.
.
.
Anna sedang Istirahat makan siang, Ia menerima panggilan telfon dari Sekar
"benarkah? Om kesana?". tanya Anna berdiri dari duduknya.
"iya Anna..! sepertinya dia marah besar, aku tidak takut hanya saja aku tetap harus memberitaumu". jawab Sekar.
"tidak apa..! aku akan matikan ya? aku mau cari Adi". kata Anna lalu mematikan panggilannya.
Anna mengotak-ngatik ponselnya mencari nomor Adi, Ia menekan tombol hijau lalu meletakkan ponselnya di daun telinganya.
"halo..? Adi..? kamu dimana? ". tanya Anna
"aku lagi di Mal ANA". jawab Adi.
"aku kesana..! pesankan aku makanan". pinta Anna
"baiklah". jawab Adi menahan senyum di ujung telfon.
Adi mematikan panggilan nya sambil tersenyum begitu tampan hingga lesung pipinya terlihat jelas, Adi bahkan tidak sadar semua wanita yang tengah berada di Ruangan Rapat meleleh melihat senyum manis Adi itu.
sebelumnya Adi memang pernah menjadi model tapi saat itu senyumnya tipis tak pernah tersenyum selebar ini, wajar saja wanita meleleh melihat senyum manis Adi itu yang ketampanannya melebihi para aktor saja.
"ekheemm...! ". Radit berdehem
Adi berubah dingin dan datar, Ia bangkit lalu berkata, "rapat ditunda, perbaiki penulisan kalian dan angka Nol tidak boleh ada yang berlebih atau kurang, siapa yang berbuat salah dipecat..! "
"baik Tuan".
Adi beranjak pergi disusul Radit yang geleng-geleng kepala seolah tau isi pikiran Adi yang tak sabar menunggu kedatangan Istrinya.
"pesankan makanan terenak dan antar ke Ruanganku Radit". pinta Adi
"baik Tuan". jawab Radit setengah malas.
Adi memutar kepalanya ke arah Radit yang berubah ceria, Adi mendengus lalu meninggalkan Radit yang merubah ekspresinya.
"huh..! dulu saja tidak pernah menunda rapat, eh.. sejak menikah dengan Nona Anna berubah drastis, dasar laki-laki". gerutu Radit mengotak-ngatik ponselnya lalu menghubungi seseorang.
Adi telah tiba di Ruangannya lalu melepaskan jas nya juga sengaja memiringkan dasinya, "biar terlihat berantakan". gumam Adi tersenyum misterius.
saat para pelayan mengantarkan makanan yang Adi pesan pun celingukan heran melihat penampilan Adi yang berantakan padahal siapapun tau Adi itu Presdir yang sangat menjaga penampilan, Pria tampan dengan senyum tipis yang memikat itu tidak pernah terlihat kacau seperti saat ini.
"apa yang kalian tunggu?? sana pergi! ". usir Adi
segera para pelayan menunduk hormat dan berlari kecil meninggalkan Ruangan Adi, Adi melihat ke arah balkon lalu berjalan ke arah Balkon dan memperhatikan Istrinya dari lantai bawah.
senyumnya kian melebar melihat Mobil Anna telah masuk ke kawasan Mal nya, tidak ada yang tau pernikahan Adi dan Anna kecuali orang-orang tertentu saja.
"apa penampilanku sudah benar-benar kacau ya? ". gumam Adi celingukan mencari kaca.
Adi berlari mencari kaca seolah lupa dimana letak Kaca saking gugupnya akan kedatangan Anna,
"wah...! sepertinya sangat cocok..!! hehe". cengir Adi.
Adi mungkin punya sisi kejam tapi jika membahas Anna perubahan sikap Adi bisa berbanding terbalik, Adi akan bertingkah seperti anak kecil yang belum pernah jatuh cinta.
"wah... benar-benar kacau". gumam Adi melihat penampilannya sendiri dari pantulan cermin setelah bersusah payah mengingat letaknya cermin padahal disetiap sudut Ruangan Adi adalah lemari dari kaca tentu saja bisa berkaca.
kedatangan Anna membuat pikiran Adi kacau hingga bisa melupakan segalanya,
ceklek..! pintu sengaja di buka lalu mengetuknya.
tok.. tok.. tok..
"Tuan..? ada Nona Anna".
tidak ada jawaban artinya Anna dipersilahkan masuk, alasan Pintu Ruangan Adi dibuka terlebih dahulu baru diketuk karna Ruangan Adi kedap suara jadi diketuk atau bersuara dari luar tidak akan didengar oleh Adi dari dalam.
Anna mengucapkan terimakasih lalu memasuki Ruangan Adi,
"Adii?? ". panggil Anna
"iya Anna". sahut Adi
Anna berjalan dengan cepat ke arah asal suara Adi dan Anna langsung tercengang melihat penampilan Adi yang berantakan.
"Adi kamu kenapa?? ". tanya Anna berjalan ke arah Adi lalu spontan saja Anna memegang tubuh Adi.
Anna merapikan dasi Adi yang miring lalu membenarkan lipatan lengan kemeja Adi tak lupa Ia merapikan rambut Adi, tanpa sepengetahuan Anna bahwa Pria tampan dengan senyum memikat itu tengah menahan senyum sekuat tenaga.
"coba aku berakting pura-pura lelah". batin Adi
"aku harus bekerja di Perusahaanmu lalu langsung kesini..! cukup melelahkan". keluh Adi berpura-pura mengelap keringat di dahinya padahal tidak ada.
Anna memukul tangan Adi, "aktingmu buruk! ".
Adi terbelalak lalu nyengir kuda, "tapi aku tidak tau kalau penampilanku sejak tadi sumpah..!! aku harus keliling Perusahaan Asia Group supaya kenal setiap sudut Perusahaan Asia Group, belum lagi aku harus memperbaiki Ruangan Presdir Asia Group yang selama ini di kuasai oleh Om mu".
Anna menghela nafas," apa kamu memprovokasinya? ". tanya Anna serius.
"siapa? ". tanya Adi seolah tidak tau
"Om Ku..! dia itu jahat..! kalau kamu memprovokasinya bisa saja dia berusaha menghancurkanmu dengan menjebakmu atau menggunakan cara apapun supaya kamu jatuh Adi". peringatan Anna.
Adi tersenyum, "ayo makan..! "
"makan? ". beo Anna tak percaya Pria yang telah sah menjadi suaminya itu malah dengan santainya mengalihkan pembicaraan ke makanan.
apa Adi tidak takut berada dalam bahaya? pikir Anna.
Adi menarik lengan Anna dan duduk di sofa, mata Anna berbinar penuh bintang melihat banyaknya hidangan lezat segera Ia mencuci tangan yang sudah terletak di meja lalu mengambil pisau dan garpu nya.
.
"huh..! aku tidak bisa datang ke acara ritual calon adeknya Rose". gerutu Anna
Adi tersenyum, "aku yakin Kak Nana tau kalau kamu sibuk Anna..!".
"iya aku tau kak Nana akan mengerti, tapi aku kangen sama Rose". keluh Anna.
"nanti malam kita kesana! ". ajak Adi
"benarkah? ". tanya Anna tersenyum lebar
Adi mengangguk lalu senyum Anna memudar.
"tidak usah deh..! besok aja, bukankah kamu lelah? besok harus ke Singapura dan 2 hari lagi langsung terbang ke Amerika kan? kita istirahat saja, kebetulan aku mau ke Singapura untuk melihat pasienku". Anna
"Pasien yang alergi itu? ". tanya Adi
"aah.. kamu tau ya? oh... iya ya.. karna kamu yang ngirim amplop merah itu pasti tau tempat dimana aku berada kan, tapi tunggu...! kenapa kamu kurang kerjaan mencari tau aku hmm? ". cecar Anna dengan galak.
Adi mengulum senyum manisnya, "bukankah aku sudah bilang aku punya hutang yang banyak padamu".
Anna langsung menganga, "dengan memberi amplop merah itu? apa itu membayar hutang? siapa yang minta kamu harus kirim surat heh? ".
"bawel..! ". Adi mencubit dagu lancip Anna yang terdiam menatap datar Pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.
Adi terbahak lalu bangkit dari sofa mengambil jasnya, Anna menghela nafas panjang.
"huuh..! setidaknya aku tidak terlalu menderita menikah dengannya". gumam Anna menarik nafas dalam-dalam berusaha menerima sifat menyebalkan khas milik Adi itu.
membayangkan Anna menikah dengan Pria yang dijodohkan oleh Om nya pada Anna membuat Anna hampir gila saja, Ia pernah bertemu dengan Fendy yang ternyata hanya Pria gila yang menatap kotor dirinya, Anna yakin Pria itu akan menginjak-nginjak harga dirinya jika Anna menikahi Pria seperti itu.
lebih baik Anna menikah dengan Adi yang tak pernah menatap kotor padanya dan terlihat seperti Pria baik walaupun kekurangannya adalah Pria menyebalkan bagi Anna, di malam pertama mereka berdua saja bisa-bisanya bertengkar mulut hanya karna handuk.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Zanzan
sek ta lah... masa Leonard gak bisa tegas ma om nya anna seh... jek takuty ma su ruben... padahalkan itu perusahaannya...
2024-01-20
1
Astri
😀😀😀😀
2024-01-19
2
Agatha Novelia
lanjut thorr
2023-01-26
1