13. Teringat Akan Perjodohan Lagi

Hana menggeleng dengan berat, ia masih menangis. Hasan ingin sekali memeluk Hana, sekedar untuk membuatnya tenang. Tapi, Hasan tidak cukup berani untuk melakukan hal itu.

Hasan hanya memegang tangan Hana dengan erat, untuk menguatkannya.

"Tenangin dulu pikiranmu, Han. Menangis lah sekenceng mungkin sampe kamu lega. Aku ada di sini buat nemenin kamu. Kamu aman sama aku," ujar Hasan sambil menatap Hana.

Hana lalu menangis sekencang kencangnya, dan tanpa sadar, memeluk Hasan dengan erat.

"Aku takut, San! Benar-benar takut," ucap Hana sambil terisak.

"Gak papa, Han. Kamu sekarang aman, ada aku di sini! Mereka udah pada pergi koq," ucap Hasan sambil mengelus punggung Hana.

"Aku gak tau apa yang bakal terjadi sama diriku, kalo kamu gak datang tepat waktu, San. Makasih yah!" ucap Hana mendongkan wajahnya kepada Hasan.

"Iya, Hana! Sudah, tenangin diri kamu dulu. Usap air matamu," Hasan membantu mengusap air mata Hana dengan lembut.

Hana masih sangat syok. Tapi, dia mencoba untuk tenang, dan tidak menangis lagi. Setelah beberapa menit kemudian, Hana sudah merasakan dirinya benar-benar tenang. Hasan masih terus memperhatikan Hana. Ia tak berani bertanya dulu, sebelum Hana membuka suara.

"San, makasih banget yah, kamu udah nolongin aku," ucap Hana sambil melirik Hasan.

"Iya, Han, sama-sama, selagi ada aku, pokoknya kamu aman," jawab Hasan sambil tersenyum juga.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa tau aku di sini?" tanya Hana penasaran.

"Emmmm, itu— aku, gak sengaja liat angkot yang kamu naikin. Kamu sendirian di dalem, dan angkot yang kamu naikin ngebut banget. Dari situ, aku udah curiga. Terus ...."

"Terus, kamu gak jum'at–an dong, San!" tanya Hana sedikit melotot.

"Em, iya gitu deh. Aku kepikiran sama kamu, jadi ...."

"Maaf ya, San! Gara-gara nolongin aku, kamu jadi ninggalin kewajibanmu. Aku yakin Tuhan bakalan mengampuni kamu hari ini karena kamu udah nolongin aku," ucap Hana sambil tersenyum.

"Amiin," jawab Hasan diiringi senyuman juga.

"Aku gak abis pikir, Samuel bisa berbuat senekat itu. Atau mungkin, itu watak asli Samuel, San!" ucap Hana dengan wajah serius.

"Udah, kamu gak usah bahas dia lagi! Besok, kita laporin dia!"

"Jangan, San! Jangan kasih tau siapa-siapa tentang hal ini, pada siapa pun!" pinta Hana dengan tatapan memohon.

"Kenapa, Han? Biar dia tau akibatnya,"

"Aku malu, San! Aku merasa malu kalo sampe teman-teman tau, kalo aku hampir ... Harga diriku kayak gak ada artinya lagi nanti. Gimana kalo ada gosip, aku dilecehin? Belom lagi kalo orang yang nyebarin gosipnya gak bener! Aku khawatir, San!" ucap Hana dengan sedih.

Hasan mengerti dengan apa yang dipikirkan Hana. Ia menghela nafasnya, kemudian mengelus pundak Hana.

"Oke, aku gak bakal bilang sama siapa pun. Kamu jangan khawatir yah," ucap Hasan.

"Tapi aku janji sama kamu, Han! Aku bakal ngluarin Samuel dari sekolah, supaya kamu gak perlu takut lagi, kalo ketemu sama Samuel," kata Hasan dalam hatinya.

"Makasih, San. Kamu jangan kasih tau Damar, maupun Yusi, yah!"

"Kalo gak ngasih tau Yusi, mungkin aku bisa. Tapi, kalo Damar ... Aku gak janji Han," kata Hasan.

"Memangnya kenapa, San?" tanya Hana sambil memandang wajah Hasan.

"Soalnya, dia tau aku nyamperin kamu. Bahkan, aku nglacak kamu aja, pake hape Damar!"

"Jadi, kamu nemuin aku dengan cara nglacak nomer hape aku?"

Hasan mengangguk diiringi senyuman kecil.

"Alhamdulillah banget kamu bawa hape, Han!kalo nggak, aku gak bakal tau kamu ada di sini, dan bisa nolongin kamu," ucap Hasan dengan tatapan hangatnya.

Hana tersenyum mendengar kalimat Hasan. Hasan memang anak yang pintar. Dia paham soal dunia komunikasi. Hana merasa bersyukur dengan pertolongan Alloh lewat Hasan.

"Kalo kamu udah ngerasa tenang, kita pulang sekarang yah, aku anterin kamu," ucap Hasan sambil berdiri.

Hana menganggukkan kepalanya tanda setuju. Kali ini, dia mau diantar pulang oleh Hasan. Pertama kalinya, ia diantar oleh seorang cowok kembali, setelah beberapa tahun lalu, ia pernah merasakan hal itu juga.

Hasan menyalakan sepeda motornya, bersiap meninggalkan lokasi tersebut bersama Hana.

terdengar sayup-sayup alunan musik romantis, mengiringi perjalanan mereka.

Setelah beberapa jam menikmati syahdunya perjalanan. Mereka berdua sampai di depan rumah Hana.

"Jadi, kamu tinggal di perumahan Century juga, Han?" tanya Hasan karena ia sendiri tinggal di sana.

"Iya, San! Kamu tinggal di sini juga? Sama orangtua mu?" tanya Hana yang sudah turun dari boncengan.

"Iya untuk saat ini," jawab Hasan diiringi senyuman dari balik helmnya.

"Untuk saat ini? Maksudnya?" tanya Hana yang tidak mengerti.

"Ah, gak papa! Eh ngomong-ngomong, ini pertama kalinya, aku nganterin cewek loh!" ucap Hasan.

"Hah! Serius, kamu?" tanya Hana kaget.

"Serius! Ini untuk pertama kalinya. Yah, tentunya karena darurat, hehehe,"

"Berarti kalo aku gak dalam keadaan seperti ini, kamu gak bakalan nganterin aku dong, San?" tanya Hana sedikit kecewa.

"Hah, em ... Gak lah! Hehe, sory yah, aku terlalu jujur karena terus terang aja, aku ...."

"Gak papa, San! Aku seneng kalo kamu berkata jujur. Sekali lagi, makasih yah, kamu udah nolongin aku, dan juga mau nganterin aku pulang, kamu mau mampir atau langsung pulang?" tanya Hana diiringi senyuman.

"Sama-sama ... Aku langsung pulang aja deh, sampai ketemu besok yah," ucap Hasan, kemudian berbelok dan pergi meninggalkan rumah Hana.

Rupa-rupanya, Mamanya Hana mengintip dari jendela rumahnya. Bu Darma langsung menginterogasi Hana, ketika Hana sudah masuk ke dalam rumah.

"Ceri! Ya ampun, kamu dari mana aja? Udah sore baru pulang! Terus, siapa cowok yang nganterin kamu? Kamu gak inget perkataan Papa semalem?" tanya Bu Darma dengan geram.

"Mama, tolong izinin Ceri buat mandi dulu yah! Ceri mau bersihin badan dulu, mau ganti baju dulu, mau makan dulu. Kalo udah bersih, Ceri bakal jelasin semuanya, oke!" ucap Hana dengan wajah capeknya.

"Mama tunggu kamu di gazebo atas, jangan pake lama yah!" perintah Bu Darma dengan tegas.

"Iya, Mah!" jawab Hana pelan.

Mamanya Hana tampak sedikit marah. Kedua tangannya ia lipat di depan dada. Matanya tajam memandang puterinya, seperti ada hal yang mencurigakan pada Hana.

Hana lalu bergegas untuk mandi, dan segera berganti pakaian. Tanpa makan terlebih dahulu, Hana langsung menemui Mamanya di lantai atas.

"Mama," sapa Ceri.

"Duduk, Ceri!" jawab Bu Darma dengan ekspresi datarnya.

Hana kemudian duduk di bangku depan Mamanya. Ia merasa deg-degan saat melihat wajah Mamanya yang terlihat marah.

"Siapa cowok tadi? Dan kenapa, kamu pulang sore banget!" tanya Bu Darma menyelidik.

"Maaf, Mah! Kalo Ceri pulang terlambat, tadi ada praktek komputer. Terus, cowok tadi, dia temen sekelas aku. Kebetulan, kalo sore angkotnya kan udah jarang, bahkan kadang gak ada. Jadi, Ceri minta dianterin temen," ucap Hana berbohong.

"Kamu gak bohong kan?" tanya Bu Darma setengah percaya.

"Gak koq, Mah! Ceri gak bohong!" jawab Ceri.

"Terus kenapa? Telpon Mama gak kamu angkat?"

"Ya Alloh, Mah! Aku gak tau, soalnya hapenya aku silent, coba Ceri ambil dulu yah buat liat ...."

"Udah gak usah! Mama percaya sama kamu. Tapi, cowok tadi beneran temen kamu? Soalnya, kamu selama ini belum pernah dianter sama cowok loh! Kalo ada cowok, yang anterin kamu, berarti cowok tersebut spesial di mata kamu," ucap Bu Darma sambil menatap putrinya. Ia tahu ada sedikit kebohongan di sana. Tapi, Bu Darma tidak mempertanyakan lebih jauh kepada anaknya.

"Nggak kok, Mah! Temen Ceri tadi namanya, Hasan. Dia anak baru. Pindahan dari luar negeri, Mah! Dan, Mama tau gak? Hasan itu, orang yang pernah nolongin aku waktu di taman itu loh, Mah!" terang Ceri dengan mata berbinar.

"Kamu serius? Dia cowok yang nolongin kamu buat bayarin air mineral itu?"

"Iya, Mah! Hasan orangnya, dia tinggal di perumahan Century juga. Cuman beda blok aja. Cuman tadi, aku lupa buat nanyain bloknya," ucap Hana memasang wajah lesu.

"Hem, payah kamu! Tapi gak papa lah karena besok malam minggu, kita ada pertemuan sama keluarga calon suamimu. Kamu jangan lupa itu yah! Setelah pertemuan malam minggu selesai, kamu akan segera menikah!" terang Bu Darma tegas.

Hana menghela nafas panjang. Ia disadarkan kembali, bahwa kenyataan asmaranya, berada di dalam perjodohan orangtuanya.

Terpopuler

Comments

riyu yuri

riyu yuri

bakal makin seru ini

2023-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mie Ayam Kantin
2 2. Air Mineral
3 3. Aku Bukan Artis
4 4. Tentang Tradisi
5 5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6 6. Berjumpa Kembali
7 7. Anak Baru
8 8. Fitnah
9 9. Masa Lalu
10 10. Praktek Trimping
11 11. Firasat Buruk
12 12. Pertolongan
13 13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14 14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15 15. Jadi Hacker
16 16. Ketakutan
17 17. Samuel Sudah Di keluarkan
18 18. Malam Perjodohan
19 19. Malam Pertunangan
20 20. Resmi Tunangan
21 21. Canggung
22 22. Alhamdulillah, Sah!
23 23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24 24. Ukuran Baju
25 25. Tersipu Malu
26 26. Tanggung Jawab Hasan
27 27. Sketsa
28 28. Mencari Alasan
29 29. Bad Mood
30 30. Kaget Berita Samuel
31 31. Geregetan
32 32. Sadar
33 33. Terharu
34 34. Macam Detektif Saja
35 35. Perhatian Hasan
36 36. Damar Masuk Rumah sakit
37 37. Kecemasan Dimas
38 38. Damar Siuman
39 39. Kecurigaan Raja
40 40. Tutup Kebalik
41 41. Menabrak Seseorang
42 42. Mengorek Informasi
43 43. Hasan bertemu Raja
44 44. Perfect
45 45. Hasan Masak?
46 46. Amarah Raja
47 47. Panik
48 48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49 49. Hasan Sakit
50 50. Dibonceng Raja
51 51. Raja Keras Kepala
52 52. Diikuti Sampai Rumah
53 53. Kekhawatiran Bu Darma
54 54. Sikap Dingin Hasan
55 55. Takut
56 56. Getaran Asmara
57 57. Bikin Penasaran
58 58. Hasan Di Kamar Hana
59 59. Peringkat Pertama Siapa?
60 60. Tambah Masalah
61 61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62 62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63 63. Belum Move-On
64 64. Yeay, Hadiahnya Datang
65 65. Marah-Marah
66 66. Pergi Tanpa Ijin
67 67. Amnesia?
68 68. Panik Mencarimu
69 69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70 70. Shock!
71 71. Dia Abangku!
72 72. Pura-Pura
73 73. Habis Miki, Raja
74 74. Merasa Bersalah
75 75. Puisi Dari Hati Pilu
76 76. Kepergok
77 77. Hana Nakal, Mah!
78 78. Pengakuan Bu Darma
79 79. Naughty Kiss
80 80. Welcome Back, Lita!
81 Syarat Untuk Hana
82 Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83 83. Mungkin Cemburu?
84 84. Maaf, Aku Mencintainya
85 Kenapa? Dia Istriku
86 Lapar
87 Kissing Code
88 Nonton Bioskop
89 Dia Lupa?
90 Pesan Dari Nomor Baru
91 Pasrah Saja
92 Sketsa Wajah Hana
93 Perjalanan Muncak
94 Sampai Di Kaki Gunung
95 95. Ribut Lagi
96 Ada apa?
97 Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98 Nafsu Atau Cinta?
99 Hasan Sudah Tau
100 Belum Sepenuhnya Jujur
101 Gak Sengaja, San!
102 Oh ... cemburu
103 Mobil Siapa?
104 Sengit
105 Masih Tersimpan Rapih
106 Hadiah Kalung
107 Titip Hana
108 Lebih Suka Dikekang
109 Takut Kehilangan
110 110. Terkejut
111 Tidak Menolak
112 Benar-Benar Kejutan
113 Permintaan Orang Tua Samuel
114 Sikap Kurang Ajar Bagas
115 Cemburu
116 Malah Sakit
117 Apa Karena Aku Memarahimu?
118 Terima Tawaran?
119 Berbeda
120 Gugup
121 Panik dan Membeku
122 ???
123 Maaf
124 Dapat kepercayaan lagi
125 Bagaskara kaget
126 Tidak suka dengan parfum?
127 Ternyata orang Indonesia
128 Ada Udang dibalik batu
129 Diam-diam Jago
130 Deg-degan
131 Menang
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Mie Ayam Kantin
2
2. Air Mineral
3
3. Aku Bukan Artis
4
4. Tentang Tradisi
5
5. Siapa Cowok Yang Akan Di Jodohkan Denganku?
6
6. Berjumpa Kembali
7
7. Anak Baru
8
8. Fitnah
9
9. Masa Lalu
10
10. Praktek Trimping
11
11. Firasat Buruk
12
12. Pertolongan
13
13. Teringat Akan Perjodohan Lagi
14
14. Siapa Wanita Yang Di Sukai Kaka?
15
15. Jadi Hacker
16
16. Ketakutan
17
17. Samuel Sudah Di keluarkan
18
18. Malam Perjodohan
19
19. Malam Pertunangan
20
20. Resmi Tunangan
21
21. Canggung
22
22. Alhamdulillah, Sah!
23
23. Takjub, Terpesona, Sempurna
24
24. Ukuran Baju
25
25. Tersipu Malu
26
26. Tanggung Jawab Hasan
27
27. Sketsa
28
28. Mencari Alasan
29
29. Bad Mood
30
30. Kaget Berita Samuel
31
31. Geregetan
32
32. Sadar
33
33. Terharu
34
34. Macam Detektif Saja
35
35. Perhatian Hasan
36
36. Damar Masuk Rumah sakit
37
37. Kecemasan Dimas
38
38. Damar Siuman
39
39. Kecurigaan Raja
40
40. Tutup Kebalik
41
41. Menabrak Seseorang
42
42. Mengorek Informasi
43
43. Hasan bertemu Raja
44
44. Perfect
45
45. Hasan Masak?
46
46. Amarah Raja
47
47. Panik
48
48. Semua Hanya Untuk Kamu!
49
49. Hasan Sakit
50
50. Dibonceng Raja
51
51. Raja Keras Kepala
52
52. Diikuti Sampai Rumah
53
53. Kekhawatiran Bu Darma
54
54. Sikap Dingin Hasan
55
55. Takut
56
56. Getaran Asmara
57
57. Bikin Penasaran
58
58. Hasan Di Kamar Hana
59
59. Peringkat Pertama Siapa?
60
60. Tambah Masalah
61
61. Rasa Bersalah Bercampur Cinta
62
62. Kita Bertemu Lagi, Lita!
63
63. Belum Move-On
64
64. Yeay, Hadiahnya Datang
65
65. Marah-Marah
66
66. Pergi Tanpa Ijin
67
67. Amnesia?
68
68. Panik Mencarimu
69
69. Sosok Yang Sudah Lama Dirindukan
70
70. Shock!
71
71. Dia Abangku!
72
72. Pura-Pura
73
73. Habis Miki, Raja
74
74. Merasa Bersalah
75
75. Puisi Dari Hati Pilu
76
76. Kepergok
77
77. Hana Nakal, Mah!
78
78. Pengakuan Bu Darma
79
79. Naughty Kiss
80
80. Welcome Back, Lita!
81
Syarat Untuk Hana
82
Ya Ampun, Bertengkar lagi!
83
83. Mungkin Cemburu?
84
84. Maaf, Aku Mencintainya
85
Kenapa? Dia Istriku
86
Lapar
87
Kissing Code
88
Nonton Bioskop
89
Dia Lupa?
90
Pesan Dari Nomor Baru
91
Pasrah Saja
92
Sketsa Wajah Hana
93
Perjalanan Muncak
94
Sampai Di Kaki Gunung
95
95. Ribut Lagi
96
Ada apa?
97
Cokelat Untuk Yang Sedang Badmood
98
Nafsu Atau Cinta?
99
Hasan Sudah Tau
100
Belum Sepenuhnya Jujur
101
Gak Sengaja, San!
102
Oh ... cemburu
103
Mobil Siapa?
104
Sengit
105
Masih Tersimpan Rapih
106
Hadiah Kalung
107
Titip Hana
108
Lebih Suka Dikekang
109
Takut Kehilangan
110
110. Terkejut
111
Tidak Menolak
112
Benar-Benar Kejutan
113
Permintaan Orang Tua Samuel
114
Sikap Kurang Ajar Bagas
115
Cemburu
116
Malah Sakit
117
Apa Karena Aku Memarahimu?
118
Terima Tawaran?
119
Berbeda
120
Gugup
121
Panik dan Membeku
122
???
123
Maaf
124
Dapat kepercayaan lagi
125
Bagaskara kaget
126
Tidak suka dengan parfum?
127
Ternyata orang Indonesia
128
Ada Udang dibalik batu
129
Diam-diam Jago
130
Deg-degan
131
Menang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!