bab 8

Beberapa Minggu telah berlalu...

Safa mulai berdamai dengan keadaan. Dia sudah bisa menerima apa yang terjadi. Walaupun sempat hidupnya kehilangan arah akibat tergerus kenyataan.

Takdir tidak bisa di tebak, dan tak bisa ia paksa untuk berpihak padanya. Bumi ini milik Allah, dan hanya atas izinnya lah semua terjadi.

Siang yang terik, Safa menghadiri sebuah acara majelis ilmu. Ia ingin menikmati hidupnya seperti sedia kala. Tak terkurung terus menerus dalam lingkup kesedihan yang dibuatnya sendiri.

Ustadzah Siti Khomariah. Adalah wanita paruh baya yang ilmunya sudah lumayan tinggi. Biasa mengajar ilmu fiqih di salah satu pondok pesantren.

Biasanya Safa memang tidak pernah absen, jika Beliau membuka tabligh di salah satu masjid yang rutin di buka setiap satu bulan sekali. Wanita berhijab panjang itu, selalu menarik setiap kajian yang ia bawakan sama seperti saat ini.

Seolah Safa tengah di nasehati. Kenapa temanya pas sekali, membahas tentang ikhlas patah hati jika itu keputusan dari sang pemilik hati.

"Aku tidak bisa hidup tanpanya ustadzah. Dia sangat berarti untukku," tutur beliau dengan nada yang terdengar sedih hingga beberapa diantara para jamaah tertawa. "Biasa ya, kalau sudah urusan hati. Kalian tidak akan pernah ridho untuk menerima kalau dia tidak jodoh. Seolah, hanya dia yang bisa membuat mu bahagia tidak ada yang lain."

Terdiam sejenak. "Hei, ladies!"

"Hei...!! Hahahaha" jawab serentak para jamaah wanita yang ada di sana.

"Emang cowok cuma satu di dunia ini? Sampai-sampai merasa dunia ini runtuh gara-gara Si Dia nggak jadi milik kita? Jelas enggak dong. Itu tuh, cuma ada dalam pikiranmu. Cuma ada dalam ketakutan yang kamu ciptakan sendiri. Padahal mah, dunia ini akan tetap berjalan biasa-biasa saja tanpanya. Betul apa betul?"

"Betul!!!"

"Nah, ulah Kitu... kita sebagai perempuan juga harus tegar. Hilang satu, tumbuh seribu. Di tinggal nikah satu Ikhwan, maka datang ribuan Ikhwan pengganti untuk melamar kita... Aamiinkan dong."

"Aaaaaamiiiiiiiin!"

"Kompak sekali, ya?"

"Hahaha..."

Safa yang berada di sana tersenyum. Memandangi wajah cantik yang terpancar cahaya keimanan dari Ustadzah Siti. Wajah yang sejuk di pandang walaupun tanpa riasan.

"Ada satu kisah. Tentang laki-laki bernama Salma Al-farizi dan sahabat seimannya Abu Dardak. Jadi Salman Al Farisi itu adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang berasal dari Persia. Dan beliau ini terkenal dengan kecerdikannya saat mengusulkan penggalian parit di sekeliling kota Madinah ketika kaum kafir Quraisy Mekah bersama pasukan sekutunya datang menyerbu dalam perang Khandaq."

"Singkat cerita ada Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mu’minah lagi shalihah yang telah menduduki tempat di hatinya. Si Salman ini. Kemudian beliau pun menginginkan wanita ini untuk jadi kekasih halalnya. Maksudnya Salman punya niatan untuk menikahinya."

"Tapi ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Apa itu? Jadi Salman itu merasa, kalau Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah agar bisa menjadi juru bicara khithbah."

"Maka ia pun menyampaikan niat tulusnya itu kepada sahabat Anshar yang sudah ia kenal akrab yaitu Abu Dardak. Lantas apa kata Si Abu Dardak saat mendengar pernyataan itu?

'Subhanallaah... wal hamdulillaah...,' girang Abu Dardak itu langsung, ketika mendengarnya. Keduanya tersenyum bahagia dan berpelukan."

"Tibalah pada waktu, dimana ketika persiapan dirasa cukup. Mereka berdua itu berjalan bersama menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah tadi."

"Sesampainya di rumah si wanita. Abu Dardak langsung berbicara maksud dari tujuan mereka datang. 'Saya adalah Abu Dardak, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.' fasih sekali Abu Dardak berbicara dalam logat Bani Najjar yang paling halus."

"Jadi teman-teman. Keluarga ini menyambut mereka dengan baik dan merasa senang sekali. Ketika ada yang mau melamar putrinya. Nah, karena keputusan itu tetap ada pada si wanita yang di pinang. Mereka pun menunggu jawaban dari seperempuan tadi. Di tunggulah jawaban itu oleh Abu Dardak dan Salman dengan hati yang berdebar-debar. Hingga sang ibu muncul kembali setelah berbincang-bincang dengan puterinya. Untuk memberi jawaban. Kira-kira di terima nggak?"

Semuanya masih fokus mendengarkan kisah dari Ustadzah Siti. Begitu pula Safa yang amat mencermati kisahnya dengan seksama.

"Jadi si ibu keluar dengan raut wajah menyesali. Dan berkata seperti ini. 'Maafkan kami atas keterusterangan ini,' kata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. 'dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman.' begitu kata beliau dengan kata-kata yang di perlembut agar tidak menyakiti hati Salman. Tapi, sebelum itu si ibu bicara lagi begini. 'Dan karena kalian datang berdua. Apakah engkau Abu Dardak juga memiliki urusan yang sama?' tanyanya."

"Keduanya Diam loh langsung, teman-teman. Bingung mau jawabnya. Lebih-lebih si Abu Dardak. Habis itu si ibu berkata lagi. 'jika iya. maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan."

"Oooouuuhhh..." Riuh parah jama'ah turut merasakan sesaknya.

"Kita sambung, ya? Jadi, Keterusterangan yang di luar perkiraan kedua sahabat tersebut. Mengejutkan bahwa sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya. Bayangkan sebuah perasaan campur aduk dimana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran. Ya, bagaimanapun Salman sadar diri. Dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya itu. Lantas apa yang di sampaikan Salman untuk merespon hal tersebut?"

Semua jamaah tenang menunggu jawaban.

"Reaksi Salman, sahabat yang mulia ini langsung bertakbir. 'Allahu Akbar!' seru Salman. Ia pun menoleh pada sahabatnya. Dan menyentuh pundaknya sambil tersenyum. 'Ini hal baik, saudaraku. Berhubung semua mahar dan nafkah ini sudah ada. Dengan kebesaran hati dan keikhlasanku. Maka akan aku serahkan padamu wahai Abu Dardak. Menikahlah dengannya, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!' speechless nggak, tuh?"

"Banget, Ust!"

"Banget, kan? Betapa indahnya kebesaran hati Salman Al Farisi. Ia begitu paham bahwa betapa besarnya cinta, kepada seorang wanita tidaklah serta merta memberinya hak untuk memiliki. Sebelum lamaran diterima, sebelum ijab qabul diikrarkan, tidaklah cinta menghalalkan hubungan dua insan. Ia juga sangat paham akan arti persahabatan sejati."

"Apalagi Abu Dardak telah dipersaudarakan oleh Rasulullaah saw dengannya. Bukanlah seorang saudara jika ia tidak turut bergembira atas kebahagiaan saudaranya. Bukanlah saudara jika ia merasa dengki atas kebahagiaan dan nikmat atas saudaranya?"

"Ingat satu hadis teman-teman. Yang di riwayatkan oleh Bukhari? (Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.)"

"Mengikhlaskan itu memang berat. Namun sejatinya kita harus paham. Bahwa yang kita inginkan tidak melulu harus menjadi milik kita. Ikhtiar, sabar... akan mengantarmu pada kebaikan. Walaupun hasilnya terkadang tidak sesuai dengan kehendak kita. Tapi percayalah, hanya Allah yang tahu baiknya untuk kita. Kajian saya akhiri, sampai di sini. Semoga bisa menjadi kebaikan untuk kita semua yang mampu mengambil hikmah dari kisah-kisah tersebut."

Ustadzah Siti menutup majelis dengan berdoa dan salam. Selama dua jam Safa di sana. Dan ia bersyukur telah mendapatkan ilmu yang luar biasa dari Beliau. Sehingga hatinya semakin yakin untuk menerima apapun yang di inginkan Rabbnya.

Terpopuler

Comments

Janah Husna Ugy

Janah Husna Ugy

q nunggu cerita ini tamat udah lama,, soalnya q gk suka cerita yg sering up, suka lupa keselip novel lainnya,, jadi nunggu tamat baru baca, maaf ya thoor, baru bisa baca,

2024-01-13

2

fitria linda

fitria linda

Ya Allah

2023-07-06

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

masya Allah kisah yg benar2 mengharukan.dan begitu pas dengan shafa,benar2 bisa menjadi pelajaran buat shafa dan untuk kita semua😍

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan karakter.
2 Bab 1
3 Bab 2
4 bab 3
5 bab 4
6 Bab 5
7 bab 6
8 Bab 7
9 bab 8
10 bab 9
11 Bab 10
12 bab 11
13 bab 12
14 bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 bab 17
19 bab 18
20 bab 19
21 bab 20
22 Bab 21
23 bab 22
24 Bab 23
25 bab 24
26 bab 25
27 bab 26
28 bab 27
29 bab 28
30 bab 29
31 bab 30
32 bab 31
33 Bab 32
34 bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 pengumuman
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Author nyapa
56 Bab 53
57 Bab 54
58 Bab 55
59 Bab 56
60 Bab 57
61 Bab 58
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 Bab 74
79 Bab 75
80 Bab 76
81 Bab77
82 Bab 78
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Extra part 1
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Extra part 4
102 Ekstra part 5
103 Ekstra part 6
104 Ekstra part 7
105 Ekstra part 8 (final)
106 Sapaan terima kasih.
107 promosi Novel baru
108 Info Novel baru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
pengenalan karakter.
2
Bab 1
3
Bab 2
4
bab 3
5
bab 4
6
Bab 5
7
bab 6
8
Bab 7
9
bab 8
10
bab 9
11
Bab 10
12
bab 11
13
bab 12
14
bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
bab 17
19
bab 18
20
bab 19
21
bab 20
22
Bab 21
23
bab 22
24
Bab 23
25
bab 24
26
bab 25
27
bab 26
28
bab 27
29
bab 28
30
bab 29
31
bab 30
32
bab 31
33
Bab 32
34
bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
pengumuman
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Author nyapa
56
Bab 53
57
Bab 54
58
Bab 55
59
Bab 56
60
Bab 57
61
Bab 58
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
Bab 74
79
Bab 75
80
Bab 76
81
Bab77
82
Bab 78
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Extra part 1
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Extra part 4
102
Ekstra part 5
103
Ekstra part 6
104
Ekstra part 7
105
Ekstra part 8 (final)
106
Sapaan terima kasih.
107
promosi Novel baru
108
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!