17. Samuel Sudah Di keluarkan

Bel istirahat pun berbunyi, Damar dan Yusi mengajak Hana untuk ke kantin,

"Yuk ke kantin, Han! Siapa tau kita masih kebagian Mie Ayamnya," ucap Yusi sambil menarik-narik lengan Hana.

"Em, aku lagi gak pengin nih," jawab Hana diringi senyuman.

"Emangnya kamu gak laper? Biasanya semangat kalo aku ajak nge–mie," tutur Yusi.

"Ya udah, kalo Hana gak mau, sama aku aja, Yus!" ajak Damar.

"Nah, bener tuh, kamu makan sama Damar aja," jawab Hana diiringi senyuman.

"Huft," keluh Yusi manyun.

"Kamu mau nitip apa, Han?" tanya Damar.

"Beliin batagor aja, Dam!" jawab Hana.

"Oke ... Ayo, Yus! Tapi aku gak beli mie ayam yah," ucap Damar.

"Terus, aku makan sendiri gitu? Di kantin?" ucap Yusi manyun.

"Aku temenin, ayok," Damar menarik tangan Yusi, yang masih terduduk di bangkunya.

Dengan kesal, Yusi beranjak dari tempat duduknya mengikuti langkah Damar. Damar merangkul pundak Yusi sambil berlalu dari dalam kelas.

Damar tau, Hana pasti takut jika bertemu Samuel di luar, makanya Hana tidak mau ke kantin.

Hana hanya tersenyum melihat duo temanya. Hana menyandarkan tubuhnya di tembok. Matanya melirik Hasan sebentar untuk mengetahui aktifitasnya. Dan di lihatnya Hasan tengah asyik dengan hapenya.

Hana memutuskan untuk bermain hape juga. Dirinya iseng membuka galery. Tidak banyak foto, hanya ada beberapa. Lalu dia melihat satu foto yang membuat dirinya tersenyum sendiri, dan teringat masa lalu.

"Aku masih inget banget, dulu, sebelum dia pergi, dibelakang sekolah, dia ngasih ini ke aku," batin Hana sambil mengelus foto tersebut. Ia membayangkan masa lalunya.

Foto tersebut merupakan sketsa wajah dirinya dan juga wajah si cowok yang pernah ditaksir Hana waktu SMP.

"Dia apa kabar yah sekarang! Sampai detik ini, aku gak pernah komunikasi dengan dirinya. Mungkin, sekarang dia sudah punya pacar, dan nglupain aku. Semoga, dimanapun dia berada, kesehatan dan kebahagiaan selalu bersamanya, amin," batin Hana sendu, ia merasakan sesuatu dalam hatinya, yang biasa disebut dengan nama, Kangen.

Hasan memperhatikan Hana yang tengah menunduk memandang hapenya dan tersenyum sendiri.

"Sepertinya, Hana sudah melupakan kejadian kemarin. Syukurlah, kalau dia sudah tidak sedih lagi," batin Hasan.

"Oh iya, gimana kabar, Sam? Dia sudah dikeluarkan apa belom yah?" Hasan bertanya dalam hatinya sendiri.

Hasan kemudian bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan hendak keluar sekolah.

Hana pun bertanya.

"Ehh, mau kemana, San?"

"Mau ke bawah, mau ikut?"

"Oh, nggak deh, aku di kelas aja," jawab Hana diiringi senyuman.

"Iya, mendingan kamu duduk aja di sini, gak papa kan gue tinggal sendiri?" tanya Hasan sambil memandang Hana penuh perhatian.

"Gak papa koq," jawab Hana diiringi senyuman.

"Ya udah, aku tinggal yah," jawab Hasan kemudian berlalu dari pandangan Hana.

Hasan sebenarnya ingin memastikan status Samuel, apakah sudah dikeluarkan atau belum.

"Entah kenapa, dari kemaren, aku ngrasa aman kalo ada Hasan. Mungkin karena dia udah nolongin aku kali ya," Hana berkata dalam hatinya.

Hasan berjalan kesana kemari untuk melihat batang hidung Sam, namun, tak nampak.

"Berarti, Samuel beneran gak masuk, hari ini," batin Hasan.

Hasan melihat Cantika yang sedang gelisah, mondar mandir di depan ruang praktek TKJ. Dia kemudian ber inisiatif untuk menghampirinya, siapa tau dia bisa gali informasi darinya.

"Hay, Cantika, ngapain kamu di sini," tanya Hasan diiringi senyuman.

"Eh, Hasan! Tumben kamu mau nyamperin aku!" kata Cantika dengan senang.

"Ah, aku tadi mau ke bawah sebenernya, tapi liat kamu kayak gelisah gitu, akhirnya aku putusin buat nyamperin kamu deh. Kenapa sih? Raut wajah kamu kaya bingung gitu," tanya Hasan.

"Em, aku punya berita besar, San!" jawab Cantika jujur.

"Berita besar? Apaan tuh?" tanya Hasan yang penasaran juga.

"Aku gak berani nyebarin karena ini menyangkut reputasi sekolah,"

"Emangnya berita apa? Koq menyangkut reputasi sekolah segala, terus, kamu dapat beritanya dari mana?" tanya Hasan.

Cantika mendekatkan dirinya ke Hasan.

"Wah mau ngapain nih anak, nempel-nempel segala," ujar Hasan dalam hatinya.

"Aku mau cerita, tapi kamu jangan bilang ke siapa-siapa yah," bisik Cantika di telinga Hasan.

"Aduh! Ini beneran berita besar ya? Jangan cerita deh kalo gitu, aku takut gak bisa nyimpen rahasia," jawab Hasan berpura pura.

Hasan sudah bisa menebak, berita tersebut pasti tentang Samuel.

"Aduh, aku juga gak bisa kalo harus nyimpen berita ini sendirian, lagi pula, berita ini juga pasti bakal nyebar koq," jawab Cantika bimbang.

"Iya pasti nyebar lah, orang yang nyebarin juga kamu sendiri," jawab Hasan dalam hatinya

"Ya udah, kasih tau aku, berita apaan?" tanya Hasan.

"Kamu tau Samuel, gak? Dia anak kelas tiga akuntansi, gantengnya gak kalah sama kamu," tanya Cantika dengan suara lirih.

"Nggak tau aku," jawab Hasan bohong.

"Ya sudahlah, gak penting soal dia, yang penting beritanya. Dia di keluarkan dari sekolah karena skandal video mesum," bisik Cantika di telinga Hasan.

"Apaaa! Ihh serem banget ya! Tapi aku gak kenal dan gak tau si Samuel itu, jadi yaaaa gimana ya! Biasa aja jadinya, gak bisa heboh, kayaknya, kamu salah cerita ke orang deh, maaf yah," ucap Hasan tersenyum kecut.

"Gak papa, yang penting kamu udah tau beritanya," jawab Cantika diiringi senyuman, dan memegang tangan Hasan.

Cantika terlihat asyik menempel di lengan Hasan sambil tersenyum memandangi wajah Hasan. Hasan pun ikut tersenyum biarpun terpaksa. Ia juga sebenarnya risih melihat Cantika yang bergelayut manja di lengannya.

Dari kejauhan, Damar dan Yusi melihat Hasan yang tengah mesra dengan Cantika. Memang pandangan orang tidak sama dengan apa yang dialami seseorang. Hasan merasa risih, sedangkan yang melihatnya, menilai berbeda.

"Eh, Dam, liatin tuh si Hasan sama Cantika! Ngapain mereka berdua di sana, mesra lagi, wah, jangan-jangan ada sesuatu nih diantara mereka berdua," kata Yusi sambil memicingkan matanya.

"Klao penasaran, tanya langsung aja ntar," jawab Damar melirik ke arah Yusi.

Damar dan Yusi kemudian menaiki tangga menuju kelas mereka.

"Eh, ngomong-ngomong, kamu tau berita itu dari mana? Itu beritanya bener gak? Terus, akurat gak?" tanya Hasan memastikan.

"Pasti bener dan akurat lah, Hasan ganteng, soalnya aku denger sendiri," jawab Cantika sambil menowel dagu Hasan.

"Kamu nguping?"

"Sebenernya gak sengaja nguping, sih, karena aku lihat ortu Samuel masuk ruangan rapat. Karena aku penasaran, jadi nguping dari balik pintu deh," jawab Cantika.

"Wawww, pinter juga kamu, Tik," puji Hasan diiringi senyuman.

Cantika merasa tersanjung karena dipuji oleh Hasan, ia tersenyum bahagia.

"Hasan muji aku? Jangan-jangan, ini pertanda, kalo, Hasan mulai naksir sama aku. Wah, aku harus sering PDKT sama dia nih," ujar Cantika dalam hatinya.

Cantika tersenyum senyum sendiri, Hasan merasa aneh dengan Cantika. Ia kemudian melepaskan tangan Cantika, dan pergi meninggalkannya sendirian di sana.

Cantika yang tersadar, mendadak celingukan mencari keberadaan Hasan.

"Terimakasih untuk pujia–n–nya ... Loh, kemana tuh orang? Masa aku di tinggal sendirian. Hem, tapi gak papa deh, yang penting, aku udah dapet pujian dari Hasan, hihihi," ucap Cantika sambil terkekeh.

***

Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!