.
.
.
Anna, Sekar dan Caca kembali ke Mansion Anna, mereka terlihat begitu bahagia dan ceria.
"eh..? Suami..? udah mau berangkat? ". Cengir Anna dengan riang melihat Adi hendak keluar.
Adi tersenyum tipis melihat raut wajah bahagia Anna, pasti karna menginap di Mansion Arkatama.
"aku kan bilang mau ke Singapura!". kata Adi dengan senyuman.
Anna menepuk jidatnya, "aah... aku melupakan itu, aku ikut..! aku mau lihat pasienku". Anna merangkul lengan Adi.
Caca menarik Sekar yang tampak semangat melihat Anna tengah bermanja pada suaminya, sebenarnya Anna belum mencintai Adi tapi menganggap Adi sebagai sahabat baik yang selalu menuruti keinginannya.
"apa kamu udah sarapan? ". tanya Adi
"udah, kak Nana tidak akan mengizinkan kami keluar dari Mansion dalam keadaan perut kosong". jawab Anna dengan senyuman.
Adi mengangguk merangkul bahu Anna membawa pergi Istrinya itu yang kini sedang bertingkah manja karna lagi happy.
Radit menyelesaikan pekerjaan Adi di Mal ANA, sementara Sekretaris Imran mengikuti Adi dan Anna yang bergandengan tangan begitu mesra padahal alasan Adi saja yang tidak mau Anna hilang, Anna tidak mempermasalahkan hal itu.
"kenapa aku bisa melihat Cinta dan kelembutan dimata Tuan Adi ya? tapi dimata Nona Anna hanya kebahagiaan bukan binar Cinta, sebenarnya apa hubungan mereka ya? ". batin Sekretaris Im kebingungan.
"mau kemana? ". tanya Adi
"eeh.. ?lihat itu! ". tunjuk Anna memelas.
"kepulangnya saja bagaimana hm? sekarang kita sudah terlambat". bujuk Adi dengan lembut.
Anna memegang lengan Adi dan melihat jam tangan suaminya, alhasil Anna mengangguk patuh mengikuti suaminya yang langsung ke Singapura tempat Perusahaan Cabang Asia Group.
.
.
kedatangan Anna di Perusahaan Asia Group yang ada Singapura membuat semua pekerjanya panik dan bingung lalu Anna hendak berbicara dalam bahasa Inggris tapi ternyata Adi yang sudah berbicara dalam bahasa Inggris juga.
Anna langsung tersenyum bahagia memeluk Adi dengan manja seolah menunjukkan pada mereka semua Adi adalah Pria yang Ia cintai supaya mereka menghormati Adi seperti Anna menghormati suaminya yang baik itu.
Adi mengulum senyum manisnya meletakkan dagunya di puncak kepala Anna, lalu berubah dingin ke arah bawahan barunya itu.
"tuh kan..! aku yang tua saja bingung hubungan mereka". batin Sekretaris Im.
Sekretaris Im berbicara dan mengatakan bahwa Anna dan Adi sudah menikah lalu Adi sekarang menduduki posisi sebagai Presdir tertinggi Asia Group menggantikan Leonard.
urusan selesai, Adi menemani Anna ke sebuah Mansion tertutup dimana Pasiennya yang Alergi manusia itu mengurung diri.
Adi mendengar pembicaraan mereka dalam bahasa Tamil, Adi tau artinya namun yang menjadi pusat perhatian Adi adalah saat Anna begitu lancarnya berbicara pada Pasiennya yang ingin menyerah saja alias tidak mau sembuh lagi.
.
.
di dalam kamar, Mansion Singapura.
"kenapa kamu begitu gigih mau menyembuhkannya Anna? bukankah kamu mendengarnya sendiri dia mau menyerah dengan hidupnya". tanya Adi basa-basi ke Anna.
Anna tersenyum, "tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan Adi, aku belajar itu dari Kak Nana".
"dulu aku juga pernah menyerah pada diriku sendiri tapi Kak Nana hadir membuatku sembuh seperti sekarang". sambung Anna.
Adi tersenyum, "kamu sangat mengagumi Kakakmu ya? kalau dia bisa menyembuhkanmu kenapa tidak bertanya padanya kira-kira apa obat untuk Pasienmu tadi".
Anna tersenyum lebar, "jawaban kak Nana tidak ada di aturan medis, kata kak Nana Lelaki itu tidak mempercayai siapapun maka nya penyakit itu hadir karna pemikiran nya sendiri".
"benarkah? apa ada penyakit semacam itu karna pemikiran kita sendiri? ". tanya Adi yang baru tau.
"iya..! aku sudah mengirim suster kepercayaanku padanya, butuh waktu lama bagi Suster itu untuk mendapatkan kepercayaan Pria itu". kata Anna
"kamu yakin Suster itu bisa dipercaya? ". tanya Adi
"tentu saja..! dia orang yang pernah ku bantu juga sama sepertimu, aku yakin dia bisa menyembuhkan Pria itu, lagian dia butuh uang untuk membiayai kuliah saudara kembarnya yang mengambil jurusan kedokteran". jawab Anna
Adi tidak mengerti tapi mendengarkan cerita Anna sampai Ia faham, bahwa Suster itu sudah tamat kuliah dengan jurusan keperawatan tapi saudara kembarnya belum kuliah, mereka saling menghidupi satu sama lain kini giliran gadis itu yang menyekolahkan saudara kembarnya namun Ia ingin saudara kembarnya mengambil jurusan kedokteran yang biaya kuliahnya jauh lebih besar.
"aku ke kamar mandi ya? ". Anna tersenyum lebar izin ke Adi yang mengangguk dengan senyuman.
"dia benar-benar berhati malaikat". gumam Adi mengulum senyum manisnya melihat pintu kamar mandi sudah tertutup rapat.
.
.
Anna berbincang dengan suster yang memiliki saudara kembar itu lewat telfon,
Adi merangkul bahu Anna yang sibuk berbicara di telfon memasuki bandara, mereka akan terbang ke Amerika, dibelakang ada Sekretaris Im yang mengikuti sepasang suami istri itu.
Sekretaris Im memang tidak pernah melihat Adi berkata kasar pada Anna, malahan Anna sering mengomel ke Adi tanpa diketahui oleh Adi bahwa Sekretaris Imran sering menguping pembicaraan Adi dan Anna tujuannya untuk mencari tau saja kepribadian Adi baik atau tidak, sebab didepan banyak orang Adi seperti memiliki kepribadian yang kejam tak punya hati.
tapi setelah mencari tau kini Sekretaris Im mengerti mengapa Leonard percaya pada Adi menggantikan posisi Leonard.
"sudah..! ponselnya matikan Anna! ". pinta Adi
"iya.. iya". Anna segera mengatakan pada Suster kepercayaannya lalu mematikan panggilannya.
Adi mengelus kepala Anna, sebenarnya Adi bahagia kemana pun Ia pergi ditemani oleh Anna yang merupakan kekuatan baginya menjadi lebih berani menghadapi siapapun.
di Amerika,
Anna menganga lebar melihat betapa tegasnya Adi menghadapi para pekerja Kakeknya yang keras kepala, sebelumnya Anna tidak tau sifat tegas Adi baru kali ini Anna melihatnya.
"Nona tidak apa-apa? ". tanya Sekretaris Im ke Anna.
"tidak apa pak..! apa Suamiku memang seperti itu?". tanya Anna serius menatap Sekretaris kepercayaan Kakeknya.
"benar Nona..! Tuan Besar Leonard membebaskan cara Tuan Adi menghandel Perusahaan Asia Group". jawab Sekretaris Im.
"sebenarnya Tuan Adi mirip dengan Alm. Papanya Nona". cicit Sekretaris Im dengan sopan.
Anna menatap Adi dari jauh, "benarkah? apa Papaku orang yang sangat tegas?". tanya Anna dengan lirih.
"benar Nona.. sangat tegas, berwibawa, dan sangat kejam pada lawannya namun saat itu....". Sekretaris Im tidak melanjutkan kata-katanya.
"tidak apa Pak..! aku mengerti". senyum Anna menghapus air matanya yang tau Pria disampingnya menjaga hatinya supaya tidak menderita membahas kedua orangtua nya yang telah tiada.
tidak ada yang berkutik melawan perkataan Adi, semua pimpinan tinggi yang keras kepala tadi langsung membeku ditempat di bentak dan dikata kasari oleh Adi yang mengingatkan mereka pada satu sosok yaitu alm. Papa nya Anna.
Adi berbicara dengan penuh wibawa pada para pimpinan Asia Group di Amerika, Ia mengatakan dengan sopan namun menohok dalam bahasa Inggris pada mereka semua untuk tidak membahas umur diantara mereka.
Adi memang jauh lebih muda tapi punya pengalaman dalam hal bisnis, bahkan Mal ANA saja bisa sukses didirikan sendiri oleh Adi yang memiliki tekad yang sangat kuat untuk berhasil.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Oi Min
Adi top markotop is de bes lah
2023-12-05
2
AndTea
Adi kereeeen
2023-03-06
1
لازوردي
baru mulai baca setelah terkumpul beberapa bab.
siap utk maraton 🏃♀️
2023-02-11
1