2. Air Mineral

"Ya ampun, ganteng banget, kayak artis korea itu loh, Han!" Yusi berbisik di telinga Hana.

"Jangan norak kamu, Yus!" jawab Hana dengan suara lirih.

"Gimana? Mau mie ayam gak?" tanya Samuel kembali.

"Kalo ngasih jangan cuman satu dong, kita kan ada bertiga!" ucap Damar tidak terima.

"Kamu kan cowok mending kamu antri juga di sana!" kata Samuel sambil menunjuk antrian yang tinggal sedikit.

"Wah, bener juga, Dam! Kebetulan itu tinggal tiga orang yang antri, siapa tau kita masih kebagian, buruan sana! pesen dua jangan lupa!" Yusi mendorong tubuh damar untuk bangun dan memesan mie ayam. Dengan malas, Damar bangun dari tempat duduknya, dan memesan mie ayam.

"By the way, aku Samuel. Anak kelas tiga Akuntansi," ucap Samuel diiringi senyuman.

"Oh, iya kak, salam kenal!" ucap Hana datar.

"Nih, mie ayam buat kamu," Samuel menyodorkan mie ayam-nya kepada Hana.

"Han, terima aja! kapan lagi bisa dapet gratisan sama cowok ganteng!" bisik Yusi sambil menyenggol lengan Hana.

Hana tampak ragu, ia hanya tersenyum menanggapi tawaran Samuel.

"Kenapa! Gak mau? Tenang aja, mie ayam-nya gak aku racunin koq, aku cuman kasian aja liat kamu antri di sini. Kebetulan kan aku udah bolak balik makan di sini selama hampir tiga tahun, jadi udah rada bosen! Nih, ambil aja!" terang Samuel dengan senyum tipisnya.

"Oh ... Kalo gitu, buat kamu aja, Yus!" kata Hana sambil menggeser mie ayam tersebut ke depan Yusi.

"Serius kamu, Han!" tanya Yusi meyakinkan tawaran Hana dengan ekspresi sumringah.

Hana tersenyum dan menganggukan kepalanya. Yusi kemudian tanpa berdo'a langsung melahap mie ayam tersebut. Akhirnya, ia bisa menikmati mie ayam yang legit itu. Yusi tampak bahagia saat mengunyah tiap mie yang masuk ke dalam mulutnya.

"Sial banget! Aku capernya ke Hana, malah dia yang ngembat!" batin Samuel yang merasa tidak senang.

Damar kemudian datang dengan membawa dua mangkok mie ayam.

"Wah, ada yang gak setia kawan nih! makan duluan!" Damar duduk di sebelah Hana. "Loh, itu bukanya mie ayam buat Hana? koq kamu yang makan, Yus!"

"Hana gak mau, Dam! Makanya aku yang makan, hehehe!" jawab Yusi.

"Beneran, Han! Bukan Yusi yang minta kan?" tanya Damar kepada Hana.

"Udah ayo makan! Maaf ya, Kak! kita mau makan dulu," ucap Hana kepada Samuel.

"Oke! kalo gitu aku pergi dulu ya!" jawab Samuel kemudian beranjak dari tempat duduknya, Hana tersenyum sambil mengangguk kepada Samuel.

"Gila tuh cewek! senyumanya bisa manis gitu! Bikin aku meleleh! Padahal, dia diem aja udah cantik, eh di tambah senyum kecil gitu, tambah manis banget. Terbuat dari apa sih dia?" Samuel memuji kecantikan Hana di dalam hatinya, sambil sesekali menengok ke belakang untuk melihat Hana kembali.

Hana, Damar, dan Yusi, menikmati mie ayamnya. Mereka tak henti-hentinya memuji mie ayam tersebut.

"Enak banget sumpah!" puji Hana dengan penuh semangat.

"Koq kamu gak makan mie ayam yang di kasih sama Samuel itu, Han!" tanya Damar

"Mie ayam dari kamu, lebih enak tau, Dam!" jawab Hana sambil tersenyum.

Damar merasa tersanjung mendengar kalimat yang diucapkan Hana. Bukan tanpa alasan, akan tetapi, karena Damar menyukai Hana dari SMP, meskipun Hana hanya menganggapnya sebagai teman saja. Tapi Damar sudah senang bisa dekat dengannya.

Setelah selesai makan, mereka bertiga kembali ke kelas. Begitu sampai, Hana kaget karena ada banyak coklat di mejanya. Mereka bertiga menatap heran ke arah coklat-coklat tersebut.

"Wah, coklat dari siapa nih! banyak banget!" kata Hana sambil celingukan.

"Tau! Eh, ada suratnya tuh, coba deh buka!" kata Damar.

Yusi kemudian mengambil surat yang berbaur dengan cokelat tersebut, ia membuka secarik kertas yang ternyata, isinya adalah pantun.

Yusi kemudian membacanya.

"Kue lapis, kue kelapa, salam manis, buat Neng Hana ... Eh cie cie ... Ada lagi nih! Makan nasi, sama kentaki, makan-nya sambil duduk di tangga, perkenalkan lah ini kami ... "

Tiba-tiba, dari luar kelas TKJ, banyak gerombolan cowok menirukan pantun terakhir yang di baca oleh yusi dengan kompak.

"Si pengagum rahasia!" jawab serempak gerombolan cowok yang berada di luar jendela, berbarengan dengan Yusi.

Sontak semua mata melihat ke arah sumber suara tersebut, dan gerombolan cowok tersebut ertawa sambil berlari.

"Wedew! banyak banget yang ngefans sama kamu, Han! Pesona kecantikan dan body yang yahut memang jadi juara," ucap Yusi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Cantika kemudian menimpali dengan sinis, "jadi cewek jangan murahan dong! dirayu pake coklat dan pantun aja udah meleleh."

Damar, Yusi, dan Hana, melihat ke arah cantika.

"Kalo ngomong jangan sembarangan donk!" jawab Yusi.

"Gak papa, Yus! Syirik aja dia, karena aku punya banyak fans!" Hana menimpali sambil tertawa sinis juga.

***

POV Hana

Setelah beberapa hari masuk sekolah, akhirnya ketemu juga sama hari minggu. Rasanya pelajaran di SMK, lebih melelahkan otak dan badanku. Tapi aku suka banget waktu praktek bongkar pasang komputer.

Hari ini pengin banget males-malesan di tempat tidur, tapi Mama selalu bilang, biarpun hari libur, kita harus tetep bangun pagi, dan gak boleh males.

Akhirnya, aku memutuskan untuk bersepeda santai keliling kompleks, dan berhenti di taman kompleks depan perumahan yang aku tinggali. Ramai sekali, apalagi udara di pagi hari masih sejuk banget.

"Aduh, haus nih! Lupa gak bawa minum lagi ... Aku beli aja deh!" Hana menyetandar sepedanya, lalu berjalan ke arah ibu penjual minuman. Ia mengambil air mineral, lalu duduk dan meminumnya beberapa teguk untuk menghilangkan dahaganya.

"Berapa harganya, Bu!" tanya Hana yang sudah minum, tapi belum bayar.

"Lima ribu, Neng!" jawab ibu penjual.

Hana merogoh kantong celananya, namun, ia kaget karena tidak menjumpai uang di kantong kanan dan kirinya. Hana mulai panik dan juga malu, keringat sudah membasahi tubuhnya. Dia tersenyum sambil mengangguk ke arah penjual tersebut. Si penjual ikut tersenyum sambil terus memperhatikan Hana yang terlihat salah tingkah meraba-raba saku celananya, padahal sudah jelas tidak ada isinya.

Tiba-tiba, dari arah samping Hana, ada tangan yang menyodorkan uang sebesar lima ribuan kepada penjual.

"Ini, Bu! Saya yang bayar!" ucap cowok tanpa nama tersebut.

"Terimakasih anak bagus!" jawab penjual diiringi senyuman.

Hana terdiam karena kaget, lalu menengok ke arah cowok yang menolongnya. Cowok tersebut tidak memandang Hana, ia langsung berbalik dan berjalan pergi.

Hana yang masih terdiam lalu sadar, dan mengejar cowok tersebut.

"Eh tunggu!" Hana berlari kecil mengejar cowok tersebut.

"Tunggu dong!" Hana meraih lengan cowok tersebut dengan terengah-engah.

Cowok tersebut kemudian berhenti dan memandang Hana. Mata mereka saling bertemu dan terdiam untuk beberapa saat.

"Ada apa!" tanya cowok tersebut dengan nada datar.

"Makasih yah, udah di bayarin! Aku jadi hutang deh sama kamu!" tutur Hana sambil mengatur nafasnya.

"Sama-sama ... Aku ikhlas bantuin, kamu gak usah ganti, aku pernah ngrasain di posisi kamu tadi!" ucap cowok tersebut tanpa ekspresi.

Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!