Bab 7

Malam sebelumnya...

Di perjalanan menuju sebuah Apartemen, Arifin merasa seperti ada yang mengikuti. Mobil di belakang berada tak jauh jaraknya dengan mobilnya sendiri.

Ia melirik kearah spion tengah, lantas menyunggingkan separuh bibirnya sinis. Mulai menginjak pedal gas lebih kencang dari sebelumnya. Meliak-liuk, menyalip mobil-mobil di depannya dengan gerakan zik-zak. Sementara mobil yang mengikuti turut kencang tak mau sampai tertinggal jauh.

"Mereka pikir bisa mengejar mobil seorang Afin Anka?" Pria itu terus dengan kegilaannya membawa cepat laju mobilnya tanpa rasa khawatir. Hingga sampai pada sebuah bundaran. Arifin membaca angka digital lampu hijau dari ke jauhan yang tertulis angka lima detik lagi. Semakin kuat ia kembali menginjak gasnya sebelum membelokkan setir secara tiba-tiba ke arah sebaliknya. Sementara mobil yang mengejarnya tadi terjebak lampu merah, Afin pun tersenyum puas.

"Beg*!" umpatnya sambil terus menjalankan mobilnya menjauh.

Tiba pada sebuah Apartemen mewah, ia menekan bel yang tersedia di dekat pintu. Dan tanpa menunggu lama. Seorang pria kekar dengan dua kancing kemeja tak di pasang menyapanya dengan ceria.

"My Star!" Serunya sambil memeluk tubuh Arifin. "Sini masuk! Daddy sudah siapkan makan malam untukmu."

"Brod, gua nggak bisa lama. Nyokap gua telfon beberapa kali. Gua takut ada apa-apa di rumah."

"Hahaha, nyokap Lu nggak akan kenapa-kenapa. Dia biasa begitu, kan? Kalau anak laki-lakinya nggak balik-balik. Udah lah santai aja, masuk dulu sini." Ajaknya sambil merangkul Arifin masuk.

Di dalam Arifin di minta untuk duduk di sofa, setelahnya pria dengan tubuh tinggi besar itu menyiapkan minuman untuk bintangnya. Serta menyerahkan segelas wine terbaik yang baru ia miliki.

"Nih, minum dulu. Ini tuh dari Australia. Susah loh dapatnya. Butuh sekitar satu tahu kurang buat nunggu POnya."

Afin menatap gelas yang di sodorkan tanpa menyentuh sedikitpun. Hingga pria dengan dengan gaya rambut Curly Pompadour tertawa.

"Suguhan gua di tolak?"

"Jangan ajak gua minum sekarang. Lu tahu gua harus balik. Lu mau gua kena marah lagi gara-gara ketahuan minum alkohol?"

"Takut banget, sih? Coba sekali-kali Lu ngelawan perempuan Tua itu."

"Dia nyokap Gua!"

"Ckckck, Si paling Anak Mami...," ledeknya sembari mencubit pipi Arifin. Laki-laki bernama Brody itu memang punya postur profesional. Layaknya gangster bertubuh kekar. Namun ia memiliki kepribadian yang menyimpang. "Omong-omong, apa Lu kesini cuma buat ambil barang?"

"Ya, buruan! Gua butuh banget sekarang. Dan gua harus cepat pulang. Satu lagi, sepertinya tadi gua sempat di kejar polisi."

"Polisi?"

"Entahlah, pokoknya gua baru sadar udah beberapa hari terakhir ini kaya ada yang mengintai gua, Brod."

"Nggak usah khawatir. Itu hanya Tim BNN yang biasa mengintai para Artis. Lu tenang aja karena ada Daddy yang backing Lu. Semuanya akan gua urus," jawabnya santai. Arifin pun menghela nafas sambil menyandarkan kepalanya menatap langit-langit.

"Kalau begitu mana sini? Barang gua udah habis soalnya."

"Santai, dong. Sebelum itu, ada satu hal yang mau gua tanyain. Tentang Camelia." Brody mulai berbicara serius.

Arifin melirik malas, "Apa?"

"Lu masih memegang teguh pada perjanjiannya, kan?"

Arifin menghela nafas. "Iya, sesuai keinginan Lu. Lagian gua juga sama sekali nggak suka dia."

Brody tersenyum sinis, sebelum bangkit untuk mengambil sesuatu yang tersimpan dalam brangkas rahasia, setelah itu kembali menghampiri Arifin.

"Ini..."

Arifin menerimanya lalu menggerakkan naik turun. "Brod, ini nggak ada dua ons!"

"Jangan banyak protes. Masih mending Lu dapat menerima barangnya dengan gratis, kan?"

"Ck!" Gratis apanya, adsense YouTube gua langsung masuk ke rekening Lu. Sementara gua cuma dapat empat puluh lima persen aja. –Runtuk Arifin dalam hati.

Brody meraih gelasnya dan menenggak minumannya. "Ini Minggu Gua, Fin."

****! umpat Arifin dalam hati.

"Gua bisa nambahin. Asal?"

"Please jangan malam ini, Brod," potongnya langsung.

"Terus kapan??" Tanyanya dengan tatapan tajam. Tangan kanannya menggoyangkan gelas berisi Wine.

Pria dihadapan Brody nampak terdiam. Keringat sebesar biji jagung mengucur di tengkuknya. Perasaan takut, sakit, dan sebagainya mulai menggerayangi tubuhnya.

"Lu tahu gua udah janji mau Live malam ini. Nyokap gua juga sudah minta untuk kembali."

"Ya... i know!" Pria itu manggut-manggut sebelum menenggak minumnya. "Tapi, Lo harus ingat. Gua masih punya video SMA Lu."

Sialan! "Okay! Besok gua datang lagi. Gua janji, Brod!"

"Tepati janji, Lo. Dan bilang ke Camelia. Untuk hapus foto yang ia posting terakhir. Gua agak terganggu."

Arifin mengangguk. Seraya mengambil barangnya iapun beranjak.

"Gua harus pulang."

"Wait!" Brody beranjak dan berjalan mendekati Arifin. Setelahnya, hanya mereka berdua yang tahu apa yang terjadi di beberapa detik sebelum Arifin keluar dari unit apartemen tersebut.

–––

Mobil berjalan dengan santai menembus malam. Pria itu nampak termenung, memandangi jalan. Suasana hatinya memang akan selalu buruk setiap kali bertemu dengan laki-laki itu di apartemennya. Namun, ia sendiri juga tidak bisa menolak permintaannya untuk datang kapanpun ia mau.

Dari kejauhan, ia melihat kubah masjid yang amat besar semakin dekat seiring laju mobilnya. Pria itu lantas memelankan mobilnya sebelum akhirnya berhenti di tepi jalan.

Sorot matanya mengarah nanar ke arah masjid yang di dalamnya sudah gelap, namun terang di luarnya sebab waktu sudah menunjukkan pukul 00:12.

Lu nggak sendirian! sini, ikut gua. Biar lu merasakan betapa dunia ini indah untuk di nikmati.

Lu datang? Lu mau lagi barangnya? emang ada uang?

Lakukan apapun yang Gua mau. Maka gua akan kasih lagi barang ini gratis.

Suara pria iblis di masa lalu yang membuatnya terjebak pada lingkar hitam ini terngiang di telinganya.

Arifin menutup mulutnya dengan satu tangan. Nafasnya memburu, ketakutan, sakit, jijik, semuanya bisa ia rasakan lagi saat ini.

Jangan Lu pikir bisa terbebas dari gua. Lu mengharapkan hidup bahagia, kan? Inilah kebahagiaan Lu, Fin. Seumur hidup ada dalam jerat rantai gua. HAHAHAHAHAHAHAHAHA!

"Arrrrrggghhh!" Arifin mengerang. Keringat dingin bercucuran. Buru-buru ia membuka bungkusan berisi sab* beserta alat hisapnya yang ia bawa tadi sebelum ia hisap.

beberapa menit berlalu. Pria itu tertunduk, punggungnya berguncang. Iapun menangis sembari meremas pakaian di bagian dadanya. Beberapa kali tatapannya tertuju pada masjid yang ada di sisi kanan jalan, tempat ia menghentikan laju mobilnya. Bibirnya pun bergetar.

"Lu sampah, Fin! Sampah!!" Umpatnya sembari menghantam setir di depannya. Suara dering ponsel kembali terdengar. Ia baru ingat akan janjinya untuk menghubungi ibunya. Secepatnya ia menerima panggilan telepon tersebut.

📞"Hallo, assalamu'alaikum, Rif?"

Pria itu mencoba meredam tangisnya. Lantas berdeham.

"Iya Bunda?"

📞"Kamu dimana? Kenapa dari tadi nggak angkat telfon, Bunda?"

"Arif, habis ada acara. Maaf, Bun."

📞"Kamu mabuk-mabukan lagi sama teman-teman nggak jelas kamu itu?"

"Enggak, Bunda."

📞"Yakin?"

"Sumpah Bunda. Arif nggak minum..."

📞"Kalau begitu pulang sekarang. Bunda Khawatir."

"Ya, Bunda. Arif lagi jalan pulang, sekarang."

"Ya udah. Hati-hati. Bunda tunggu di rumah. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." Pik... panggilan terputus.

Arifin menyandarkan kepalanya kembali menghisap sab*. Tatapannya tertuju pada jalan yang mulai lengang dengan perasaan yang mulai membaik seiring hisapan barang haram tersebut.

"It's okay, Fin. Semua akan baik-baik saja. Perasaanmu, ketakutanmu pun akan sirna. Asal ada ini."

Pria itu menyimpan kembali sisa barang haram tersebut lalu meletakkan ponselnya dalam kondisi berdiri pada slot yang tersedia di hadapannya.

"Saatnya Live sambil jalan balik."

Ia bercermin melihat penampilannya sendiri. Wajahnya yang tadi sedikit muram berusaha untuk kembali normal.

"Senyum Fin. Inilah dunia Lu." Pria itu membuka salah satu aplikasi sebagai Wadah dia untuk melangsungkan Live-nya. "Okay, camera on!"

Klik...

Baru beberapa detik dia memulai Live-nya. Para pengikutnya sudah mulai bermunculan satu persatu.

Pria itu belum menyapa saat ini, selain diam sambil mengibaskan rambutnya kebelakang menunggu. Ia meraih satu bungkus permen karet. Lalu memakannya.

*kyaaaaaa, Ka Afin. Sapa aku, dong....! udah nunggu Live-nya dari tadi loh.

Ka Afin! ganteng banget.

aku lagi ulang tahu, pengen di ucapin selamat sama Ka Afin.

Love you, idolaku*.

rentetan komentar pemuja Afin Anka mulai bermunculan. Tanda love pun banyak di tekan oleh mereka. Senyum Arifin mengembang sempurna, hingga menimbulkan visual ketampanan yang semakin meningkat.

"Hai, semua... selamat malam. Temani Afin pulang ya, guys! Gua lagi di jalan nih...," sapanya dengan ekspresi cool.

Beberapa viewer yang menontonnya rata-rata adalah perempuan. Mereka semua memuji ketampanan Afin Anka malam ini. Bahkan ada yang memberi perhatian untuknya agar berhati-hati di jalan.

Pria itu tersenyum sambil menyalakan mesin mobilnya. Tak lupa dengan membaca komentar dan membalas yang di pilih saja. Setelahnya fokus di jalan. Walaupun hanya menampilkan dirinya yang sedang menyetir sambil bernyanyi tak jelas di dalam mobil. Penontonnya tetap setia. Bahkan semakin lama semakin banyak hingga ratusan ribu.

Terpopuler

Comments

kika

kika

agak dark gtu...cerita yg ini. kasian sih klo udah masuk ke lingkatan setan itu... keajaiban bgt klo bs kluar dri sana... percaya sih klo shafa yg akan.memgemban tugas berat itu, insyaAllah dia bisa. alih2 leha2 bahagia dng laki2 pujaan nya, othor siapkan misi khusus buat shafa. sbnrnya gak yakin afin worth it buat diselamatkan. tpi doa2 orang tua selalu bisa menggetarkan arsy Allah kan ya...

2023-07-10

0

fitria linda

fitria linda

wadduuuh jodoh safa

2023-07-05

0

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

aaiih kasian shafa...jodohmu kok gitu bgt faa😔

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan karakter.
2 Bab 1
3 Bab 2
4 bab 3
5 bab 4
6 Bab 5
7 bab 6
8 Bab 7
9 bab 8
10 bab 9
11 Bab 10
12 bab 11
13 bab 12
14 bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 bab 17
19 bab 18
20 bab 19
21 bab 20
22 Bab 21
23 bab 22
24 Bab 23
25 bab 24
26 bab 25
27 bab 26
28 bab 27
29 bab 28
30 bab 29
31 bab 30
32 bab 31
33 Bab 32
34 bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 pengumuman
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Author nyapa
56 Bab 53
57 Bab 54
58 Bab 55
59 Bab 56
60 Bab 57
61 Bab 58
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 Bab 74
79 Bab 75
80 Bab 76
81 Bab77
82 Bab 78
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Extra part 1
99 Extra part 2
100 Extra part 3
101 Extra part 4
102 Ekstra part 5
103 Ekstra part 6
104 Ekstra part 7
105 Ekstra part 8 (final)
106 Sapaan terima kasih.
107 promosi Novel baru
108 Info Novel baru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
pengenalan karakter.
2
Bab 1
3
Bab 2
4
bab 3
5
bab 4
6
Bab 5
7
bab 6
8
Bab 7
9
bab 8
10
bab 9
11
Bab 10
12
bab 11
13
bab 12
14
bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
bab 17
19
bab 18
20
bab 19
21
bab 20
22
Bab 21
23
bab 22
24
Bab 23
25
bab 24
26
bab 25
27
bab 26
28
bab 27
29
bab 28
30
bab 29
31
bab 30
32
bab 31
33
Bab 32
34
bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
pengumuman
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Author nyapa
56
Bab 53
57
Bab 54
58
Bab 55
59
Bab 56
60
Bab 57
61
Bab 58
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
Bab 74
79
Bab 75
80
Bab 76
81
Bab77
82
Bab 78
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Extra part 1
99
Extra part 2
100
Extra part 3
101
Extra part 4
102
Ekstra part 5
103
Ekstra part 6
104
Ekstra part 7
105
Ekstra part 8 (final)
106
Sapaan terima kasih.
107
promosi Novel baru
108
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!