bab 17

Siang ini, mentari di kota Bekasi bersinar amat terik. Safa mendatangi sebuah kedai makanan bertema saung. Beberapa waktu tadi, ia menerima panggilan telepon dari wanita yang pernah ia tolong dulu.

Awalnya dia heran, tahu nomornya dari mana wanita paruh baya itu. Namun, ia tak ingin banyak bertanya. Toh, Beliau orang baik. Dan hanya ingin mengajaknya bertemu di luar jam kerja. Tidak masalah.

Gadis berhijab biru muda itu berjalan di sebuah jalan setapak di sisi kolam. Seorang wanita cantik walau usianya sudah tidak muda lagi melambaikan tangannya sebentar yang di sambut senyum Safa.

"Assalamualaikum, Bu."

"Walaikumsalam warahmatullah. MashaAllah, senangnya bisa ketemu kamu lagi." Bu Ayattul langsung memeluk tubuh Safa.

"Saya sempat terkejut saat menerima telepon dari Ibu. Nggak nyangka aja–" Safa tertawa.

"Hahaha, sebenarnya saya dapat nomor kamu dari kepala sekolah tempat kamu mengajar. Maaf kalau ibu lancang."

"Enggak, kok, Bu. Aku hanya terheran-heran saja. Karena kita nggak pernah ketemu sebelumnya. Berarti ibu kenal Bu Fajriah?" Tanyanya, yang belum paham seperti apa wajah Ditjen GTK tersebut. Bu Ayattul hanya tersenyum sebelum memanggil pelayan untuk melayani pesanan mereka.

Beberapa menit berlalu. Safa hanya memesan Es kelapa muda saja. Ia tidak enak hati untuk memesan makanan. Walau sudah di paksa namun ia tetap tidak mau. Hingga Bu Ayattul pun sama. Beliau hanya memesan minuman dingin saja untuk membasahi kerongkongannya yang kering.

"Kamu pasti heran, kenapa saya sampai meminta kamu untuk bertemu disini," tuturnya sambil mengaduk minuman menggunakan sedotan.

Safa baru menyadari tubuh ramping Bu Ayattul terbalut baju batik dinas. Apa mungkin Beliau juga guru?

"Sedikit, Bu. Apakah ada hal penting? Sampai-sampai Bu Ayattul meminta nomor saya ke Bu Fajriah."

"Sebenarnya ada. Ini berkaitan dengan hal pribadi."

"Maksud, Bu Ayattul?" Safa mengangkat satu alisnya.

"Ibu langsung aja, ya, ngomong-nya. Jujur Ibu takut, akan menyinggung kamu."

Safa bergeming. Bagian keningnya berkerut.

"Semua udah ibu pikirkan matang-matang. Dan ibu sadar ini pasti bakalan nggak sopan, Nak."

"InshaAllah, enggak papa, Bu." Safa menunggu, ia duduk dengan posisi amat sopan.

"Kamu belum menikah, kan?" Tanyanya. Safa menggeleng pelan.

Wanita di hadapan Safa kembali terdiam untuk menyiapkan kata-kata. Dalam hati menyimpan kekhawatiran. Alih-alih mendapatkan hati gadis itu untuk anaknya. Kalau Safa malah jadi tersinggung bagaimana?

"Ibu?" Panggil Safa lirih hingga membuyarkan lamunan wanita di hadapannya.

"Begini. Ibu mau cerita sedikit, ya. Tentang seorang pemuda yang memiliki nama besar di kancah hiburan. Ia tak hanya memiliki nama beken dikalangan anak-anak muda. Namun, dibalik ketenarannya ia justru terjerumus dalam lubang hitam."

Safa mendengarkan dengan cermat. Walau ia belum paham, arah pembicaraan ini kemana. Namun, ia berusaha untuk tetap mendengarkan.

"Pertanyaan ibu, apa laki-laki seperti itu masih berhak mendapatkan kebaikan dari Allah SWT."

Gadis berjilbab panjang itu tersenyum manis. "Semua orang berhak mendapatkan kebaikan, Bu. Juga kesempatan untuk berubah."

"Tapi, bagaimana kalau dia benar-benar pelaku dosa besar? Karena yang ibu tahu, manusia baik-baik hanya akan berpasangan dengan manusia yang baik-baik juga."

"Tidak semua..., terkadang manusia di beri pasangan yang mana pasangannya itu di jadikan ujian untuknya. Contoh, Nabi Nuh as, dan Nabi Luth as. Istri mereka Durhaka padahal Suaminya adalah Nabi. Contoh lainnya, Asiyah yang beriman kepada Allah ia justru mendapatkan Fir'aun yang terlaknat. Intinya, kita tidak bisa menafsirkan kata-kata yang baik maka akan mendapatkan yang baik, dengan pemikiran kita. Baik bagi Allah terkadang tak terlihat baik bagi kita. Ini hanya faktor sudut pandang saja. Mau melihat kebaikan itu dari sisi mananya."

"Jadi semua orang boleh berharap untuk mendapatkan pasangan yang jauh lebih baik di atasnya?"

"Tentu, Bu. Karena manusia tidak berhak memvonis dosa seseorang. Allah SWT lebih berhak menilai orang bukan mahluk. Kalau jodoh, mau bagaimana lagi."

Bu Ayattul tersenyum lega. Semoga ini adalah awal untuknya bisa menjodohkan Arifin dan Safa.

"Nak..," tangan Bu Ayattul menggenggam tangan Safa. "Menurutmu, apakah masa lalu dari orang yang akan jadi pendampingmu itu penting?"

"Emmm, tergantung, Bu. Kalau dia sekarang sudah baik sesuai kemauannya. Maka akan baik pula jalan kedepannya. Karena, Safa itu perempuan. Yang harus di didik juga oleh pasangan Safa nantinya."

"Begitu, ya?" Bu Ayattul kembali kehilangan harapan.

"Maaf, kalau boleh tahu. Kenapa Ibu berkata seperti ini?"

"Sebenarnya, ibu mau mengenalkan kamu sama anak Ibu. Tapi ibu takut, kamu akan menolaknya. Karena dia bukan anak yang alim dan paham agama," tuturnya. Safa sendiri hanya diam saja. Menggigit bawah bibirnya. "Tapi, ibu berharap sekali. Kamu mau berkenalan dengan anak ibu itu."

Di luar dugaan, pernyataan itu lantas membuat Safa tercenung. Sudah beberapa saat berlalu, gadis di depannya tak menjawab selain menyedot isi buah kelapa utuh di hadapannya. Apakah dia tersinggung karena ini...

"Ibu benar-benar minta maaf, Nak Safa. Mungkin kamu sudah tersinggung karena pernyataan mendadak ini. Apalagi, kita belum saling kenal terlalu jauh. Ibu hanya merasa jatuh hati pada akhlakmu. Dan amat teringin mendapatkan menantu seperti kamu."

"Safa bukan tersinggung. Hanya bingung ingin menjawab apa. Safa juga merasa gugup, Bu."

Wanita paruh baya itu tersenyum. "Tempo hari saya bertemu Ayahmu dalam acara rapat. Dan, saya juga janji mau mendatangi keluargamu. Kita akan bicarakan ini lebih dalam. Sekalian, kamu bisa melihat anak ibu."

Sepertinya ibu Ayattul benar-benar serius. Tapi seperti apa anak laki-lakinya. Apakah cerita pemuda tadi merupakan gambaran putranya? Kalau ternyata iya?

Mereka masih melanjutkan pembicaraan hingga tak terasa sudah terlewat waktu satu jam. Sehabis berbincang merekapun pergi ke tujuannya masing-masing.

🍃

🍃

🍃

Setelah beberapa hari mendekam di tahanan. Arifin mendapatkan keringanan hukuman. Permintaan untuk rehabilitasi di setujui. Arifin bisa bebas dengan syarat wajib lapor. Ia juga masih dalam pengawasan BNN. Serta wajib tinggal selama sekurang-kurangnya satu bulan di rumah rehabilitasi. Demi menghilangkan ketergantungannya pada obat-obatan terlarang ity.

Dalam perjalanan dari rumah rehabilitasi, Bunda tak banyak bicara. Suasana mobil hening. Tak da yang berbicara satupun. Sebuah helaan nafas terdengar seraya tangan Bunda menyerahkan selembar foto untuk putranya.

"Namanya, Safa..., hari ini kita akan langsung ke rumah orang tuanya. Untuk melamar."

"Apa? Sekarang juga?" Arifin tercekat ketika mendengar perkataan ibunya baru saja.

"Kamu udah sepakat sama, Bunda!"

"Ya, tapi nggak sekarang juga, Bun? Arifin baru keluar dari rehabilitasi. Biarlah Arif berpikir dulu. Menikah nggak seperti kita mencari barang kesukaan. Arif harus siap lahir dan batin." Bantahnya tanpa melirik apalagi menyentuh foto yang tergeletak di pangkuannya.

"Bunda nggak peduli. Keputusan Bunda udah tepat. Kita akan datangi keluarganya dan melamar putrinya untukmu."

"Tapi, Bun?! Please...!" Arifin terlihat frustasi dengan permintaan ibunya. Sementara Bu Ayattul tak lagi menggubris rengekan anak semata wayangnya. Ia tetap teguh pada janjinya untuk datang siang ini ke rumah Ulum.

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

benar2 seperti langit dan bumi kelakuan afin dan shafa😔

2023-07-01

0

Nurmalia Irma

Nurmalia Irma

yaaa ampuun thoor...kalau sudah baca karya islami karyamu aku suka jafi

2023-04-07

2

meE😊😊

meE😊😊

bner2 ujian yg berat klo shafa mnikah ssma arif..smoga km bs sbar ya fa n mnjdii ladangg pahala mu

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan karakter.
2 Bab 1
3 Bab 2
4 bab 3
5 bab 4
6 Bab 5
7 bab 6
8 Bab 7
9 bab 8
10 bab 9
11 Bab 10
12 bab 11
13 bab 12
14 bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 bab 17
19 bab 18
20 bab 19
21 bab 20
22 Bab 21
23 bab 22
24 Bab 23
25 bab 24
26 bab 25
27 bab 26
28 bab 27
29 bab 28
30 bab 29
31 bab 30
32 bab 31
33 Bab 32
34 bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 pengumuman
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Author nyapa
56 Bab 53
57 Bab 54
58 Bab 55
59 Bab 56
60 Bab 57
61 Bab 58
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 Bab 74
79 Bab 75
80 Bab 76
81 Bab77
82 Bab 78
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Extra part 1
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Extra part 4
102 Ekstra part 5
103 Ekstra part 6
104 Ekstra part 7
105 Ekstra part 8 (final)
106 Sapaan terima kasih.
107 promosi Novel baru
108 Info Novel baru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
pengenalan karakter.
2
Bab 1
3
Bab 2
4
bab 3
5
bab 4
6
Bab 5
7
bab 6
8
Bab 7
9
bab 8
10
bab 9
11
Bab 10
12
bab 11
13
bab 12
14
bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
bab 17
19
bab 18
20
bab 19
21
bab 20
22
Bab 21
23
bab 22
24
Bab 23
25
bab 24
26
bab 25
27
bab 26
28
bab 27
29
bab 28
30
bab 29
31
bab 30
32
bab 31
33
Bab 32
34
bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
pengumuman
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Author nyapa
56
Bab 53
57
Bab 54
58
Bab 55
59
Bab 56
60
Bab 57
61
Bab 58
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
Bab 74
79
Bab 75
80
Bab 76
81
Bab77
82
Bab 78
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Extra part 1
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Extra part 4
102
Ekstra part 5
103
Ekstra part 6
104
Ekstra part 7
105
Ekstra part 8 (final)
106
Sapaan terima kasih.
107
promosi Novel baru
108
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!