...********...

Setelah pulang dari rumah peninggalan orang tua Danti, Rein merasa kemungkinannya untuk bertemu dengan Danti semakin kecil saja.

Rein akhirnya melampiaskan kekecewaannya pada minuman keras, berharap dapat melupakan bayangan Danti yang sepertinya selalu menari-nari di depannya

"Mas, ayo ku kompres pakai air hangat", ujar Mira mulai melap wajah Rein, sambil mengagumi wajah sang suami yang tidak pernah bisa dia miliki hatinya itu.

Mira sebenarnya sangat berharap Rein akan menerimanya suatu hari, dan akan menjadikannya sebagai istri yang sebenarnya. Selama menikah dengan Rein, tidak sekalipun Rein pernah menyentuhnya. Dan yang membuat Mira bingung , setelah pembicaraan terakhir mereka di kantor Rein, Mira dapat menangkap kalau Rein sebenarnya tahu kalau saat menikah dengannya Mira sudah hamil anak yang bukan anaknya. Tapi mengapa Rein tetap menerimanya sebagai istri dan tidak menceraikannya.Itu yang membuat dia sama sekali tidak bisa menebak isi hati Rein.

Lamunan Mira langsung buyar. ketika Rein tiba-tiba memeluknya erat dan mulai mencumbunya. Mira tahu Rein melakukan itu karena sedang dalam keadaan mabuk, tapi Mira sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Sebetulnya sejak pertama dia menikah dengan Rein, dia sudah suka dengan Rein, Mira bahkan sangat menyesal kejadian yang menimpanya. Mira sangat menyayangkan kala dia menikah dengan Rein dia sudah tidak perawan, Mira merasa hal tersebutlah yang membuat Rein tidak pernah bercinta dengannya.

Jadi saat ini Rein mencumbunya, tentu Mira menyambutnya dengan senang hati, berharap setelah ini hubungannya akan membaik dengan Rein dan bisa hidup normal seperti pasangan lain. Bahkan Mira sudah tidak perduli ketika beberapa kali mendes*ahkan nama Danti

Tapi sayang, Mira yang sudah terlalu mendambakan hal itu menjadi terlalu agresif. Tangan lincah Mira yang mulai membuka kancing kemeja Rein, membuat Rein tersadar kalau yang di depannya ini bukan lah Danti. Danti tidak pernah seagresif itu.

Rein yang tadi sudah salah mengenal Mira sebagai Danti. langsung menahan tangan Mira, juga menghentikan tangannya yang mulai nakal, mulai menurunkan tali baju tidur Mira tadi.

"Mengapa mas? Aku adalah istri mu! Kita boleh melakukan itu!", protes Mira yang kecewa menarik lengan Rein, di saat suasana yang sudah panas itu tiba-tiba dihentikan Rein mendadak.

Rein mengibaskan tangan Mira dan segera berjalan ke kamar mandi meninggalkan Mira yang mulai menangis terisak-isak.

...********...

"Ada apa dengan Deo? Kok dia bilang gak mau sekolah di sana lagi Danti?", tanya Adi khawatir.

"Apakah dia di bully anak-anak lain? Atau ada gurunya yang terlalu galak padanya?", sambung Adi dengan khawatir.

"Aku harus jawab mas yang mana dulu?", ujar Danti tersenyum terharu melihat perhatian Adi pada Deo, padahal Deo bukanlah anak kandungnya.

Ah..Kenapa sekarang aku jadi berpikiran seperti itu? Apapun yang terjadi aku tetap harus menganggap mas Adi adalah ayah kandung Deo, tegur Danti pada dirinya sendiri.

"Namanya anak kecil, kadang cuman salah paham mas dengan temannya, maklum kan Deo baru pindah, jadi belum terlalu mengenal teman di sana. Dan biasanya kota yang berbeda juga mempengaruhi sifat anak berbeda, mungkin Deo belum terbiasa bergaul dengan anak-anak di sini", sahut Danti berusaha menenangkan Adi agar tidak khawatir lagi.

"Oo, kupikir kenapa Deo. Ya udah kau coba hibur dia, coba tidur dengannya, biar dia merasa lebih tenang", ujar Adi.

"Baik mas, kalau ada perlu bantuan apa-apa, mas pencet bel ya?", ujar Danti.

Adi mengangguk dan memutar kursi rodanya dan menuju ke kamar nya.

...********...

Melihat wajah Deo yang sedang tidur membuat Danti langsung teringat dengan Rein kembali.

Apakah keputusan ku untuk pindah kembali ke kota ini kembali sudah salah?, pikir Danti tanpa sadar mengelus pipi Deo.

Untuk apa mas Rein ke daerah sini? Apakah mas Rein mencari ku? Rasanya tidak mungkin! Sudah enam tahun berlalu, seharusnya dia sudah melupakan ku. Kurasa dia juga sudah mempunyai keluarga, bahkan mungkin sudah memiliki beberapa anak, pikir Danti.

Ayo, Danti jangan mengingat lagi masa lalu yang menyakitkan itu. Lupakanlah, mungkin benar kata ibu Rein, aku bukan perempuan yang pantas buat Rein! Lagipula aku sudah memiliki mas Adi yang baik, otak ku sudah tidak boleh memikirkan mas Rein lagi, pikir Danti berusaha menghapus bayangan Rein yang semakin sering muncul kembali, setelah Danti melihat Rein waktu itu.

...********...

Mira sungguh merasa tidak puas dengan kelakuan Rein yang tiba-tiba berhenti mencumbunya.

Bahkan aku sudah ikhlas merendahkan harga diri ku sendiri, membiarkan dia menganggap ku sebagai Danti saja, dia bahkan masih menolak ku. Seperti apa perempuan yang bernama Danti itu, hingga membuatnya tidak bisa melupakannya?, pikir Mira yang tiba-tiba merasa semakin penasaran bagaimana sebenarnya rupa ex istri Reinhart.

Rasa penasaran yang membuat Mira berjalan ke arah kamar mandi, untuk meyakinkan apakah Rein sudah mau keluar dari kamar mandi atau belum. Begitu mendengar suara shower, Danti pun melangkah menuju ke laci mencari telpon genggamnya Rein.

Dia begitu mencintai Danti. pasti dia mempunyai foto Danti, aku yakin dia pasti menyimpannya. Walaupun ibu sudah memusnahkan semuanya, dan tempat untuk menyimpan foto Danti, pasti hapenya mas Rein, pikir Mira merasa senang, ketika dengan mudah menemukan telpon genggam Rein, karena Rein tadi mabuk dan asal meletakkan telpon genggamnya itu.

Mira pun mulai mengutak-atik telpon genggam Rein, mencoba mencari foto seorang wanita di telpon genggam Rein. Rein memang menyimpannya di tempat yang tidak mudah ditemukan, tapi yang Rein hindari adalah ibunya yang gagap teknologi itu, tapi untuk Mira, hal itu adalah hal umum, tentu dia bisa dengan mudah menemukan foto Danti.

Tangan Mira langsung bergetar ketika melihat foto seorang perempuan cantik yang sedang tersenyum lebar dan wajahnya polos tanpa make up.

"Perempuan itu?!", ujar Mira kaget.

"Apa yang kau lakukan pada hape ku?", tiba-tiba terdengar suara Rein yang menggelegar, membuat Mira semakin kaget dan ketakutan.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Mamie Sekar (AsK)

Mamie Sekar (AsK)

selalu kasian sama Danti, ceritanya seru beb, lanjut 💪💪💪

2023-02-11

3

Jenny Wong

Jenny Wong

lanjut thor

2023-02-08

5

Tasia Xasi

Tasia Xasi

nah ketahuan deh, lanjut

2023-02-08

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!