3. Aku Bukan Artis

"Tapi aku gak enak nih," ucap Hana sambil menggaruk tengkuknya.

"Biasa aja, gak usah sungkan, cuman lima ribu koq. Aku cabut dulu yah!"

Cowok tersebut berlari meninggalkan Hana yang masih mematung di tempat. Ia memandangi kepergian sang cowok, tiba-tiba saja satu pikiran terlintas di benaknya.

"Aduh! Aku bego banget sih! Kenapa gak nanya nama, terus alamat rumahnya. Kan aku bisa main kapan-kapan, sambil balas budi. Biarpun lima ribu juga, itu tetep hutang yang harus di bales kan!" Hana merutuk dirinya sendiri.

Hana lalu mengambil sepedanya dan pulang dengan wajah masam. Sesampainya di rumah, Hana merebahkan tubuhnya di sofa, yang ahirnya membuat ia dimarahi Mama–nya, karena tidak ganti baju dulu dan melepas sepatunya.

"Ya ampunn! Ceri! Kamu itu kebiasaan banget, kalo abis dari mana-mana gak langsung ganti baju, cuci kaki dan tangan, malah langsung rebahan! Bersihin badan dulu, dan ganti baju dulu sana!" ucap Mamanya sambil menarik kaki Hana alias Ceri.

Orangtua Hana memanggil Hana dengan sebutan Ceri, tak lepas dari nama panjangnya yah! Kalo di sekolah, Ceri dipanggilnya Hana.

"Aduh, Mah! Biarin aku isitrahat dulu kenapa sih! Tadi aku tuh abis ngalamin hal yang memalukan!" Hana menutup wajahnya dengan kedua tanganya, lalu membukanya lagi.

"Maksud kamu apa!" tanya Mamanya kemudian duduk di sofa.

"Jadi gini, Mah! Tadi aku goes, lupa gak bawa minum. Lah, aku beli air minum deh, nah, pas udah aku minum dan mau bayar, ternyata aku gak bawa uang, Mah! Coba bayangin gimana rasanya jadi aku, Mah! Mana itu ibu ngliatin mulu!" terang Hana dengan ekspresi serius.

"Aduh, koq bisa sih kamu stledor itu, gak bawa uang! Terus gimana sekarang? minuman–nya udah di bayar belom?" tanya Mamanya sambil menahan tawa.

"Untungya, tadi ada cowok yang nolongin aku, Mah! Di bayarin dulu tuh minuman!"

"Alhamdulillah, jadi gak malu banget kan kamu! Em, cowok itu siapa, Cer?"

"Nah itu dia, Mah! Bodohnya, Ceri gak nanya, namanya siapa, rumahnya dimana. Hemm, gimana mau balas budi kalo kayak gini!" ucap Hana sambil mengusap puncak kepalanya sendiri.

"Siapa tau suatu hari nanti kalian bisa ketemu lagi. Emang tadi ketemu dimana?"

"Di taman komplek depan, Mah!"

"Ohh, kalo ketemunya di situ, bisa jadi dia juga tinggal di perumahan Century, Cer! Cuman beda blok aja sama kita!"

"Bener juga ya, Mah! Ntar sore deh kalo gak besok, aku keliling cari–in dia," ucap Hana sambil menerawang jauh ke depan.

"Semangat banget, jangan-jangan kamu suka pada pandangan pertama, nih!" kata Mamanya sambil menowel dagu Hana.

"Masa baru ketemu langsung suka, yang bener aja dong! Itu namanya suka karena napsu, Mah!" jawab Hana sambil memandang Mamanya.

"Betul kamu, Cer! Pinter!" jawab Mamanya diiringi senyuman dan mengangkat jempolnya.

"Ya donk, anaknya siapa dulu!" jawab Hana.

"Tapi udah deh kamu gak usah nyariin dia, ntar kalo di takdirin berjodoh juga ketemu lagi!" kata Mamanya asal.

"Apa–an sih, malah godain!" jawab Ceri manyun, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya.

Sedangkan, Mamanya tertawa melihat tingkah anaknya.

***

Di jam terakhir, semua anak kelas satu TKJ tidak fokus karena merasa ngantuk mendengar penjelasan dari Pak Imam selaku guru komputer.

"Pak!" Hana mengangkat tangan kanannya.

"Iya, ada apa, Hana?" tanya Pak Imam.

"Kenapa penjelasan–nya gak sama praktek aja, Pak! Supaya kita gak bosen, dan cepet konek!" Hana mencoba memberi usul.

"Benar juga! Tapi, karena waktu kita tinggal 15 menit lagi, jadi tidak memungkinkan yah!"

"Oohhh!" jawab Hana menganggukan kepalanya.

Lima belas menit berlalu, bel sekolah pun berbunyi, tanda pelajaran telah selesai. Semua murid merapihkan peralatan belajarnya, dan siap untuk pulang.

Di depan kelas TKJ, seperti biasa para Fans menunggu Hana, dan di situ juga ada Samuel. Pak imam yang kebetulan keluar lebih dulu menggeleng-geleng kan kepalanya melihat deretan para cowok dari berbagai kelas menunggu Hana keluar.

"Astagfirulloh! Ngapain kalian di sini? Pacar kalian emangnya di sini semua?" tanya Pak Imam heran.

"Hehehe! Iya, Pak!" jawab Fans Hana serempak.

"Boleh pacaran, tapi jangan kebablasan yah! Dan jika kalian ketauan melakukan hal yang tidak baik. Siap-siap kalian akan di keluarkan. Lagi pula, masa-masa kalian ini harusnya dimanfaatkan untuk belajar, bukan pacaran! Pacaran hanya untuk orang-orang yang sudah siap menikah! Karena godaan syetan itu banyak!" ucap Pak Imam seperti Guru Agama.

"Iyaaaa, Pak!" jawab Fans Hana serempak.

Pak imam yang masih keheranan kemudian pergi dari sana, meninggalkan para murid yang somplak. Siswa TkJ akhirnya bisa keluar setelah Pak Imam pergi.

"Duh, ngapain sih, mereka di sini!" kata Hana dalam hatinya.

"Han, ada oppa Siwon juga tuh!" kata Yusi sambil menyenggol lengan Hana.

"Apaan sih, Yus! Aku risih tau, sama mereka semua!" jawab Hana lirih, dengan kesal.

Damar menghampiri Yusi dan Hana yang masih berdiri diambang pintu. Sementara, Cantika tampak cemburu melihat banyak kaum Adam yang suka dengan Hana. Apalagi, Samuel, incarannya, juga suka dengan Hana.

"Awas aja kalo Samuel, dia embat juga!" kata Cantika dalam hatinya.

"Hay, Hana!" sapa Samuel dengan senyuman manisnya.

"Hello, My princes!" Fans Hana menyapa serempak dengan senyuman yang terus mengembang di bibir mereka.

Hana tersenyum kecut memandang para Fans–nya. Sementara Damar dan Yusi saling menyenggol lengan dan menahan tawa, melihat pemandangan yang ada di depan mereka.

"My Princes, gimana kalo kita pulang bareng!" kata salah satu Fans.

"My Princes, jika mau pergi kemana saja akan kami antar, minta apa saja, akan kami turuti," ucap salah satu Fans.

"My Princes, jangan sungkan untuk meminta bantuan kami," ucap salah satu Fans.

"My Princes, kami punya julukan untuk kami para fans mu, yaitu .... "

"Aduuuhhh! Kalian lebay banget sih! Aku tuh bukan artis, aku gak butuh Fans," ucap Hana dengan wajah keheranan.

"My Princes, jangan bicara seperti itu, bagi kami, My Princes seperti bidadari penyemangat. Jangan pernah minta kami untuk berhenti mengikutimu!" ucap ketua Fans Hana dengan tatapan sedih.

"My Princes, kita akan perkenalan terlebih dahulu ... Namaku ...."

"Cukup, cukup ... Oke, My Fans, please minggir dulu, yah! Aku mau pulang soalnya," Hana meringis di depan para Fansnya.

Mendengar perintah dari Hana, para Fans Hana kemudian berjajar berderet sambil memberi hormat, dan membuka jalan untuk Hana.

Samuel, Damar, dan Yusi hanya menahan senyum dan tawa mereka.

Hana lalu berjalan sambil memandangi para Fansnya satu persatu dengan senyuman supaya terlihat ramah. Di belakang Hana, Samuel, Damar dan Yusi mengikuti langkahnya.

"Hati-hati di jalan, My Princes, We love you!" teriak semua Fans Hana.

Yusi, Samuel, dan Damar, tertawa terbahak mendengar teriakan dari Fans Hana. Hana merasa malu kemudian ia mempercepat langkahnya.

Sementara itu, Cantika melewati para Fans Hana dan berkata, "Kalian itu norak banget sih! cupu-cupu! Ngapain juga jadi fansnya si Hana yang sombong itu! Eh, dengerin yah, aku, dulu satu sekolah sama Hana, dia itu pacarnya banyak, suka gonta ganti pasangan! Dan dia itu ...."

Belum selesai bicara, para Fans Hana memotong.

"Mari kita cabut, guys!" ucap ketua Fans mengkoordinasi anggotanya untuk pergi meninggalkan Cantika. Cantika hanya bisa melongo melihat Fans Hana pergi, tanpa merespon kalimatnya.

Terpopuler

Comments

riyu yuri

riyu yuri

ini kenapa nama nama gurunya sama kayak guruku semua ya bisa kebetulan gini ..

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!