.
.
.
di Mansion Anna,
Anna menghabiskan waktu di kamar Sekar bersama Caca.
"kok tumben kesini Anna? apa kalian bertengkar?". tanya Sekar menyelidik.
"kenapa? siapa bilang? emang salah kalau kita main bersama? ". alih Anna
Caca menautkan kedua alisnya, "apa dia kasar padamu? apa perlu aku tinju? ".
"heii..! dia atasanmu..! kenapa kamu meninju Tuanmu? ". oceh Sekar
Caca mendengus malas, "Tuanku hanya Anna dan Kakek".
"alaaahh..! Anna aku rasa kalau kamu hamil punya anak lucu terutama perempuan aku rasa dia lah yang nomor 1 merebut anakmu". kata Sekar menggebu-gebu ke Anna.
Anna memukul kepala Sekar dapat sambutan gelak tawa dari Caca,
"bicaramu asal aja". kesal Anna dengan mata melotot
"kenapa marah sekali? kalau kamu punya anakkan ada Papanya, kenapa tingkahmu seperti anakmu tidak punya Papa saja". gerutu Sekar dengan bibir mengerucut.
"bagaimana lukisanmu yang ada dimuseum? ". tanya Anna mengalihkan.
Sekar hendak menjawab namun Ia sadar akan sesuatu, "jangan alihkan pembicaraan Anna..! aku tau kamu punya masalah".
"kata siapa? ". jawab Anna duduk dengan gelisah.
Caca memicing curiga, "ada apa? ".
Anna melihat Sekar dan Caca bergantian lalu menarik nafas dalam-dalam,
"aku merasa Adi tidak normal". bisik Anna serius
"Apaaa? ". pekik Sekar yang paling syok
Caca juga syok tapi tidak menjerit atau bersuara sedikitpun, tapi hanya sesaat wajahnya berubah datar.
"pelankan suaramu". geram Anna ke Sekar,
"Oupsss...! Sorry..! bukan begitu maksudku, kamu bicara apa sih? kenapa bilang suamimu tidak normal? kamu melihatnya sendiri? ". cecar Sekar
Anna menceritakan kejadian banyak wanita seksi yang memakai pakaian kurang bahan lewat, Adi tidak melirik sedikitpun,
"kenapa kalian diam saja? apa kalian pikir aku berbohong? dia sama sekali tidak meliriknya, apa dia normal? aku saja perempuan suka dengan tubuh mereka tapi diaa?? aaah... dia benar tidak normal". oceh Anna
Sekar dan Caca sontak saja menghela nafas berat bersama-sama,
"haissh..! bisakah kalian bicara? dia Pria impoten..! ". kesal Anna.
"lalu kenapa kamu tidur dengan kami?". tanya Sekar jengah.
"aku hanya mau bersama kalian". jawab Anna
"tinggal buktikan saja kalau dia memang normal, pancing birah* nya, bukankah mudah? kalau dia menerkammu artinya dia normal". saran gila Caca
buggh..
Caca meringis pelan menatap sengit Sekar yang memukul punggungnya,
"tadi siapa yang bilang tidak akan mengakui Adi Tuanmu heh? kenapa sekarang bicaramu berbeda? ". omel Sekar
"dasar tidak berpendirian". dumel Anna juga menatap kesal Caca.
Anna terus mengoceh sampai Caca dan Sekar mengusir Anna keluar dari kamar mereka bahkan dengan entengnya mereka mengatakan pada Anna untuk menguji Adi sendiri, betapa gilanya saran teman-temannya itu.
"woiiii..!! bukain ini pintunya..! aku tidur sama kalian, Sekar...? Caca..? bukain..! ". Anna gedor-gedor kamar kedua sahabat baiknya itu.
wajar saja Caca dan Sekar ngambek dan mengusir Anna karna hanya Anna yang sudah menikah sementara Caca dan Sekar belum menikah membuat mereka berdua iri saja, apalagi Anna menceloteh bentuk tubuh Adi yang altetis juga sangat seksi.
.
.
Anna terpaksa kembali ke kamarnya, jujur saja Anna tidak berani tidur sendiri, entah apa yang salah dengannya kini. mungkin sejak Anna Kuliah sering tidur bersama teman-temannya, kalau Anna tidur sendiri pasti suka terbangun dimalam hari (tidurnya tidak nyenyak).
"dimana dia? ". gumam Anna dengan nada pelan mengedarkan pandangannya disekitar kamarnya itu.
Anna menghela nafas lega tidak melihat Adi disekitarnya namun tubuhnya membeku seketika mendengar seseorang membuka pintu kamarnya,
"kamu dari mana aja Anna? ". tanya Adi menutup pintu berjalan tenang melewati Anna sambil membawa nampan isi minuman juga mangkuk panas.
"apa kamu udah makan? ". tanya Adi
"aah.. tidak..! aku sudah makan... iya.. iya.. aku sudah makan". cengir Anna.
Adi dengan santainya bekerja memainkan Laptop, Iped, Ponselnya sekaligus sesekali Ia menggulung sesuatu dengan garpu dan menyeruputnya namun matanya hanya tertuju pada ponselnya.
Anna diam-diam melihat makanan Adi yang menggiurkan,
"tidak.. tidak..! makanan itu tidak sehat, aku tidak boleh makan-makanan begituan". oceh Anna pada diri sendiri.
beberapa saat kemudian,
Adi menganga melihat mangkuk mie nya dihabiskan oleh Anna, padahal tadi Anna hanya ingin mencicipinya saja tapi sepertinya Anna tidak bisa melepas keinginannya untuk makan mie instan.
"kenapa dihabiskan? ". tanya Adi
"Aah...? kapan aku menghabiskannya? kapaaannn? ". pekik Anna tersadar membekap mulutnya syok.
Adi semakin tidak mengerti hingga akhirnya Anna membuat peraturan baru, Adi tidak boleh makan Mie instan di kamar apalagi jika ada Anna.
"aku lapar Anna..! kamu menghabiskan makananku lalu membuat peraturan aneh? aku makan apa coba? apa aku memakanmu saja? ". sambar Adi membuat Anna terbatuk-batuk seketika.
"ahhhh?? ". Adi menyeringai
Anna gelagapan,, "aku mengantuk..! ". alibi Anna segera melarikan diri.
Adi tertawa, Ia tak kuasa menahan tawa nya melihat wajah Anna yang tegang sungguh terlihat menggemaskan.
"dia yang mengatakan aku tidak normal tapi dia sendiri selalu melarikan diri dariku". gumam Adi mengernyitkan hidungnya dengan gemas.
.
.
di Perusahaan Asia Group,
Aditya memiringkan kepalanya menatap seorang Pria yang bekerja sebagai OB di Perusahaan Asia Group,
"siapa namamu? ". tanya Adi
"nama saya Boy, Tuan". jawab Boy
"lalu apa tujuanmu? ". tanya Adi
"saya adalah Orangnya Nyonya Nana yang bertugas mengawasi kegiatan Pak Roben sebagai pengganti Tuan Besar Leonard,Tuan Muda. apapun yang anda butuhkan untuk mendapatkan Informasi tanyakan pada saya". kata Boy
Adi menaikkan sebelah alisnya, "bagaimana aku mempercayaimu? ".
Boy melakukan VC dengan Nana yang membuat Adi terkejut, Nana sedang berada di dapur.
Adi mendengarkan penjelasan Nana yang mengatakan Adi adalah Presdir Gila tapi Adi tidak tersinggung hanya tertawa.
Adi sangat menghormati Nana karna Wanita itu adalah malaikat serta panutan Istri tercintanya.
.
"apa anda percaya Tuan? ". tanya Boy
Adi menatap Boy dengan teliti, "sejak kapan? ".
"sejak awal Tuan Leonard Jatuh sakit". jawab Boy
"lalu kenapa baru sekarang kau menunjukkan diri? ". tanya Adi
"saya diminta oleh Nyonya Nana untuk memberitau cara kerja anda di Perusahaan". jawab Boy
"jadi kau memata-mataiku? ". tanya Adi tidak merasa tersinggung.
"Anda harus mengerti zaman sekarang sulit bagi Nona Anna mendapatkan Pria yang bisa dipercaya, Anda tau sendiri alasannya". Boy
Adi menghela nafas, memang benar Anna bisa membuat manusia kaya menjadi serakah ingin kaya lagi, kekayaan Anna benar-benar tidak bisa membuat Pria manapun menjadi waras.
"jadi Kak Nana ingin membuktikan aku tulus pada Anna? ". tanya Adi
"Nyonya Sudah tau Tuan tapi butuh kepastian lagi demi membuktikan penilainnya tidaklah salah". jawab Boy
"Adii? ". Radit tiba-tiba nyelonong masuk dan kaget melihat Pria berpakaian OB berbicara dengan Adi.
"saya permisi Tuan". pamit Boy menundukkan sedikit kepalanya lalu membawa semua perlengkapan mengepelnya keluar Ruangan Adi.
"siapa tadi Adi? sejak kapan kamu dekat dengannya? bukannya dia hanya seorang OB?". tanya Radit.
"mata-mata Kak Nana". jawab Adi
"hah?? ". cengo Radit memutar kepalanya melihat ke arah pintu Boy yang sudah menghilang dari pandangannya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
CANDYPIE
pasti boy jodohnya sekar:)
2023-02-03
1
wiwik
pa nanti Boy tetap kerja sama Adi kah
2023-01-29
2