.
.
.
perlahan bibir Adi mendekat lalu menempel di pelipis Anna yang sedang terlelap.
"demimu apapun akan aku lakukan Anna...! aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku lalu kita bisa membina Rumah Tangga impian kita berdua, aku ingin memilikimu tanpa ada keterpaksaan, untuk itu aku bisa bersabar". batin Adi
Adi bisa bersabar sampai hati Anna menjadi miliknya seutuhnya, Tuhan sudah berbaik hati mempermudah dirinya menjadi lebih dekat dengan Anna yaitu dengan pernikahan kilat mereka berdua.
perlahan Adi pun terlelap masih memeluk Anna,
pagi-pagi,
Anna menggeliat namun tubuhnya terasa berat seolah sedang tertimpa sesuatu, Ia membuka matanya dengan muka bantalnya Anna melihat kebawah dimana tangan Adi masih melingkar indah dari perut ke pinggangnya.
Anna mengucek matanya, "Adi..? ". Anna memukul-mukul lengan Adi.
"hmm? ". sahut Adi dengan suara seksi khas bangun tidur.
"aku mau ke kamar mandi! ". pinta Anna
"ngapain? ". tanya Adi malah terdengar konyol bagi Anna.
"hei... apa perlu aku jawab ngapain aku ke kamar mandi hah? aku kebelet pengen buang air besar". jawab Anna yang tak lagi mengantuk malah terlihat kesal.
Adi perlahan melepaskan tangannya lalu berkata, "siram ya yang bersih! ".
Anna duduk dan menatap sengit Adi yang masih betah memejamkan matanya, perkataan Adi seolah Anna lah yang menumpang di tempat ini padahal kebalikannya.
Anna tidak mau berdebat karna perutnya sudah mendesak, Ia berlari ke kamar mandinya.
.
"Adi..? ". rengek Anna memukul-mukul lengan Adi yang masih terlelap.
"hmm? apa lagi? apa perlu aku yang menyiram pup mu? ". tanya Adi dengan mata setengah terpejam Ia pun duduk.
Anna menekuk wajah cantiknya, "aku lapar..! bisakah kamu membuatkan sarapan..! "
"lapar? bukankah kita bisa pesan? ". tanya Adi mengucek matanya dan melihat Anna tengah memakai baju kaus putih kebesaran miliknya dan celana levis pendek punya Anna terlihat sangat seksi dimata Adi.
"kenapa memakai bajuku? ". tanya Adi
Anna nyengir kuda, "aku lupa membawa baju bukankah kamu tau saat itu aku main ikut aja, aku lupa bawa pakaianku di Singapura kesini cuma bawa levis pendek aja".
Adi menghela nafas, "pesan saja bagaimana makanannya? ". tanya Adi mengambil ponselnya.
"tidak mau..! makanan disini berbeda, aku lebih suka masakan orang Indonesia". jawab Anna
"lalu? kamu bisa masak sendiri? ". tanya Adi
Anna nyengir lalu menjelaskan dirinya tidak terlalu pandai memasak makanan khas Indonesia kecuali masakan barat, diantara Anna, Sekar dan Caca hanya Sekarlah yang paling pintar masak makanan kampung.
Adi melihat perut Anna yang berdemo segera Anna mengelus perutnya,
"Adii..! ". memelas Anna
"iya.. iya..! aku mandi dulu bagaimana? kamu beli saja perlengkapannya di Online terus nanti aku selesai mandi tinggal masak". Adi mengangkat selimutnya lalu turun dari ranjangnya dan segera berjalan ke arah kamar mandi.
Anna memekik senang mengambil ponsel Adi memesankan perlengkapan sayur-mayur untuk acara memasak Adi nanti.
Anna tau sandi ponsel Adi,
.
.
"bagaimana kamu bisa masak seenak ini tanpa ada bumbu dapur Adi? biasanya kan pake rempah-rempah kan? ". tanya Anna berbinar senang merasa masakan Adi yang sangat pas dilidah.
Adi mengulum senyumnya, "bisa..! hanya saja tidak seakurat rempah-rempah di negara kita, aku terbiasa tinggal di Jerman dan semua masakan sudah aku Coba untuk bertahan hidup aku harus pandai masak makanan yang pas dilidah biar selera makanku tidak berkurang".
Anna tersenyum manis, "kamu tidak akan mengejekku tuan putri kan? aku bisa masak kok cuma tidak bisa masakan kampung".
"iya..! siapa yang bilang kamu manja". gemas Adi mengelus pipi Anna yang tersenyum lebar.
selesai makan, Anna hendak mencuci piring tapi Adi menahannya.
"biar aku saja". kata Adi membuat mata indah Anna mengerjab lalu memperhatikan saja Adi yang membawa piring-piring kotor ke westafel.
Anna menggeleng kepalanya untuk menyadarkan diri, "mana janjimu? katanya mau cerita hari ini".
Adi tersenyum masih mencuci piring, "aku akan ceritakan tapi setelah mencuci piring ya? ".
Anna berjalan ke arah Adi lalu duduk disamping westafel dan Adi melihatnya mengulum senyum manisnya.
"aku adalah gadis keras kepala". kata Anna dengan angkuh karna memiliki rasa ingin tau yang begitu besar.
Adi pun menceritakan pada Anna kalau dirinya berasal dari keluarga broken home, Papa nya membawa Istri muda ke Rumah tapi karna Mama nya Adi pemilik Rumah itu membuat Mama nya dengan tegas mengusir Papa dan Istri barunya itu yang membawa anak tiri mungkin seumuran dengan Adi.
"jadi begitu ceritanya". Anna kini mengangguk-ngangguk telah berada di Sofa mendengar cerita Adi.
"2 hari setelah itu Rumah mu dibakar ya? ". tanya Anna lagi dan Adi mengangguk.
"berkatmu aku bisa kembali dengan sukses". kata Adi sambil tersenyum.
Anna mengelus kepala Adi hingga Adi menatap Anna dengan tatapan yang dalam tapi Anna tidak tau arti tatapan Adi karna dirinya hanya gadis polos yang belum pernah jatuh cinta.
"kamu hebat..! aku hanya pintu keluar dari masalahmu tapi kalau kesuksesan itu adalah hasil perjuanganmu sendiri bukan aku". kata Anna dengan serius.
Adi tersenyum tipis, "boleh aku memelukmu? ". tanya Adi menatap sendu Anna.
Anna menautkan kedua alisnya, "aku? ".
"iya..! kamu siapa lagi? tenang saja aku hanya menganggapmu mama ku saja". alasan Adi.
Anna memicingkan matanya, "kenapa aku jadi Mamamu? tidak mau..! kalau kakak atau adikmu tidak masalah".
"baiklah..! sahabat baikku". jawab Adi lagi membuat tangan Anna terbentang dengan senyuman tulusnya.
mereka berpelukan, Anna mengelus punggung Adi.
"selama ini aku pikir hanya hidupku yang menderita tapi ternyata ada yang lebih menderita dibanding aku ya? aku yakin kamu jauh lebih menderita dari aku karna kamu ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya, dan aku juga yakin kalau kamu tidak akan bisa melupakan moment menyakitkan itu kan?". Anna
Adi terisak seketika karna yang Anna katakan memang benar, sebenarnya Adi jarang bisa tidur dengan nyenyak karna hidupnya selalu dihantui mimpi buruk kebakaran itu hingga menewaskan mama nya.
Anna memang lumpuh sejak kecil tapi tidak ingat moment kecelakaan itu karna Anna saat itu masih kecil mungkin masih berumur 2 atau 3 tahun tentu tidak ingat apapun, Anna tau wajah kedua orangtua nya hanya lewat foto kedua orangtuanya dengan Anna dan Leonard di dinding Mansion Singapura saja.
berbeda dengan Adi yang sudah dewasa, ingatan pahit itu pasti terngiang-ngiang di kepala Adi.
"sudah.. sudah... jangan menangis..! bukankah kamu Pria yang kuat? aku yakin Mamamu pasti bangga dengan keberhasilanmu sekarang". Anna mengelus kepala Adi.
Adi tersenyum melepaskan pelukannya dari Anna menghapus air matanya sendiri.
"benarkah? Mama ku akan bangga padaku? ". tanya Adi dengan mata memerah.
"iya..! aku sebagai perempuan merasakannya, aku saja bangga dengan perubahanmu padahal kita tidak saling kenal hanya pada saat itu saja, tapi saat bertemu kedua kalinya kamu berubah menjadi Pria yang sukses, itu adalah hal yang membanggakan, apalagi bagi Mamamu kan? pasti lebih bahagia lagi". kata Anna
"terimakasih". ucap Adi
"mulai sekarang kita berteman ya? kamu tidak akan menghianatiku begitu juga diriku, janji?? ". Anna mengulurkan jari kelingkingnya.
"janji". balas Adi menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Anna.
mereka melempar senyum satu sama lain,
"sudah jangan cengeng..! ". Anna menghapus air mata Adi.
"aku tidak cengeng..! aku kelilipan tadi". bela Adi dan Anna mendengus malas karna tau Adi hanya menutupi harga dirinya supaya tidak malu diejek cengeng olehnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Sama Lia
semangat author.....
2023-01-26
1
ENDAH_SULIS
aku nabung dl...masuk favorit dl biar gak ilang...
2023-01-26
1
T1 T1n
hai kak Thor trimakasih buat novelnya, banyak banget kisahnya yg buat aku bisa bangkit lagi dari keterpurukan❤️❤️
2023-01-26
4