.
.
.
Adi keluar dari kamar dan langsung pergi ke kamar Leonard.
"Kakek? ". Adi memberi hormat pada Leonard.
Leonard menyunggingkan senyumnya, "ada apa nak? sepertinya kamu sedang ada masalah..! coba cerita sama kakek". Leonard meminta Adi duduk disampingnya.
Adi tersenyum tipis, Pria tua ini sangat murah hati menerima Adi yang berasal dari kalangan orang susah, bahkan percaya pada Adi padahal bisa dikatakan dirinya hanya orang asing.
Adi menceritakan apa saja yang Ia alami di Perusahaan Asia Group, Leonard begitu bangga dengan kepintaran Adi menghadapi masalah Perusahaan besar yang penuh dengan manusia bermuka dua.
"hebat nak...! lakukan saja apa yang menurutmu benar, kamu memiliki kuasa penuh atas Perusahaan itu". kata Leonard menepuk-nepuk pundak Adi.
"izinkan Adi bertanya Kek". kata Adi serius.
"hmm.. boleh tanyakan saja". jawab Leonard.
"kenapa Kakek begitu percaya padaku? bukankah kakek tau aku hanya berasal dari kalangan biasa bahkan Ayahku sendiri membawa Istri mudanya yang membuat petaka bagi aku dan Mamaku, keluarga ku hancur Kek..! diluar sana aku percaya kalau semua orangtua atau wali ingin menantu idaman yang berasal dari keluarga baik-baik". Adi
Leonard tersenyum, "dulu Kakek juga membenci orang-orang miskin yang hanya memanfaatkan kakek saja tapi setelah bertemu Nana, semua berubah Nak...! Nana adalah alasan Kakek bisa mempercayai kalian yang pernah disakiti dulunya".
Adi berkaca-kaca tapi tidak meneteskan air mata,
"hidup orang yang pernah disakiti lebih mulia dari apapun, Kakek yakin kamu tidak akan menyakiti orang yang pernah berbuat baik padamu". jawab Leonard.
Adi tersenyum tipis, "Anna".
"benar sekali...! Anna mungkin masih anak-anak tapi hatinya bersih selalu mengikuti Nana dan apapun yang membuatnya bahagia dengan mengikuti Nana, Kakek yakin Anna tidak akan menyia-nyiakanmu pasti dia menghormatimu kan? ". Leonard.
"iya Kek! ". jawab Adi.
"Nana memberi nasehat padanya saat hari Ijab kabul kalian sudah selesai, kamu tau sendiri kan bagaimana patuhnya Anna pada Kakak kesayangannya itu". Leonard.
Adi mengulum senyumnya, "Iya Kek..! Adi akan mematuhi apapun perintah Kak Nana, siapapun yang Anna sayangi akan menjadi orang yang Adi sangat hormati".
Adi juga mengatakan saat pertama kali bertemu dengan Anna selalu saja menyebut nama Kak Nana yang membuat Adi tau kalau Nana adalah wanita yang mulia, menyembuhkan Anna memberi kehidupan untuk Anna, hingga membentuk kepribadian ceria gadis itu yang kini sudah sah menjadi istrinya.
Adi tidak menyembunyikan apapun dari Leonard karna Leonard sudah mengetahui tentang masa lalunya, Ia sampai terharu saat Leonard sudah tau tapi masih mempercayainya.
Adi berjanji tidak akan menghianati Anna maupun Leonard, sebenarnya Leonard ingin punya Cucu laki-laki juga yang bisa menggantikannya tapi takdir berkata lain, anak dan menantunya meninggal karna kecelakaan beruntung Cucu nya Anna selamat dari kecelakaan itu walau harus lumpuh total.
"kakek salah menyayanginya saat itu, wajarlah Kakek hanya ingin dia tetap baik-baik saja tanpa Kakek sadari malah membuatnya kesepian karna peraturan kakek". lirih Leonard mengenang masa lalu.
Adi mendengarkan masa lalu kelam Anna yang membuat hati kecilnya menangis, pantas saja Anna begitu mengagumi Nana yang merupakan pelita dikegelapan Anna, Adi masih beruntung punya ingatan bahagia tentang Mama nya sementara Anna tidak sama sekali.
"terimakasih Kakek sudah memberitau ku! ". Adi memegang tangan Leonard dengan senyuman tipis yang lembut.
Adi tidak tau masa lalu kelam Anna hanya tau garis besarnya saja Anna pernah lumpuh dan kesepian tidak punya orangtua.
Leonard terkekeh menghapus air matanya, "lakukan saja apa yang membuatmu benar di Perusahaan Asia Group nak..! Sekretaris Im akan selalu mendukungmu".
"Aku tidak akan merusak kepercayaan Kakek". kata Adi penuh tekad.
mereka berbicara cukup lama seperti seorang Kakek ke Cucu kandungnya saja.
.
di kamar Adi menerima panggilan telfon dari Anna.
"iya..! ". jawab Adi
"Adi... aku boleh menginap di Mansion Kak Nana?". tanya Anna memelas diujung telfon.
Adi bisa mendengar ocehan Rose pada Sekar dan Caca,
"gadis ini benar-benar membuatku menggila.. dia tidak mencintaiku tapi meminta izin padaku". batin Adi terharu.
"iya Anna..! jangan lupa makan ya? ". Adi memberi izin.
"yeee....!! terimakasih suamiku... muah..." pekik Anna dengan bahagia mendapat izin dari suaminya.
tut.. tut.. tut..
Adi tertawa pelan, "istriku ini benar-benar menggemaskan". gumam Adi mengulum senyum menawannya.
Adi kembali berbaring di ranjangnya dan melihat Ipednya, Ia memperhatikan semua laporan yang diberikan oleh Sekretaris Im Perusahaan Asia Group, betapa kaya nya Perusahaan Asia Group melihat nominal uang masuknya itu, tapi tak membuat Adi ingin menguasai Perusahaan itu, keinginan terbesar Adi hanya satu yaitu memiliki Anna dan dicintai oleh Anna.
di Mansion Arkatama,
"bagaimana sayang? ". tanya Nana lembut ke Anna.
"hehehe..! Anna diizinkan kok Kak.. boleh kan Anna tidur disini? kan Anna udah minta izin sama suami". manja Anna memeluk Nana sambil mendongakkan kepalanya.
Nana terkekeh mengelus kepala Anna, "iya sayang..!"
"Kakak..? jangan peluk Mama nanti adek kami sesak". Ren melepaskan pelukan Anna dan Nana.
Nana tergelak sedangkan Anna memberengut manyun, "dasar Ren ya? mau kakak jemur diterik matahari besok siang? ".
"Ren bukan ikan asin". jawab Ren menarik tangan Nana menjauhi Mama nya dari Anna yang semakin kusut saja wajahnya.
Sekar dan Caca menarik tangan Anna sampai duduk didekat Rose yang sibuk bermain barbie,
"udah tau Kak Nana hamil, baik Ren maupun Bang Arka sangat posesif sama kak Nana, masih aja di tempelin kak Nana nya". omel Sekar.
"kan aku kangen sama kak Nana". jawab Anna mendengus.
"Kak.. Ini baju barbie nya yang baru". kata Rose
Anna tersenyum lebar ke Rose lalu menciumi wajah Rose sebagai pelarian, Rose terlihat biasa saja di ciumi oleh Anna karna sudah terbiasa.
"Kakak..! ". rengek Rose menatap kesal ke Caca
Caca tertawa kecil, "sini cium kakak! ". pinta Caca
alhasil Rose mencium pipi Caca, Rose merasa dipermainkan oleh ketiga kakak cantiknya itu pun memasang raut wajah kesalnya yang terlihat sangat menggemaskan.
lama-lama Rose mulai mengantuk saat Caca, Sekar dan Anna bertengkar mulut memperebutkannya.
"sayang? sama kakak aja ya?ehh? ". Anna memutar kepalanya melihat ke arah Rose yang ternyata sudah tertidur pulas di kasur tipis yang dibentang dilantai kini.
seketiga ketiga gadis cantik itu terkekeh pelan tapi tidak mengeluarkan suara, mereka bertiga berbaring disamping Rose menyelimuti gadis mungil itu lalu mereka memejamkan mata, Caca yang diujung tidak bisa melihat Rose pun berpindah tempat hingga tidur di atas kepala Rose.
Arka masuk ke Ruangan itu hendak memindahkan Rose tapi melihat Rose dipeluk mesra oleh Anna dan Sekar pun membuatnya tersenyum, Arka mematikan lampu lalu menutup pintu Ruangan itu.
jarang sekali Sekar, Anna dan Caca berkumpul dengan Rose sebab mereka bertiga sangat sibuk, jadi Arka tidak mengacaukan kedekatan mereka bertiga pada Putri kecilnya.
"kenapa sayang? ". tanya Nana melihat Arka senyam-senyum memasuki kamarnya.
"mereka bertiga tertidur memeluk putri kita sayang". jawab Arka.
Nana tertawa, "biarkan saja..! mereka jarang berkumpul juga".
"ayo tidur sayang..! Istriku sedang hamil tidak boleh kekurangan jam istirahat". Arka
Nana mengangguk dengan senyuman langsung masuk ke pelukan suaminya, Arka menciumi kening Nana bertubi-tubi dan mendekap istrinya dengan erat tanpa membuat Nana sesak nafas.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
wiwik
selamat pagi semuanya
2023-01-26
3