Malam kembali menyapa, dia yang baru pulang dari apartemen milik Brody terlihat lemah. Sebuah rutinitas menjijikkan bagi banyak orang yang harus ia jalani tanpa bisa menolak.
Sebenarnya, dia sudah mulai terbiasa bahkan ia sendiri tidak tahu, sudah sejak kapan ia mulai mati rasa dengan rasa sakit itu. Bahkan ia saja tidak lagi berhasrat untuk memiliki kekasih yang berbeda jenis. Hidup yang di jalani Arifin memang sangat hina, namun bukan sebuah kesengajaan kenapa laki-laki itu bisa menjadi seorang g*y.
Arifin melepaskan pakaiannya lalu membuangnya kedalam tong sampah. Ia tidak pernah mau menggunakan pakaian yang sama jika habis bertemu dalam hal tanda kutip bersama Brody.
Tubuhnya yang sixpack itu terpantul pada sebuah cermin. Pria itu menghela nafas, lalu tertunduk. Berjalan lunglai mendekati bilik shower untuk membasahi tubuhnya yang kotor itu.
Braaaak!!
Dinding kaca itu menjadi sasaran emosinya. Arifin menyadari, nuraninya tidak pernah setara dengan apa yang di lakukan tubuhnya selama ini. Ia pun kembali menangis seperti anak kecil yang mendapatkan kekerasan fisik oleh pria dewasa.
Aaaaaaargh! Sakit! Hentikan..., Hentikan! –Suara teriakan Arifin remaja waktu pertama kali mengalami kekerasan seksual oleh pria itu terngiang.
"Hiiiish!" Arif meninju dinding kaca itu beberapa kali. Satu tangannya masih mengepal kuat meluapkan emosi yang entah keberapa kalinya hanya bisa ia pendam sendiri.
Dunia ini benar-benar tidak adil, dilahirkan tanpa sosok ayah. Lalu menjadi korban pelecehan seksual dari pria yang memiliki kepribadian menyimpang. Dan parahnya, menjadi tahanan seumur hidup karena janji yang ia sepakati sebab kondisi yang sedang setengah sadar.
Luka permanen yang ia alami selalu saja menghantui. Dan tak pernah hilang dalam benaknya. Dulu dia hanya pelajar SMA biasa yang gemar nongkrong dengan anak-anak berandalan. Dia berpikir, selama ini ia sudah hidup sebagai pecundang di masa SMP dan ingin merubah nasibnya di SMA dengan cara turut bergaul dengan anak-anak nakal.
🍂 flashback on 🍂
Usia enam belas tahun pada saat itu memang masih terbilang rawan untuk mendapati pengaruh buruk dari lingkungan sosial. Di masa itu pula awal-awal ia bertemu dengan sosok yang gemar menjuluki dirinya Daddy. Laki-laki yang memiliki rentang usia tujuh belas tahun di atas Arifin itu, adalah seorang pengedar yang menjadikan pelajar sebagai sasaran utamanya.
Brody sejak awal sudah terlihat tertarik dengan sosok pendiam Afin Anka. Pria itu tidak pernah mau mengkonsumsi obat-obatan yang ia bawa ataupun menenggak minuman seperti yang lain. Beberapa kali di tawarkan pemuda itu tetap tidak mau.
Hingga suatu masa, ketika Arifin merasa jengkel dengan Bundanya laki-laki itu termenung sendirian di gedung kosong belakang sekolah. Yang justru dijadikan celah untuk Brody mendekatinya. Laki-laki itu memasukan pil ekstasi ke dalam minuman Afin. Hingga remaja itu merasakan kondisi yang jadi lebih bahagia dari sebelumnya.
Di situlah, Afin mulai mencoba dari dosis terkecil hingga tinggi. Hanya saja, kendalanya pada saat itu ada pada barang yang harus ia bayar. Padahal selama tiga kali mengkonsumsinya ia di berikan gratis oleh Brody. Namun lama-kelamaan ia di wajibkan untuk membayar dengan nilai yang semakin tinggi.
Akhirnya, demi mendapatkan barang itu Arifin nekat sampai mencuri uang Bunda atau Kakek dan neneknya. Beberapa kali lolos, namun yang terakhir. Sang ibu menangkap basah Arifin yang sedang mencuri perhiasan milik ibunya sendiri.
Arif sempat mendapatkan teguran keras. Hingga memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Di tengah usahanya untuk pergi, Arif mengalami sakau dan memilih untuk menemui Brody. Pria bertato yang gemar memamerkan bagian dadanya yang berbulu itu tersenyum licik.
"Nggak ada uang, nggak ada barang, brother!" jawabnya sambil menghembuskan asap rokok ke wajah yang lemas dan gemetaran itu.
"To..., tolong. Izinin saya buat dapat barang itu. Saya janji akan bayar." Tubuh Arifin remaja yang sudah lemah terhuyung, dan jatuh ke lantai. Meringkuk sambil menggigil di bawah kaki Brody.
Pria itu berjongkok. "Gua bisa kasih buat, Lu. Gratis untuk selamanya."
Wajah pucat Arifin terangkat. "Be- beneran?"
"Kapan Daddy pernah bohong, sih?" Mengusap kepala hingga ke wajah yang berkeringat itu.
"Kasih! Kasih saya sekarang! Aku mau sekarang!"
"Hahahaha. Emang Lu pikir gua mau kasih secara cuma-cuma. Semua tetap ada syaratnya!"
"Apa! Apa buruan kasih tahu!" Tubuh Arifin semakin menggigil.
"Lu harus mau, kontrak seumur hidup dengan Daddy. Atau minimal, sampai gua bosan," tuturnya sambil mengusap-usap bibir merah jambu anak remaja itu.
"Apapun! Apapun gua lakukan. CEPAT KASIH! KASIH GUA BARANG ITU!!! gua nggak tahan lagi... PELASE, KASIH SEKARANG!"
"Hahaha– gua suka anak yang begini." Ia membantu tubuh Arifin untuk bangun setelah itu membawanya masuk ke dalam apartemen itu.
Di sanalah pertama kali Arifin mendapatkan paksaan untuk melakukan hubungan tidak normal dari laki-laki tersebut. Bahkan, Brody sampai mendokumentasikannya, apa saja yang terjadi malam itu. Hingga video tersebut, dijadikannya alat untuk mengancam Arifin jika saja ia melarikan diri darinya. Atau bahkan, sampai menjalin hubungan dengan siapapun. Lebih-lebih wanita. Ia sangat melarang, Arifin untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Ya, itulah alasan. Arifin tidak bisa terlepas dari sosok laki-laki tersebut.
🍂 flashback off 🍂
–––
Selesai mandi, Arif langsung menghempaskan tubuhnya di kursi. Pria itu melamun, entah mengapa pikirannya yang kalut tadi tiba-tiba langsung melayang pada sosok gadis yang sedang memegangi kerudung. Sebab terlepas di bagian pengaitnya, bawah dagu.
Saya nggak mungkin benerin kerudung di kawasan terbuka kaya gini.
Untuk pertama kalinya, ada wajah gadis yang membuat dia tak bisa berhenti memikirkannya. Tangan Arifin bergeser ke dada sebelah kiri. Lalu menghela nafas sambil menurunkan tangan itu saat melihat bayangan wajahnya sendiri di cermin yang tak jauh dari tempatnya duduk itu.
"Tidak ada tempat di hati gadis manapun, bagi laki-laki yang sudah menyerahkan tubuhnya untuk sesama jenis." Arifin menggeleng cepat dan beranjak dari sana.
Sudah saatnya live untuk menyapa para penggemarnya. Apalagi, DM malam ini mendadak ramai sekali dengan pertanyaan mereka yang mengatakan apakah seorang Afin Anka tadi datang ke Bekasi?
Ia benar-benar harus mengklarifikasi apa yang terjadi hari ini. Karena beberapa akun gosip mulai menulis artikel tentang gadis berhijab yang lari bersama Arifin. Tentu artikel itu mematik kemarahan para penggemar Camelia. Yang mulai beropini jika Selebgram berusia tiga puluh satu tahun itu telah berselingkuh.
Pria itu menghela nafas panjang. Baru saja kejadian tadi sore, namun berita sudah naik saja. Dan menjadi tranding topik di pencarian sosial media.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Latifah Seneng
arifin adalah korban
2023-07-08
0
fitria linda
kasian
2023-07-06
0
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
ya Allah afiin😭😭😭 kasian sekali nasibmu.karena salah pergaulan jadi seperti ini
2023-06-30
0