.
.
Radit diam saja, Ia tidak lagi bisa membujuk Adi jika Pria itu sudah menetapkan pemikiran.
Radit tau pernikahan kontrak Adi dengan Anna, andai saja Anna tau begitu besarnya Cinta Adi pasti Anna akan merasa bersalah pada Adi, namun Adi meminta kepada orang sekitarnya untuk tidak memberitau Anna.
Anna memiliki hati yang bersih, ia tidak akan sanggup memperalat orang yang mencintainya dengan tulus seperti Adi, saat ini Anna hanya berpikir kalau Adi itu hanya ingin membalas budi saja atas perbuatan baiknya dulu pada Adi.
di Perusahaan Asia Group.
Adi menerobos masuk ke Ruangan Rapat penting tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, semua orang yang ada di Ruangan Rapat berdiri menatap Adi dengan heran.
mereka semua bingung bagaimana Adi bisa masuk ke Ruangan Rapat, sementara tidak sembarang orang yang bisa masuk ke Ruangan Rapat mereka.
"siapa kau? ". tanya Roben yaitu Om nya Anna.
Adi mengabaikan Roben,
"penjagaaaa....! apa kalian tidak bisa melihat kami sedang rapat?? kenapa kalian membiarkan orang asing masuk hahhh? ". teriak Roben.
"orang asing? ". beo Adi terkekeh kecil.
Roben berbalik menatap Adi, Ia semakin kebakaran jenggot melihat Adi yang dengan santainya duduk di Kursi Kebesarannya.
Radit menahan tubuh Roben saat hendak mendekati Adi lalu mendorong Pria paruh baya itu menjauh, "siapa kau...? sialan kaliann...!". marah Roben menggema.
"aku adalah Suami Annastasia yang sah..! dan...." Adi melirik ke arah Roben.
Roben membelalakkan matanya, "apa maksudmu? keponakanku tidak mungkin sudah menikah, dia akan menikah dengan Fendy.. bukan kau.. kau siapa?? jangan mengaku.. ngaku ya? ".
Adi menyeringai, "aku berbohong? kalau begitu coba tanyakan pada Sekretaris Imran".
Sekretaris Imran pun masuk ke Ruangan rapat, Roben semakin kalap Ia berjalan cepat ke arah Adi karna tidak terima dipermainkan namun di dorong sekali lagi oleh Radit.
"kau tidak tau siapa aku hah?? aku Presdir Asia Group menggantikan Paman ku..! ". marah Roben.
"sekarang Perusahaan Asia Group di pimpin oleh Tuan Aditya Pratama menantu kesayangan Tuan Besar Leonard". tegas Sekretaris Im
semua pekerja Asia Group saling pandang tidak percaya, Sektetaris Im menjelaskan situasinya dan akhirnya mereka percaya kalau Adi memang suaminya Anna.
Adi melakukan VC dengan Leonard lalu menghubungkannya ke layar besar didepan mereka semua,
"Aditya Pratama akan menjadi Presdir Asia Group, kalian harus menghormatinya, perintahnya adalah perintahku.. mengerti...! ". Leonard berbicara dengan tegas.
"baik Tuan Besar". jawab semua yang ada di Ruangan rapat.
panggilan pun terputus,
"dengar Om? aku adalah Presdir disini..! kursi ini untukku". senyum sinis Adi.
Roben menarik tangan Sekretaris Imran membawa Pria itu keluar dari ruangan rapat dengan wajah merah menahan amarah yang akan meledak.
Adi menatap satu persatu orang-orang yang akan bekerja dengannya kedepannya,
"kalian mengenalku? ". tanya Adi dengan nada dingin tak lupa mengeluarkan aura intimidasinya yang kuat membuat semua yang ada di dalam Ruangan gemetar.
aura intimidasi Adi sama seperti Alm. Papanya Anna yang pernah menjadi Presdir Asia Group namun takdirnya memiliki umur yang pendek.
"kenal tidak? ". bentak Adi sekali lagi
"eeh..? ke.. kenal Tuan.. Kenal". jawab mereka semua dengan nada bergetar dan kepala tertunduk dalam.
Radit tersenyum miring saja, Ia sudah mencari tau kebusukan orang-orang yang berada di dalam Ruangan ini adalah orang kepercayaan Roben.
"kita lihat bagaimana hasil kerja kalian kedepannya..! jika aku tidak puas akan aku pecat kalian semua lalu digantikan dengan orang baru pilihanku". kata Adi dengan tegas.
getar -getar...
semua yang ada di Ruangan Rapat masih gemetar, perlahan aura Adi seperti mencekik leher mereka semua tapi tidak ada yang berani sekedar mengangkat kepala.
Adi bangkit lalu menendang kursi yang tadi Ia duduki, "ganti kursi itu...! ". titah Adi.
"baik Tuan". jawab Radit
"ingat...! bakar Kursi itu setelah dapat gantinya". titah Adi dengan serius tak lupa mengeluarkan sorot mata tajam.
Adi meninggalkan ruangan rapat itu di ikuti oleh Radit, semua yang ada di Ruangan Rapat itu langsung menarik nafas dalam-dalam, ada yang sampai berdiri lalu terduduk dilantai saking lemasnya seperti tak bertulang.
"kejamnya...? ".
"kenapa Nona Anna memiliki suami seperti itu? ".
"aku tidak kuat..! ".
"Pak Roben sudah kalah".
"aku tidak tau berapa lama lagi aku bertahan disini jika memiliki Tuan seperti itu".
gosip-gosip orang yang ada di Ruangan Rapat itu,
Adi mengelilingi Perusahaan Asia Group, Ia dengan cepat menghafal di ikuti oleh Radit dan Sekretaris Imran, kini Roben hanya menduduki posisi Manager Umum seperti dahulu kala.
Roben mengepalkan tangannya melihat Adi dari jauh diperlakukan begitu hormat,
"kenapa jadi begini..? kenapa Anna menikahi Pria ini tanpa sepengetahuanku? ". geram Roben dengan gigi gemeretak.
Roben segera meninggalkan Perusahaan itu dan pergi ke Mansion Anna yang dijaga ketat oleh banyak Pengawal, tidak ada yang bisa masuk ke Mansion itu tanpa Izin Anna atau Adi.
Sekar yang dihubungi oleh penjaga pun datang dengan sepeda motor lalu turun dari motornya mendekati gerbang yang masih di tutup rapat.
Sekar mendatangi Roben, "Om Roben? ngapain kesini?? ".
"heii.. anak pungut...!! cepat bukakan pintu ini..! ". teriak Roben.
Sekar berubah datar, "dasar...! tadinya aku mau bukakan untuk Om tapi sepertinya aku berubah pikiran, maaf ya Om..! anak Pungut ini harus menyapu dapur".
Roben berteriak memanggil Sekar, menyumpah serapahi Sekar hingga Han datang namun dicegat oleh Sekar.
"jangan Pa..! Papa fokus sama Pekerjaan Papa saja, nanti Anna bisa marah membiarkan om nya masuk ke Mansion Anna". peringatan Sekar.
Han pun pun menurut naik ke motor Sekar melaju ke Mansion Anna meninggalkan Roben yang berteriak, memaki dan marah-marah tak jelas.
Roben tak terima posisinya yang selama ini sangat Ia impikan diambil oleh Suami Anna, saat ini Roben ingin menemui Anna mengapa gadis itu berani membantahnya bahkan menikah dengan Pria lain tanpa sepengetahuannya.
jarak dari gerbang ke Mansion sangat jauh jadi tidak bisa mendengar apapun yang terjadi di gerbang kalau tidak dikabari.
.
Adi sudah kenal dengan setiap sudut Perusahaan Asia Group, sebenarnya Perusahaan Pusat Asia Group bukan di Indonesia melainkan di Amerika tapi karna Anna ingin tinggal di Indonesia jadi Leonard membuat Perusahaan Pusat di Indonesia sedangkan Perusahaan yang ada di Luar Negri adalah Perusahan Cabang.
"sudah..! ayo kita Ke Mal ANA". ajak Adi ke Radit.
Radit dengan cepat mengangguk dan berlari mengambil mobilnya yang diantar oleh penjaga, tak lupa juga Sekretaris Im membukakan pintu mobil untuk Adi, semua para pekerja Asia Group menunduk hormat ke Mobil Adi yang langsung pergi.
"apa tidak repot selama berhari-hari Adi akan seperti ini? huh...!! apa peduliku? dia sendiri yang mau dimanfaatkan oleh Nona Anna". batin Radit
tidak ada kerutan malas di wajah Adi karna kesibukannya itu, Pria itu masih datar dan tenang saja, padahal kedepannya hidup Adi akan dalam masalah besar, tapi Adi tidak takut demi melindungi Anna apapun akan Adi lakukan walau masuk ke mulut buaya sekalipun.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Frando Kanan
idih....lo jg sama...ngapain berani ancam2an? lo kira lo boss perusahaan? ckckck 🙄
2024-05-02
0
Zanzan
perasaan... asistennya yg enak cuma ara ma abi... ngedukung banget ke bos nya...
2024-01-20
2
Astri
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-19
1