Tidak pernah mengerti isi hatinya

"Ya sudah, suruh masuk saja!", ujar Rein ke sekretaris nya yang merasa serba salah.

Mira yang masuk ke ruangan dengan senyum manisnya dan dandanan cantik, ternyata sama sekali tidak menarik perhatian Rein. Bahkan ruangan langsung menjadi harum semerbak, ketika Mira melangkah masuk.

"Ada apa sampai kau perlu ke perusahaan?", tanya Rein sama sekali tidak memandang ke arah Mira, malah asik dengan berkas-berkas di depannya.

Mira mencoba mengacuhkan sikap Rein yang dingin padanya, bukan hanya kali ini saja, sudah biasa Rein bersikap seperti itu padanya. Mira sudah cukup bersyukur, Rein sama sekali tidak pernah menanyakan masalah malam pertama mereka yang mencurigakan itu.

Setelah pesta pernikahan mereka, Mira sudah menyusun rencana memberi obat pada Rein dan membuat Rein tidak sadarkan diri.

Yang jelas besoknya Rein bangun dalam keadaan polos dengan Mira tidur di samping nya. Bahkan Mira yang cerdas juga membuat bercak darah di sprei tempat tidur mereka.

Saat Rein bangun, Rein segera memakai bajunya, dan menatap ke Mira tanpa berkata apa-apa dengan dahi berkerut, seakan memikirkan sesuatu. Sebetulnya Mira sempat berdebar-debar jantungnya, karena takut ketahuan.

Tapi ternyata Rein tidak berkata sepatah kata pun. Tapi setelah hari itu Rein sama sekali tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan Mira sekalipun.

Sebetulnya di tahun pertama Mira menjalani hidupnya dengan tidak tenang, dia benar-benar takut kalau Rein tahu masa lalunya, karena Rein sama sekali tidak pernah menggaulinya.

Bahkan saat Mira mengatakan dia hamil, Rein pun tidak berkomentar apa-apa, malah ibu Rein yang begitu kegirangan, seakan-akan dialah yang ayah dari calon bayi yang dikandung Mira.

Mira sungguh hidup dalam keresahan karena dia sama sekali tidak bisa tahu isi hati Rein.Tapi sesudah waktu berlalu, perlahan-lahan Mira pun sudah tidak takut. Dia yakin Rein tidak tahu kebohongan yang sudah dia lakukan, kalau tahu tidak mungkin akan diam saja. Mana ada pria yang bersedia menikah dengan perempuan yang memiliki bayi dari laki-laki lain?

Setelah berpikir seperti itu. dan yakin Rein tidak tahu kebohongan nya, Mira pun mulai unjuk gigi. Mira ingin menunjukkan haknya sebagai seorang istri.

...********...

"Aku tadi membuat menu baru mas, jadi ku pikir lebih baik kau makan masakan ku saja daripada mas harus mencari makan di luar !", sahut Mira segera mendekati meja Rein dan membuka rantang yang dia bawa.

""Ya sudah, taruh saja, Nanti akan ku makan. Tapi sebaiknya besok-besok kau tidak usah repot-repot mengantar makanan ku, di sini sangat mudah mencari makan. Untuk apa kau jauh-jauh ke sini hanya mengantar makanan?" ujar Rein yang masih lanjut melihat ke arah berkas-berkas file di mejanya.

"Tapi mas suka pulang malam dan kita jarang mengobrol mas. Kita sudah menjadi suami istri hampir enam tahun, tapi kita seperti orang asing", protes Mira yang kesabarannya mulai hilang.

"Aku kan sibuk kerja, bukan main-main. Yang penting semua kebutuhan mu dan Della terpenuhi, apa yang masih kau harapkan? tanya Rein akhirnya menatap ke Mira dengan tidak senang, Rein merasa Mira sudah mengganggu pekerjaannya.

"Aku dan Della bukan hanya butuh materi mas, kami juga butuh perhatian mu! Tidak bisakah sekali-sekali kita pergi jalan-jalan bersama sekeluarga untuk menyenangkan Della. Della sudah bertanya mengapa banyak teman-teman nya yang suka pergi bersama ayah dan ibu mereka. Tetapi mengapa tidak sekalipun kau mengajak dia pergi bersama-sama?", tuntut Mira.

"Sudahlah kau coba hibur dia saja, kau kan bisa mengajak dia pergi jalan-jalan berdua dengan mu! Kalau uang mu kurang kan tinggal minta, lagipula aku sudah memberikan mu kartu untuk keperluan mu dan Della", sahut Rein yang tidak mengiyakan permintaan Mira.

"Sebetulnya kau mau aku seperti apa mas? Agar aku bisa mengganti kan posisi bekas istri mu itu? Aku sudah berusaha melakukan berbagai hal, tapi kau tidak melihat ku sama sekali. Aku tahu kau masih mencintai istri mu itu! Tapi pernahkah kau berpikir kalau istri mu sudah bersama pria lain dan melupakan mu? Tapi kau masih saja tidak bisa menghadapinya, kau masih hidup dalam bayang-bayang nya! Jangan-jangan benar kata ibu, kalau kau sudah diguna-guna oleh perempuan itu!", ujar Mira yang sudah hilang kesabarannya karena Rein selalu mengacuhkannya dan sepertinya sama sekali tidak menganggapnya ada.

Brak! Tiba-tiba Rein memukul meja dengan marah dan bangun dari duduknya menghampiri Mira. Mira yang kaget sampai mematung melihat kemarahan Rein. Walaupun sikap Rein dingin padanya, tapi selama ini Rein tidak pernah marah padanya.

"Kau jangan pernah berani-beraninya menjelekan Danti ku, kau tidak pantas! Kau dan dia tidak sebanding! Kalau kau mau hidup damai, jangan sekalipun kau menjelekan Danti di depan ku. Kau jangan memaksa ku membuka borok yang kau simpan itu! Aku diam bukan berarti aku tidak tahu!", ujar Rein mencengkram rahang Mira dan menatap tajam penuh ancaman ke Mira.

Mira merasa tubuhnya lemas seketika dan menatap ketakutan ke wajah Rein yang sudah memerah semua. Baru kali ini dia melihat Rein begitu marah, karena dia sudah menjelekkan Danti, ex istri Rein.

Sesudah Rein melepaskan cengkraman tangannya, Mira langsung terduduk lemas di sofa yang tersedia di ruangan itu.

"Apakah dia tahu rahasia ku? Tapi mengapa dia tidak pernah mengatakan apa pun? Bahkan dia tidak pernah mempermasalahkan hal itu? Pantas saja hubungannya dengan Della tidak pernah dekat! Tapi kenapa dia tidak menceraikan ku?", begitu banyak pertanyaan yang berputar di kepala Mira, tetapi tidak satu pun yang bisa dia jawab.

Hari ini Mira baru sadar, ternyata dia tidak pernah tahu isi hati suaminya, suami yang sudah menikahinya selama enam tahun itu. Bahkan kedudukannya saja kalah dengan wanita yang sudah tidak berada di samping Rein itu, wanita yang sama sekali tidak pernah Mira tahu rupanya itu, wanita yang sanggup menguasai seluruh hati sang suami yang berhati dingin itu!

...********...

Pernah suatu saat dia bertanya pada Bu Tati, mengapa dia sama sekali tidak pernah melihat foto istri Rein. Mira yang penasaran dengan rupa istri Rein, bertanya kepada sang mertua saat membersihkan rumah, karena selama ini Mira penasaran, seperti apa rupa perempuan yang sudah bisa begitu memikat hati suaminya itu.

"Kau tidak perlu tahu rupa perempuan sial itu, semua foto-fotonya sudah ku musnahkan, tidak ada yang tersisa lagi! Aku merasa anak ku sepertinya diguna-gunai perempuan itu, hingga Rein sulit melupakannya! Makanya semua fotonya sudah ku bakar agar Rein tidak bisa mengingatnya lagi. Kau tidak usah tahu perempuan itu sebaiknya, biar jangan nepa sialnya. Layani Rein dengan baik, pasti suatu hari dia akan menyukai mu! Yakinlah kau lebih cantik dari dia", ujar Bu Tati yang terlihat begitu membenci menantu pertamanya itu.

Tapi benarkah dengan memusnahkan semua foto Danti, Rein sanggup melupakan istri pertamanya itu?

Bersambung.........

Terpopuler

Comments

Mamie Sekar (AsK)

Mamie Sekar (AsK)

haih kenapa gue inget yang di RL baca cerita ini ... haih Besty 😂😂😂🤣🤣🤣

2023-02-03

0

denish murray

denish murray

next thor

2023-02-02

2

binnev

binnev

next

2023-02-01

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!